Anda di halaman 1dari 11

BED SIDE TEACHING

“Laringotrakeobronkitis”

Presentan:
Desyani Aviciena Adiyuwono Putri
12100115058

Partisipan :
Natasha Annisa Putri 12100115105
Melvina Afika 12100115064
M. Ris Lubis 12100115032
Galuh Prasetiyo 12100115005
Ridha Diastari 12100115017
Rangga Satria P. 12100115152
Faiz Moch. Silmy 12100115145

Preseptor:
Wiwiek Setyowulan dr., SpA., M.Kes

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2016
KASUS

1.1 Identitas Pasien


 Nama : An. Ar
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat, tgl lahir : Bandung, 06 Juni 2015
 Umur : 1tahun 3 bulan
 Alamat : Inhoftank
 Tgl masuk : 18 September 2016
 Tgl pemeriksaan : 20 September 2016

1.2 Identitas Orang tua Pasien


 Nama ayah : Tn A
 Umur : 28 Tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : wiraswasta

 Nama ibu : Ny R
 Umur : 22 Tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1.3 Anamnesis (Aloanamnesis)


1.3.1 Keluhan Utama
Nafas Ngorok
1.3.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dibawa oleh ibunya dengan keluhan nafas ngorok 2
hari SMRS. Nafas ngorok terjadi perlahan dan terus menerus sepanjang
hari, terutama saat pasien menarik nafas. Ngoroknya terjadi saat istirahat,
memburuk jika pasien rewel dan menangis atau pada malam hari.

2
Keluhan disertai pilek dan demam sejak 7 hari SMRS. Demam
dirasakan tiba-tiba namun tidak terlalu tinggi, demam terjadi hilang timbul.
Membaik jika diberikan obat penurun panas. Keluhan juga disertai batuk
sejak 3 hari SMRS, batuk yang dialami batuk menggonggong, disertai
suara yang serak yang terjadi 2 hari SMRS. Pasien menjadi lebih rewel,
menjadi tidak rewel jika pasien duduk dibandingkan tiduran atau berbaring
terlentang. Ibunya juga mengaku pada saat nangis pasien menjadi
terdengar lebih serak dibanding biasanya.
Keluhan ngorok tidak terjadi setelah pasien memasukan sesuatu
selain makanan ke dalam mulutnya. Ibu pasien menyangkal sebelum
keluhan mengorok muncul, pasien meminum obat. Ibu menyangkal pasien
ngorok secara tiba tiba yang disertai tidak bisa mengeluarkan suara. Ibu
menyangkal anaknya mengorok disertai tidak bisa menelan dan keluar air
liur dari mulutnya. Pasien menyangkal adanya penurunan kesadaran.
Tidak ada keluhan nyeri telinga, dan telinga berdenging. Pasien
menyangkal adanya benjolan didaerah pundaknya.
Ibu pasien mengakui 1 hari sebelum keluhan pilek dan demam
muncul, ayah pasien mengalami demam. Tempat tinggal pasien dihuni
oleh 6 orang dengan luas rumah 50m2. Keluhan yang dialami pasien sudah
diobati dengan obat penurun panas, antibiotik dan pengencer dahak,
namun menurut ibu pasien, keluhan pasien tidak membaik.
1.3.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan yang dirasakan pasien dirasakan baru pertama kali.
1.3.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Terdapat keluhan pilek pada orangtuanya yaitu ayahnya yang terjadi
bersamaan dengan anaknya.
1.3.5 Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien lahir dari ibu P1A0, dilahirkan secara sesar atas indikasi partus lama
dan gagal vakum. Saat lahir bayi menangis spontan dengan BB lahir 2900
gram. Setelah lahir tidak ada penyulit apapun.
1.3.6 Anamnesis Makanan
0-6 bulan : PASI
6 bulan – 14 Bulan : PASI + MPASI

3
14 bulan – sekarang : PASI + Bubur Nasi
1.3.7 Riwayat Imunisasi
Pasien telah mendapatkan imunisasi :
 Hepatitis B  usia 0 hari
 BCG, polio 1 usia 1 bulan
 DPT-HB+polio 2  usia 2 bulan
 DPT-HB+polio 3  usia 3 bulan
 DPT-HB+polio 4  usia 4 bulan

1.3.8 Riwayat Tumbuh Kembang


Motorik Kasar Motorik Bahasa Sosial
Halus
saat ini pasien Mencorat Berbicara 2 frase Menggunakan
sudah dapat coret kata yang diulang sndok garpu
berlari (mama, papa, mimi
susu)

1.4 Pemeriksaan Fisik


 Kesadaran :compos mentis
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Tanda vital :
- Nadi : 119 kali / menit, reguler, equal, isi cukup
- Respirasi : 38 kali / menit, reguler, tipe abdominotorakal
- Suhu : 35.8O C

 Antropometri :
- BB : 10 kg
- TB : 81 cm
- LK : 47 cm
-BMI : 15.2 kg/m2

4
5
6
- BB / U : Gizi Baik
- TB / U : Normal
-BB/ TB : Normal
- LK/U : Normal
- Kesan : Gizi baik

Kepala
 Bentuk : normosefal, ubun-ubun normal
 Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
 Rambut : hitam halus, tidak mudah rontok
 Mata : edema palpebrae (-), konjungtiva anemis -/-, sclera icteric
-/-, pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+, injeksi konjungtiva (-/-),
 Telinga : lokasi normal, simetris, bentuk normal, sekret (-)
 Hidung : lokasi normal, deviasi septum (-), sekret (-/-), epistaksis
(-/-), pch (-).
 Mulut :
 Bibir : basah, perioral sianosis (-)

7
 Gigi : sulit dinilai
 Gusi : sulit dinilai
 Mukosa : tidak ada kelainan, basah
 Lidah : tidak ada kelainan, basah
 faring : sulit dinilai
 Tonsil : sulit dinilai
Leher
 JVP : tidak meningkat
 Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
 KGB : tidak teraba pembesaran KGB
 Stridor (+) terdengar tanpa alat bantu.
Thoraks
 Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi
intercostal (-), pernapasan abdominotorakal,
 Palpasi : sulit dinilai
 Auskultasi :
 Bunyi paru anterior :VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
 Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
slam (-/-)
 Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gallop (-)

Abdomen
 Auskultasi : bising usus (+), normal
 Inspeksi : datar, retraksi epigastrik (+)
 Palpasi : lembut, liver dan lien tidak terdapat pembesaran, turgor
kembali cepat
 Perkusi : timpani
AnoGenital : dalam batas normal
Ekstremitas
 Bentuk normal, deformitas (-)
 Sianosis perifer (-), petechiae(-) clubbing finger (-)

8
 Akral hangat
 CRT < 2 detik
Neurologis:
Tanda rangsang meningens:
 Kaku kuduk (-)
 Burdzinski I, II, III : (-)
 Kernig’s Sign : (-)
Refleks :
 Babinski : -/-
 Moro : -/-
 Palmar : -/-
 Plantar : -/-

Westley Score

Skor Total : 4  derajat sedang


1.5 Resume
Pasien laki-laki usia 1 tahun 3 bulan dengan gizi baik, datang dibawa
ibunya dengan keluhan nafas ngorok sejak 2 hari SMRS terutama jika saat
menarik nafas, disertai batuk menggonggong sejak 3 hari SMRS, demam
yang tidak terlalu tinggi namun hilang timbul sejak 1minggu SMRS dan

9
pilek sejak 1 minggu SMRS. Keluhan disertai sesak sejak 2 hari SMRS,
nafas pasien terlihat menjadi lebih cepat. 1 hari sebelum pasien mengalami
keluhan, ayah pasien mengalami pilek.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien terlihat
sakit sedang, sadar penuh, pernapasan berbunyi ngorok tanpa stetoskop,
disertai retraksi epigastrium pada pasien.
1.6 Diagnosis Banding
1. Laringotrakeobronkitis
2. Spasmodic Croup
1.7 Usulan Pemeriksaan
1. Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
2. Hitung jenis leukosit
3. Rontgen toraks
4. Rontgen soft tissue leher
1.8 Diagnosis Kerja
Laringotrakeobronkitis
1.9 Penatalaksanaan
Umum
1. Rawat inap
2. Tirah baring
Khusus
1. Asupan Nutrisi
BBideal/TB  11kg
11kg x 102kkal/hari = 1122 kkal
Susu formula 400cc x 0,7kkal = 280 kkal sampai 500cc x 0.7 kkal =
350 kkal
Bubur Nasi = 1122kkal – 280 kkal = 842 kkal atau 772 kkal
2. RL (untuk administrasi obat)
10x100 = 1000 cc – 400cc = 600cc
Intake cairan per-oral = 400-500cc
3. Antibiotik
Cefotaxim 100-200mg/kgbb/hari dibagi dalam 6-8 dosis

10
10kg x 100mg : 1000mg/hari = 4 x 250mg IV
Selama 7 hari-10 hari
4. Kortikosteroid
Deksametason 0.15-0.6mg x 10 kg = 1.5 – 6mg/hari (maks 10mg/hari)
dengan nebulisasi atau/IV

1.10 Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam

11

Anda mungkin juga menyukai