Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONSENT

Izin tertulis yang dibuat secara sadar dan sukarela dari pasien diperlukan sebelum pembedahan
dilakukan. Izin tertulis seperti itu melindungi pasien terhadap pembedahan yang lalai dan
melindungi ahli bedah terhadap tuntutan dari suatu lembaga hukum. Demi kepentingan semua
pihak yang terkait, perlu mengikuti prinsip medikolegal yang baik. Tanggung jawab perawat adalah
untuk memastikan bahwa informed consent telah didapat secara sukarela dari pasien oleh dokter.

Sebelum pasien menandatangani formulir consent, ahli bedah harus memberikan penjelasan yang
jelas dan sederhana tentang apa yang akan diperlukan dalam pembedahan. Ahli bedah juga harus
menginformasikan pasien mengenai alternatif-alternatif yang ada,kemungkinan risiko, komplikasi,
perubahan bentuk tubuh, menimbulkan kecacatan, ketidakmampuan, dan pengangkatan bagian
tubuh, juga tentang apa yang diperkirakan terjadi pada periode pascaoperatif awal dan lanjut.

Persetujuan tindak medik diperlukan ketika:

 Prosedur tindakan adalah invasif, seperti insisi bedah, biopsi, sitoskopi, dan parasentesis.
 Menggunakan anestesi
 Prosedur non-bedah yang dilakukan dimana risikonya pada pasien lebih dari sekedar risiko
ringan, seperti arteriogram
 Prosedur yang dilakukan mencangkup terapi radiasi atau kobalt.

Pasien secara pribadi menandatangani consent jika dia telah mencapai usia legal dan mampu secara
mental. Bila pasien dibawah umur, atau tidak sadar atau tidak kompeten, izin harus didapat dari
anggota keluarga yang bertanggung jawab atau wali yang sah. Individu di bawah umur dengan
kondisi khusus (menikah atau yang dapat menghidupi dirinya sendiri) dapat menandatangani izin
tersebut.

Pada kasus-kasus kedaruratan, penting bagi ahli bedah untuk mengambil tindakan yang bersifat
penyalamatan berupa informed consent dari pasien. Namun demikian, setiap usaha harus dilakukan
untuk menghubungi pihak keluarga pasien. Pada situasi ini komunikasi dapat dilakukan melalui
telepon, telegram, fax, atau media elektronik lainnya.

Jika pasien ragu-ragu dan tidak sempat mencari pengobatan alternatif, opini orang kedua dapat
diterima. Tidak ada pasien yang boleh dipaksa untuk menandatangani izin operasi. Penolakan
terhadap prosedur pembedahan adalah hak hukum dan hak istimewa setiap orang. Tetapi informasi
tersebut perlu didokumentasikan dan disampaikan ke ahli bedah sehingga pengaturan lain dapat
dibuat.
Proses consent ini dapat dilengkapi dengan memberikan materi audiovisual untuk melengkapi
diskusi, dengan memastikan bahwa kata-kata formulir consent dapat dipahami, dan dengan
menggunakan strategi dan sumber-sumber lain sesuai dengan kebutuhan pasien.

Formulir consent yang ditandatangani diletakkan ditempat yang mudah dilihat pada korteks paien
dan menyertai pasien keruang operasi.

KOMPONEN KETERANGAN
Persetujuan Persetujuan yang absah harus diberikan dengan bebas, tanpa
diberikan tertekan.
dengan
konsumen

Subjek tidak Definisi legal, individu yang tidak otonom dan tidak dapat
kompeten memberikan atau menyimpan persetujuan.
Subjek yang Formulir consent harus tertulis, didalam Undang-Undang yang
di-informed berikut;
 Penjelasan tentang prosedur dan risikonya
 Deskripsi tentang manfaatnya dan alternatif
 Suatu pemberian jawaban atas pertanyaan mengenai
prosedur
 Instruksi yang memungkinkan pasien untuk menarik
persetujuan.
 Penyataan yang menginformasikan pasien apakah protokol
berbeda dengan prosedur yang lazim
Subjek mampu Identitas harus tertulis dan diberikan dalam bahasa yang dapat
memahami dipengaruhi pasien. Pertanyaan harus dijawab untuk memfasilitasi
prmahaman jika materinya membingungkan.

Anda mungkin juga menyukai