Anda di halaman 1dari 2

Skenario 1 .

Sakit perut memberat setelah makan

Fulanah berusia 32 tahun diantar oleh keluarga ke UGD Puskesmas dengan keluhan sakit

perut sejak kemarin. Nyeri dirasakan di seluruh perut namun paling sakit di ulu hati. Nyeri

dirasakan menusuk-nusuk dan berlangsung terus menerus serta memberat bila pasien makan.

Hal ini menyebabkan nafsu makan pasien menurun drastis dan membuat pasien takut

untuk makan. Minum air tidak memperberat rasa nyeri. Pasien juga mengeluh mual dan muntah

yang muncul setelah nyeri timbul. Rasa mual semakin memberat bilamana pasien makan dan

umumnya disertai muntah. Muntahan berisi air dan makanan yang dimakan sebelumnya tanpa

warna kehitaman. Riwayat BAB hitam disangkal oleh penderita.

Riwayat pengobatan didapatkan pasien sering minum obat-obatan penghilang rasa sakit

untuk nyeri lututnya. Riwayat penyakit dahulu didapatkan pasien sering menderita nyeri perut

sebelumnya terutama bila telat makan. Nyeri perut umumnya tidak berlangsung lama dan akan

hilang beberapa saat setelah pasien makan. Pasien merupakan sales promotion girl. Pasien sering

telat makan dan jarang sarapan pagi sebelum bekerja. Makanan yang dimakan umumnya

berbumbu pedas karena pasien sendiri gemar makan pedas.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran

komposmentis, tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 100 x/menit,

frekuensi napas 20 x/menit, suhu tubuh 36,7oC.

Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan inspeksi : distensi (-); auskultasi : bising usus (+) normal;

palpasi : hepar-lien tidak teraba, nyeri tekan (+) pada regio epigastrik dan hipokondriak kiri

(seperti pada gambar); perkusi : timpani. Pasien merasa tersinggung karena dokter tiba-tiba

membuka pakaian bagian perut pasien dan meraba perutnya. Pasien merasa dilecehkan. Dokter

berencana memberi obat untuk meredakan sakit pasien dan berencana merujuk pasien ke dokter
spesialis.

Anda mungkin juga menyukai