Anda di halaman 1dari 98

(halaman ini sengaja dikosongkan)

3
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena


atas rahmat dan karunia-Nya laporan kerja praktik di Seksi
Bengkel listrik dan instrumentasi PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk. Pabrik Tuban ini dapat terselesaikan.
Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh guna memenuhi persyaratan akademik program
studi S1 di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kerja
praktik ini diharapkan dapat mengenalkan dunia kerja kepada
mahasiswa serta memberikan relevansi antara teori yang
diajarkan pada saat kuliah dengan kondisi riil di lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan dan kerja praktik ini
tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT Tuhan yang Maha Agung dan Maha Luhur, atas
berkah, anugerah, rahmat, serta karunia-Nya sehinga
kerja praktek beserta laporannya dapat terselesaikan
dengan baik.
2. Kedua orang tua, saudara, dan teman-teman yang telah
memberikan kasih sayang dan dukungan baik secara moril
ataupun materi.
3. Bapak Dr. Eng. Ardyono Priyadi, S.T., M.Eng. selaku
Kepala Departemen Teknik Elektro ITS Surabaya.
4. Bapak Dr. Ir. Margo Pujiantara, selaku koordinator mata
kuliah Kerja Praktik di Departemen Teknik Elektro ITS
Surabaya.
5.Bapak Dimas Fajar Uman Putra S.T.,M.T., selaku Dosen
Pembimbing Kerja Praktik di Departemen Teknik Elektro
ITS Surabaya.
6. Bapak Bayu Pratama Putra S.Kom., selaku Kepala Seksi
Bengkel Listrik dan instrumentasi PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Pabrik Tuban.

4
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Bapak Fachrudin selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan arahan dan ilmu 1kepada penulis selama
kerja praktik.
8. Bapak Kukuh, Bapak Bambang, Bapak Afarul, Bapak
Musta’in, Bapak Syaifudin, Bapak Huda selaku staff dan
karyawan Seksi Bengkel Listrik dan Instrumentasi PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban yang
senantiasa menemani selama kegiatan kerja praktik ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila selama kegiatan
kerja praktik ini melakukan banyak kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Serta penulis bersifat
terbuka terhadap saran dan kritik agar laporan ini dapat
menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua orang pada masa sekarang maupun yang akan
datang.

Tuban, 31 Juli 2019

Penulis

5
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................i
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN.......................iii
LEMBAR PENGESAHAN PT. SEMEN INDONESIA.............v
KATA PENGANTAR..............................................vii
DAFTAR ISI.......................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................xi
DAFTAR TABEL..................................................xiii

BAB I. PENDAHULUAN.........................................1
1.1 Latar Belakang......................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat................................1
1.3 Metodologi Pengumpulan Data....................3
1.4 Metodologi Penyusunan Laporan.................4
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................5
1.6 Nama Unit Kerja....................................5

BAB II. PROFIL PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk...7


2.1 Sejarah...............................................7
2.2 Visi dan Misi.........................................16
2.3 Lokasi Perusahaan..................................17
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan...................19
2.5 Sistem Manajemen.................................23
2.6 Produk................................................25
2.7 Anak Perusahaan....................................31

BAB III. TEORI PENUNJANG...................................39


3.1 Latar Belakang......................................39
3.2 Proteksi Sistem Tenaga Listrik....................40
6
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3.3 Koordinasi Proteksi.................................42
3.4 Setting Relay Arus Lebih...........................43
3.5 UR F35 Feeder Protection System................45
BAB IV. PEMBAHASAN..........................................51
4.1 Struktur Organisasi Unit Kerja....................51
4.2 Tugas Pokok Unit Kerja............................52
4.3 Penjelasan Tugas Unit Kerja......................52
4.4 Judul Tugas..........................................53
4.5 Kegiatan Kerja Praktik.............................53
4.6 Jadwal Kerja Praktik...............................56
4.7 Uraian Kerja Praktik................................57

BAB V. PENUTUP...............................................81
5.1 Kesimpulan..........................................81
5.2 Saran.................................................82

DAFTAR PUSTAKA..............................................83
LAMPIRAN........................................................85

7
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kepemilikan Saham


pada tahun 2006 dan 2010.....................15
Gambar 2.2 Transformasi PT Semen Indonesia............16
Gambar 2.3 Pabrik Tuban PT Semen Gresik................17
Gambar 2.4 Pabrik PT Semen Padang ......................18
Gambar 2.5 Pabrik PT Semen Tonasa.......................18
Gambar 2.6 Pabrik Thang Long Cement Company.........19
Gambar 2.7 Pabrik PT Solusi Bangun Indonesia............19
Gambar 2.8 Struktur Organisasi
Perseroan Terbatas (PT) .......................21
Gambar 2.9 Struktur Organisasi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk...........22
Gambar 2.10 Semen OPC Tipe I..............................26
Gambar 2.11 Semen OPC Tipe II.............................26
Gambar 2.12 Semen OPC Tipe III............................27
Gambar 2.13 Semen OPC Tipe V.............................27
Gambar 2.14 Semen PPC......................................28
Gambar 2.15 Semen PCC......................................28
Gambar 2.16 Semen SMC......................................28
Gambar 2.17 Semen Oil Well Cement, Class G-HSR.......29
Gambar 2.18 Semen SBC......................................29
Gambar 2.19 Semen THANG LONG PCB40..................30
Gambar 2.20 Semen Super White Cement..................31
Gambar 2.21 Logo PT Semen Gresik yang kini menjadi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk..........32
Gambar 2.22 Logo PT Semen Padang........................32
Gambar 2.23 Logo PT Semen Tonasa........................33
Gambar 2.24 Logo PT Semen Thang Long..................33
8
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.25 Logo PT Solusi Bangun Indonesia............33
Gambar 2.26 Logo PT UTSG...................................34
Gambar 2.27 Logo PT IKSG....................................34
Gambar 2.28 Logo PT KIG.....................................35
Gambar 2.29 Logo PT Swadaya Graha.......................35
Gambar 2.30 Logo PT Varia Usaha...........................35
Gambar 2.31 Logo PT Eternit Gresik........................36
Gambar 2.32 Logo PT SGG Energi Prima....................36
Gambar 2.33 Logo PTSGG Prima Beton.....................37
Gambar 2.34 Logo PT Krakatau Semen Indonesia.........37
Gambar 2.35 Logo PT Sinergi Informatika
Semen Indonesia................................38
Gambar 3.1 Karakteristik Rele Arus Lebih
Arus Seketika.....................................43
Gambar 3.2 Karakteristik Rele Arus Lebih
Arus Tertentu ....................................44
Gambar 3.3 Karakteristik Rele Arus Lebih
Waktu Terbalik .................................45
Gambar 3.4 Diagram Blok Fungsional F35..................47
Gambar 3.5 Tampilan Monitoring Menggunakan F35......48
Gambar 3.6 Flexlogic UR F35.................................49
Gambar 3.7 Tampilan Oscillography pada Software......50
Gambar 4.1 Organigram Seksi Pemeliharaan Listrik
RKC 1-2...........................................51
Gambar 4.2 Single Line Diagram Substation V
hingga Main Substation........................................58
Gambar 4.3 Kurva TCC Existing SS V – MS Line 3...........59
Gambar 4.4 Letak Gangguan ketika Simulasi ..............70
Gambar 4.5 Kurva TCC setelah Dilakukan Resetting......71
Gambar 4.6 Tampilan Awal Ener Vista UR Setup..........73
Gambar 4.7 Current and Voltage System Input............74
Gambar 4.8 Setting Phase TOC dan Phase IOC.............74
Gambar 4.9 Contact Input....................................75
9
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 4.10 Contact Output.................................75
Gambar 4.11 Beberapa Contoh Flexlogic
yang Diterapkan pada UR F35................76
Gambar 4.12 FREJA 306 Inject eurrent Test...............76
Gambar 4.13 Inject Current Test Gangguan Tiga Fasa. . .77
Gambar 4.14 Inject Current Test Gangguan
Satu Fasa ke Tanah............................77
Gambar 4.15 Tampilan UR Sebelum Kontaktor Trip......78
Gambar 4.16 Tampilan UR Sesudah Kontaktor Trip.......78

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1991.....8


Tabel 2.2 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1995.....10
Tabel 2.3 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1997.....10
Tabel 2.4 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1998.....11
Tabel 2.5 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 2000.....12
Tabel 2.6 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 2006.....13
Tabel 2.7 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 2011.....13
Tabel 3.1 ANSI Device Number & Functions................47
Tabel 4.1 Kegiatan Kerja Praktik............................53
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik...................56
Tabel 4.3 Data Hubung Singkat Minimum 30 Cycle........61
Tabel 4.4 Data Hubung Singkat Maksimum 4 Cycle........61
Tabel 4.5 Data Hubung Singkat Maksimum 30 Cycle .....62

10
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(halaman ini sengaja dikosongkan)

11
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan hal mendasar dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal
baru yang bermanfaat bagi kehidupan. Secara formal, pendidikan
diimplementasikan dalam bangku sekolah maupun kuliah. Disini kita
dapat mempelajari ilmu pengetahuan secara teoritis melalui bapak
dan ibu guru. Namun, pengetahuan secara teoritis saja tidak cukup
karena pada dasarnya ilmu pengetahuan itu ada untuk
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu,
para siswa dan mahasiswa perlu terjun langsung ke lapangan guna
mengetahui secara langsung kondisi riil dari teori-teori yang sudah
dipelajari di bangku sekolah maupun kuliah.
Oleh karena itu, mata kuliah kerja praktik menjadi sebuah
kewajiban di perguruan tinggi, tak terkecuali Departemen Teknik
Elektro ITS. Disini, kerja praktik menjadi mata kuliah wajib dengan
bobot sebesar 2 sks. Dengan adanya mata kuliah ini, diharapkan
mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami dunia kerja yang
memadukan antara teori dan praktiknya secara langsung. Sehingga
mahasiswa menjadi lebih memahami apa yang dosen mereka
ajarkan saat kuliah dan mengerti fungsi dari suatu teori pada
kehidupan nyata.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada sektor
produksi semen. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memiliki
pabrik-pabrik berskala besar yang didukung alat-alat canggih
sehingga produksi semen menjadi efisien. Tidak mengherankan jika
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. menjadi salah satu badan usaha
tersukses di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat dari kegiatan kerja praktik ini adalah
sebagai berikut :

1
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1.2.1 Tujuan Umum
1. Menciptakan hubungan timbal balik antara perguruan
tinggi dan dunia industri dimana para mahasiswa yang lulus
dari perguruan tinggi akan menjadi sumber daya manusia
bagi dunia industri.
2. Sebagai perwujudan peran dunia industri dalam
mengembangkan pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan mahasiswa tentang aplikasi ilmu
pengetahuan pada dunia industri.
4. Sebagai sarana sosialisasi lingkungan kerja kepada
mahasiswa.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (sks) yang
harus ditempuh di Departemen Teknik Elektro ITS.
2. Mengetahui sistem kelistrikan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk Pabrik Tuban dan komponen utama maupun
pendukung sistem tersebut.
3. Mengetahui sistem pemeliharaan motor listrik yang ada di
area Kiln Pabrik Tuban 1 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

1.2.3 Manfaat
Manfaat pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan
a. Mendapatkan saran serta masukan untuk sistem
kelistrikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan
menjalin hubungan baik dengan pihak luar khususnya
perguruan tinggi.
b. Menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan
khususnya Departemen Teknik Elektro ITS sehingga
perusahaan dapat semakin dikenal oleh mahasiswa dan
masyarakat luas.

2. Perguruan Tinggi

2
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
a. Mendapatkan saran dan masukan mengenai ilmu praktis
dalam dunia industri sehingga terdapat keterkaitan
antara ilmu yang diajarkan pada saat kuliah dengan
kebutuhan industri.
b. Menjalin hubungan baik dengan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. sehingga memungkinkan kerja sama
ketenagakerjaan dan lainnya.

3. Mahasiswa
a. Mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi
manajemen, teknologi, karyawan, dan proses produksi.
b. Mendapatkan ilmu praktis tentang sistem kelistrikan
industri.
c. Mempersiapkan diri menghadapi persaingan dunia kerja.
d. Membina hubungan baik dengan perusahaan terkait
sehingga memungkinkan bekerja di perusahaan tersebut.

1.3 Metodologi Pengumpulan Data


Dalam kerja praktik dibutuhkan data-data terkait untuk
mendukung suatu analsis. Metodologi pengumpulan data yang baik
menghasilkan keluaran yang baik pula. Berikut adalah metodologi
pengumpulan data yang kami gunakan :

1. Observasi
Kegiatan ini merupakan pengumpulan data kualitatif
mengenai sistem pemeliharaan motor listrik di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban 1 baik secara langsung
turun ke lapangan maupun wawancara dengan karyawan PT
Semen Indonesia.

2. Diskusi
Kegiatan ini merupakan tukar pendapat tentang materi dan
data yang telah didapatkan, serta mencari solusi atas
permasalahan yang ditemui di lapangan.

3
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3. Kajian Pustaka
Merupakan kegiatan penggalian materi dan informasi yang
dapat bersumber dari buku, artikel ilmiah, jurnal ilmiah,
website, dan lain-lain untuk mendukung kegiatan analisis.
4. Pengambilan Data
Pengambilan data harus dilakukan secara cermat dan teliti.
Data-data yang diperlukan adalah Single Line Diagram sistem
kelistrikan Pabrik Tuban 1 dan 2 PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk, data operasional, setting rele eksisting,
riwayat gangguan, dan data-data lain yang terkait.

1.4 Metodologi Penyusunan Laporan


Laporan kerja praktik ini terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir dengan rincian sebagai berikut.

1.4.1 Bagian Awal


Bagian awal terdiri dari :
1. Halaman judul
2. Halaman pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar isi

1.4.2 Bagian isi


Bagian isi terdiri dari :
1. BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan dan manfaat,
metodologi pengumpulan data, metodologi penyusunan
laporan, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktik, dan
nama unit kerja tempat kerja praktik berlangsung.

2. BAB II Profil PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

4
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Berisi tentang sejarah, visi dan misi, lokasi, struktur
organisasi, sistem manajemen, produk, dan anak perusahaan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

3. BAB III Tinjauan Pustaka


Berisi tentang teori-teori terkait dengan sistem kelistrikan
industri.

4. BAB IV Pembahasan
Berisi struktur organisasi unit kerja, tugas pokok unit kerja,
penjelasan singkat tugas unit kerja, tugas khusus, kegiatan
kerja praktik, jadwal kerja praktik, dan uraian kerja praktik.

5. BAB V Penutup
Berisi kesimpulan dan saran.

1.4.3 Bagian Akhir


Bagian akhir terdiri dari :
1. Daftar pustaka
2. Lampiran

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kerja praktik ini dilaksanakan di PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Pabrik Tuban yang berlokasi di Desa Sumberarum,
Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada tanggal 1
Juli 2019 sampai dengan 31 Juli 2019.

1.6 Nama Unit Kerja


Nama unit kerja tempat pelaksanaan kerja praktik kali ini
adalah Section of Electrical and Inst. Workshop Pabrik Tuban.

5
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(halaman ini sengaja dikosongkan)

6
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB II
PROFIL PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.

2.1 Sejarah
PT Semen Indonesia adalah pabrik semen yang terbesar di
Indonesia. PT Semen Indonesia dulunya bernama PT Semen Gresik.
Didirikanya PT Semen Gresik diawali dari ditemukanya deposit
batu kapur dan tanah liat oleh seorang sarjana Belanda yang
bernama Ir. Van Es di Gresik sebagai bahan baku semen pada tahun
1935. Wakil Presiden saat itu, Dr. (HC) Drs. H. Mohammad Hatta,
menghimbau kepada pemerintah untuk mendirikan pabrik semen di
Gresik pada tahun 1950. Selanjutnya dilakukan penelitian ulang
dengan dibantu oleh Dr. F. Leufer dan Dr. A. Kreaf dari Jerman,
menyimpulkan bahwa deposit tersebut mampu untuk persediaan
selama 60 tahun untuk pabrik dengan kapasitas 250.000 ton/tahun.
PT Semen Indonesia adalah perusahaan yang bergerak pada
bidang industri semen Portland. Didirikan pertama kali dengan
nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953 dengan
Akta Notaris Raden Mr Soewandi No.41. Pabrik ini diresmikan oleh
presiden RI pertama Ir. Soekarno pada tanggal 7 Agustus 1957
dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Proyek
ini diserahkan pada Bank Industri Negara (BIN) dibantu Bank Exim
(USA). Proyek dilaksanakan oleh beberapa perusahaan, untuk
penentuan lokasi dan pembuatan pola pabrik dilaksanakan oleh
White Engineering dan Mc. Donald Engineering. Sedangkan
desainnya dilakukan oleh GA Anderson, gambar perencanaan oleh
HK Ferghuson Company dengan kontraktor Morison Knuben
International Co. Inc. dari Amerika Serikat. Pabrik mengadakan uji
coba operasi pada awal Maret 1957.
7
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pada tangal 17 April 1961, NV Pabrik Semen Gresik dijadikan
Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 132
Tahun 1961. Perluasan pertama dilakukan pada tahun 1961 dengan
membangun unit produksi berkapasitas 125.00 ton per tahun.
Sehingga kapasitasnya menjadi 375.000 ton per tahun. Kemudian
pada tahun 1969 berubah dari Perusahaan Negara (PN) Semen
Gresik menjadi PT Semen Gresik berdasarkan akta Notaris J.N.
Siregar, S.H. No.81 tanggal 24 Oktober 1969. Perluasan kembali
dilakukan pada tahun 1972 yang menaikkan kapasitas produksi
menjadi 500.000 ton per tahun. Perluasan ini diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.
Perluasan ketiga kalinya dilakukan pada tahun 1979 dengan
mendirikan pabrik dengan proses kering yang berkapasitas
1.000.000 ton per tahun sehingga total kapasitas pabrik Semen
Gresik menjadi 1.500.000 ton per tahun. Pabrik Semen Gresik
dengan proses kering diresminkan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh
Menteri Perindustrian AR. Suhud. Pada tahun 1988, Pabrik Semen
Gresik mengganti bahan bakar dari minyak menjadi batu bara.
Pada tahun 1991, PT Semen Gresik melempar sahamnya ke
masyarakat umum (go public), dan tercatat di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya tepatnya pada tanggal 8 Juli 1991 serta
merupakan BUMN pertama yang go publik dengan melakukan
penawaran umum atas 40.000.000 (empat puluh juta) saham biasa
atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000,00 (seribu Rupiah) setiap
saham dengan harga penawaran Rp 7.000,00 (tujuh ribu Rupiah)
setiap saham. Komposisi saham saat itu adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1991
Jumlah Nominal (%)
Keterangan
saham (Rp. 000) Kepemilikan
500.000.00 500.000.00
Modal Dasar -
0 0
Modal
148.288.00 148.288.00
Ditempatkan & -
0 0
Disetor Penuh
Negara Republik 108.288.00 108.288.00
73.1
Indonesia 0 0
Masyarakat 40.000.000 40.000.000 26.9

8
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jumlah Modal 148.288.00 148.288.00
100
Yang Disetor 0 0
Saham Dalam 351.712.00 351.712.00
-
Portepel 0 0

Dana hasil Penawaran Umum, seluruhnya dipergunakan untuk


membiayai sebagian kebutuhan dana pembangunan pabrik semen
baru di Tuban, Jawa Timur, dengan kapasitas 2,3 juta ton semen
per tahun, dan digunakan untuk Proyek Optimalisasi Pabrik II Gresik
untuk meningkatkan kapasitas dari 1 juta ton semen per tahun
menjadi 1,3 juta ton semen per tahun serta meningkatkan efisiensi
pemakaian tenaga listrik dan bahan bakar. Pada tahun 1994, pabrik
unit 1 di Tuban dengan kapasitas 2,3 juta ton per tahun diresmikan
oleh presiden Soeharto pada tanggal 24 September 1994.
Pada tahun 1995 perusahaan melakukan Penawaran Umum
Terbatas I kepada para pemegang saham sejumlah 444.864.000
(empat ratus empat puluh empat juta delapan ratus enam puluh
empat ribu) dengan nilai nominal Rp. 1.000,00 (seribu rupiah)
setiap saham.
Para pemegang saham Perseroan berhak untuk membeli
saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I tersebut
dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham yang dimiliki, berhak
membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga Rp. 3.275,00 (tiga ribu
dua ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham.
Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I adalah
sebagai berikut:
1. Sekitar 74% dipergunakan untuk membiayai pengalihan 100%
saham milik Negara Republik Indonesia di PT Semen Padang dan PT
Semen Tonasa, dengan total nilai transaksi sebesar Rp.
1.063.929.600.000,00.
2. Sekitar 5% dipergunakan untuk menambah penyertaan modal
Perseroan di PT Semen Padang yang digunakan PT Semen Padang
untuk membayar sebagian hutang modal kerjanya.
3. Sekitar 21% dipergunakan untuk membiayai proyek perluasan
yang dilakukan oleh Perseroan (Tuban II dan Tuban III) dan PT
Semen Padang (Indarung V).

9
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Setelah dilaksanakannya seluruh Hak Memesan Efek terlebih
dahulu yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I
tersebut, maka susunan pemodalan Perseroan secara performa
sebagai berikut.

Tabel 2.2 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1995


Jumlah Nominal
Keterangan
Saham (Rp.000)
Modal Dasar 741.440.000 741.440.000
Modal Ditempatkan &
593.152.000 593.152.000
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel 148.288.000 148.288.000

Tanggal 15 September 1995, Semen Gresik mengadakan


konsolidasi dengan Semen Padang dan Semen Tonasa dengan
kepemilikan saham 99,99% yang kemudian dikenal dengan nama
Semen Gresik Group (SGG).Pada 10 September 1996 diresmikan
Pabrik Tonasa IV dengan kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun.
Pada tahun 1997, Struktur Pemodalan dan Susunan
Kepemilikan Saham setelah Penawaran Umum Terbatas I,
berdasarkan pada Official Meeting Report (BAR) No.118/1997
adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1997


(%)
Jumlah Nominal
Keterangan Kepemilik
Saham (Rp. 000)
an
741.440.00 741.440.00
Modal Dasar -
0 0
Modal
Ditempatkan 593.152.00 593.152.00
-
& Disetor 0 0
Penuh
Negara
385.582.60 385.582.60
Republik 65
0 0
Indonesia

10
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
207.569.40 207.569.40
Masyarakat 35
0 0
Jumlah Modal 593.152.00
593.152.000 100
Yang Disetor 0
Saham Dalam 148.288.00
148.288.000 -
Portepel 0
Perluasan terus berlanjut dan dimulai pada awal tahun 1995,
proyek pabrik Semen Tuban II dengan kapasitas 2,3 juta ton per
tahun diselesaikan pada tahun 1997. Pabrik Semen Tuban II ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 April 1997 di
Cilacap. Dengan diresmikannya Pabrik Tuban II ini, maka kapasitas
terpasang Semen Gresik menjadi 6,4 juta ton per tahun. Ketika
proyek Pabrik Semen Tuban II dalam tahap penyelesaian, sejak
awal 1996 dilaksanakan proyek pembangunan pabrik Semen Tuban
III. Pabrik Tuban III dengan kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun
akhirnya diresmikan pada 20 Maret 1998.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas
kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14 % melalui
penawaran terbuka dan dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V,
sebuah perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko.
Sehingga susunan Pemegang Saham per tanggal 4 November 1998
berdasarkan surat Perseroan No 5511/HK.02.00/21010/11.98
tanggal 12 Nopember 1998 tentang Laporan Kepemilikan Efek yang
mencapai 5.00% atau lebih dari Saham yang ditempatkan dan
Disetor Penuh adalah sebagai berikut.

Tabel 2.4 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1998


(%)
Jumlah Nominal
Keterangan Kepemi
Saham (Rp. 000)
likan
Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000 -
Modal
Ditempatkan
593.152.000 593.152.000 -
& Disetor
Penuh
Negara 302.540.600 302.540.600 51.01
Republik
11
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Indonesia
Cemex Asian
83.042.000 83.042.000 14.01
Investment
Norbak Inc. 33.969.100 33.969.100 5.73
Masyarakat 173.600.300 173.600.300 29.26
Jumlah Modal
Yang 593.152.000 593.152.000 100
Disetor
Saham Dalam
1.406.848.000 1.406.848.000 -
Portepel

Pada tanggal 31 Desember 2000, Struktur Pemodalan dan


Susunan Pemegang Saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang
Saham Perseroan yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek
Perseroan adalah sebagai berikut.

Tabel 2.5 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 2000


Jumlah Nominal (%)
Keterangan
Saham (Rp. 000) Kepemilikan
2.000.000.00 2.000.000.00
Modal Dasar -
0 0
Modal
Ditempatka
593.152.000 593.152.000 -
n & Disetor
Penuh
Negara
Republik 302.540.600 302.540.600 51.01
Indonesia
Cemex Asian
151.440.000 151.440.000 25.53
Investment
Masyarakat 139.171.400 139.171.400 23.46
Jumlah
Modal Yang 593.152.000 593.152.000 100
Disetor
Saham
1.406.848.00 1.406.848.00
Dalam -
0 0
Portepel
12
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham
Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd.
sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI
51,0%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat24,0%.
Berikut Struktur Pemodalan dan Susunan Pemegang Saham
Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan yang
dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan pada tanggal 31
Desember 2006 adalah sebagai berikut.

Tabel 2.6 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 2006


Jumlah Nominal (%)
Keterangan
Saham (Rp. 000) Kepemilikan
Negara
Republik 302.540.600 302.540.600 51.01
Indonesia
Blue Valley
Holdings PTE 147.694.848 147.694.848 24.9
Ltd.
Deutsche
Bank AG,
19.131.631 19.131.631 3.22
London
201930.40.02
Public 123.784.921 123.784.921 20.86
Total 593.152.000 593.152.000 100

Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd,


menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga
komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah
51,0% dan publik 48,9%.

Tabel 2.7 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 2011


Nama Alamat Jumlah Saham %

13
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pemerintah RI, DirJend Pembinaan
cq. Menteri BUMN, Dept 3,025,406,000 51.01
Keuangan RI Keuangan RI, Jkt
JPMCB-
EUROPACIFIC C/O DEUTSCHE
186,799,500 3.15
GROWTH FUND - BANK AG
2157804056
SSB 4545 S/A
LAZARD
EMERGING
C/O DEUTSCHE
MARKETS 133,367,500 2.25
BANK AG
EQUITY
PORTFOLIO –
2144610244
PT JAMSOSTEK C/O BANK CIMB
103,646,500 2.25
(PERSERO) – JHT NIAGA TBK, PT
JPMCB-NEW
WORLD C/O DEUTSCHE
89,607,500 1.51
FUND, INC BANK AG
-2157804145
PT
Jamsostek
C/O BANK CIMB
(Persero) - 84,152,500 1.42
NIAGA TBK, PT
Non
JHT
JPMCB-
EMERGING
MARKETS
C/O DEUTSCHE
GROWTH 77,054,500 1.3
BANK AG
FUND
INC
-2157804055
THE BANK
OF C/O HONGKONG
60,083,750 1.01
NEW YORK AND SHANGHAI
MELLON DR BANK
14
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
THE C/O BUT.
NORTHERN STANDARD
48,687,778 0.82
TRUST S/A CHARTERED
AVFC BANK
BBH BOSTON
S/A
VANGRD C/O CITIBANK,
47,775,820 0.81
EMG N. A
MKTS STK
INFD
TOTAL 3,856,581,348 65.03
5,108 Pemegang Saham Lainnya 2,074,938,652 34.97
GRAND TOTAL 5,931,500,000 100

Tanggal 18 Desember 2012 adalah momentum bersejarah


ketika Perseroan melakukan penandatanganan transaksi final
akuisisi 70 persen saham Thang Long Cement, perusahaan semen
terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas produksi 2,3 juta
ton/tahun. Akuisisi Thang Long Cement Company ini sekaligus
menjadikan Perseroan sebagai BUMN pertama yang berstatus multi
national corporation. Sekaligus mengukuhkan posisi Perseroan
sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dengan
kapasitas sampai tahun 2012 sebesar 28,5 juta ton per tahun.

15
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.1 Kepemilikan Saham pada tahun 2006 dan 2010

Gambar 2.2 Transformasi PT Semen Indonesia

Pada tanggal 7 Januari 2013, melalui Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari
PT Semen Gresik menjadi PT Semen Indonesia . Penggantian nama
tersebut, sekaligus merupakan langkah awal dari upaya
merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang
ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan
operasional dan memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk
menjamin dicapainya kinerja operasional maupun keuangan yang
optimal. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29
juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 42% pangsa pasar
semen domestik. Semen Indonesia memiliki anak perusahaan PT
Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement.
Pada tanggal 31 Januari 2019, PT. Semen Indonesia (Persero)
Tbk melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri
Bangunan(SIIB) telah resmi mengakuisisi 80,6% kepemilikan saham
Holderfin B.V. yang ditempatkan dan disetor di PT. Holcim
Indonesia Tbk. Selanjutnya pada tanggal 11 Februari 2019, melalui
mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, telah
disahkan perubahan nama PT Holcim Indonesia Tbk menjadi PT
Solusi Bangun Inonesia Tbk.
Denga prinsip “Membangun Kekuatan Memajukan Indonesia”
Semen Indonesia terus meningkatkan sinergi dan inovasi demi
16
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
mencapai keunggulan kualitas, menjaga keterpaduan dan
kesinambungan kinerja ekonomi, berkomitmen terhadap lingkungan
serta memberi manfaat sosial dalam seluruh kegiatan operasional.
2.2 Visi dan Misi
Visi dari PT Semen Indonesia adalah “Menjadi Perusahaan
Persemenan Internasional yang Terkemuka Di Asia Tenggara”.
Misi yang diusung untuk mewujudkan visi di atas adalah:
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang
berorientasikan kepuasan konsumen.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan
keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah
secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya
manusia.
2.3 Lokasi
Dalam pendirian suatu pabrik, salah satu faktor yang sangat
penting adalah pemilihan lokasi pabrik karena pemilihan lokasi
yang tepat dapat menaikkan daya guna dan akan menghemat biaya
produksi suatu pabrik menjadikan Semen Indonesia mampu
memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung
ribuan distributor, sub distributor, dan toko-toko.
Lokasi Pabrik PT Semen Indonesia terbagi berdasarkan anak
perusahaan pembuat semen berkedudukan antara lain:
1. Semen Gresik memiliki pabrik yang berada di Desa Sidosermo,
Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Sedangkan pabrik Tuban
berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

17
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.3 Pabrik Tuban PT Semen Gresik

2. Semen Padang memiliki 4 pabrik semen berlokasi di Indarung,


Sumatera Barat.

Gambar 2.4 Pabrik PT Semen Padang

3. Semen Tonasa memiliki 4 pabrik semen, berlokasi di Pangkep,


Sulawesi Selatan.

18
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.5 Pabrik PT Semen Tonasa

4. Thang Long Cement Company memiliki pabrik yang


berlokasi di Quang Ninh, Vietnam sebagai ekspansi PT
Semen Indonesia.

Gambar 2.6 Pabrik Thang Long Cement Company

5. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. Pabrik semen


mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa
Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur) dan
Lhoknga (Aceh) , dengan total kapasitas 14,5 juta ton
semen per tahun,

Gambar 2.7 Pabrik PT Solusi Bangun Indonesia


19
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
PT Semen Gresik memiliki struktur organisasi yang selalu
mengalami penyempurnaan untuk menciptakan sistem kerja yang
efektif dan efisien. Perkembangan tersebut mengikuti
kebijaksanaan pemerintah dan situasi nasional serta disesuaikan
dengan kebutuhan pabrik yang menyangkut keadaan sosial,
ekonomi dan politik. Dari segi eksternal sistem organisasi PT Semen
Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu Perusahaan Induk PT Semen
Indonesia dan Anak Perusahaan sebagai penunjang. Anak
perusahaan dan lembaga penunjang merupakan perwujudan
kerjasama antara PT Semen Indonesia dan perusahaan lain yang
berbentuk suatu badan hukum. Dilihat dari segi internal, struktur
organisasi PT Semen Indonesia dibagi dua yaitu struktur organisasi
untuk Gresik Office dan Struktur organisasi untuk Plant Site Tuban.
Struktur organisasi PT Semen Indonesia menurut RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham) 2016 PT Semen Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Direktur Utama
b. Direktur Produksi dan Litbang Direktur Produksi
c. Direktur Pemasaran dan Supply Chain
d. Direktur Keuangan
e. Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis
f. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Hukum
g. Direktur Enjiniring dan Proyek
Khusus untuk Direktorat Produksi berkedudukan di Gresik,
sedangkan Departemen Operasi dan Pemeliharaan sampai staf yang
ada di bawahnya berkedudukan di Tuban. Sistem manajemen PT
Semen Indonesia diatur secara terpusat di Gresik, sedangkan
kegiatan produksi dilakukan di Tuban. Tugas, wewenang dan
20
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
tanggung jawab Dewan Direksi yang ada di PT Semen Indonesia
yakni:

Direktur Utama : Memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak


terhadap seluruh operasional pabrik,termasuk di dalamnya adalah
penandatanganan Memorandum Of Understanding. Direktur
utama membawahi langsung Departemen Sumber Daya Manusia,
Departemen Sistem Informasi, dan Satuan Pengawas Intern.

Direktur Produksi dan Litbang : Bertugas mengawasi kegiatan


proses produksi dan menghasilkan inovasi atau penemuan baru
untuk peningkatan efisiensi pabrik. Bertanggung jawab pada
pelaksanaan kegiatan produksi mulai dari pengadaan bahan baku
sampai dihasilkan produk semen, serta bertanggung jawab atas
segala peralatan yang digunakan atau kondisi sekitar pabrik dalam
menunjang peningkatan mutu produk. Direktur membawahi
kompartemen, Departemen Operasi dan Pemeliharaan di bidang
Produksi dan membawahi Departemen Rancang Bangun,
Departemen Teknik serta Departemen Litbang dan Jaminan Mutu di
bidang Litbang.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain: Bertugas untuk


peningkatkan permintaan serta bertanggung jawab dalam masalah
penjualan dan perencanaan transportasi dan berhak mengambil
kebijakan tertentu tanpa dicampuri pihak lain dalam sistem
pemasarannya. Direktur Pemasaran membawahi Departemen
Pembelian dan Pergudangan, Departemen Penjualan, Departemen
Logistik dan Kompartemen Pemasaran.

Direktur Keuangan: Bertugas dan bertanggung jawab dalam


keseluruhan keuangan pabrik, baik pengurusan hutang maupun
piutang. Direktur keuangan membawahi Sekertaris Perusahaan,
Departemen Keuangan dan Administrasi, Departemen
Pengembangan Perusahaan (Wakil Manajemen), Departemen
Hubungan Masyarakat dan Investor serta Departemen Umum.

Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis: Bertugas dan


bertanggung jawab terhadap pengembangan dari setiap unit-unit

21
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
usaha perusahaan serta melakukan kajian strategis terkait
pengembangan bisnis kedepannya.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Hukum: Merencanakan,


mengarahkan, mengkordinasi, dan mengawasi Sumber Daya Manusia
di PT Semen Indonesia.

Direktur Enjiniring dan Proyek: Bertugas mengawasi dan


mengkoordinasi teknis enjiniring beserta keseluruhan prosesnya
serta dalam pengadaan dan penambahan elemen pabrik dan
proyek.

Gambar 2.8 Struktur Organisasi Perseroan Terbatas (PT)

22
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.9 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

2.5 Sistem Manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam bentuk Perseroan
Terbatas memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1. Kemungkinan untuk mendapatkan modal lebih mudah.
2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin. Para
pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas.
3. Pelaksanaan dan kepemilikan perusahaan terpisah.
Mengenai kepegawaian, mengingat 51% sahamnya masih milik
pemerintah maka PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang
berlokasi di Tuban ini mempunyai kebijakan yang hampir sama
dengan kebijaksanaan pemerintah pada pegawai negeri umumnya.
Persamaan tersebut meliputi fasilitas pegawai dan peraturan
perusahaan lainnya. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
1. Pemberian gaji sesuai status kepegawaian dan jabatan
2. Tunjangan umum
3. Perumahan dinas
4. Program penyiapan rumah milik pribadi (diberikan
kepada pegawai mulai setingkat kepala regu)
23
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5. Bantuan sewa rumah bagi yang menempati rumah dinas
6. Pengobatan dan perawatan kesehatan Jaminan sosial
tenaga kerja
7. Koperasi
8. Bantuan biaya pendidikan, perkawinan, dan pindah
rumah
9. Sekolah untuk anak
10. Rekreasi di tempat peristirahatan milik perusahaan
Sarana olahraga, kesenian, kerohanian
11. Program pensiun, dan kesejahteraan hari tua Kursus
pembinaan mental

Untuk menegakkan disiplin pegawainya PT Semen Indonesia


(Persero) Tbk. memberikan ketentuan-ketentuan antara lain:
a. Pemotongan gaji intensif (pemberian gaji berdasarkan
kehadiran) sebesar 15% bagi pegawai yang terlambat
masuk kerja dengan atau tanpa alasan.
b. Pemotongan gaji intensif sebesar 15% bagi pegawai
yang lupa masuk kerja.
c. Pemberlakuan PP No. 10.
Keterangan di atas merupakan bagian dari peraturan-
peraturan yang ditetapkan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
kepada pegawainya demi menjaga kedisiplinan pegawai dan citra
perusahaan di mata masyarakat. Alasan lain diberlakukannya
peraturan yang sangat ketat adalah jumlah pegawai PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. yang cukup banyak.
Dalam pembagian jam kerja karyawan, PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. terbagi menjadi dua yaitu karyawan shift dan
karyawan non shift. Pengangkatan karyawan di PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. tingkat dan jabatannya disesuaikan dengan
pendidikan yang dimiliki. Sebagian besar karyawan yang
dipekerjakan sebagai pelaksana berijazah STM dan sederajatnya
yang jam kerjanya dikenakan jadwal shift. Sedangkan karyawan
yang non shift mempunyai jabatan di atas kepala regu dengan jam
kerja 5 hari kerja dalam seminggu.

24
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Adapun pembagian jam kerjanya sebagai berikut:
1. Karyawan non shift
Dengan jam kerja : 07.30 – 16.30
2. Karyawan shift
Dengan pembagian jam kerja sebagai berikut:
Pagi : 07.30 – 15.30
Siang : 15.30 – 23.30
Malam : 23.30 – 07.30

1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000.


2. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 : 2004.
3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
4. Sistem Manajemen Laboratorium ISO / IEC 17025 : 2005.
5. API Monogram Sertifikan No. 1 OA – 0044 dari American
Petrolieum Institut New York.
6. OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment
Series) 18001 : 2007.

Semua sistem manajemen diatas diimplementasikan dengan


mempersyaratkan Management Continous Improvement dan
penerapan Sub Sistem Manajemen yang meliputi:
1. Gugus Kendali Mutu (GKM) 5R
2. Sistem Saran (SS)
3. Total Productive Maintenance (TPM)
Semuan ini ditunjang dengan penerapan Good Corporate
Governance (GCG) dan Manajemen Resiko yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.

2.6 Produk
Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama
yang diproduksi adalah semen Portland Tipe II-V (Non-OPC). Di
samping itu, juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen
campur (mixed cement), untuk penggunaan yang terbatas. Berikut

25
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ini penjelasan mengenai jenis semen yang diproduksi serta
penggunaannya. Semen produksi perseroan memiliki kualitas yang
tinggi dan telah memenuhi standar SNI, ini wujud komitmen
perusahaan sebagai produsen semen berkualitas di Indonesia dan
produsen semen terbesar di Asia Tenggara.

2.6.1 Ordinary Portland Cement Tipe I


Semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk
konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak
memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan,
gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan
raya.

Gambar 2.10 Semen


OPC Tipe 1

2.6.2 Ordinary Portland Cement Tipe Ii


Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai
ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk
bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi,
beton massa dan bendungan.

Gambar 2.11 Semen OPC Tipe II

2.6.3 Ordinary Portland Cement Tipe III

26
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan
awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan
memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan
untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar
udara.

Gambar 2.12 Semen OPC Tipe III

2.6.4 Ordinary Portland Cement Tipe V


Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-
bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat
cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam
air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga
nuklir.

Gambar 2.13 Semen OPC Tipe V

2.6.5 Portland Pozzoland Cement (PPC)


Semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum,
dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan
bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi
sedang. Misalnya : jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga,

27
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan fondasi pelat
penuh.

Gambar 2.14 Semen PPC

2.6.6 Portland Composite Cement (PCC)


Bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama
terak, gypsum, dan satu atau lebih bahan anorganic. Kegunaan
semen jenis ini untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti
beton pracetak, beton pratekan, dan paving block.

Gambar 2.15 Semen PCC

2.6.7 Super Masonary Cement (SMC)


Semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan
dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat juga
digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow
brick, paving block, dan tegel.

Gambar 2.16 Semen SMC


28
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2.6.8 Oil Well Cement Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
Semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur
minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi sumur minyak di
bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi
adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR) disebut juga sebagai
“Basic OWC". Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada
berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.

Gambar 2.17 Semen Oil Well Cement Class G-HSR

2.6.9 Special Blended Cement (SBC)


Semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega
proyek jembatan Surabaya Madura (Suramadu) dan cocok digunakan
untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk
curah.

Gambar 2.18 Semen SBC

2.6.10 Semen Thang Long PCB40


Portland cement blender (PCB40) sesuai dengan TCVN
6260:19979. Semen Thang Long PCB40 dapat meningkatkan daya
kerja concrete, meningkatkan daya tahan terhadap penyerapan air,
29
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
erosi lingkungan dan bertahan lama, dan sangat cocok untuk iklim
di Vietnam.

Gambar 2.19 Semen THANG LONG PCB40

Selain sifat-sifat yang unggul tersebut, semen Thang Long


memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sangat Halus.
2. Berwarna abu-abu sesuai selera pelanggan. Setting
Time: Initial Time:sekitar 120-170 menit. Final Time:
setelah 3 – 4 jam. Cocok untuk pekerjaan konstruksi.
3. Mutu yang stabil. Cement Strength selalu melampaui
standar untuk menghemat jumlah pemakaian semen.
4. Daya tahan tinggi terhadap sulfat untuk konstruksi
bawah tanah dan bawa air. Emisi panas yang rendah
saat setting Time, bermanfaat untuk konstruksi yang
luas yang menggunakan bata ringan (concrete blocks).

2.6.11 Super White Cement


Super White Cement adalah semen putih berkualitas tinggi
yang dapat diaplikasikan untuk keperluan dekorasi baik interior
maupun eksterior, serta melapisi nat sambungan keramik, profile,
dan lainnya. Selain lebih putih, produk semen putih Semen Gresik
memiliki banyak keunggulan seperti lebih hemat, lebih rekat dan
lebih kuat.

30
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.20 Semen Super White Cement

2.7 Anak Perusahaan


Anak perusahaan memainkan peranan yang sangat penting
sebagai strategic partner, maupun sebagai pendukung community
development. Anak perusahaan diharapkan mampu mendukung
bisnis inti Semen Indonesia selaku holding company dan
memberikan kontribusi sebesar-besarnya untuk mencapai
keunggulan kompetitif dan perkembangan perusahaan secara terus
menerus. Keberadaan anak usaha diharapkan dapat memberi
sinergi yang bermanfaat untuk mendukung pencapaian tujuan
perusahaan.

2.7.1 Anak perusahaan penghasil semen (cement making)

2.7.1.1 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.


PT Semen Gresik yang kini berubah nama menjadi PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. memiliki 2 lokasi unit pabrik diantaranya
pabrik Gresik di Desa Sidosermo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten
Gresik sebagai unit finishing dan analisa (laboratorium), sedangkan
pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek,
Kabupaten Tuban sebagai unit operasi utama. Mengoperasikan
empat pabrik dengan kapasitas desain 14,4 juta ton semen per
tahun. Semen Gresik juga mempunyai dua pelabuhan, yaitu:
Pelabuhan Khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik
mengoperasikan 11 gudang penyangga yang tersebar di seluruh

31
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jawa dan Bali serta mengoperasikan lima pengantongan semen di
Ciwandan, Banyuwangi, Sorong, Balikpapan dan Dumai.

Gambar 2.21 Logo PT Semen Gresik yang kini menjadi PT Semen


Indonesia (Persero) Tbk.

2.7.1.2 PT Semen Padang


PT Semen Padang memiliki empat pabrik semen, kapasitas
desain 7,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Indarung,
Sumatera Barat. Semen Padang juga mempunyai delapan
pengantongan semen, yaitu di Teluk Bayur, Belawan, Batam,
Tanjung Priok, Ciwandan, Malahayati, Lhokseumawe dan Dumai
serta mempunyai 14 gudang penyangga dan satu pelabuhan.

Gambar 2.22 Logo PT Semen Padang

2.7.1.3 PT Semen Tonasa


Memiliki tiga pabrik semen, kapasitas desain 7,8 juta ton
semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen
Tonasa juga mempunyai 9 pengantongan semen dan dilengkapi
dengan dermaga, yaitu: Biringkassi, Makassar, Samarinda,
Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon dan Celukan Bawang
Bali. Semen Tonasa mempunyai 5 gudang penyangga.
32
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.23 Logo PT Semen Tonasa

2.7.1.4 Thang Long Cement Company


Thang Long Cement Company memiliki satu pabrik, kapasitas
desain 2,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di provinsi Quang
Ninh dengan pelabuhan milik sendiri (Thang Long Jetty) untuk
kapasitas muat kapal sampai 30.000 DWT. Sedangkan untuk
kapasitas muat kapal yang lebih besar menggunakan pelabuhan laut
Cai Lan yang berjarak sekitar 3 km dari pelabuhan milik sendiri. Di
samping itu, TLCC memiliki pabrik penggilingan yang terletak di
pinggiran kota Ho Chi Minh. TLCC juga mempunyai 3 pengantongan
semen.

Gambar 2.24 Logo PT Semen Thang Long

2.7.1.5 PT Solusi Bangun Indonesia


PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjalankan usaha yang
terintegrasi dari semen, beton siap pakai, dan produksi aregat.
Perseroan mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa
Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur) dan Lhoknga
(Aceh), dengan total kapasitas 14,5 ton semen per tahun, dan
mempekerjakan lebih dari 2400 orang. PT Solusi Bangun Indonesia
Tbk saat ini mengoperasikan jaringan penyedia bahan bangunan

33
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
yang mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan
binaan perusahaan dan solusi-solusi bernilai tambah lainnya.

Gambar 2.25 Logo PT Solusi Bangun Indonesia Tbk

2.7.2 Anak perusahaan bukan penghasil semen (non


cement making)

2.7.2.1 PT UTSG (United Tractor Semen Gresik)


Bergerak pada beberapa bidang usaha antara lain:
1. Pertambangan bahan galian dan bahan mentah (batu
kapur dan tanah liat)
2. Pemasaran berbagai macam bahan galian
3. Usaha yang berkaitan dengan pemanfaatan peratan
pertambangan
4. Konsultasi pertambangan

Gambar 2.26 Logo PT UTSG

2.7.2.2 PT IKSG (Industri Kemasan Semen Gresik)


Didirikan pada bulan Juni 1992, yang berlokasi di Tuban,
Jawa Timur dan bergerak dalam biang pembuatan kemasan atau
industri kemasan, perdagangan dan jasa. Dalam menjalankan
kegiatan operasinya, IKSG memiliki mesin kemasan 5 (lima) unit
dengan kapasitas terpasang 123.000.000 lembar kantong pertahun.
Tingkat utilitasi peralatan pada tahun 2001 mencapai 94.30% dari
kapasitas terpasang. Hasil produksi IKSG terutama dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan lain seperti PT Semen
Tonasa, PT Semen Kupang (Persero) dan lainnya.
34
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.27 Logo PT IKSG

2.7.2.3 PT KIG (Kawasan Industri Gresik)


Berlokasi di Gresik, Jawa Timur, dan bergerak di bidang
pembangunan dan pengelolaan kawasan industri serta jasa
konsultasi di bidang kawasan industri. Dalam ushaanya, KIG
menyediakan tanah, bangunan pabrik siap pakai (BPSP), serta
gudang yang tersedia untuk dijual atau disewakan yang tersebar di
beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa
Barat, termasuk di dalamnya bangunan yang digunakan untuk
mendukung pemasaran Perseroan.

Gambar 2.28 Logo PT KIG

2.7.2.4 PT Swadaya Graha


Berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan bergerak dalam bidang
fabrikasi baja, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal & elektrikal,
persewaan alat-alat berat & konstruksi, bengkel & manufaktur,
developer, jasa pemeliharaan, serta biro engineering.

Gambar 2.29 Logo PT Swadaya Graha

2.7.2.5 PT Varia Usaha


Berlokasi di Gresik, Jawa Timur ini.memiliki beberapa anak
perusahaan, antara lain: PT Swadaya Graha, PT Swabina Gatra, PT
Varia Usaha Beton, PT Waru Abadi, PT Varia Usaha Bahari, PT Varia
35
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Usaha Dharma Segara, PT Varia Usaha Lintas Segara, PT Varia
Usaha Barito. VU dan anak-anak perusahaannya bergerak dalam
bidang jasa pengangkutan umum, perdagangan umum (termasuk
ekspor impor antar pulau dalam negeri, keagenan, distributor,
usaha perdagangan lainnya), perindustrian dan pembangunan, sewa
menyewa dan beli sewa, pertambangan (meliputi kegiatan:
penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pemurnian,
pengangkutan dan penjualan hasil pertambangan), serta kegiatan
lain yang sesuai dengan bidang-bidang di atas.

Gambar 2.30 Logo PT Varia Usaha


2.7.2.6 PT Eternit Gresik
Berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan bergerak dalam bidang
produksi asbes, bahan bangunan, dan cetakan. PT Eternit Gresik
didirikan pada tahun 1971 dan sejak saat itu menjadi perusahaan
terkemuka di antara produsen fiber semen lain di Indonesia serta
perusahaan pertama yang memproduksi fiber semen 100% bebas
asbes di Indonesia dan satu-satunya perusahaan yang memproduksi
seluruh produknya tanpa mengandung asbes.

Gambar 2.31 Logo PT Eternit Gresik

2.7.2.7 PT SGG Energi Prima


PT SGG Energi Prima adalah perusahaan pertambangan
batubara yang merupakan anak perusahaan dari PT Semen Gresik.

Gambar 2.32 Logo PT SGG Energi Prima


36
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2.7.2.8 PT SGG Prima Beton
PT SGG Prima Beton (SGGPB) adalah pabrik semen siap pakai
(ready mix) yang didirikan pada 25 Mei 2012. Saham SGG Prima
Beton dimiliki oleh PT Semen Indonesia sebesar 99,9%, sedangkan
sisanya dimiliki oleh Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG). Huruf
SGG dalam nama PT SGG Prima Beton kini tak lagi merupakan
singkatan, meski pada awalnya merupakan singkatan Semen Gresik
Group.

Gambar 2.33 Logo PTSGG Prima Beton


2.7.2.9 PT Krakatau Semen Indonesia
PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) merupakan perusahaan
kerjasama antara dua perusahaan milik negara terbesar di
Indonesia, Krakatau Steel (KRAS) dan Semen Indonesia (SMGR).
Perjanjian usaha patungan ditandatangani pada tanggal 20
Desember 2013. PT KSI berfokus pada terak yang dihasilkan dari
sisa pembakaran penyulingan baja yang mempunyai karakteristik
semen.

Gambar 2.34 Logo PT Krakatau Semen Indonesia

2.7.2.10 PT Sinergi Informatika Semen Indonesia


PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI) didirikan pada 9
Juni 2014, merupakan anak usaha PT Semen Indonesia yang
bergerak di bidang teknologi dan informasi. PT SISI sebagai
penyedia jasa outsourcing ICT, memposisikan sebagai one stop

37
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
solution provider, dimana seluruh kebutuhan layanan ICT meliputi
operational support, business solution delivery, hingga tata kelola
ICT, dapat disediakan oleh PT SISI sebagai paket-paket layanan
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Gambar 2.35 Logo PT Sinergi Informatika Semen Indonesia

BAB III
TEORI PENUNJANG
3.1 Latar Belakang
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah pabrik semen yang
terbesar di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dulunya
bernama PT Semen Gresik. Sebagai salah satu industri semen
terbesar yang ada di Indonesia, kontinuitas produksi dari PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. sangat dipengaruhi oleh komponen-
komponen penunjang produksinya yang sebagian besar merupakan
peralatan listrik. Penurunan performa dari peralatan listrik yang
ada di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat mempengaruhi
dari kualitas maupun kuantitas produk yang akan dihasilkan.
Penurunan kualitas dan fungsi dari peralatan listrik adalah
kondisi yang normal, dan proses ini dimulai saat peralatan
tersebut terpasang. Jika penurunan tersebut tidak di periksa, hal
itu dapat menyebabkan kegagalan dan ketidakfungsian pada
peralatan listrik. Selain itu, perubahan beban atau perubahan
sirkuit dapat dilakukan tanpa koordinasi pada desain keseluruhan,

38
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
hal itu dapat mengakibatkan ketidaktepatan dalam pemilihan
peralatan, atau pengaturan perangkat proteksi, atau kesalahan
pemasangan perangkat pemutus yang terpasang di sirkuit. Tujuan
dari pemeliharaan preventif elektrik dan program pengujian
seharusnya untuk mengenali faktor tersebut dan menyediakan cara
untuk memperbaiki hal tersebut.
Sebuah program yang terorganisir dengan baik dan
terimplementasikan dapat meminimalkan kecelakaan, mereduksi
shutdown yang tidak terencana dan memperpanjang waktu antara
kegagalan dari peralatan listrik. Keuntungan dari pemeliharaan
preventif elektrik dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu
keuntungan langsung dan keuntungan tidak langsung.
Keuntungan langsung :
1. Mereduksi biaya dari perbaikan peralatan
2. Mereduksi waktu mati dari suatu peralatan
3. Meningkatkan keselamatan pekerja dan peralatan
Keuntungan tidak langsung :
1. Meningkatkan moral dari pekerja
2. Meningkatkan kinerja pekerja
3. Meningkatkan produktivitas

3.2 Pengertian Motor Listrik


Motor listrik adalah alat yang mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik putaran, misalnya memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
Beban. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi
sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk
memutar kumparan.

39
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

Adapun motor-motor listrik dapat dikelompok menjadi :


a. Motor listrik arus searah (DC)
Adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan
sumber tegangan DC, motor ini banyak digunakan untuk
keperluan darurat (Emergency), sebagai pengganti motor listrik
AC apabila tegangan AC hilang (gangguan). Contohnya motor
emergency bearing dan seal oil pump.

b. Motor listrik arus bolak balik (AC)


Motor arus balik balik /induksi merupakan motor asinkron.
Motor asinkron adalah yang paling penting. Stator medan putar
akan menginduksi rotor dengan suatu nilai tegangan. Melalui
tegangan induksi tersebut motor dapat berputar.
Konstruksinya terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian diam
disebut stator dan bagian berputar disebut rotor. Motor listrik arus
bolak balik (AC) dapat dibedakan beberapa macam yaitu :
- Motor sinkron
- Motor induksi
- Motor listrik arus bolak balik fasa tiga
- Motor listrik arus bolak balik fasa satu

Dalam penggunaannya motor listrik bolak balik fasa satu


lebih banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga sedangkan
motor listrik bolak balik fasa tiga digunakan untuk industri

3.3 Jenis-Jenis Motor Listrik


Dalam pembahasan ini terdapat beberapa jenis jenis motor
listrik AC diantaranya:
a. Motor Sinkron

40
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada
kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu. Motor ini
memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya
sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan
banyak listrik.

Gambar 3.1 Motor Sinkron

Dari gambar diatas dapat dijelaskan komponen utama


motor sinkron: Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron
dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan
pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal
ini memungkinkan sebab medan magnet rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang
dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya. Stator menghasilkan medan magnet
berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan
oleh persamaan berikut:

Ns = Kecepatan sinkron dalam cycle (Rpm)


f = Frekuensi
P = 2p = Jumlah Kutub

41
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
b. Motor induksi
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (ac) yang
paling luas digunakan. Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa
arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi merupakan
motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan
industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.

Gambar 3.2 Motor Induksi

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama:


a. Motor induksi satu fase.
Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator beroperasi
dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya.
Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum
digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin,
mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3
sampai 4 Hp.

b. Motor induksi tiga fase.


Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya
yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor
(walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan
sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt
42
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3
hingga ratusan Hp.

Gambar 3.3 Motor satu dan tiga fase


Adapun klasifikasi motor listrik dapat dikelompokkan sebagaimana
struktur dibawah ini

Gambar 3.4 Bagan klasifikasi motor listrik


3.3 Kontruksi Motor Listrik DC
3.3.1 Stator
Stator merupakan bagian dari motor yang permanen
atau tidak berputar. Bagian ini menghasilkan medan magnet, baik
yang dihasilkan dari koil (elektromagnetik), maupun dari magnet.
Bagian ini terdiri dari:
a. Gandar
Gandar atau rangka Fungsi utama dari rangka adalah
sebagai bagian dari tempat mengalirnya fluks magnet yang
dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu rangka motor dibuat
dari bahan ferro magnetik. Disamping itu rangka motor juga
berfungsi untuk melindungi stator dan rotor.

43
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 3.5 Gandar

Oleh karena itu rangka motor dibuat dari bahan yang kuat. Rangka
motor untuk motor-motor kecil terbuat dari besi tuang, sedangkan
motor yang besar umumnya dibuat dari plat-plat campuran baja.
Pada bagian ini terdapat papan nama (name Plate) yang bertuliskan
spesifikasi umum atau data-data teknik dari motor.

Gambar 3.6 Name plate

b. Inti kutub dan lilitan penguat magnet


Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
agar terjadi proses elektro magnet sehingga terjadi suatu magnet
buatan sedangkan inti kutub magnet merupakan tempat
dihasilkannya fluks magnet.

c. Sikat –sikat dan slip ring


Fungsi dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus
dari lilitan jangkar beban, aliran arus tersebut akan mengalir dari
sumber dan diterima oleh kontaktor. Sedangkan fungsi dari slip ring
adalah sebagai kontak hubung dengan sikat-sikat, yang dipakai
untuk melewatkan aliran arus atau tegangan arus bolak- balik.
Dibawah ini adalah contoh gambar slip ring.
44
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 3.7 Slip ring
Gambar di atas Menunjukkan operasi motor dc dengan sikat magnet
permanen. Magnet permanen dipasang pada bagian yang berputar
dan kumparan dipasang pada stator.
3.3.2 Rotor
Bagian rotor ini berupa kumparan atau koil dimana arus
listrik akan mengalir. Bagian ini terdiri:

Gambar 3.8 Rotor


a. Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah
yang berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya
sebagai tempat melilitkan kumparan dimana terbentuk ggl induksi.
Seperti halnya inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan
ferro magnetik berlapis-lapis tipis untuk mengurangi panas yang
terbentuk karena adanya arus liar. Bahan yang digunakan untuk
jangkar sejenis ini campuran baja silikon.
b. Komutator
Suatu konverter mekanik yang membuat arus dari sumber
mengalir pada arah yang tetap walaupun belitan medan berputar,
pada motor DC untuk menjalankannya memerlukan catudaya DC
yang dikonversi ke AC pada kumparan jangkarnya. Komutasi
45
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
tersebut dilakukan oleh salah satu komponen mesin DC yang
disebut komutator.

3.4 Konstruksi Motor Listrik AC


3.4.1 Stator
Stator dari motor induksi, mempunyai prinsip sama dengan
motor sinkron atau generator. Apabila belitan – belitan stator
disuplai dengan arus 3 (tiga) fasa, maka menghasilkan medan
magnet atau fluksi magnet yang mana adalah pada harga tetap
tetap asal saja berputar pada kecepatan sinkron ( Ns ). Gambar
stator seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 3.9 Stator


Stator merupakan bagian yang diam, berfungsi sebagai :
a. Dudukan kumparan jangkar untuk motor-motor AC dan
dudukan motor- motor DC
b. Dudukan kedua kutub tutup (end plate) motor
c. Dudukan terminal yang menghubungkan jaringan kumparan
stator ked sumber tegangan.
d. Dudukan sirip-sirip pendingin motor yang berfungsi pelepas
energi panas yang timbul pada motor.

3.4.2 Tutup (End Plate) Motor


Pada setiap motor mempunyai 2 buah tutup (end plate),
masing-masing pada kedua sisinya yang berfungsi sebagai :
a. Dudukan bantalan poros motor

46
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
b. Titik posisi / poros dengan rumah stator
c. Pelindung bagian dalam motor terhadap cuaca

Akurasi dudukan tutup motor terhadap bantalan dan rumah stator


sangat menentukan keandalan gerakan poros suatu motor.

3.4.3 Bantalan atau Bearing


Bantalan atau bearing pada motor listrik berfungsi sebagai
yaitu :
a. Mempercepat gerak putar poros
b. Mengurangi gesekan putaran (mengurangi rugi2 gesekan),
maka setiap bantalan harus selalu dilengkapi dengan
pelumas
c. Penstabil posisi poros terhadap gaya horizontal dan gaya
vertikal poros motor.

Bantalan motor terdiri dari beberapa type diantaranya :


a. Bantalan Peluru (ball bearing)
b. Bantalan roller (roller bearing)
c. Bantalan poros

3.4.4 Rotor
Terbuat dari laminasi baja silicon yang mempunyai alur-alur
sebagai penempatan kumparan rotor berada tepat di dalam stator
yang ditempatkan pada poros, Kumparan atau batang-batang kawat
yang ditempatkan pada alur rotor berfungsi untuk merubah energi
listrik menjadi energi mekanik yang berputar dengan berinteraksi
dengan kumparan stator.

47
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 3.10 Rotor

3.4.5 Bagian Pendingin


Kelengkapan pendingin suatu motor tergantung kepada
kapasitasnya, makin besar kapasitasnya, maka sistem pendinginnya
semakin kompleks. Secara sederhana bagian pendingin terdiri dari :
a. Kipas
b. Tutup kipas
c. Sirip Pendingin.

Kipas yang ditempatkan pada poros berputar sesuai


kecepatan poros bersama tutup kipas mengekspansikan udara paksa
ke sirip-sirip pendingin yang berada pada badan stator untuk
melepaskan energi panas yang timbul pada motor ke udara bebas.

3.5 Pengertian Pemeliharaan


Suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga peralatan agar
perlatan tersebut dapat tetap berfungsi dengan baik dan dalam
kondisi siap pakai. Untuk itu diperlukan strategi maintenance.
Dalam istilah pemeliharaan disebutkan bahwa disana tercakup dua
pekerjaan yaitu istilah “pemeliharaan” dan “perbaikan”.
Pemeliharaan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai
tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Secara umum, ditinjau dari
saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, dapat dibagi menjadi
dua cara:

48
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
a. Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance).
b. Pemeliharaan yang tidak direncanakan (Unplanned
Maintenance).
Secara skematik pembagian pemeliharaan bisa dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 3.11 Skema Pemeliharaan

3.6 Bentuk-Bentuk Pemeliharaan


3.6.1 Pemeliharaan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang
direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan

49
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
3.6.2 Pemeliharaan Korektif
Adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga
mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat
dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.

3.6.3 Pemeliharaan Berjalan


Dimana pekerjaan pemeliharaan dilakukan ketika fasilitas
atau peralatan dalam keadaan bekerja. Pemeliharaan berjalan
diterapkan pada peralatanperalatan yang harus beroperasi terus
dalam melayani proses produksi.

3.6.4 Pemeliharaan Prediktif


Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui
terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun
fungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.

3.6.5 Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown


Maintenance)
Pekerjaan pemeliharaan dilakukan setelah terjadi kerusakan
pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku
cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

3.6.6 Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan
karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Disamping jenis-jenis pemeliharaan yang telah disebutkan diatas,
terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap
merupakan jenis pekerjaan pemeliharaan seperti:

50
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
a. Pemeliharaan dengan cara penggantian (Replacement
instead of maintenance) Pemeliharaan dilakukan dengan
cara mengganti peralatan tanpa dilakukan pemeliharaan,
karena harga peralatan pengganti lebih murah bila
dibandingkan dengan biaya pemeliharaannya. Atau alasan
lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama,
atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi
diperbaiki.
b. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan
dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak
memerlukan waktu lama untuk melakukan pemeliharaan,
kecuali untuk melakukan pemeliharaan dasar yang ringan
seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah
menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru.
Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain,
pembangkit selalu memiliki peralatan yang baru dan siap
pakai.

3.7 Pemeliharaan Preventive Pada Motor Listrik


Preventive maintenance adalah aktivitas yang dikerjakan
untuk mencegah unit mengalami kerusakan selama usia pakainya
belum berakhir. Macam-macam tindakan preventive maintenance
adalah sebagai berikut :
a. Greasing
Merupakan aktivitas pemberian baik penambahan maupun
penggantian grease pada bearing atau shaft untuk mengurangi
keausan part tersebut sehingga memperpanjang usia pakainya.
Aktivitas greasing dilaksanakan oleh greaseman/oilman dengan
memperhatikan jadwal buat asisten/supervisor maintenance.

b. Oiling
Merupakan aktivitas pemberian oli baik penambahan
maupun penggantian oli pada unit untuk memperpanjang usia
pakai dan mengurangi keausan maupun untuk menjaga fungsi
kerja dari unit.
51
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
c. Adjusting
Merupakan penyesuaian part pada unit tertentu untuk
mengoptimalkan fungsi kerjanya pada kondisi operasional unit
tersebut. Misalnya penyesuaian bukaan damper fan
fibrecyclone mengikuti perubahan jumlah unit press yang
beroperasi.

d. Cleaning
Merupakan tindakan menjaga kebersihan unit terhadap
kotoran untuk mempertahankan fungsi kerja unit tersebut.
Aktivitas cleaning juga merupakan tanggung jawab departemen
proses dengan perencanaan schedule baik harian, mingguan,
atau bulanan.

e. Setting
Merupakan tindakan penyesuaian parameter kontrol suatu
unit untuk Mendapatkan fungsi kerja unit tersebut. Misalnya
penyetingan waku lamanya fase di Sterilizer.

f. Spare part replacement


Merupakan penggantian suku cadang pada unit untuk
mencegah terhentinya fungsi kerja unit tersebut yang
diakibatkan oleh habisnya usia pakai suku cadang. Penggantian
spare part yang teratur mengikuti jam operasi unit atau
hourmeter.

Selain tindakan-tindakan di atas ada sebuah metode yang


digunakan dalam preventive maintenance yaitu metode lihat-rasa-
dengar. “lihat” yaitu dengan melihat suatu alat apakah ada
kejanggalan dari bentuk fisiknya, missal ada baut yang lepas, tutup
kipas yang miring, dan lain sebagainya. “rasa” yaitu dirasakan
dengan menyentuhnya apakah ada getaran yang berlebihan dan
apakah ada panas yang berlebihan, misalnya panas berlebihan pada
gearbox. “dengar” yaitu didengarkan apakah ada suara-suara aneh
misalnya bearing yang berderit.
52
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3.8 Istilah-Istilah yang Umum Dalam Pemeliharaan

3.8.1 Availability
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap
untuk dipakai/dioperasikan.

3.8.2 Downtime
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan
tidak dipakai/dioperasikan.

3.8.3 Check
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang
ditunjuk.

3.8.4 Facility Register


Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga
disebut inventarisasi peralatan/fasilitas.

3.8.5 Maintenance Management


Organisasi pemeliharaan dalam suatu kebijakan yang sudah
disetujui bersama.

3.8.6 Maintenance Schedule


Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan pemeliharaan
dan kejadian-kejadian yang menyertainya.

3.8.7 Maintenance Planning


Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta
metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang
diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.

3.8.8 Overhaul
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap
suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar
yang dapat diterima.

3.8.9 Test

53
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap
standar yang dapat diterima.

3.8.10 User
Pemakai peralatan/fasilitas.

3.8.11 Owner
Pemilik peralatan/fasilitas.

3.8.12 Vendor
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan dan
perlengkapan untuk keperluan pembangkit.

3.8.13 Trip
Mati sendiri akibat adanya gangguan / masalah.

3.8.14 Shut-down
Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.

3.9 Strategi Pemeliharaan


Pemilihan program pemeliharaan akan mempengaruhi
kelangsungan produktivitas produksi pembangkit. Karena itu perlu
dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk pemeliharaan
yang akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan
produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga pemeliharaan dan
kondisi peralatan yang dikerjakan. Dalam menentukan strategi
pemeliharaan, sering ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya :
a. Tenaga kerja yang terampil
b. Ahli teknik yang berpengalaman
c. Instrumentasi yang cukup mendukung
d. Kerja sama yang baik diantara bagian pemeliharaan
e. Umur peralatan/mesin produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi


pemeliharaan :
a. Tingkat kapasitas pemakaian mesin
b. Kesiapan suku cadang
c. Kemampuan bagian pemeliharaan untuk bekerja cepat

54
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
d. Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Struktur Organisasi Unit Kerja

55
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 4.1 Organigram Seksi Bengkel listrik dan Instrumentasi
Pada Gambar 4.1 menunjukkan susunan struktur Organisasi
Seksi Bengkel listrik dan Instrumentasi dimana tempat dilakukannya
kegiatan Kerja Praktik kami pada Bulan Juli. Tugas Kepala Regu
Bengkel listrik dan Instrumentasi bertindak mengatur seluruh
jadwal perbaikan dari tiap peralatan yang mengalami breakdown.
Tiap regu bertanggung jawab atas area yang merupakan bagian
regu tersebut.

4.2 Tugas Pokok Unit Kerja


Unit kerja yaitu Seksi Bengkel listrik dan Instrumentasi. Tugas
pokok dari seksi ini ada 3 bagian yaitu power instalation group,
instrument equipment service group dan electrical equipment
service group. Pada unit kerja ini bertanggung jawab penuh atas
perbaikan motor listrik dan peralatan listrik lainnya mulai dari
servis, kalibrasi, instalasi dan juga tindak lanjut apabila terjadi
kerusakan pada peralatan tersebut.

4.3 Penjelasan Singkat Tugas Unit Kerja


1. Power instalation group bertugas untuk melakukan
perbaikan kelistrikan area Raw Mill sampai finishmill tuban 1-4
serta melakukan perbaikan kelistrikan area Athox Mill dan
Reclaimer Batu Bara. Dan bertugas melakukan preventif pekerjaan
pembersihan lampu jalan, penangkal petir dan juga perbaikan
lampu jalan dan lampu POS satpam serta perbaikan di
Laboratorium dan main substation selain itu juga memback up regu
lainnya jika ada problem besar.
2. Instrument equipment service group bertugas untuk
melakukan segala perencanaan dan realisasi kalibrasi seluruh
peralatan Pengukuran Elektronika, timbangan elektronika baik yang
terpasang di pabrik maupun yang digunakan sebagai tool untuk
melakukan aktifitas produksi. Melakukan segala kebutuhan fabrikasi
yang diperlukan dari regu yang lain.

56
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3. Electrical equipment service group bertugas untuk
Bertanggung Jawab terhadap koordinasi dengan User terkait
Rencana dan Realisasi Motor yang akan Service untuk Seluruh area
Tuban serta melakukan Rewinding segala peralatan Listrik yang
ada kumparannya, melakukan cek kelayakan Motor untuk dilakukan
Rewinding.

4.4 Judul Tugas


PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK MEDIUM VOLTAGE 6,3 KV AREA
KILN TUBAN-1 PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.
4.5 Kegiatan Kerja Praktik
Berikut uraian kegiatan yang kami lakukan saat melakukan
Kerja Praktik di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Plant Tuban
pada bulan Juli 2019 yang di tampilkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Kegiatan Kerja Praktik
No. Tanggal Uraian Kegiatan
1 1 Juli 2018  Pengarahan dan pengenalan
perusahaan
 Pembekalan K3
 Pengenalan seksi dan
pembimbing Bengkel Listrik
dan Instrumentasi
2 2 Juli 2018  Pengenalan daerah unit kerja
Pemeliharaan Listrik dan Inst.
Crusher
 Mengunjungi area tambang
kapur dan area reklamasi
3 3 Juli 2019  Pengenalan daerah unit kerja
Pemeliharaan Listrik RKC 1-2
 Pemasangan swicthgear baru di
ER 10
4 4 Juli 2019  Pengenalan daerah unit kerja
Pemeliharaan Instrumentasi
RKC 1-2
 Pengenalan CCR pada RKC 1-2
57
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5 5 Juli 2019 Pengenalan daerah unit kerja WHRPG
6 8 Juli 2019  Pengenalan daerah unit kerja
Pemeliharaan Listrik dan Inst.
Finish Mill 1-2
 Pengenalan daerah unit kerja
Pemeliharaan Listrik dan Inst.
Packer 1-2
6 9 Juli 2019  Pengenalan daerah
mainsubstation pabrik Tuban 1-
2
 Inspeksi trafo 150 kV
7 10 Juli 2019 Pengenalan daerah Packer & Pelabuhan
Pabrik Tuban
8 11 Juli 2019  Pengenalan Service motor
 Praktik cara pemasangan dan
pelepasan bearing motor
9 12 Juli 2019 Pengenalan rewinding motor
10 15 Juli 2019 Pengenalan alat-alat rewinding
11 16 Juli 2019 Pengukuran tahanan isolasi motor
12 17 Juli 2019 Praktik rewinding motor 75 Watt
13 18 Juli 2019 Pengenalan daerah mainsubstation
pabrik Tuban 3-4
14 19 Juli 2019 Pengambilan data SLD di area tuban 1-
2
15 22 Juli 2019 Pengenalan daerah unit kerja IPM
16 23 Juli 2019 Penyusunan laporan bab 1 dan 2
17 24 Juli 2019 Penyusunan laporan bab 3
18 25 Juli 2019 Inspeksi pemeliharaan thermografi
pada swicthgear dan trafo di ER 16
19 29 Juli 2019  Inspeksi korona pada setiap
switchgear di substation 2
 Inspeksi korona pada setiap
peralatan listrik di
mainsubstation 1-2
20 30 Juli 2019 Penyusunan laporan bab 4
21 31 Juli 2019  Penyusunan laporan bab 5
 Pengembalian APD
58
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
4.6 Jadwal Kerja Praktik
Berikut jadwal kegiatan dalam lima minggu saat melakukan
Kerja Praktik di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Plant Tuban
pada bulan Juli 2019 yang di tampilkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jadwal Kerja Praktik


No. Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5
1. Pengenalan Perusahaan dan
Lapangan
2. Observasi lapangan
3. Pengumpulan Data
4. Penyusunan Laporan

4.6.1 Pengenalan Perusahaan dan Lapangan


Pembimbing mengenalkan kepada anggota kerja praktik
tentang perusahaan dan lapangan tempat kerja praktik. Hal-hal
yang dikenalkan antara lain adalah latar belakang, sejarah, unit
kerja tempat kerja praktik, tugas pokok unit kerja, dsb.

4.6.2 Observasi Lapangan


Dilakukan observasi terhadap tempat kerja praktik. Observasi
dilakukan untuk mengetahui apa saja yang tugas pokok dari unit
kerja semua bagian.

4.6.3 Pengumpulan Data


Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sistem
proteksi. Data yang dikumpulkan antara lain single-line diagram
dan data Kerusakan Motor Kiln
4.6.4 Penyusunan Laporan

59
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Penyusunan laporan dari hasil observasi dan pengumpulan
data yang telah dilakukan sebelumnya kemudian dilakukan analisis
serta rekomendasi kedepannya.

4.7 Uraian Kerja Praktik

4.7.1 Gambaran Umum

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pemeliharaan motor berfungsi untuk

60
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Studi proteksi sistem tenaga listrik berfungsi untuk
mengamankan peralatan-peralatan sistem tenaga listrik dari adanya
gangguan. Berdasarkan hasil studi pada substation V (sisi primer
trafo TX 501) terdapat 5 rele yang bertugas untuk mengamankan
diantaranya relay 22, Relay ER 10.5, Relay SS V, Relay line 3, dan
Relay line 3 150 KV. Pada setting awal, time delay antara rele yang
bekerja memiliki nilai yang sama sehingga menyebabkan kegagalan
koordinasi proteksi karena akan memerintahkan trip secara
Bersama-sama. Kemudian setelan kurva inverse atau bagian
overload dari rele-rele di atas juga kurang tepat. Sehingga apabila
terjadi hubung singkat yang memerintahkan trip terlebih dahulu
adalah rele SS V. Seharusnya saat terjadi overload di wilayah trafo
TX501, rele yang pertama kali memerintahkan CB untuk trip adalah
rele 22. Pengaturan rele dilakukan untuk memperbaiki kualitas
proteksi yang ada pada jaringan sistem tenaga di area Tuban 1-2.
Dengan hasil yang didapat diperoleh kurva yang lebih baik,
sehingga keandalan pada proteksi area Tuban 1-2 menjadi lebih
handal. Dengan catatan, perlu dilakukan pengujian ulang untuk
memverifikasi hasil tersebut sebagai evaluasi kedepannya.
Dalam studi proteksi penyulang sistem tenaga listrik pada
area Tuban 1-2 telah terkoneksi menggunakan jenis rele Universal
Relay Multilin F35 produk dari General Electric (GE). Salah satu
kelebihan digunakannya UR F35 pada sistem Tuban 1-2 yaitu dalam
satu perlatan mampu diisi lebih dari satu input sehingga lebih
prkatis digunakan dalam sistem proteksi yang memiliki penyulang
yang banyak. Hasil yang didapat dari pengaturan rele dimasukkan
pada program EnerVista sebagai software untuk melakukan setting
yang akan dimasukkan pada UR F35.

5.2 Saran
Selama melakukan kerja praktik di lapangan dan melakukan
penyusunan laporan, kami tidak memiliki kendala. Tetapi
adapun saran yang kami berikan sebagai berikut:
• Dalam melaksanakan kerja lapangan diharapkan seluruh
pekerja mematuhi Standar Keselamatan Kerja. Oleh karena
61
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
itu diharapkan untuk yang bekerja di area produksi semen
yang beresiko tinggi agar menggunakan perlengkapan
safety yang lengkap demi keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
• Dengan melakukan studi proteksi ini diharapkan mampu
memberikan rekomendasi setting rele proteksi pada sistem
tenaga listrik area Tuban 1-2.
• Diperlukan pengujian lebih lanjut tentang koordinasi rele
agar dapat berfungsi sesuai dengan keinginan.
• Kami berharap untuk ke depannya terjalin hubungan yang
baik secara terus menerus antara PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Tuban Plant dengan pihak akademik ITS
Surabaya dalam bentuk bimbingan lapangan dan kerja sama
di bidang pemeliharaan dan koordinasi proteksi.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi,"Diktat Kuliah Pengaman Sistem Tenaga Listrik",


Teknik Elektro ITS, Surabaya, Bab 2, 2004

62
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ruschel,W. J., dan A. A. Wayne. 1989."Coordination of Relays,
Reclosers, and Sectionalizing Fuses for Overhead Lines in the Oil
Patch". IEEE Transaction On Industry Application Vol. 25

GE igital Energy,"T60 Transformer Protection System",


General Electric, 2015.

GE igital Energy,"F35 Multiple Feeder Management Relay",


General Electric, 2015.

63
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Panggilan Kerja Praktik

64
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lampiran 2. Surat Pengantar ke Pembimbing Lapangan

65
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lampiran 3. Daftar Hadir Kerja Praktik

66
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan Kerja Praktik

67
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
68
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
69
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
70
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
71
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
72
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
73
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
74
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
75
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
76
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
77
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
78
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
79
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
80
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
81
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
82
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
83
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
84
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
85
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
86
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
87
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
88
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Anda mungkin juga menyukai