Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN FRANK-HERTZ (M-3)

Annisa Nur Rahmawati (140310140005)*, Gita Maulida (140310150004)

Program Studi Fisika, MIPA Universitas Padjadjaran


Selasa, 1 Oktober 2019

Asisten : Firman Josua Nainggolan


Abstrak

Menurut model atom Bohr, elektron dalam atom dapat bereksitasi dari kulir yang memiliki kulit dengan
energi lebih rendah ke kulit yang memiliki energi lebih tinggi dan memancarkan energi berupa foton
dengan panjang gelomang tertentu. Dalam percobaan ini digunakan atom gas Hg untuk dicari tahu
seberapa besar energi eksitasi tingkat pertamanya dan juga panjang gelombang energi foton yang
dipancarkannya. Alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah tabung percobaan Frank-Hertz untuk
media penumbukan elektron dan terjadinya eksitasi elektron dalam atom Hg serta osiloskop untuk
mengetahui hubungan arus serta tegangan saat terjadi eksitasi tersebut. Variasi yang digunakan dalam
percobaan ini adalah variasi tegangan pemercepat (U1) yaitu 30 volt, 45 volt dan 60 volt serta variasi
tegangan henti (U2) 1 volt dan 2 volt. Dari percobaan ini diperoleh tegangan eksitasi electron yang
diperoleh adalah sebesar 1.17 eV, 1 eV, 1.33 eV, 1.17 eV, 1.17 eV dan 1.17 eV , serta KSR
yang didapatkan 76.14%.

Kata kunci: model atom Bohr, eksitasi elektron, energi eksitasi, energi foton, atom gas Hg

I. Pendahuluan
Percobaan Franck – Hertz adalah percobaan Terdapat 4 prostulat mengenai model atom yang
fisika yang memberikan penguatan terhadap model dikemukakan oleh Bohr, yaitu:
atom Bohr. Pada tahun 1914 James Franck dan a. Atom hidrogen terdiri dari sebuah elektron
Gustav Hertz melakukan percobaan dengan yang bergerak dalam suatu lintasan lingkaran
menembak elektron pada atom merkuri. Dengan yang mengelilingi inti atom
menggunakan tabung katoda dan lampu neon. Beda b. Lintasan edar elektron dalam hidrogen hanya
tegangan Vo dipasang dianatara kisi sehingga setiap memiliki harga momentum angular 𝐿 yang
elektron yang mempunyai energi yang lebih besar merupakan kelipatan dari tetapan Planck (ℎ)
dari harga minimum tertentu memberi kontribusi dibagi 2𝜋
pada nilai arus Ia yang melalui amperemeter. c. Dalam lintasan edar yang tetap, elektron tidak
Sehingga elektron yang memiliki energi lebih besar memancarkan energi elektromagnetik (energi
akan tereksitasi dan bisa diamati dengan total tidak berubah)
meningkatnya nilai arus pada anoda[1]. d. Jika suatu atom melakukan transisi dari
Melalui percobaan Franck – Hertz ini bertujuan keadaan energi tinggi ke keadaan energi yang
untuk memahami prinsip eksitasi atom dari model lebih rendah, sebuah foton dengan energi ℎ𝜐
atom Bohr, memahami munculnya eksitasi atom diemisikan dan sebaliknya
melalui peristiwa tumbukan elastik dan in elastik,
memahami proses percobaan Franck – Hertz, Pada percobaannya, James Franck dan Gustav
membuktikan kebenaran teori kuantum bahwa Heinrich Hertz menembaki uap merkuri (Hg) dengan
energi elektron dari suatu atom terkuantisasi, dan elektron yang energinya diketahui. Skema percobaan
menentukan tegangan eksitasi dari atom merkuri. yang dilakukan oleh franck dan hertz dapat dilihat
Teori atom Bohr merupakan teori atom lanjutan pada gambar dibawah ini . Beda tegangan Vo
yang bertujuan untuk menyempurnakan teori dipasang diantara kisi G1 dan G2 sehingga tiap
sebelumnya yang dikemukakan oleh Rutherford. elektron yang mempunyai energi lebih besar dari
Menurut Bohr elektron dapat berpindah dari satu harga minimum tertentu memberi kontribusi pada
lintasan ke lintasan yang lain dengan menyerap arus Ia juga membesar.
ataupun memancarkan energi.

Gambar 1 Model atom Bohr[2] Gambar 2. Rangkaian percobaan Franck –Hertz


Dalam tabung, tekanan udara relatif lebih rendah computer (jika memungkinkan). Gambar alat
dibandingkan dengan tekanan udara pada percobaan dapat dilihat dari gambar berikut :
laboratorium sehingga elektron didalam tabung .
dapat menumbuk atom Hg tanpa kehilangan energi.
Dengan kata lain, tumbukan pada tabung bersifat
elastik sempurna. Satu – satunya mekanisme agar
elektron kehilangan energinya setelah tumbukan
ialah besar energi penumbuk telah mencapai harga
tertentu menyebabkan atom Hg melakukan transisi
keluar dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi.
Sehingga berdasarkan percobaan Franck – Hertz
lakukan, saat energi elektron telah mencapai hingga Gambar 3. Rangkaian peralatan percobaan
melampaui harga A eV, elektron akan menumbuk Hg
2.2 Prosedur Percobaan
secara inelastik sehingga energinya diserap oleh
atom Hg (yang kini telah berada didalam keadaan Metode yang digunakan adalah metode
tereksitasi) tersebut dengan besar energi yang sama, pengamatan langsung dengan mengikuti prinsip
dan elektron penumbuk yang terpantul dengan eksitasi elektron. Hal pertama yang dilakukan dalam
energi yang sangat kecil. Dengan kata lain, pada saat percobaan ini adalah mengkalibrasi osiloskop yang
akan digunakan pada saat percobaan. setelah itu
energi telah melampaui A eV maka arus pada keping
dilanjutkan dengan memanaskan oven dengan
akan menurun. Lalu, seiring pembesaran harga menekan tombol on/off pada control panel. setelah
tegangan pemercepat arus pada keping akan kembali itu mengatur nilai parameter seperti T nominal pada
membesar dan menurun kembali seperti pada skala 175 oC . Lalu menunggu sampai lampu
peristiwa diatas yaitu pada saat energi 2A eV dan 3A indikator yang terdapat pada control panel tidak
eV. Penjelasannya: Saat tegangan pemercepat V berkedip.
kembali dinaikan hingga 2A Volt, maka elektron Ketika lampu indikator tidak berkedip lalu
menekan tombol start yang terdapat pada control
akan kembali menumbuk atom secara inelastik
panel. dan mengamati bentuk sinyal lalu mencatat
sehingga mengakibatkan atom kembali tereksitasi. nilai div, volt/div, time/div, U1, U2, T nominal dan
Sehingga, elektron hasil tumbukan tersebut kembali T aktual untuk setiap variasi U1 dan U1. Amati
kehilangan energi sebesar A eV. Dan, Saat V kembali masing-masing nilai parameternya. Nilai
mencapai 3A Volt maupun kelipatan A Volt lainnya, variasi U1 yang digunakan pada percobaan ini
mekanisme serupa akan kembali terjadi. adalah 30 Volt, 45 Volt dan 60 Volt dengan variasi
Hasil energi kritis sebesar A eV ini juga ternyata nilai U2 adalah 1 dan 2 Volt.
mengemisikan atom sehingga menimbulkan Mempersiapan alat dan bahan
spektrum UV atau foton dengan panjang gelombang
sebesar B nm, yang juga muncul saat energi kritis
sebesar A, 2A, dan 3A . Jarak antara dua puncak Mengkalibrasi osiloskop lalu
berdekatan merupakan besarnya tegangan eksitasi memanaskan oven
atom (Ve). Energi eksitasi atom merupakan
perkalian antara muatan listrik elektron dengan
tegangan eksitasi yaitu: Mengatur nilai parameter sesuai dengan petunjuk di
modul
𝐸𝑒 = 𝑒 𝑉𝑒 (1)
Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat
energi yang lebih tinggi dan kemudian tereksitasi
Analisa data dan kesimpulan
kembali dengan memancarkan foton yang memiliki
panjang gelombang λ sehingga : Gambar 4. Diagram alir percobaan Frank-Hertz
ℎ𝑐
𝜆= (2)
𝑒𝑉𝑒
III. Hasil dan Pembahasan
II. Metode Penelitian
3.1 Data Percobaan dan Pengolahan Data
2.1 Skema Alat
Alat- alat percobaan dalam percobaan ini ialah Dari hasil percobaan, data yang diperoleh adalah
Frank-Hertz control unit, tabung Frank-Hertz berisi sebagai berikut :
Hg (merkuri) dilengkapi dengan oven, osiloskop,
Tabel 1. Tabel Percobaan Frank-Hertz

U1 U2 Arus Tegangan E KSR l


Vc(V) 𝑉𝑐 KSRl
(V) (V) div A/diVI (A) div V/diV V(V) (V) eksitasi(eV) Eksitasi (nm)
0 0 1 1 0 0
1 1,5 0 2,5 1 2,5 2,5 1,17 1,17 76,14 1,06E-06 3,2E-12
2,5 0 3,5 1 3,5 1
30
0 0 0,5 1 0,5 0
2 1,5 0 2 1 2 1,5 1,00 1,00 79,55 1,24E-06 3,9E-12
2,5 0 3,5 1 3,5 1,5
1 0 1 1 1 0
1 3 0 3,5 1 3,5 2,5 1,33 1,33 72,73 9,31E-07 2,7E-12
4 0 5 1 5 1,5
45 1
0,5 0 1 1 1 0
2 2,5 0 3 1 3 2 1,17 1,17 76,14 1,06E-06 3,2E-12
3 0 4,5 1 4,5 1,5
Gambar 4. Percobaan U1=45V dan U2=2V
0 0 1 1 1 0
1 3,5 0 3,5 1 3,5 2,5 1,17 1,17 76,14 1,06E-06 3,2E-12
5 0 4,5 1 4,5 1
60
0 0 1 1 1 0
2 2 0 3 1 3 2 1,17 1,17 76,14 1,06E-06 3,2E-12
3 0 4,5 1 4,5 1,5

Gambar 5. Percobaan U1=60V dan U2=1V

Gambar 1. Percobaan U1=30V dan U2=1V

Gambar 6. Percobaan U1=60V dan U2=2V

Pengolahan data :

Gambar 2. Percobaan U1=30V dan U2=2V Untuk setiap nilai U1=30 dan U2=1

1. Menghitung Arus
𝐼
I (A) = diV x
𝑑𝑖𝑉
I (A) = 1.5 x 1 = 1.5 A
2. Menghitung Nilai Regangan
𝑉
V (V) = diV x
𝑑𝑖𝑉
V (V) = 2.5 x 1 = 2.5 V
3. Menghitung Vc
𝑉𝑐 = 𝑉𝑖+1 − 𝑉𝑖
𝑉𝑐 = 2.5 – 0 = 2.5 V
4. Menghitung ̅̅̅
𝑉𝑐
Gambar 3. Percobaan U1=45V dan U2=1V 𝛴𝑉𝑐
̅̅̅
𝑉𝑐 =
𝑁
̅̅̅ = 3.5 = 1.17 V
𝑉𝑐 adanya tumbukan inelastic, dimana
3
sejumlah energi diserap sehingga
5. Menghitung Energi Eksitasi menyebabkan electron berada dalam
̅𝑐
𝐸 = 𝑒. 𝑉 kondisi terkesitasi
𝐸 = 1 x 1.17 =1.17 eV 3. Proses percobaan Frank-Hertz
6. Menghitung KSR Energi Eksitasi menggunakan atom Hg untuk menunjukan
%𝐾𝑆𝑅 = |
𝐿𝐼𝑇−𝑃𝐸𝑅𝐶
| × 100% adanya proses eksitasi pada electron
𝐿𝐼𝑇 melalui peristiwa elastic dan inelastic pada
4.898 − 1.17 electron dan atomHg, hasilnya dapat dilihat
%𝐾𝑆𝑅 = | | × 100%
4.898 pada grafik 1 -5 yang menunjukan adanya
%𝐾𝑆𝑅 = 76.14 % naik turun arus saat mencapai tegangan
7. Menghitung λ kritis yang menunjukan atomtereksitasi.
ℎ𝑐 4. Adanya tingkatan energi pada electron
𝜆=
𝐸 dengan nilai tertentu menunjukan bahwa
𝜆 = 1.06𝑥10−6 nm energi electron terkuantisasi.
8. Menghitung KSRλ 5. Tegangan eksitasi electron yang diperoleh
𝐿𝐼𝑇 − 𝑃𝐸𝑅𝐶 adalah sebesar 1.17 eV, 1 eV, 1.33 eV, 1.17
%𝐾𝑆𝑅 = | | × 100% eV, 1.17 eV dan 1.17 eV.
𝐿𝐼𝑇
2.53−7 − 1.06−6
%𝐾𝑆𝑅 = | | × 100% Daftar Pustaka
2.53−7
%𝐾𝑆𝑅 = 3.2−12 % [1] http://www.fisikazone.com/ diakses Kamis 10
Mei 2018 pukul 18.00
[2] http://www.sridianti.com/ diakses Kamis 10 Mei
3.2 Analisa Data 2018 pukul 19.00

Pada percobaan Frank-Hertz ini, nilai tegangan


pemercepat (U1) dan tegangan henti (U2) diatur
seperti pada instruksi dalam modul, sehingga
memperoleh nilai dari arus dan tegangan yang dapat
diamati pada osiloskop. Data yang didapat adalah
tegangan kritis, energi eksitasi serta panjang
gelombang. Tegangan kritis didapat dari selisih
tegangan setelah dengan tegangan sebelumnya, yang
mana nilai ini akan mempengaruhi energi eksitasi
eksitasi dimana semakin besar tegangan kritisnya
maka akan semakin besar pula energi eksitasinya.
Energi eksitasi merupakan parameter yang
menunjukkan seberapa besar energi yang
dipancarkan elektron saat bereksitasi. Energi eksitasi
ini merupakan konstanta sehingga memiliki literatur
yang dalam hal ini untuk atom Hg, energi eksitasinya
ialah sebesar 4,898 eV. Adapun variasi dari tegangan
pemercepat (U1) adalah berpengaruh terhadap besar
tegangan dan arus setiap puncak serta banyaknya
puncak yang terbaca oleh osiloskop, namun tidak
mempengaruhi tegangan kritis yang menurut
teorinya besarnya akan sama selalu sama untuk
setiap puncak yang terbaca.

IV. Kesimpulan

1. Eksitasi electron terjadi saat sejumlah


energi diserap oleh elektron yang
menyebabkannya berpindah dari tingkat
energi yang rendah ke tingkat energi yang
lebih tinggi.
2. Terjadinya tumbukan elastic antara
elektron dan atom menyebabkan arus
terbaca. Penurunan arus menunjukan

Anda mungkin juga menyukai