Anda di halaman 1dari 5

TITIK DIDIH, TITIK BEKU

DAN
TEKANAN OSMOSIS

DI

Oleh :

Nama : Ratana Subha Putri Kalyani


Titis Dwi Jayanti
Vivien Sapulete
Wahyu Saputra Sarifan
Ya’ara Aitonam

Kelas : XII IPA I


A. Dasar Teori
1. Titik Didih
Titik didih adalah suhu (temperatur) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama
dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam
vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada
di dalam tekanan atmosfer. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan
memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam
tekanan atmosfer.
Hubungan antara konsentrasi dengan kenaikan titik didih sebagai berikut :

Tb = m. Kb

Tb = Kenaikan Titik Didih (°C)

m = Molaritas Larutan

Kb = Tetapan kenaikan titik didih (°C)

Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah
temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama
gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan mendidih, tekanan uap
sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu dan
cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang
diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya
gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih
tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya tekanan
atmosfer.

Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul
dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi
dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah .

Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan
merupakan kasus istimewa ketika tekanan uap cairan sama dengan tekanan
atmosfer di permukaan laut, satu atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan
bisa mengatasi tekanan atmosfer dan membentuk gelembung di dalam massa cair.
Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC adalah
suhu ketika pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar.

2. Titik Beku
Titik beku suatu zat merupakan suhu di mana wujud padat dan wujud cair
berada dalam kesetimbangan termal. Pada titik beku, benda sedang mengalami
perubahan wujud dari cair ke padat atau dari padat ke cair dan selama perubahan
wujud, suhu.

3. Tekanan Osmosis
Tekanan osmotik yaitu tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan
kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan
oleh suatuu membran yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya titik didih, titik beku, dan tekanan
osmosis.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan osmosis
3. Untuk mengetahui tekanan osmosis yang terjadi pada dan wortel

C. Alat dan bahan


1. Titik Didih
- Kompor - Timbangan
- Termometer - Garam
- Gelas beker - Pengaduk
- Air suling
2. Titik Beku
- Gelas beker - Air suling
- Pengaduk - Es batu
- Termometer - Garam
- pengaduk

3. Tekanan Osmosis
- Gelas beker - Stoper
- Pengaduk - Air suling
- Termometer - Garam
- Pisau - Pewarna makanan

D. Cara Kerja
1. Membandingkan Titik Didih Larutan NaCL dan Air
- Ambil dua gelas beker 400 mL
- Isi gelas beker pertama dengan 250 mL air suling
- Hitung jumlah garam NaCL yang dibutuhkan untuk membuat 200 mL larutan
NaCL 1,0 M (Mr NaCL 58 )
- Isi gelas beker kedua dengan 200 mL larutan NaCL 1,0 M yang telah dibuat
kemudian panaskan kedua latutan tersebut
- Setelah mendidih, ukue suhu masing- masing dengan thermometer digital
(ketelitian ± 0,10C)

2. Mengamati Penurunan Titik Beku Larutan NaCL


- Sediakan 500 mL air campur es batu, ukur dan catat suhu air tersebut
- Tambahkan 50 gr garam ke dalamnya dan aduk, catat suhunya
- Tambahkan 50 gr garam lagi dan aduk kembali, catat suhunya
- Lakukan terus sejauh mana suhu akan turun

3. Mengamati Osmosis dan Tekana Osmosis

Anda mungkin juga menyukai