Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mataair panas merupakan mataair yang memiliki suhu atau temperatur

yang lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Adanya perbedaan suhu tersebut dapat

diakibatkan adanya suatu sistem panas bumi yang terbentuk dibawah permukaan

bumi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas geologi seperti vulkanisme dan

tektonisme. Dari indikator mataair panas tersebut, dapat diketahui adanya sistem

panas bumi yang bekerja di bawah permukaan pada suatu daerah (Nenny, 2003).

Panas bumi bila ditangani atau dikelola dengan baik akan memberikan

manfaat yang sangat banyak seperti sebagai sumber energi atau lokasi objek

wisata. Untuk mengetahui bagaimana karaktristik dari panas bumi tersebut,

dimana dalam hal ini indikator panas bumi yang muncul ke permukaan dalam

bentuk mataair panas, perlu dilakukan penelitian diantaranya yaitu analisis

geokimia mataairpanas.

Pada Lengan Tenggara pulau Sulawesi merupakan daerah yang memiliki

kondisi geologi yang sangat kompleks. Panas bumi (geothermal) merupakan salah

satu gejala geologi yang terdapat di daerah Lasolo Kabupaten Konawe Utara

Provinsi Sulawesi Tengggara (E.Rusmana, dkk, 1993). Dengan pertimbangan

potensi dan manfaat yang akan diperoleh dari sistem panas bumi ini, maka penulis

melakukan penelitian mengenai ”Karakteristik Fluida Geotermal Daerah

1
Iwoimokula Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi

Tenggara”.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kimiaair panas

di daerah penelitian dengan menggunakan pendekatan geokimia.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu antara lain:

1. Mengetahui kondisi geologi daerah Iwoimokula Kecamatan lasolo

Kabupaten Sulawesi Tenggara

2. Mengetahui sifat fisik dan sifat kimia fluida geotermal

3. Menentukan tipe fluida panas bumi

4. Menentukan temperatur bawah permukaan (reservoir) fluida geotermal.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi pembahasan dari penelitian ini dengan membahas

geokimia manifestasi (fluida geotermal) dengan memperhatikan ciri fisik di

sekitar manifestasi, unsur-unsur penyusun dari manifestasi tersebut, tipe fluida

panas bumi,serta temperatur bawah permukaan, berdasarkan data kimia air panas

yang sudah ada.

1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian

Lokasi penelitian secara administratif terletak di desa Iwoimokula

Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, Secara

2
geografis terletak pada koordinat122°16'35" - 122°18'25" Bujur Timur dan

3°41'5" - 3°42'15" Lintang Selatan.

Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan pesawat udara

dengan waktu tempuh 1 jam perjalanan dan kapal laut dengan waktu tempuh ±8

jam perjalanan ke kota Kendari. Perjalanan dari kota Kendari ke daerah penelitian

dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan

waktu tempuh ±2 jam dengan jarak sekitar 100 km.

Gambar 1. Peta Administrasi

3
1.5 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Peta dasar skala 1 : 25.000,

2. GPS

3. Kompas geologi,

4. Palu geologi,

5. Buku lapangan,

6. Kantong sampel,

7. Botol sampel,

8. Kamera digital,

9. Alat tulis menulis.

10. Thermometer Air (100o)

11. Indikator pH

1.6 Peneliti Terdahulu

 Teggu Murtono, 2003, Geologi Daerah Molawe Kecamatan Lasolo

Kabupaten Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

 La Ode Muh.Golok Jaya, 2012, Pemetaan Karakteristik Daerah Potensi

Geotermal di Kabupaten Konawe Utara Menggunakan Citra Satelit

Penginderaan Jauh dan Shuttle Radar Topography Mission.

4
 Emi Prasetyawati Umar, 2013, Analisis Bawah Permukaan Daerah

Manifestasi Panas Bumi Barasanga Menggunakan Metode Resistivitas

Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai