PENDAHULUAN
Penimbangan
Mixing
Telur
Kecepatan sedang
Baking powder,
Vanili,Garam,
Tepung, Susu
Pengadukan
Penggilingan
Pengovenan
Pencetakan
Cookies
Dalam pembuatan cookies langkah pertama yang harus dilakukan yaitu
penimbangan bahan 125 gram larutan gula halus, margarin, dan metega setelah itu
dilakukanya mixer dengan kecepatan sedang fungsi dari mixer ini agar adonan
menjadi rata dan pada proses mixer ini dilakukanya penambahan telur fungsi dari
telur sebagai pengikat bahan-bahan lain, sehingga struktur cookies lebih stabil,
langkah selanjutnya yaitu pengadukan dengan penambahan baking powder, vanili, garam,
tepung dan susu diaduk rata sehingga menjadi adonan, lalu setelah menjadi adonan
digiling dan dicek fungsu dari gilingan ini yaitu agar pembentukan pada saat pencetakan
lebih mudah, langkah selanjutnya yaitu pengovenan dengan suhu 150 0C dalam jangka
waktu 15 menit jika melebihi batas waktu akan mengalami reaksi maillard atau disebud
juga pencoklatan, selanjutnya cookies matang.
BAB 4. DATA PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN
1 Mocaf 0%
2 Mocaf 15%
3 Mocaf 30%
4 Mocaf 45%
b. Mocaf 15%
Nama Panelis Tekstur Warna Aroma Rasa
Laily 4 4 4 3
Laita 6 5 6 6
Fauziana 6 5 5 6
Anggi 5 6 6 6
Fela 4 6 4 4
Faiqotul 4 4 4 5
Yanis 3 5 3 6
Khilmy 4 3 4 4
Retno 5 5 6 3
Elma 4 5 5 6
Puri 5 5 5 6
Azmi 3 2 6 4
Annisa Ulya 6 6 6 6
Siwi 5 4 5 4
Iren 4 6 3 5
Diana 4 6 3 5
Lingga 2 6 5 6
Jean 5 6 5 5
Dhea 7 3 6 4
Cici 6 6 7 2
Leny 6 7 4 6
Andini 5 4 5 4
Erika 5 6 5 5
Septha 5 2 3 4
Wahida 3 4 5 5
Dini 5 6 6 5
Digda 2 5 6 2
Zuida 5 5 4 3
Zulvinur 6 4 4 6
Zainab 3 3 5 4
c. Mocaf 30%
Nama Panelis Tekstur Warna Aroma Rasa
Laily 4 3 5 4
Laita 3 6 4 4
Fauziana 6 5 5 6
Anggi 5 7 6 6
Fela 4 5 4 6
Faiqotul 4 3 4 4
Yanis 3 3 3 5
Khilmy 4 3 5 6
Retno 5 3 4 4
Elma 4 5 4 5
Puri 4 5 5 5
Azmi 5 5 4 4
Annisa Ulya 5 6 6 5
Siwi 4 4 5 4
Iren 3 5 6 6
Diana 3 5 4 2
Lingga 2 3 5 2
Jean 5 6 5 4
Dhea 5 3 5 6
Cici 5 4 3 5
Leny 3 6 6 5
Andini 3 4 5 5
Erika 5 5 5 5
Septha 3 3 5 2
Wahida 3 4 5 4
Dini 3 7 6 4
Digda 4 5 5 4
Zuida 3 4 1 2
Zulvinur 5 5 6 5
Zainab 2 3 5 3
d. Mocaf 45%
Nama Panelis Tekstur Warna Aroma Rasa
Laily 4 3 4 3
Laita 4 3 3 3
Fauziana 7 6 6 7
Anggi 7 5 6 7
Fela 7 4 4 7
Faiqotul 4 3 4 6
Yanis 3 3 3 3
Khilmy 6 4 6 6
Retno 6 5 3 4
Elma 5 4 5 4
Puri 7 4 4 4
Azmi 5 4 6 4
Annisa Ulya 5 5 6 6
Siwi 4 4 5 4
Iren 3 3 5 2
Diana 5 3 5 2
Lingga 2 2 2 2
Jean 4 3 5 3
Dhea 2 3 6 6
Cici 5 3 3 3
Leny 7 3 2 4
Andini 5 4 4 4
Erika 6 4 5 5
Septha 4 6 4 6
Wahida 5 4 5 4
Dini 2 4 3 3
Digda 6 3 2 7
Zuida 2 3 4 4
Zulvinur 4 3 5 6
Zainab 5 2 2 3
Uji Warna
No Sampel ΔL/Kecerahan
1 Mocaf 0% 19,3
2 Mocaf 15% 16,3
3 Mocaf 30% 26,1
4 Mocaf 45% 17,8
Uji Organoleptik
BAB 5. PEMBAHASAN
Rasa merupakan salah satu faktor yang digunakan untuk menentukan cita
rasa makanan setelah penampilan makanan (Moehyi, 1992). Komponen yang
berperan dalam menentukan rasa makanan yaitu aroma, bumbu dan penyedap,
keempukan, kerenyahan, tingkat kematangan, serta temperatur makanan.
Makanan yang memiliki banyak variasi rasa akan lebih disukasi dibandingkan
hanya memiliki satu rasa saja (Palacio dan Theis, 2009). Perpaduan rasa yang
pas pada suatu makanan menimbulkan easa yang enak (Sinaga, 2007). Atribut
rasa ditentukan oleh formulasi yang digunakan dan tidak dipengaruhi oleh
pengolahan suatu produk pangan (Winarno, 1997). Berdasarkan grafik dapat
diketahui bahwa untuk parameter rasa sampel cookies penambahan tepung
Mocaf 15% lebih disukai oleh panelis. Hal ini disebabkan oleh adanya
kandungan lemak dan minyak yang lebih tinggi pada tepung Mocaf yang
digunakan sehingga rasa yang dihasilkan menjadi lebih nikmat
Aroma pada makanan merupakan daya tarik yang kuat dan mampu
merangsang indra penciuman sehingga dapat membangkitkan selera (Sinaga,
2007). Berdasarkan grafik. dapat diketahui bahwa untuk parameter aroma
sampel cookies dengan perlakuan penambahan tepung Mocaf 0% lebih
disukai oleh panelis, karena berdasarkan karakteristiknya aroma daro tepung
mocaf lebih menyengat. Semakin banyak penambahan tepung mocaf maka
cookies ang dihasilkan akan memiliki aroma menyengat pula. Aroma pada
cookies dipengaruhi oleh beberapa bahan yang digunakan, antara lain lemak
(margarin), susu, kuning telur dan tepung. Aroma cookies tercium terutama
saat cookies dipanggang (Millah, 2011). Aroma yang keluar dari cookies
diduga disebabkan adanya reaksi lemak yang ada pada formulasi cookies saat
pemanggangan. Gula dan lemak mengalami perubahan konsistensi yaitu
meleleh. Selama pemanggangan, pati akan mengalami gelatinisasi, gas CO2
dan komponen aroma dibebaskan (Azizah, 2013).
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah selesai dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Cookies adalah kue kering yang rasanya manis dan bentuknya kecil-kecil,
tergolong makanan yang dipanggang.
2. Uji fisik tekstur roti yang terbuat dari tepung terigu memiliki tekstur yang lebih
empuk dari pada roti yang menggunakan mocaf dan Uji fisik warna roti yang
terbuat tanpa penambahan tepung mocaf memili tingkat kecerahan yang lebih
baik dan bagus daripada dengan penambahan mocaf 45%
3. Panelis lebih suka cookies dengan perlakuan 0% dikarenakan dari tingkat
warnanya lebih baik, teksturnya lebih empuk untuk rasanya lebih enak dan
aromanya lebih baik dibandingan dengan perlakuan 15%, 30%, 45%.
4. Reaksi pada proses pembuatan cookies yaitu pada gula dikarenakan proses
karamelisasi dan reaksi Maillard (khususnya gula reduksi) selama
pemanggangan. Akan tetapi gula lebih banyak dimanfaatkan dalam pembuatan
biskuit dan kue, dimana selain memberikan rasa manis gula juga
mempengaruhi tekstur dan Pada susu terjadi reaksi pencoklatan dan menambah
keempukan karena adanya laktosa.
6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah:
1. Praktikan seharusnya lebih tenang apabila bekerja dalam laboratorium
sehingga tidak mengganggu praktikan yang lain.
2. Praktikan seharusnya lebih menguasai apa yang akan dipraktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hutching JB. 1999. Food Color and Apearance. Marylan: Aspen publisher Inc.
I wayan dkk,. 2016. Mutu roti berbahan dasar mocaf: “formulasi dan metode
pembuatan adonan.(Journal) Vol 2 No. 2 November 201 6 Universitas
Mataram : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi
Pangan dan Agroindustri.
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Roti. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mudjajanto E.S dan L.N Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Nusawanti, T.A. 2009. Analisis strategi pengembangan usaha roti pada bagas
bakery, kabupaten Kendal. (Skripsi). Bogor: IPB.
Sediaoetama, A. 1993. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat
Siska, S. 2013 .Karamelisasi pada bahan pangan .Bogor: M-BRIO PRESS.
Suprapti, L. 2005. Tepung Tapioka Pembuatan dan Pemanfaatannya. Yogyakarta :
Penerbit Kanisius..
Rosida, T. Susilowati, dan D. A. Manggarani. 2008. Pembuatan Cookies Kelapa.
Jurnal Teknologi Pangan. Vol 2(1) : 59 – 65.
Setyaningsih, Dwiet.al.2010.Analisis Sensori Untuk Industri Pangan dan Agro.
Bogor: IPB Press.
Standar Nasional Indonesia, 1992. SNI 01-2973-1992: Syarat Mutu Kue Kering.
Jakarta: Departemen Perindustrian.
Suarni. 2009. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering
(Cookies).Balai Penelitian Tanaman Serealia. Jurnal Litbang Pertanian
28(2).
Abdelghafor, R.F., Mustafa, A.l., Ibrahim, A.M.H., and Krishnan, P.G. 2011.
Quality of bread from composite flour of sorghum and hard white winter
wheat. Advance Journal of Food Science and Technology. 3(1): 9-15
Awika, J. M. dan L. W. Rooney 2004. Sorghum phytochemicals and their potential
impact on human health. Phytochemistry 65(9): 1199-1221.
Codex Alimentarius Commission. 2007. Cereals, Pulses, Legumes and Vegetable
Protein. Edisi 1.
Dendy DAV. 1992. Composite flour-past, present, and future: a review with
special emphasis on the place of composite flour in the semi-arid zones. Di
dalam Gomez MI, House LR, Rooney LW, dan Dendy DAV, (eds).
Utilization of Sorghum and Millets. ICRISAT, Patancheru, hlm 67-73.
LAMPIRAN PERHITUNGAN COKIES
a. Mocaf 0%
Ulangan 1 = =113,8
Ulangan 2 = =103,2
Ulangan 3 = = 131,8
b. Mocaf 15%
Ulangan 1 = = 85,4
Ulangan 2 = = 87,4
Ulangan 3 = = 125,2
c. Mocaf 30%
Ulangan 1 = = 64,2
Ulangan 2 = = 72
Ulangan 3 = = 32,4
d. Mocaf 45%
Ulangan 1 = = 69,8
Ulangan 2 = = 65,6
Ulangan 3 = = 73,2
Rumus =
a. Mocaf 0%
Ulangan 1 = = 19,55
Ulangan 2 = = 18,66
Ulangan 3 = = 19,69
b. Mocaf 15%
Ulangan 1 = = 16,46
Ulangan 2 = = 15,58
Ulangan 3 = = 16,9
c. Mocaf 30%
Ulangan 1 = = 21,60
Ulangan 2 = = 37,62
Ulangan 3 = = 19,01
d. Mocaf 45%
Ulangan 1 = = 17,19
Ulangan 2 = = 18,52
Ulangan 3 = = 17,78
Rata-rata = = 5,03
2. Warna
Jumlah =
5+5+6+5+6+5+3+7+5+6+6+6+4+5+5+6+6+7+7+3+5+4+4+6+5+6+6+6+
6 = 156
Rata-rata = = 5,2
3. Aroma
Jumlah =
4+6+6+6+6+4+5+4+3+5+6+6+6+5+4+6+3+5+5+7+4+4+5+6+5+6+4+5+
6+7 = 154
Rata-rata = = 5,13
4. Rasa
Jumlah =
5+6+5+6+3+5+6+4+5+5+5+4+5+5+2+6+6+4+6+7+4+4+5+6+4+6+5+5+
7+5= 151
Rata-rata = = 5,03
b. Mocaf 15%
1. Tekstur
Jumlah =
= 137
Rata-rata = = 4,7
2. Warna
Jumlah =
= 144
Rata-rata = = 4,8
3. Aroma
Jumlah =
= 145
Rata-rata = = 4,8
4. Rasa
Jumlah =
= 140
Rata-rata = = 4,7
c. Mocaf 30%
1. Tekstur
Jumlah =
4+3+6+5+4+4+3+4+5+4+4+5+5+4+3+3+2+5+5+5+3+3+5+3+3+3+4+3+5
+2 = 117
Rata-rata = = 3,9
2. Warna
Jumlah =
3+6+5+7+5+3+3+3+3+5+5+5+6+4+5+5+3+6+3+4+6+4+5+3+4+7+5+4+
5+3= 135
Rata-rata = = 4,5
3. Aroma
Jumlah =
5+4+5+6+4+4+3+5+4+4+5+4+6+5+6+4+5+5+5+3+6+5+5+5+5+6+5+1+
6+5= 141
Rata-rata = = 4,7
4. Rasa
Jumlah =
4+4+6+6+6+4+5+6+4+5+5+4+5+4+6+2+2+4+6+5+5+5+5+2+4+4+4+2+
5+3= 132
Rata-rata = = 4,4
d. Mocaf 45%
1. Tekstur
Jumlah =
= 141
Rata-rata = = 4,7
2. Warna
Jumlah =
= 110
Rata-rata = = 3,7
3. Aroma
Jumlah =
= 127
Rata-rata = = 4,2
4. Rasa
Jumlah =
= 132
Rata-rata = = 4,4