Anda di halaman 1dari 16

Bab 2: Gambaran Umum Wilayah

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik


2.1.1 Kondisi Geografi
Kota Banjar secara geografis terletak antara 07°.19’ - 07°.26’ LS dan 108°.26’ - 108°.40’ BT. Kota Banjar
berada di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni dengan Kabupaten Cilacap. Banjar merupakan
pintu gerbang utama jalur lintas selatan Jawa Barat.

Kota Banjar merupakan daerah dataran dengan ketinggian antara 20 sampai 500 meter diatas pemukaan
laut (dpl) serta beriklim tropis. Dari 4 kecamatan yang termasuk wilayah administrasi Kota Banjar,
Kecamatan Purwaharja paling banyak memiliki wilayah pada ketinggian 100 sampai 500 meter dpl.
Sedangkan Kecamatan Langensari merupakan kecamatan yang seluruhnya berada pada ketinggian kurang
dari 25 meter dpl.

2.1.2 Kondisi Topografi


Luas wilayah Kota Banjar berdasarkan tekstur tanah seluas 13.197,23 Ha, , dengan batas wilayah sebelah
utara dengan Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis, Sebelah Timur dengan Kecamatan Lakbok Kabupaten
Ciamis dan Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, Sebelah Barat dengan
Kecamatan Cimaragas dan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, dan sebelah Selatan dengan
Kecamatan Pamarican dan Lakbok Kabupaten Ciamis.

2.1.3 Kondisi Geohidrologi


Stratigrafi Kota Banjar terbagi dalam beberapa formasi dan satuan batuan dengan litologinya sebagai
berikut :

 Alluvium; tersebar di wilayah Kota Banjar yaitu pada bagian wilayah morfologi datar.
 Batuan Beku bersusun andesit berupa lava yaitu pada bagian yamng merupakan perbukitan utama
(komplek Gunung Sangkur dan komplek Gunung Babakan) sebagian perbukitan minor ( Pasir
Tumpeng, Pasir Leutik, Pasir Kengkol, Pasir Gembok dan perbukitan Mandalareh-Cadasgintung).
 Endapan lahar, terdapat di sebelah barat komplek Gunung Babakan dan pada morfologi
bergelombang di Kecamatan Purwaharja sebelah barat.
 Formasi tapak, yaitu terdiri dari batu pasir kehijauan kasar (bawah), batu pasir deangan sisipan
napal (atas) terdapat di bagian barat dansebagian selatan Kota Banjar yaitu di Keacamatan banjar
dan Kecamatan Pataruman pada morfologi perbukitan minor dan bergelombang.
Tingkat kesuburan tanah di Kota Banjar pada umumnya tergolong sedang (baik) dengan tekstur tanah
srbagian besar halus dengan jenis tanah alluvial kecuali KecamatanLangensari selain memiliki jenis tanah
alluvial juga tanah berjenis podsonik merah kuning meski tidak mempengaruhi tingkat kesuburannya/

Untuk kondisi hidrologi (air permukaan) Kota Banjar, terdapat 2 sungai besar yaitu :

 Sungai Citanduy (14,20 km)


 Sungai Ciseel (15,22 km)
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatas morfologi (punggung
bukit) yang menerima. Mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsure hara serta mengalirkannya melalui
anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau. Kota Banjar memiliki 4 DAS yaitu,

 DAS Citanduy
 DAS Cijolang-Citapen
 DAS Ciseel-Cikembang-Cimaragas
 DAS Cilisung
Sistem DAS Kota Banjar dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel. Sistem DAS Kota Banjar

Kecamatan
No Sistem DAS Kota Banjar
Pataruman Banjar Purwaharja Langensari
1 Sistem Cijolang 0 0 1.126,83 0 1.126,83
Sistem Cilisung -
2 2.585,71 0 0 2.983,3 5.571,01
Ciseel
3 Sistem Ciseel –
Cikembang- 1.489,01 325,40 0 0 1.814,42
Cimaragas
4 Sitem Citanduy 1.330,88 2.298,44 699,91 355,69 4.684,91
JUMLAH 5.405,66 2.623,84 1.826,74 3.340.33 13.197,23

Iklim di Kota Banjar tergolong ikllim tropis deangan curah hujan 2500 -3500 /tahun. Curah hujan umumnya
sedang denagan hari hujan sedikit. Rata rata curah hujan dalam tahun 2008 tercatat 205,3 mm. Berikut
adalah jumlah curah hujan di Kota Banjar selama tahun 2005-2008

Tabel 2 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan Di Kota Banjar Tahun 2008-2010

Bulan Hari Hujan Curah Hujan (MM)


Banjar Dalam Angka 2011

2.1.4 Administratif
Kota Banjar sejak didirikan sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Ciamis, telah mengalami beberapa kali
perubahan status :

a. Banjar sebagai Ibu kota kecamatan dari tahun 1937 samapai dengan tahun 1940;

b. Banjar sebagai ibu kota kewadanaan dari tahun 1941 sampai dengan tanggal 1 Maret 1992;

c. Banjar sebagai kota administratif, dari tanggal 2 Maret 1992 sampai dengan 20 Februari 2002;

d. Banjar sebagai kota sejak tanggal 21 Februari tahun 2002

Berdasarkan undang-undang nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa
Barat kurang lebih 113,49 Km2 atau 11.349 Ha, dan berdasarkan luas wilayah secara Administrasi,
Pemerintahan Kota Banjar meliputi 4 (empat) Kecamatan yaitu :

Tabel

Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Perkecamatan di Kota Banjar

JUMLAH DESA
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (Ha)
2004 2005 2006 2011

1 BANJAR 2.623,84 6 6 7 7

2 PATARUMAN 5.405,66 6 6 7 8

3 PURWAHARJA 1.826,74 4 4 4 4

4 LANGENSARI 3.340,99 6 6 6 6

JUMLAH 13.197,23 22 22 24
25

Sumber : Kota Banjar Dalam Angka

Tabel . Luas Wilayah Menurut Ketinggian di Kota Banjar


Kecamatan Ketinggian (mdpl) (ha) Jumlah
0-25 25-100 100-500 500-1000 >1000
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
01 Banjar 0 2.141,33 482,51 0 0 2.623,84
02 Purwaharja 0 1.790,26 36,48 0 0 1.826,74
03 Pataruman 1.637,66 2.584,87 1.183,13 0 0 5.405,66
04 Langensari 3.340,99 0 0 0 0 3.340,99
Jumlah 4.978,65 6.516,46 1.702,12 0 0 13.197,23

PETA

PETA
2.1.5 Visi dan Misi Kota

. Visi Kota

Visi Kota Banjar Tahun 2009-2013 :

“Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Banjar Menuju Kota Agropolitan Termaju di Priangan Timur Jawa
Barat.

Misi Kota
Misi Kota Banjar terdiri dari :

1.Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
3.Meningkatkan Kesadaran dan Kepatuhan Terhadap Hukum
4.Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Secara Professional untuk menjamin Terciptanya Good
Governance

2.2 Demografi

Penduduk Kota Banjar saat Sensus Penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Kota Banjar tercatat sekitar
156,5 ribu orang. Kemudian terus bertambah menjadi 162,4 ribu orang pada tahun 2005 (SUPAS 2005). Yang
terakhir hasil sementara pencacahan Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan 1 – 31 Mei 2010 mencatat
jumlah penduduk Kota Banjar sebanyak 175.165 orang yang terdiri atas 87.060 penduduk laki-laki dan 88.105
penduduk perempuan. Sehingga sex ratio penduduk di Kota Banjar menunjukkan angka 99. Artinya tiap 100
penduduk perempuan yang tinggal, terdapat 99 penduduk laki-laki.

Laju pertumbuhan penduduk Kota Banjar tergolong rendah. Hal ini dikarenakan rendahnya angka kelahiran
dan rendahnya angka net migrasi (migrasi masuk dikurangi migarsi keluar). Selama sepuluh tahun terakhir
laju pertumbuhan penduduk Kota Banjar hanya sebesar 1,14 persen per tahun. Kota Banjar juga termasuk
daerah yang tidak terlalu padat penduduknya. Setiap kilometer persegi wilayahnya, rata-rata dihuni oleh
1.138 penduduk.

Penyebaran penduduk Kota Banjar paling banyak tinggal di Kecamatan Pataruman, namun bila dilihat dari
ting-kat kepadatannya, Kecamatan Pata-ruman merupakan wilayah dengan ting-kat kepadatan paling rendah
yaitu sebanyak 1.012 orang per Km2, se-dangkan wilayah yang terpadat pen-duduknya adalah Kecamatan
Banjar yakni 1.921 orang per Km2. Laju per-tumbuhan penduduk Kecamatan Banjar juga terbilang cukup
tinggi jika diban-dingkan dengan tiga kecamatan lainnya yakni sebesar 1,65 persen per tahun se-lama
sepuluh tahun terakhir.
Jumlah Penduduk Menurut Wilayah Di Kota Banjar Tahun 2010

Luas Kepadatan Distribusi


Jumlah
Kecamatan Wilayah Penduduk Penduduk
Penduduk
(Km2) (Orang/Km2) (%)

[1] [2] [3] [4] [5]

01 Banjar 26,24 53.889 2.054 29,12

02 Purwaharja 18,27 20.942 1.146 11,32

03 Pataruman 54,05 55.668 1.030 30,08

04 Langensari 33,41 54.544 1.633 29,48

Jumlah 131,97 185.043 1.402 100,00

2009 131,97 183.046 1.387,00 100,00


Trend
2008 131,97 180.767 1.369,73 100,00

131,97 179.151 1.357,49 100,00

Penduduk Kota Banjar Tahun 2000-2010:

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

Sektor ekonomi yang membentuk PDRB di Kota Banjar tahun 2010 mengalami pertumbuhan positif, bahkan
pada sektor pertambangan dan penggalian yang selama ini cenderung mengalami pertumbuhan negatif, di
tahun 2010 telah bergerak positif mencapai sebesar 5,14 persen. Sektor bangunan masih menjadi sektor
yang tumbuh paling pesat di tahun 2010, yaitu sebesar 7,43 persen, walaupun kinerjanya masih dibawah
capaian tahun 2009 yang mencapai sebesar 8,61 persen. Sektor lainnya juga cukup tinggi kinerja laju
pertumbuhannya secara berturut-turut sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 7,08 persen, sektor
listrik, gas dan air tumbuh sebesar 5,47 persen, sektor industri pengolahan sebesar 5,01 persen, sektor
pertanian tumbuh sebesar 4,37 persen, sektor jasa-jasa tumbuh sebesar 3,65 persen, sektor pengangkutan
dan komunikasi tumbuh sebesar 3,44 persen, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
mengalami kinerja pertumbuhan yang semakin baik sebesar 3,36 persen.

2009 2010
LPE (%) Sumber LPE (%) Sumber
Lapangan Usaha
Pertum Pertum
buhan buhan

Sektor Primer 4,26 0,88 4,38 0,89


Pertanian 4.34 0,88 4,37 0,89
Pertambangan dan Penggalian -1,23 0.00 5,14 0.01
Sektor Sekunder 6,19 1,10 5,76 1,03
Industri Pengolahan 5,11 0,59 5,01 0,58
Listrik, Gas dan Air Bersih 6,19 0,06 5,47 0,06
Konstruksi 8,61 0,44 7,43 0,4
Sektor Tersier 5,12 3,16 5,44 3,36
Perdagangan, Hotel dan 7,05 2,30 7,08 2,36
Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi 3,61 0,26 3,44 0,24
Keuangan, Persewaan dan 3,22 0,21 3,36 0,22
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa 2,50 0,38 3,65 0,54

2.4 Tata Ruang Wilayah


Kota Banjar syah jadi Daerah Otonom Kota Banjar dengan jumlah penduduk pada kisaran 150.000
– 200.000 jiwa penduduk, sehingga masyarakat maupun warga-nya bisa bebas berinovasi, berkarya dan
berbuat sesuatunya untuk kotanya, kota Banjar, yang dapat memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
tersendiri yang tetap payung hukum maupun ketentuannya menginduk kepada RTRW Provinsi Jawa Barat
dan RTRW Nasional.

Dalam penyusunan RTRW Kota Banjar, sejak disyahkannya sebagai daerah otonomi Kota, maka Banjar
telah dibagi beberapa Bagian Wilayah Kota (BWK), pembagiannya sesuai dengan sifat dan karakteristik
kawasan yang ada, yaitu diantaranya kawasan-kawasan yang tumbuh dan berkembang oleh aglomerasi
kegiatan penduduk yang terjadi, serta menyeseuaikan dengan UU No. 24 tahun 1992 tentang Penataan
Ruang Kota. Dalam Penyesuaian tersebut, maka Wilayah Kota Banjar dalam Struktur Ruang dan Pola
penggunaan lahannya terdiri dari kawasan lahan Lindung dan Kawasan lahan Budi Daya.
BWK Cakupan Wilayah Luas (Ha) Arahan Pusat Kegiatan Fungsional
BWK
BWK I - Desa Banjar 2.664,10 “Pusat Kota” - Pusat Kota atau CBD
- Desa Mekarsari (Desa Mekarsari, - Pusat belanja/perniagaan,
Banjar, Hegarsari)
- Desa Hegarsari pertokoan, pasar umum (pelayanan
- Desa Pataruman (Sebagian regional dan local)
Besar) - Terminal, Stasiun KA
Desa Binangun - Pendidikan Tinggi, Rumah Sakit,
Islamic Center, Stadion, Balai
Kebudayaan, Perkantoran
Pemerintahan (sebagian) – Kompleks
Pusat Sosial Budaya
- Koridor Campuran, yang mengikuti
jalan-jalan utama dalam BWK
- Perumahan (terencana, perkotaan
dan transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Hutan Lindung/Berfungsi Lindung
(Komplek G. Sangkur bag. Utara)
- Sempadan Sungai (Citanduy, Ciseel,
Cikembang)

BWK II - Desa Purwaharja 1.073,01 “ Cipadung Timur - Koridor Campuran yangmengikuti


Desa Karangpanimbal (Desa jalan utama dalam BWK
Purwaharja)) - Perumahan (terencana, perkotaan
dan transisi perkotaan)
- Kegiatan khusus: militer/Batalyon
323, Komplek Proyek Citanduy
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
konservasi
- Situs Pulo Majeti
- Rawa Onom (danau/situ)
- Situ Mustika (objek rekreasi/wisata)
Hutan Lindung/Berfungsi lindung
(komplek G. Babakan
BWK IIl - Desa Purwaharja 753,73 Randegan - Koridor Campuran yang mengikuti
Desa Karangpanimbal (Desa Mekarharja, jalan utama dalam BWK, termasuk
Raharja) gerbang batas Jawa Barat – Jawa
Tengah (rest area)
- Perumahan (terencana, perkotaan
dan transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Hutan Lindung/Berfungsi Lindung
- Sempadan Sungai (Citanduy,
Cijolang)

BWK IV - Desa Balokang 1.091,09 Desa Balokang - Perumahan (terencana, perkotaan


- Desa Cibeureum (Pusat Kec. dan transisi perkotaan)
Banjar) -
Desa Jajawar Stasium KA Karangpucung
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Sempadan Sungai (Citanduy)
BWK V - Desa Neglasari 851,21 Warung Buah - Perumahan (perkotaan dan transisi
Desa Situbatu (Desa Neglasari perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Sempadan Sungai (Cikembang,
Cimaragas)

BWK VI - Desa Pataruman (sebagian 692,50 Sirnagalih - Industri (berupa zona industri yang
kecil) (Desa Mulyasari) direncanakan)
- Desa Mulyasari (sebagian) - Perumahan (terencana, perkotaan
dan transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Sempadan Sungai (Citanduy)

BWK VII - Desa Langensari 2.435,59 Sinargalih - Pasar dan Pertokoan


- Desa Waringinsari (Desa Langensari - Sub-terminal dan stasiun KA
& Muktisari)
- Desa Muktisari Langensari
- Desa Rejasari - Lapangan terbang Langen
- Desa Bojongkantong - Perumahan (terencana, perkotaan
(sedikit) dan transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Sempadan Sungai (Citanduy)

BWK VIII - Desa Bojongkantong 1.492,52 Langkaplancar - Pasar dan Pertokoan


- Desa Kujangsari (Desa - Perumahan (terencana, perkotaan
Bojongkantong)
- Desa Mulyasari (sebagian) dan transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Hutan Lindung/Berfungsi Lindung
(Komplek G. Sangkur bag. Timur)

BWK IX - Desa Batulawang 2.163,48 Cimanggu - Perumahan (Perkotaan, transisi


- Desa Karyamukti (Desa Batulawang) perkotaan)
- Desa Sukamukti - Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Hutan Lindung/Berfungsi Lindung
(komplek G.Sangkur bag. Selatan)
- Sempadan Sungai (Ciseel)
peta
2.5 Sosial dan Budaya

PENDIDIKAN

Keberhasilan pembangunan dimanapun mensyaratkan kualitas sumber daya manusia. Adapun kualitas SDM
yang tinggi hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Oleh sebab itu peningkatan SDM lebih utama dilakukan
dengan memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat untuk mengecap pendidikan.

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel Jumlah Sekolah Negeri dan Swastari Menurut Tingkat Pendidikan Di Kota Banjar Tahun 2010

Kecamatan Tingkat Pendidikan


T K RA/ PLB S D MI SLTP MTs SLTA MA SMK PT

MD
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Banjar 16 112 3 152 27 71 31 62 26 88 0
Purwaharja 10 44 0 60 12 15 6 0 0 28 0
Pataruman 19 148 0 189 38 59 10 0 3 6 0
Langensari 6 86 2 181 44 66 28 25 13 29 0
Jumlah 51 390 5 582 121 211 75 87 42 151 0
2009 47 360 5 580 128 213 66 74 33 111 0
2008 50 240 4 593 123 208 62 74 39 100 0
2007 45 24 4 574 113 172 54 69 25 83 4

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Banjar

KESEHATAN

Banyaknya Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar Tahun 2007 - 2010

Tenaga Kesehatan 2007 2008 2009 2010

[1] [2] [3] [4] [5]


Dokter Spesialis 18 28 21 20
Dokter Gigi 2 2 2 2
Dokter Umum 12 14 20 18
Perawat 222 230 224 237
Paramedis *) 0 0 37 30
Paramedis non perawat *) 0 0 84 73
Lain – lain 231 250 166 173
Jumlah 485 524 554 553

Sumber : RSUD Kota Banjar

*) Berdasarkan PP No. 32 Tahun 1996, tidak ada istilah paramedis

KEMISKINAN

Menurut data hasil Pendataan Sosial Ekonomi Nasional dan Kemiskinan tahun 2008 menunjukan bahwa
penduduk miskin di Kota Banjar mencapai sebanyak 15.658 orang dan mengalami penurunan yang cukup
tajam di tahun 2009 menjadi sebanyak 14.643 orang dan sedikit bertambah lagi di tahun 2010 menjadi
sebanyak 14.863 orang. Namun secara relatif selama periode tahun yang sama terjadi penurunan persentase
penduduk miskin dari 9,31 persen pada tahun 2008 menjadi 8,64 persen pada tahun 2009 dan terus menurun
menjadi 8,47 persen pada tahun 2010.

Tingkat kedalaman kemiskinan diindikasikan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan (Proverty Gap Index-P1)
yang merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Kemudian tingkat keparahan kemiskinan diindikasikan oleh Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity
Index-P2) yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan. (Sumber : Penduduk Miskin dan IKK Kota Banjar
Tahun 2010)

Indikator Kemiskinan Kota Banjar Tahun 2008-2010

Tahun
Tahun
2008 2009 2010

Garis Kemiskinan 162.152 179.144 193.305

Jumlah Penduduk
15.658 14.643 14.863
Miskin

Persentase
9,31 8,64 8,47
Penduduk Miskin
Indkes Kedalaman
3,28 0,86 1,21
Kemiskinan (P1)

Indeks Keparahan
1,34 0,15 0,25
Kemiskinan (P2)

Sumber : BPS Kota Banjar (Penduduk Miskin dan IKK Kota Banjar Tahun 2010)

Sedangkan Jumlah Rumah Tangga Miskin Kota Banjar Hasil Program Pendataan Perlindungan Sosial
(PPLS) 2008 adalah sebagai berikut :

Jumlah Rumah
Kecamatan
Tangga Sasaran
[1] [2]
Banjar 3.728
Purwaharja 1.188
Pataruman 3.590
Langensasri 2.216
Jumlah 10.722

2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah


Dasar keberadaan dinas yang ada di Kota Banjar adalah Peraturan Daerah No 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, dimana didalam Peraturan Daerah
ini dinas-dinas yang ada di lingkungan Kota Banjar adalah:

A. Lembaga Teknis
a. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Badan Kependudukan, Pencatatan Sipil, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
d. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan Kota Banjar
e. Badan Pengawasan daerah
f. Badan Pengelolaan Asset Daerah
g. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar
h. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjar
i. Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Banjar
j. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Banjar
k. Kantor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
B. Lembaga Teknis

Anda mungkin juga menyukai