Anda di halaman 1dari 9

KONTRIBUSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah


Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen Pembimbing: Dr. H. Siswadi, M.Ag.

Disusun Oleh:

Wildan Abadi (1522407041)

Aim Matul A’maliya (1817401001)

Eksa Muslimah (1817401013)

Karimatul Khaqiqi (1817401022)

3 MPI A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2019
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang memiliki berbagai
macam kualitas diri mulai dari yang berpendidikan tingkat SD, SMP,
SMA, SMA, sampai Perguruan Tinggi bahkan ada yang tidak sekolah.
Kualitas masyarakat dilihat dari kualitas pendidikan para anggotanya.
Semakin baik pendidikannya, semakin baik pula kualitas diri mereka.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kebutuhan mutlak,
terutama dalam menghadapi perubahan dan perkembangan yang pesat
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah
pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Masyarakat
berperan sangat penting terhadap perkembangan pendidikan anak. Untuk
itu masyarakat memiliki keterlibatan dalam setiap proses kegiatan
pendidikan pada anak , baik secara langsung maupun tidak langsung.
Karena lingkungan dalam keluarga , sekolah serta masyarakat sangat
memiliki keterikatan.
Saat ini partisipasi masyarakat masih sangat terbatas seperti ikut
serta jadi anggota masyarakat pada tahap implementasi program
pendidikan. Perwujudan partisipasi oleh masyarakat dapat juga dilakukan
secara individu atau kelompok, spontanitas atau terorganisir, dilakukan
secara kontinyu atausesaat. Peran masyarakat dalam pendidikan tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 8 dan 9 yang
menyatakan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program kerja pendidikan serta
berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Dengan demikian jelas bahwa sekolah membutuhkan dukungan
dari berbagai sumber daya baik dari lingkungan keluarga, dan masyarakat
agar dapat mewujudkan pendidikan berkualitas. Dukungan yang dimaksud
bukan hanya dari segi materi bisa juga dengan memberikan sumbangan
berupa tenaga, keikutsertaan dalam kegiatan sekolah maupun pemikiran
yang berkaitan dengan kemajuan sekolah. Selain itu masyarakat juga bisa
berperan sebagai teladan bagi siswa yang melihat masyarakat berada di
lingkungan sekolah setiap hari dapat dilihat dari aktivitas kehidupannya.
B. Pembahasan
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat terdiri atas kelompok manusia yang menempati daerah
tertentu, menunjukan integrasi berdasarkan pengalaman bersama
berupa kebudayaan, memiliki sejumlah lembaga yang melayani
kepentingan bersama, mempunyai kecerdasan dan kesatuan tempat
tinggal dan bila perlu dapat bertindak bersama.
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota
masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti adanya kontraksi sosial
dengan orang-orang sekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh
dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama dalam tiap
masyarakat.
Manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup dalam hubunganya
dengan orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain. Karena
itu manusia tidak mungkin hidup layak diluar masyarakat. Masyarakat
sangat luas dan dapat meliputi seluruh umat manusia. Masyarakat
terdiri atas berbagai kelompok, yang besar maupun kecil bergantung
pada jumlah anggotanya. Dua orang atau lebih dapat merupakan
kelompok. Tiap orang menjadi anggota keluarga yang terdiri atas ibu-
ayah dan anak, atau keluarga besar yang juga mencakup paman, kakek,
cucu, dan sebagainya, atau pada orang batak semua yang semarga.1

B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 diartikan
sebagai usaha sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan
potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kontroldiri, kepribadian
, kecerdasaan, akhlak mulia, dan ketrampilan yang dibutuhkan dirinya,
masyrakat, bangsa dan negara.2

1
Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) hlm. 60 dan 150
2
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomer 20 Tahun 2003
Menurut Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan
indonesia mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan
budipekerti, pikiran, jasmani dan rohani pesertadidik agar sejalan
dengan alam semesta dan masyarakat.
Menurut Mansour Fakih menyebutan pendidikan sebagai
proses pembebasan dan membangkitkan kesadaran kritis setiap
individu. Menjelaskan bahwa tekanan penting dilakukannya sebuah
pendidikan adalah membangun kesadaran diri dan kesadaran kritis
peserta didik terhadap lingkungan sekitar .
Menurut Ahmad D. Marimba memaknai pendidikan sebagai
bimbingan dan pembinaan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utuh .
Berdasarkan uraian pengertian pendidikan tersebut diatas dapat
dipahami bahwa pendidikan memiliki beragam makna dan penekanan,
masing-masing tokohpun berbeda. Namun, secara umum pendidikan
dapat diartikan sebagai usaha sadar dan rencana yang dapat dilakukan
setiap individu atau kelompok guna membina dan mengarahkan
peserta didik agar memiliki bekal cukup dalam mewujudkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.3

C. Tujuan dan fungsi pendidikan

Tujuan pendidikan nasional negara indonesia telah tercantum


dalam Undang Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yaitu
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa demi berkembangnya potensi
anak didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada tuhan

3
Nur Salim, Ilmu Pendidikan Suatu Pendekatan Teoritis Dan Praktis (Depok : Rajawali Pers, 2018),
hlm 19-21
yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional indonesia yang ada saat ini akan lebih
lengkap jika didukung tujuan pendidikan dari prespektif ,antropologis,
sosiologis dan islam. Tujuan npendidikan dalam prespektif
antropologis dan sosiologis adalah mengembangkan wawasan peserta
didik, mengenai diri dan alam sekitar, melestarikan nilai nilai
kemanusiaan yang dapat menuntun jalan hidupnya, membuka pintu
keilmuan meningkatkan ketrampilan dan meningkatkan kreativitas
peserta didik. Adapun tujuan pendidikan dalam prespektif islam
adalah memberikan pengertian dan pemahaman pada peserta didik
sejak dalam kandungan melalui membaca. Membaca adalah salah satu
hal pokok dalam islam. Sebab dalam pedoman pedoman islam, ayat
yang diturunkan pertama adalah tentang perintah membaca. 4

Tujuan pendidikan harus dihasilkan dari situasi kehidupan


disekeliling anak dan pendidik harus fleksibel dan mencerminkan
aktivitas bebas. Tujuan pendidikan itu adalah suatu kehidupan yang
baik. Kehidupan yang baik dapat dimiliki, baik oleh individu maupun
masyarakat. 5

D. Peran Masyarakat Dalam Pendidikan

` Proses pendidikan yang berlangsung dimasyarakat tentunya tidak


dapat dipisahkan dari proses yang berlangsung disekolah dan
keluarga. Karena manusia sebagai makhluk sosial akan terus
berkembang sesuai dengan lingkungannya (komunitas
masyarakatnya). Bahkan dizaman moderen saat ini, lingkungan
masyarakat sangat berpengaruh dalam merubah pola fikir seorang

4
Nur Salim, Ilmu Pendidikan Suatu Pendekatan Teoritis Dan Praktis (Depok : Rajawali Pers, 2018),
hlm 24-25.
5
Binti Maunah, Sosiologi Pendidikan(Yogyakarta : Kalimedia, 2016), hlm 15.
anak. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa seorang anak akan
bergaul dan bersentuhan langsung dengan proses yang berlangsung
ditengah masyarakat. Oleh karena itu, salah satu peran penting
masyarakat sebagai lingkungan pendidikan adalah menjaga nilai-nilai
moralitas yang berbasiskan budaya. Pengaruh budaya asing sedikit
banyak akan berpengaruh terhadap perkembangan fase kehidupan
anak, jika masyarakat kurang menyadari pentingnya melestarikan
budaya-budaya lokal yang bermartabat. Karrena secara lahiriyah
manusia lahir dan berkembang ditengah-tengah kebudayaan, terlepas
budaya positi atau negatif.

Berkaitan dengan peranan masyarakat dalam kelangsungan proses


pendidikan, pemerintah telah mencanangkan sebuah gagasan tentang
manajemen berbasis sekolah atau masyarakat (MBS). Dalam konsepsi
ini. Masyarakat dituntut untuk berperan aktif sebagai kontrol sosial
dalam kenberlangsungan pendidikan, baik disekolah, keluarga, dan
masyarakat. Konstribusi masyarakat terhadap keberlangsungan
pendidikan dapat ditandai dengan dukungan tiga dimensi yaitu
dukungan material, moril dan sosial. Melalui ketiga dimensi tersebut,
stabilitas proses pendidikan akan terus berlangsung secara dinamis
dan kontinuitas seiring dengan kemajuan masyarakat itu sendiri.6

6
Muh Takdir, Pendidikan Yang Mencerahkan (Malang : UMM Pres ,Tahun 2014) hlm 108-109
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Maunah, Binti. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta : Kalimedia.


Nasution. 2014. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Salim, Nur. 2018. Ilmu Pendidikan Suatu Pendekatan Teoritis Dan Praktis.
Depok : Rajawali Pers.
Takdir, Muh. 2014. Pendidikan Yang Mencerahkan. Malang : UMM Pres.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomer 20 Tahun 2003

Anda mungkin juga menyukai