3
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KATA PENGANTAR
4
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Bapak Fachrudin selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan arahan dan ilmu 1kepada penulis selama
kerja praktik.
8. Bapak Kukuh, Bapak Bambang, Bapak Afarul, Bapak
Musta’in, Bapak Syaifudin, Bapak Huda selaku staff dan
karyawan Seksi Bengkel Listrik dan Instrumentasi PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban yang
senantiasa menemani selama kegiatan kerja praktik ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila selama kegiatan
kerja praktik ini melakukan banyak kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Serta penulis bersifat
terbuka terhadap saran dan kritik agar laporan ini dapat
menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua orang pada masa sekarang maupun yang akan
datang.
Penulis
5
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................i
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN.......................iii
LEMBAR PENGESAHAN PT. SEMEN INDONESIA.............v
KATA PENGANTAR..............................................vii
DAFTAR ISI.......................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................xi
DAFTAR TABEL..................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................1
1.1 Latar Belakang......................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat................................1
1.3 Metodologi Pengumpulan Data....................3
1.4 Metodologi Penyusunan Laporan.................4
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................5
1.6 Nama Unit Kerja....................................5
BAB V. PENUTUP...............................................81
5.1 Kesimpulan..........................................81
5.2 Saran.................................................82
DAFTAR PUSTAKA..............................................83
LAMPIRAN........................................................85
7
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
10
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(halaman ini sengaja dikosongkan)
11
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB I
PENDAHULUAN
1
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1.2.1 Tujuan Umum
1. Menciptakan hubungan timbal balik antara perguruan
tinggi dan dunia industri dimana para mahasiswa yang lulus
dari perguruan tinggi akan menjadi sumber daya manusia
bagi dunia industri.
2. Sebagai perwujudan peran dunia industri dalam
mengembangkan pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan mahasiswa tentang aplikasi ilmu
pengetahuan pada dunia industri.
4. Sebagai sarana sosialisasi lingkungan kerja kepada
mahasiswa.
1.2.3 Manfaat
Manfaat pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan
a. Mendapatkan saran serta masukan untuk sistem
kelistrikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan
menjalin hubungan baik dengan pihak luar khususnya
perguruan tinggi.
b. Menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan
khususnya Departemen Teknik Elektro ITS sehingga
perusahaan dapat semakin dikenal oleh mahasiswa dan
masyarakat luas.
2. Perguruan Tinggi
2
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
a. Mendapatkan saran dan masukan mengenai ilmu praktis
dalam dunia industri sehingga terdapat keterkaitan
antara ilmu yang diajarkan pada saat kuliah dengan
kebutuhan industri.
b. Menjalin hubungan baik dengan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. sehingga memungkinkan kerja sama
ketenagakerjaan dan lainnya.
3. Mahasiswa
a. Mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi
manajemen, teknologi, karyawan, dan proses produksi.
b. Mendapatkan ilmu praktis tentang sistem kelistrikan
industri.
c. Mempersiapkan diri menghadapi persaingan dunia kerja.
d. Membina hubungan baik dengan perusahaan terkait
sehingga memungkinkan bekerja di perusahaan tersebut.
1. Observasi
Kegiatan ini merupakan pengumpulan data kualitatif
mengenai sistem pemeliharaan motor listrik di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban 1 baik secara langsung
turun ke lapangan maupun wawancara dengan karyawan PT
Semen Indonesia.
2. Diskusi
Kegiatan ini merupakan tukar pendapat tentang materi dan
data yang telah didapatkan, serta mencari solusi atas
permasalahan yang ditemui di lapangan.
3
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3. Kajian Pustaka
Merupakan kegiatan penggalian materi dan informasi yang
dapat bersumber dari buku, artikel ilmiah, jurnal ilmiah,
website, dan lain-lain untuk mendukung kegiatan analisis.
4. Pengambilan Data
Pengambilan data harus dilakukan secara cermat dan teliti.
Data-data yang diperlukan adalah Single Line Diagram sistem
kelistrikan Pabrik Tuban 1 dan 2 PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk, data operasional, setting rele eksisting,
riwayat gangguan, dan data-data lain yang terkait.
4
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Berisi tentang sejarah, visi dan misi, lokasi, struktur
organisasi, sistem manajemen, produk, dan anak perusahaan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
4. BAB IV Pembahasan
Berisi struktur organisasi unit kerja, tugas pokok unit kerja,
penjelasan singkat tugas unit kerja, tugas khusus, kegiatan
kerja praktik, jadwal kerja praktik, dan uraian kerja praktik.
5. BAB V Penutup
Berisi kesimpulan dan saran.
5
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(halaman ini sengaja dikosongkan)
6
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
BAB II
PROFIL PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.
2.1 Sejarah
PT Semen Indonesia adalah pabrik semen yang terbesar di
Indonesia. PT Semen Indonesia dulunya bernama PT Semen Gresik.
Didirikanya PT Semen Gresik diawali dari ditemukanya deposit
batu kapur dan tanah liat oleh seorang sarjana Belanda yang
bernama Ir. Van Es di Gresik sebagai bahan baku semen pada tahun
1935. Wakil Presiden saat itu, Dr. (HC) Drs. H. Mohammad Hatta,
menghimbau kepada pemerintah untuk mendirikan pabrik semen di
Gresik pada tahun 1950. Selanjutnya dilakukan penelitian ulang
dengan dibantu oleh Dr. F. Leufer dan Dr. A. Kreaf dari Jerman,
menyimpulkan bahwa deposit tersebut mampu untuk persediaan
selama 60 tahun untuk pabrik dengan kapasitas 250.000 ton/tahun.
PT Semen Indonesia adalah perusahaan yang bergerak pada
bidang industri semen Portland. Didirikan pertama kali dengan
nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953 dengan
Akta Notaris Raden Mr Soewandi No.41. Pabrik ini diresmikan oleh
presiden RI pertama Ir. Soekarno pada tanggal 7 Agustus 1957
dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Proyek
ini diserahkan pada Bank Industri Negara (BIN) dibantu Bank Exim
(USA). Proyek dilaksanakan oleh beberapa perusahaan, untuk
penentuan lokasi dan pembuatan pola pabrik dilaksanakan oleh
White Engineering dan Mc. Donald Engineering. Sedangkan
desainnya dilakukan oleh GA Anderson, gambar perencanaan oleh
HK Ferghuson Company dengan kontraktor Morison Knuben
International Co. Inc. dari Amerika Serikat. Pabrik mengadakan uji
coba operasi pada awal Maret 1957.
7
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pada tangal 17 April 1961, NV Pabrik Semen Gresik dijadikan
Perusahaan Negara (PN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 132
Tahun 1961. Perluasan pertama dilakukan pada tahun 1961 dengan
membangun unit produksi berkapasitas 125.00 ton per tahun.
Sehingga kapasitasnya menjadi 375.000 ton per tahun. Kemudian
pada tahun 1969 berubah dari Perusahaan Negara (PN) Semen
Gresik menjadi PT Semen Gresik berdasarkan akta Notaris J.N.
Siregar, S.H. No.81 tanggal 24 Oktober 1969. Perluasan kembali
dilakukan pada tahun 1972 yang menaikkan kapasitas produksi
menjadi 500.000 ton per tahun. Perluasan ini diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.
Perluasan ketiga kalinya dilakukan pada tahun 1979 dengan
mendirikan pabrik dengan proses kering yang berkapasitas
1.000.000 ton per tahun sehingga total kapasitas pabrik Semen
Gresik menjadi 1.500.000 ton per tahun. Pabrik Semen Gresik
dengan proses kering diresminkan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh
Menteri Perindustrian AR. Suhud. Pada tahun 1988, Pabrik Semen
Gresik mengganti bahan bakar dari minyak menjadi batu bara.
Pada tahun 1991, PT Semen Gresik melempar sahamnya ke
masyarakat umum (go public), dan tercatat di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya tepatnya pada tanggal 8 Juli 1991 serta
merupakan BUMN pertama yang go publik dengan melakukan
penawaran umum atas 40.000.000 (empat puluh juta) saham biasa
atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000,00 (seribu Rupiah) setiap
saham dengan harga penawaran Rp 7.000,00 (tujuh ribu Rupiah)
setiap saham. Komposisi saham saat itu adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Komposisi Kepemilikan Saham Tahun 1991
Jumlah Nominal (%)
Keterangan
saham (Rp. 000) Kepemilikan
500.000.00 500.000.00
Modal Dasar -
0 0
Modal
148.288.00 148.288.00
Ditempatkan & -
0 0
Disetor Penuh
Negara Republik 108.288.00 108.288.00
73.1
Indonesia 0 0
Masyarakat 40.000.000 40.000.000 26.9
8
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jumlah Modal 148.288.00 148.288.00
100
Yang Disetor 0 0
Saham Dalam 351.712.00 351.712.00
-
Portepel 0 0
9
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Setelah dilaksanakannya seluruh Hak Memesan Efek terlebih
dahulu yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I
tersebut, maka susunan pemodalan Perseroan secara performa
sebagai berikut.
10
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
207.569.40 207.569.40
Masyarakat 35
0 0
Jumlah Modal 593.152.00
593.152.000 100
Yang Disetor 0
Saham Dalam 148.288.00
148.288.000 -
Portepel 0
Perluasan terus berlanjut dan dimulai pada awal tahun 1995,
proyek pabrik Semen Tuban II dengan kapasitas 2,3 juta ton per
tahun diselesaikan pada tahun 1997. Pabrik Semen Tuban II ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 April 1997 di
Cilacap. Dengan diresmikannya Pabrik Tuban II ini, maka kapasitas
terpasang Semen Gresik menjadi 6,4 juta ton per tahun. Ketika
proyek Pabrik Semen Tuban II dalam tahap penyelesaian, sejak
awal 1996 dilaksanakan proyek pembangunan pabrik Semen Tuban
III. Pabrik Tuban III dengan kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun
akhirnya diresmikan pada 20 Maret 1998.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas
kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14 % melalui
penawaran terbuka dan dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V,
sebuah perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko.
Sehingga susunan Pemegang Saham per tanggal 4 November 1998
berdasarkan surat Perseroan No 5511/HK.02.00/21010/11.98
tanggal 12 Nopember 1998 tentang Laporan Kepemilikan Efek yang
mencapai 5.00% atau lebih dari Saham yang ditempatkan dan
Disetor Penuh adalah sebagai berikut.
13
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pemerintah RI, DirJend Pembinaan
cq. Menteri BUMN, Dept 3,025,406,000 51.01
Keuangan RI Keuangan RI, Jkt
JPMCB-
EUROPACIFIC C/O DEUTSCHE
186,799,500 3.15
GROWTH FUND - BANK AG
2157804056
SSB 4545 S/A
LAZARD
EMERGING
C/O DEUTSCHE
MARKETS 133,367,500 2.25
BANK AG
EQUITY
PORTFOLIO –
2144610244
PT JAMSOSTEK C/O BANK CIMB
103,646,500 2.25
(PERSERO) – JHT NIAGA TBK, PT
JPMCB-NEW
WORLD C/O DEUTSCHE
89,607,500 1.51
FUND, INC BANK AG
-2157804145
PT
Jamsostek
C/O BANK CIMB
(Persero) - 84,152,500 1.42
NIAGA TBK, PT
Non
JHT
JPMCB-
EMERGING
MARKETS
C/O DEUTSCHE
GROWTH 77,054,500 1.3
BANK AG
FUND
INC
-2157804055
THE BANK
OF C/O HONGKONG
60,083,750 1.01
NEW YORK AND SHANGHAI
MELLON DR BANK
14
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
THE C/O BUT.
NORTHERN STANDARD
48,687,778 0.82
TRUST S/A CHARTERED
AVFC BANK
BBH BOSTON
S/A
VANGRD C/O CITIBANK,
47,775,820 0.81
EMG N. A
MKTS STK
INFD
TOTAL 3,856,581,348 65.03
5,108 Pemegang Saham Lainnya 2,074,938,652 34.97
GRAND TOTAL 5,931,500,000 100
15
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.1 Kepemilikan Saham pada tahun 2006 dan 2010
17
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.3 Pabrik Tuban PT Semen Gresik
18
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.5 Pabrik PT Semen Tonasa
21
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
usaha perusahaan serta melakukan kajian strategis terkait
pengembangan bisnis kedepannya.
22
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.9 Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
24
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Adapun pembagian jam kerjanya sebagai berikut:
1. Karyawan non shift
Dengan jam kerja : 07.30 – 16.30
2. Karyawan shift
Dengan pembagian jam kerja sebagai berikut:
Pagi : 07.30 – 15.30
Siang : 15.30 – 23.30
Malam : 23.30 – 07.30
2.6 Produk
Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama
yang diproduksi adalah semen Portland Tipe II-V (Non-OPC). Di
samping itu, juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen
campur (mixed cement), untuk penggunaan yang terbatas. Berikut
25
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ini penjelasan mengenai jenis semen yang diproduksi serta
penggunaannya. Semen produksi perseroan memiliki kualitas yang
tinggi dan telah memenuhi standar SNI, ini wujud komitmen
perusahaan sebagai produsen semen berkualitas di Indonesia dan
produsen semen terbesar di Asia Tenggara.
26
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan
awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan
memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan
untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar
udara.
27
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan fondasi pelat
penuh.
30
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 2.20 Semen Super White Cement
31
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jawa dan Bali serta mengoperasikan lima pengantongan semen di
Ciwandan, Banyuwangi, Sorong, Balikpapan dan Dumai.
33
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
yang mencakup distributor khusus, toko bangunan, ahli bangunan
binaan perusahaan dan solusi-solusi bernilai tambah lainnya.
37
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
solution provider, dimana seluruh kebutuhan layanan ICT meliputi
operational support, business solution delivery, hingga tata kelola
ICT, dapat disediakan oleh PT SISI sebagai paket-paket layanan
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
BAB III
TEORI PENUNJANG
3.1 Latar Belakang
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah pabrik semen yang
terbesar di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dulunya
bernama PT Semen Gresik. Sebagai salah satu industri semen
terbesar yang ada di Indonesia, kontinuitas produksi dari PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. sangat dipengaruhi oleh komponen-
komponen penunjang produksinya yang sebagian besar merupakan
peralatan listrik. Penurunan performa dari peralatan listrik yang
ada di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat mempengaruhi
dari kualitas maupun kuantitas produk yang akan dihasilkan.
Penurunan kualitas dan fungsi dari peralatan listrik adalah
kondisi yang normal, dan proses ini dimulai saat peralatan
tersebut terpasang. Jika penurunan tersebut tidak di periksa, hal
itu dapat menyebabkan kegagalan dan ketidakfungsian pada
peralatan listrik. Selain itu, perubahan beban atau perubahan
sirkuit dapat dilakukan tanpa koordinasi pada desain keseluruhan,
38
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
hal itu dapat mengakibatkan ketidaktepatan dalam pemilihan
peralatan, atau pengaturan perangkat proteksi, atau kesalahan
pemasangan perangkat pemutus yang terpasang di sirkuit. Tujuan
dari pemeliharaan preventif elektrik dan program pengujian
seharusnya untuk mengenali faktor tersebut dan menyediakan cara
untuk memperbaiki hal tersebut.
Sebuah program yang terorganisir dengan baik dan
terimplementasikan dapat meminimalkan kecelakaan, mereduksi
shutdown yang tidak terencana dan memperpanjang waktu antara
kegagalan dari peralatan listrik. Keuntungan dari pemeliharaan
preventif elektrik dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu
keuntungan langsung dan keuntungan tidak langsung.
Keuntungan langsung :
1. Mereduksi biaya dari perbaikan peralatan
2. Mereduksi waktu mati dari suatu peralatan
3. Meningkatkan keselamatan pekerja dan peralatan
Keuntungan tidak langsung :
1. Meningkatkan moral dari pekerja
2. Meningkatkan kinerja pekerja
3. Meningkatkan produktivitas
39
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
40
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada
kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu. Motor ini
memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya
sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan
banyak listrik.
41
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
b. Motor induksi
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (ac) yang
paling luas digunakan. Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa
arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan
relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi merupakan
motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan
industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.
43
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 3.5 Gandar
Oleh karena itu rangka motor dibuat dari bahan yang kuat. Rangka
motor untuk motor-motor kecil terbuat dari besi tuang, sedangkan
motor yang besar umumnya dibuat dari plat-plat campuran baja.
Pada bagian ini terdapat papan nama (name Plate) yang bertuliskan
spesifikasi umum atau data-data teknik dari motor.
46
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
b. Titik posisi / poros dengan rumah stator
c. Pelindung bagian dalam motor terhadap cuaca
3.4.4 Rotor
Terbuat dari laminasi baja silicon yang mempunyai alur-alur
sebagai penempatan kumparan rotor berada tepat di dalam stator
yang ditempatkan pada poros, Kumparan atau batang-batang kawat
yang ditempatkan pada alur rotor berfungsi untuk merubah energi
listrik menjadi energi mekanik yang berputar dengan berinteraksi
dengan kumparan stator.
47
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 3.10 Rotor
48
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
a. Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance).
b. Pemeliharaan yang tidak direncanakan (Unplanned
Maintenance).
Secara skematik pembagian pemeliharaan bisa dilihat pada
gambar berikut:
49
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
3.6.2 Pemeliharaan Korektif
Adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga
mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat
dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.
50
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
a. Pemeliharaan dengan cara penggantian (Replacement
instead of maintenance) Pemeliharaan dilakukan dengan
cara mengganti peralatan tanpa dilakukan pemeliharaan,
karena harga peralatan pengganti lebih murah bila
dibandingkan dengan biaya pemeliharaannya. Atau alasan
lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama,
atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi
diperbaiki.
b. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan
dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak
memerlukan waktu lama untuk melakukan pemeliharaan,
kecuali untuk melakukan pemeliharaan dasar yang ringan
seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah
menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru.
Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain,
pembangkit selalu memiliki peralatan yang baru dan siap
pakai.
b. Oiling
Merupakan aktivitas pemberian oli baik penambahan
maupun penggantian oli pada unit untuk memperpanjang usia
pakai dan mengurangi keausan maupun untuk menjaga fungsi
kerja dari unit.
51
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
c. Adjusting
Merupakan penyesuaian part pada unit tertentu untuk
mengoptimalkan fungsi kerjanya pada kondisi operasional unit
tersebut. Misalnya penyesuaian bukaan damper fan
fibrecyclone mengikuti perubahan jumlah unit press yang
beroperasi.
d. Cleaning
Merupakan tindakan menjaga kebersihan unit terhadap
kotoran untuk mempertahankan fungsi kerja unit tersebut.
Aktivitas cleaning juga merupakan tanggung jawab departemen
proses dengan perencanaan schedule baik harian, mingguan,
atau bulanan.
e. Setting
Merupakan tindakan penyesuaian parameter kontrol suatu
unit untuk Mendapatkan fungsi kerja unit tersebut. Misalnya
penyetingan waku lamanya fase di Sterilizer.
3.8.1 Availability
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap
untuk dipakai/dioperasikan.
3.8.2 Downtime
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan
tidak dipakai/dioperasikan.
3.8.3 Check
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang
ditunjuk.
3.8.8 Overhaul
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap
suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar
yang dapat diterima.
3.8.9 Test
53
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap
standar yang dapat diterima.
3.8.10 User
Pemakai peralatan/fasilitas.
3.8.11 Owner
Pemilik peralatan/fasilitas.
3.8.12 Vendor
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan dan
perlengkapan untuk keperluan pembangkit.
3.8.13 Trip
Mati sendiri akibat adanya gangguan / masalah.
3.8.14 Shut-down
Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.
54
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
d. Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
BAB IV
PEMBAHASAN
55
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Gambar 4.1 Organigram Seksi Bengkel listrik dan Instrumentasi
Pada Gambar 4.1 menunjukkan susunan struktur Organisasi
Seksi Bengkel listrik dan Instrumentasi dimana tempat dilakukannya
kegiatan Kerja Praktik kami pada Bulan Juli. Tugas Kepala Regu
Bengkel listrik dan Instrumentasi bertindak mengatur seluruh
jadwal perbaikan dari tiap peralatan yang mengalami breakdown.
Tiap regu bertanggung jawab atas area yang merupakan bagian
regu tersebut.
56
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3. Electrical equipment service group bertugas untuk
Bertanggung Jawab terhadap koordinasi dengan User terkait
Rencana dan Realisasi Motor yang akan Service untuk Seluruh area
Tuban serta melakukan Rewinding segala peralatan Listrik yang
ada kumparannya, melakukan cek kelayakan Motor untuk dilakukan
Rewinding.
59
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Penyusunan laporan dari hasil observasi dan pengumpulan
data yang telah dilakukan sebelumnya kemudian dilakukan analisis
serta rekomendasi kedepannya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
60
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Studi proteksi sistem tenaga listrik berfungsi untuk
mengamankan peralatan-peralatan sistem tenaga listrik dari adanya
gangguan. Berdasarkan hasil studi pada substation V (sisi primer
trafo TX 501) terdapat 5 rele yang bertugas untuk mengamankan
diantaranya relay 22, Relay ER 10.5, Relay SS V, Relay line 3, dan
Relay line 3 150 KV. Pada setting awal, time delay antara rele yang
bekerja memiliki nilai yang sama sehingga menyebabkan kegagalan
koordinasi proteksi karena akan memerintahkan trip secara
Bersama-sama. Kemudian setelan kurva inverse atau bagian
overload dari rele-rele di atas juga kurang tepat. Sehingga apabila
terjadi hubung singkat yang memerintahkan trip terlebih dahulu
adalah rele SS V. Seharusnya saat terjadi overload di wilayah trafo
TX501, rele yang pertama kali memerintahkan CB untuk trip adalah
rele 22. Pengaturan rele dilakukan untuk memperbaiki kualitas
proteksi yang ada pada jaringan sistem tenaga di area Tuban 1-2.
Dengan hasil yang didapat diperoleh kurva yang lebih baik,
sehingga keandalan pada proteksi area Tuban 1-2 menjadi lebih
handal. Dengan catatan, perlu dilakukan pengujian ulang untuk
memverifikasi hasil tersebut sebagai evaluasi kedepannya.
Dalam studi proteksi penyulang sistem tenaga listrik pada
area Tuban 1-2 telah terkoneksi menggunakan jenis rele Universal
Relay Multilin F35 produk dari General Electric (GE). Salah satu
kelebihan digunakannya UR F35 pada sistem Tuban 1-2 yaitu dalam
satu perlatan mampu diisi lebih dari satu input sehingga lebih
prkatis digunakan dalam sistem proteksi yang memiliki penyulang
yang banyak. Hasil yang didapat dari pengaturan rele dimasukkan
pada program EnerVista sebagai software untuk melakukan setting
yang akan dimasukkan pada UR F35.
5.2 Saran
Selama melakukan kerja praktik di lapangan dan melakukan
penyusunan laporan, kami tidak memiliki kendala. Tetapi
adapun saran yang kami berikan sebagai berikut:
• Dalam melaksanakan kerja lapangan diharapkan seluruh
pekerja mematuhi Standar Keselamatan Kerja. Oleh karena
61
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
itu diharapkan untuk yang bekerja di area produksi semen
yang beresiko tinggi agar menggunakan perlengkapan
safety yang lengkap demi keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
• Dengan melakukan studi proteksi ini diharapkan mampu
memberikan rekomendasi setting rele proteksi pada sistem
tenaga listrik area Tuban 1-2.
• Diperlukan pengujian lebih lanjut tentang koordinasi rele
agar dapat berfungsi sesuai dengan keinginan.
• Kami berharap untuk ke depannya terjalin hubungan yang
baik secara terus menerus antara PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Tuban Plant dengan pihak akademik ITS
Surabaya dalam bentuk bimbingan lapangan dan kerja sama
di bidang pemeliharaan dan koordinasi proteksi.
DAFTAR PUSTAKA
62
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ruschel,W. J., dan A. A. Wayne. 1989."Coordination of Relays,
Reclosers, and Sectionalizing Fuses for Overhead Lines in the Oil
Patch". IEEE Transaction On Industry Application Vol. 25
63
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
LAMPIRAN
64
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lampiran 2. Surat Pengantar ke Pembimbing Lapangan
65
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lampiran 3. Daftar Hadir Kerja Praktik
66
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan Kerja Praktik
67
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
68
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
69
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
70
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
71
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
72
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
73
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
74
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
75
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
76
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
77
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
78
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
79
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
80
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
81
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
82
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
83
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
84
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
85
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
86
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
87
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
88
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember