Jika data yang diberikan cukup banyak, maka akan lebih mudah data tersebut disusun ke
dalam kelompok-kelompok data. Karena itulah, tabel distribusi frekuensi digunakan untuk
penyusunan data tersebut.
Kelas interval merupakan rentang atau interval untuk setiap kelas dimana data
dikelompokkan.
Perhatikan contoh berikut:
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai yang diperoleh oleh 66 orang siswa dalam ujian
Matematika.
58 53 63 72 63 57 63 51 59 56 68
56 54 74 73 71 58 65 62 58 59 68
58 53 54 64 75 57 64 63 60 57 62
55 63 53 64 67 59 52 61 58 68 68
60 63 55 65 70 60 54 64 67 56 65
53 63 59 63 67 65 55 64 69 68 72
Karena data nilai tersebut cukup banyak, maka akan lebih mudah jika data tersebut
dikelompokkan. Misalkan data tersebut ditabulasikan ke dalam tabel frekuensi sebagai berikut:
Catatan:
Kelas interval harus dipilih yang dapat mencakup seluruh data, dan setiap data harus masuk hanya ke
satu kelas interval, dan kelas interval tidak tumpang tindih.
1. Kelas Interval : rentang atau interval bagi setiap kelas dimana data dikelompokkan.
2. Ujung Kelas Interval:
- Ujung bawah : nilai terkecil dalam suatu kelas interval
- Ujung atas : nilai terbesar dalam suatu kelas interval
15
3. Batas Kelas Interval:
- Batas bawah : rata-rata ujung bawah kelas interval dan ujung atas kelas interval
sebelumnya.
- Batas atas : rata-rata ujung atas kelas interval dan ujung bawah kelas interval
berikutnya.
Contoh 4.2: Hitung panjang kelas dari setiap kelas interval berikut:
(a) Kelas 61 – 65
(b) Kelas 190 – 199
(c) Kelas 5 – 8
Jawab:
(a) Kelas 61 – 65:
Panjang kelas = batas bawah – batas atas
65+66 60+61
= ( 2 ) − ( 2 ) = 65,5 − 60,5 = 5
(b) Kelas 190 – 199:
Panjang kelas = batas bawah – batas atas
199+200 189+190
=( 2
)−( 2 ) = 199,5 − 189,5 = 10
16
(c) Kelas 5 – 8:
Panjang kelas = batas bawah – batas atas
8+9 4+5
=( )−( ) = 8,5 − 4,5 = 4
2 2
Contoh 4.3: Berikut adalah nilai ujian statistika untuk 80 orang mahasiswa.
79 49 48 74 81 98 87 80 80 84 90 70
91 93 82 78 70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 85 51 65 93 83 86 90 35 83 73
74 43 86 88 92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81 70 74 99 95
80 59 71 77 63 60 83 82 60 67 89 63
76 63 88 70 66 88 79 75
Catatan:
- Jika data dicatat hingga satuan, maka perbedaan ujung bawah suatu kelas dengan ujung
atas kelas sebelumnya adalah satu. Jika data dicatat hingga satu desimal, maka
perbedaannya 0,1. Jika dua desimal, perbedaannya 0,01, dan seterusnya.
17
Soal-soal 4.1:
Nilai 0–4
Kecepatan (km/jam) 90 – 93
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
3. Data berikut menunjukkan usia 45 orang guru (dalam tahun) pada sebuah SMP.
23 33 32 21 50 48 42 44 42
31 37 25 22 23 46 50 49 32
41 43 33 27 26 37 36 28 29
29 30 37 43 36 42 47 44 48
28 33 36 31 42 45 46 42 37
Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk data tersebut.
18
Rumus untuk menghitung rata-rata data berkelompok adalah:
∑(𝒇𝒊 𝒙𝒊 )
̅=
𝒙
∑𝒇
dimana 𝑥𝑖 = tanda kelas (titik tengah dari kelas i)
𝑓𝑖 = frekuensi kelas i
∑ 𝑓 = jumlah data
Contoh 4.5Tabel berikut menunjukkan berat parcel yang dikirim oleh kurir dari sebuah
perusahaan pemasaran.
Dari tabel diatas diperoleh ∑ 𝑓 = 50 dan ∑(𝑓𝑖 𝑥𝑖 ) = 625, sehingga rata-rata berat parcel:
∑(𝑓𝑖 𝑥𝑖 )
𝑥̅ =
∑𝑓
625
= = 12,5 kg
50
b. Median untuk Data Berkelompok
𝒏
−𝑭
𝑴𝒆 = 𝒃 + 𝒑 ( 𝟐 )
𝒇
Dimana b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas interval
n = ukuran sampel
f = frekuensi kelas median
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
Contoh 4.6 Dari data pada Contoh 4.5, dapat dicari nilai mediannya sebagai berikut:
Cari kelas interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n = ½ × 50 = 25.
Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval ke-3: 11 – 15.
Cari batas bawah kelas median (b).
b = ½ (11 + 10) = 11,5
Hitung panjang kelas median (p).
p = 11,5 -15,5 = 5
Cari jumlah frekuensi kelas median (f).
f = 15
19
Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas median (F).
F = 8 + 12 = 20
Hitung nilai median dengan rumus.
𝑛
−𝐹 50⁄ − 20
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 (2 ) = 11,5 + 5 ( 2 ) = 13,167
𝑓 15
Jadi, nilai median adalah 13,167.
Contoh 4.6
Dari tabel frekuensi dapat diketahui bahwa kelas modus adalah 31 – 40.
b = batas bawah kelas modus = 30,5
p = panjang kelas modus = 10
𝑏1 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas sebelumnya = 20 – 10 = 10
𝑏2 = frekuensi kelas modus – frekuensi kelas sesudahnya = 20 – 12 = 8
Sehingga nilai modusnya adalah:
𝑏1
𝑀0 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2
10
= 30,5 + 10 (10+8)
= 30,5 + 10 × 0,55
= 30,5 + 10,55 = 41,05
20
4.3 Ukuran Penyebaran Data Berkelompok
a. Kuartil
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi dengan total frekuensi ∑ 𝑓, maka kelas kuartil
perlu ditentukan terlebih dahulu, dimana
𝑖
Letak 𝑄𝑖 = data ke − ∑ 𝑓 , 𝑖 = 1, 2, 3
4
Sedangkan nilai kuartilnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
𝑖𝑛
−𝐹
𝑄𝑖 = 𝑏 + 𝑝 ( 4 ) , 𝑖 = 1, 2, 3
𝑓
Contoh 4.7 Kembali pada data hasil ujian 80 mahasiswa pada Contoh 4.3.
Untuk menentukan kuartil ke-3, kita perlu menentukan letak Q3, yaitu data ke-¾(80) = data ke-60.
Jadi Q3 terletak pada kelas interval keenam.
Sehingga diperoleh:
3 × 80
− 48
𝑄3 = 80,5 + 10 ( 4 ) = 86,5
20
Ini berarti ada 75% mahasiswa yang mendapat nilai ujian paling tinggi 86,5 sedangkan 25%
lagi mendapat nilai paling renda 86,5.
Selanjutnya, hitunglah nilai dari kuartil pertama, rentang antar kuartil (RAK) dan rentang
semi antar kuartil.
b. Simpangan Baku
∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 )2
𝑠=√ atau 𝑠 = √
𝑛−1 𝑛(𝑛 − 1)
Contoh 4.8 Akan dihitung simpangan baku dari data nilai ujian 80 mahasiswa
Dengan rumus pertama akan dibuat tebel berikut:
Nilai Ujian 𝒇𝒊 𝒙𝒊 ̅
𝒙𝒊 − 𝒙 ̅)𝟐
(𝒙𝒊 − 𝒙 ̅)𝟐
𝒇𝒊 (𝒙𝒊 − 𝒙
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
71 – 80 24
81 – 90 20
91 – 100 12
∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 =
∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑠=√ 𝑛−1
=
21
Dengan rumus yang kedua, tabelnya:
Nilai Ujian 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝒙𝒊 𝟐 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝟐
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
71 – 80 24
81 – 90 20
91 – 100 12
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 = ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 2 =
𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 −(∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 )2
𝑠=√ 𝑛(𝑛−1)
=
Soal-soal 4.2
Ketebalan buku (cm) 0 – 0,9 1,0 – 1,9 2,0 – 2,9 3,0 – 3,9 4,0 – 4,9
Jumlah buku 8.000 14.000 3.500 2.000 1.000
2. Hitunglah titik tengah dari setiap kelas interval dalam tabel distribusi frekuensi berikut, lalu
hitung rata-ratanya.
Kecepatan (km/jam) 41 – 60 61 – 80 81 – 100 101 – 120
Jumlah mobil 350 650 800 200
22
3. Nilai yang diperoleh oleh 45 orang siswa dalam sebuah ujian adalah sebagai berikut:
15 20 36 27 33 30 28 9 12 22
28 34 5 8 14 26 36 18 12 9
7 10 5 8 23 7 17 18 22 9
10 11 10 18 22 28 36 39 33 22
18 19 15 8 18
Salin dan lengkapi tabel berikut berdasarkan data nilai yang diberikan di atas.
Nilai Titik tengah (x) Frekuensi (f ) fx
5–9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
Total
(a) Hitung nilai modusnya,
(b) Hitung nilai rata-ratanya.
23
4.4 Grafik Data Berkelompok
a. Histogram
Contoh 4.9 Kita dapat menggunakan sebuah histogram untuk menampilkan data tinggi 40
orang siswa dalam tabel berikut:
Tinggi (cm) Batas kelas Frekuensi
140 – 144 139,5 – 144,5 3
145 – 149 144,5 – 149,5 6
150 – 154 149,5 – 154,5 11
155 – 159 154,5 – 159,5 15
160 – 164 159,5 – 164,5 10
165 – 169 164,5 – 169,5 5
Total 40
15
10
frekuensi
0
139,5 144,5 149,5 154,5 159,5 164,5 169,5
24
Contoh 4.10 Jika diberikan histogram berikut tentang waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan PR per minggu oleh siswa kelas 1 SMA,
10
0
frekuensi
0
3,5 7,5 11,5 15,5 19,5 23,5
Waktu (jam)
b. Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi adalah suatu grafik yang diperoleh dengan menarik garis lurus pada
titik tengah puncak persegi panjang yang membentuk histogram.
Contoh 4.11 tinjau kembali histogram yang diberikan pada Contoh 4.9
Gambarkan garis pada titik tengah puncak persegi panjang histogram yang diperlihatkan
pada diagram berikut. Kemudian gabungkan kedua ujung garis dengan titik tengah kelas
interval tambahan pada sumbu horizontal.
25
15
frekuensi 10
15
10
frekuensi
26
c. Frekuensi Kumulatif dan Ogive
Frekuensi kumulatif dari suatu nilai merupakan jumlah semua frekuensi pada dan di
bawah nilai tersebut.
Ada dua jenis frekuensi kumulatif:
1. Frekuensi kumulatif “lebih dari” merupakan jumlah frekuensi kelas-kelas di atas kelas
yang diselidiki.
2. Frekuensi kumulatif “kurang dari” merupakan jumlah frekuensi kelas-kelas di bawah
kelas yang diselidiki.
Untuk membentuk tabel frekuensi kumulatif, perhatikan contoh berikut:
Contoh 4.13 Tabel berikut menunjukkan distribusi frekuensi gaji harian dari 50 orang
pekerja di suatu pabrik (dalam ribuan rupiah).
Gaji harian 𝒇𝒌𝒖𝒎 𝒇𝒌𝒖𝒎
Jumlah pekerja
(ribuan rupiah) “lebih dari” “kurang dari”
11 – 20 4 4 + 7 + 13 + 14 + 12 = 50 4
21 – 30 7 7 + 13 + 14 + 12 = 46 4 + 7 = 11
31 – 40 13 13 + 14 + 12 = 39 11 + 13 = 24
41 – 50 14 14 + 12 = 26 24 + 14 = 38
51 – 60 12 12 38 + 12 = 50
Menggambarkan Ogive
Ogive merupakan kurva frekuensi kumulatif yang diperoleh setelah tabel distribusi
frekuensi kumulatif dibentuk, dengan langkah-langkah berikut:
1. Tandai batas kelas pada sumbu horizontal dan frekuensi kumulatif “lebih dari” atau
“kurang dari” pada sumbu vertikal.
2. Plotkan frekuensi kumulatif dengan batas atas bagi setiap kelas.
3. Gabungkan semua titik-titik yang diperoleh menjadi sebuah kurva yang mulus.
Contoh 4.14 Dengan menggunakan tabel frekuensi kumulatif pada Contoh 4.13, maka dapat
diperoleh ogive untuk 𝒇𝒌𝒖𝒎 “kurang dari” dengan cara berikut.
𝒇𝒌𝒖𝒎
Gaji harian Batas atas
Frekuensi “kurang
(ribuan rupiah) kelas Tambahkan kelas
dari”
interval dengan
1 – 10 10,5 0 0 frekuensi 0
11 – 20 20,5 4 4 sebelum kelas
21 – 30 30,5 7 11 interval pertama
31 – 40 40,5 13 24
41 – 50 50,5 14 38
51 – 60 60,5 12 50
27
Latihan 4.3
1. Tabungan dari 60 orang siswa per bulan diberikan dalam tabel berikut.
Tabungan (Ribuan 0–9 10 – 19 20 – 29 30 – 39 40 – 49 50 – 59
rupiah)
Frekuensi 7 13 15 16 6 3
3. Tabel berikut menunjukkan distribusi waktu yang diperlukan oleh 200 siswa untuk
sampai ke sekolah.
Waktu
Frekuensi
(menit)
1 – 15 72
16 – 30 72
31 – 45 30
46 – 60 16
61 – 75 6
76 – 90 4
(a) Buat tabel frekuensi kumulatifnya
(b) Gunakan skala 2 cm untuk setiap 20 siswa pada sumbu vertikal dan 2 cm untuk
setiap 15 menit pada sumbu horizontal untuk menggambarkan ogive.
(c) Hitung nilai median.
(d) Hitung rentang antar kuartil.
(e) Berapa jumlah siswa yang memerlukan waktu lebih dari 45 menit untuk tiba ke
sekolah?
28