Anda di halaman 1dari 43

BUKU PANDUAN MAHASISWA

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


DENGAN
METODE PROBLEM-BASED LEARNING

BLOK 14
SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN
IMUNOLOGI KLINIS

BUKU MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
SEMESTER V – GASAL 2019/2020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
BANDA ACEH

BUKU MAHASISWA

BLOK 14
SISTEM INDERA, HEMATOLOGI
DAN IMUNOLOGI KLINIS

©2019, MEDICAL EDUCATION UNIT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam-Banda Aceh 23111
Telepon/ Fax: (0651) 7551843
Home Page: www.fk.unsyiah.ac.id
Email: unitmeufkunsyiah@yahoo.com

2
Blok 14

SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

BUKU MAHASISWA
Edisi Kelima

Copyright ®2019 oleh Medical Education Unit


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Dicetak di Darussalam
Cetakan Keempat: Oktober 2018
Cetakan Kelima: September 2019

Desain Sampul oleh:


dr. Sakdiah., M.Sc

Editing oleh: Tim Blok 14 dan Tim MEU

Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala


Semua hak cipta terpelihara

Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin
oleh penerbit sebelum memperbanyak, disimpan atau disebar dalam bentuk
elektronik, mekanik, foto kopi dan rekaman atau bentuk lainnya.
TIM KOORDINATOR BLOK 14

KETUA

dr. T. Husni T. R, M. Kes, Sp. T.H.T. K.L (K), FICS


Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

SEKRETARIS

dr.Vivi Keumala Mutiawati, Sp.PK., M.Kes


Bagian/KSM Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

ANGGOTA

Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes, SpA (K)


Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Firdalena Meutia, SpM., M.Kes


Bagian/KSM Ilmu Penyakit Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. T. Mamfaluti, M.Kes., Sp.PD


Bagian/KSM Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Wilda Mahdani, M.Si., M.Ked. SpMK


Bagian/KSM Mikrobiologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA
PENYUSUN BUKU

dr. T. Husni T. R, M. Kes, Sp. T.H.T. KL (K), FICS


Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes, SpA (K)


Bagian/KSM Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Firdalena Meutia, M.Kes., Sp.M


Bagian/SMF Ilmu Penyakit Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr.Vivi Keumala Mutiawati, Sp.PK., M.Kes


Bagian Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. T. Mamfaluti, M.Kes., Sp.PD


Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA.

dr. Benny Kurnia, Sp.THT.KL (K), FICS


Bagian Penyakit THT-KL
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA

dr. Sarah Firdausa, M.Md.Sc., SpPD


Unit Manajemen Problem Based Learning (PBL)
Bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Desi Maghfirah, SpPD


Unit Kurikulum
Bagian/KSM Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

dr. Sakdiah, M.Sc


Tim Medical Education Unit
Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
KATA PENGANTAR

Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan dengan


pendekatan utama berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa,
terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis
masyarakat dan pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal.
Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan
menggunakan metode PBLberpedoman pada SK Menteri Kesehatan
No.
1457/MOH/SK/X/2003 dan SK Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang
Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada April 2006. Pelaksanaan
metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/
keluarga yang profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran mutakhir.
Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran dasardi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun
akademik 2006/2007. Diharapkan metode ini akan menghasilkan kemampuan
komunikasi dan keterampilan belajar yang optimal, sejak pendidikan hingga
dalam profesi memberi pelayanan sebagai dokter dikemudian hari. Untuk
mencapai hal tersebut telah dibuat pemetaan kurikulum yang berkesinambungan
dimulai dengan Blok Komunikasi dan keterampilan belajar, berikutnya beberapa
blok dasar, dilanjutkan dengan blok sistem organ, blok kesehatan
masyarakat, serta blok riset dan penulisan ilmiah.
Untuk kisi materi setiap blok, dibuat buku panduan untuk mahasiswa dan tutor.
Dengan adanya buku panduan blok, diharapkandapat menuntun mahasiswa dan
tutor dalam mencari referensi lebih lanjut, untuk pencapaian tujuan belajar yang
maksimal.

Banda Aceh, Oktober 2019


Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala

Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, SpPD-KGH, FINASIM


NIP. 19611225 19902 1001
DAFTAR ISI

Table of Contents
Halaman Judul ............................................................................................... i
Halaman Keterangan Cetak ......................................................................... ii
Koordinator Blok .......................................................................................... iii
Penyusun Buku ............................................................................................ iv
Kata Pengantar .............................................................................................. v
Daftar Isi ....................................................................................................... iv
Gambaran Umum Blok 14 ................................................................................ 1
Area Kompetensi ................................................................................................ 2
Daftar Masalah .................................................................................................... 5
Daftar Penyakit ................................................................................................... 6
Modul Dan Topik.............................................................................................. 11
Topic Tree ......................................................................................................... 12
Format Aktivitas Belajar ................................................................................... 13
Penilaian............................................................................................................ 20
Sumber Belajar ................................................................................................. 21
Skenario 1 Kedua Pipi Anakku Muncul Ruam Merah ..................................... 24
Skenario 2 Hidung Herizal Berdarah ................................................................ 25
Skenario 3 Telingaku Berair ............................................................................. 26
Skenario 4 Aduuh… Mata Ita Belekan ............................................................. 27
Skenario 5 Ny. N dengan Nyeri dan Bengkak .................................................. 28
The Seven Jumps ............................................................................................... 29
Jadwal Kegiatan Blok 14 ................................................................................. 30
GAMBARAN UMUM BLOK 14
Blok Sistem Indera, Hematologi dan Imunologi Klinis merupakan blok ke empat
belas dari kurikulum berbasis kompetensi dengan metoda Problem- Based Learning
di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Kegiatan blok ini membutuhkan
waktu 5 (lima) minggu ditambah 1 (satu) minggu untuk evaluasi, dengan
muatan 5 SKS dengan rincian tutorial 10 kali pertemuan, pleno tutorial 5 kali
pertemuan, kuliah pakar 21 kali pertemuan.
Tema di semester 5 ini adalah masalah dan penyakit klinis pada tubuh
manusia. Blok ini akan memperdalam mengenai Sistem Indera, Hematologi dan
Imunologi Klinis sebagai salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia.
Dengan bermodalkan materi dari blok ini, maka diharapkan mahasiswa akan
lebih mudah memahami dan menjelaskan masalah dan penyakit yang muncul
pada sistem indera, hematologi dan imunologi serta dapat menjelaskan penyakit dan
menentukan diagnosis hingga penatalaksanannya sesuai dengan kompetensi yang
telah ditentukan pada SKDI 2012.

URGENSI BLOK SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI


KLINIS
Berdasarkan SKDI 2012, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter
adalah mampu menentukan penyakit berdasarkan masalah yang muncul, dan
mampu mengajukan pemeriksaan klinis dan laboratorium yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi penyebab penyakit.
Blok Sistem Indera, Hematologi dan Imunologi Klinis ini penting dalam proses
pembelajaran untuk menjadi dokter yang berkompeten. Karena dengan mempelajari
blok ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan masalah dan patofisiologi, prinsip
diagnosis dan penatalaksanaan sesuai dengan kelainan/ penyakit berhubungan
dengan sistem indera, hematologi dan imunologi.

HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA


Blok 5 Neuromuskuloskeletal dan Indera Dasar telah memperkenalkan pengetahuan
dasar sistem indera melalui modul sistem saraf, indera dan keseimbangan dasar,
dengan sasaran pembelajaran mencakup anatomi, fisiologi, histologi, biokimia dan
patologi dasar yang berhubungan dengan sistem ini.
Blok 6 Hematologi, Imunologi dan Proses Infeksi & Inflamasi juga telah
memperkenalkan tentang dasar-dasar hematologi dan imunologi, alergi melalui
modul Hematologi, Imunologi dan Alergi.
Pengetahuan yang didapatkan dari blok 5 dan 6 akan menjadi dasar bagi
mahasiswa dalam memahami dan menganalisa masalah dan penyakit yang
muncul pada Sistem Indera, Hematologi dan Imunologi.

1
HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA
Pada Blok 18 Masalah Kesehatan Spesifik dan Riset Terapan akan dibahas kembali
mengenai sistem imunologi yang terkait dengan modul penyakit infeksi tropis.
Sedangkan pada Blok 20 Masalah Kesehatan Spesifik dan Pre-clerkship Clinical akan
dibahas mengenai penyakit menular seksual dan infeksi parasit kulit.

TUJUAN UMUM
Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan akan dapat mengenali, memahami,
menjelaskan dan menganalisis masalah dan penyakit yang berkaitan dengan sistem
indera, hematologi dan imunologi mulai dari diagnosis hingga penatalaksanaan sesuai
SKDI 2012. Mahasiswa juga diharapkan mampu menerapkan aspek etika dan
humaniora pada setiap masalah dan penyakit yang ada pada blok ini.

TUJUAN KHUSUS
1. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit pada mata: kelainan
refraksi dan akomodasi, infeksi mata, trauma dan emergency dan penyakit mata
lainnya.
2. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit pada telinga,
penyakit pada hidung, penyakit pada tenggorok, penyakit pada kepala leher dan
emergency di bidang THT-KL.
3. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit kulit dan
kelamin, yaitu penyakit infeksi kulit, penyakit alergi, autoimun dan
vesibulosa, kelainan kelenjar sebasea dan ekrin, farmakologi obat kulit, serta
kelainan pigmentasi dan neoplasia kulit.
4. Mampu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan hematologi dan
imunologi lanjutan, penyakit infeksi darah dan sistem imun, serta penyakit
autoimun.
5. Mampu menentukan dan menjelaskan integrasi penyakit sistem indera,
hematologi dan imunologi.

AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA:


1. Profesionalitas yang Luhur
1.1. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan
prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.

1.2. Lulusan Dokter Mampu


1. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/ Yang Maha Kuasa) Bersikap dan berperilaku
yang berke-Tuhan-an dalam praktik kedokteran

2
2. Bermoral, beretika dan berdisiplin
a. Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik kedokteran
Indonesia
b. Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi
pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
3. Berwawasan sosial budaya
a. Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani
b. Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender,
etnis, difabilitas dan sosial-budaya-ekonomi dalam menjalankan praktik
kedokteran dan bermasyarakat
4. Berperilaku profesional
a. Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional b. Bersikap
dan berbudaya menolong
c. Mengutamakan keselamatan pasien
d. Mampu bekerja sama intra dan interprofesional dalam tim pelayanan
kesehatan demi keselamatan pasien
e. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistem
kesehatan nasional dan global

2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri


2.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan praktikkedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi
masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan
pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi
keselamatan pasien.
2.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Menerapkan mawas diri
a. Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan
budaya diri sendiri
b. Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih Mampu

3. Komunikasi Efektif
3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan
pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.
3.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
a. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal b. Berempati
secara verbal dan nonverbal

3
c. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti
d. Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan
secara holistik dan komprehensif
e. Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita buruk,
informed consent) dan melakukan konseling dengan cara yang santun,
baik dan benar
f. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual
pasien dan keluarga

4. Pengelolaan Informasi
4.1. Kompetensi Inti
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan
dalam praktik kedokteran.
4.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
a. Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi b. kesehatan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk dapat
belajar sepanjang hayat
2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada
profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
3. Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi informasi
dalam bidang kesehatan.

5. Pengelolaan Masalah Kesehatan


5.1. Kompetensi Inti
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan
kesehatan primer.
5.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
a. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
b. Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya dan berbasis bukti
c. Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab (lihat
Daftar Pokok Bahasan dan Daftar Penyakit) dengan memperhatikan prinsip
keselamatan pasien

4
d. Mengkonsultasikan dan/ atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan
medis yang berlaku (lihat Daftar Penyakit).

DAFTAR MASALAH
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter berangkat dari keluhan atau
masalah pasien/ klien. Melalui penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan tambahan/ penunjang, serta karakteristik pasien, keluarga dan
lingkungannya, dokter melakukan analisis terhadap masalah kesehatan tersebut untuk
kemudian melakukan tindakan dalam rangka penyelesaian masalah tersebut.
Daftar ini berisikan masalah, keluhan atau gejala yang banyak dijumpai pada
tingkat pelayanan kesehatan primer berdasarkan alasan yang membawa pasien/ klien
mendatangi dokter atau pelayanan kesehatan. Selama pendidikan dokter, mahasiswa
perlu dihadapkan pada berbagai masalah, keluhan atau gejala yang terkait, serta perlu
dilatih bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, sehingga diharapkan lulusan dokter
FK Unsyiah berkompeten dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan serta
mampu menyelesaikan berbagai masalah tersebut dengan baik.
Daftar masalah individu perlu dikuasai oleh lulusan dokter, karena merupakan masalah
dan keluhan yang paling sering dijumpai pada tingkat pelayanan kesehatan primer atau
dengan kata lain masalah tersebut merupakan keluhan yang membuat individu
mendatangi dokter maupun institusi pelayanan kesehatan. Daftar ini tidak menunjukkan
urutan prioritas masalah kesehatan.

Masalah individu terkait sistem Sistem Indera, Hematologi dan Imunologi


Klinis yang sering dijumpai:
Sistem Indra
Masalah akibat penggunaan lensa
1. Mata merah 15. kontak
2. Mata gatal 16. Mata juling
Mata terlihat seperti mata kucing/
3. Mata berair 17.
orang-orangan mata terlihat putih
4. Mata kering 18. Telinga nyeri/ sakit
5. Mata nyeri 19. Keluar cairan dari liang telinga
6. Mata lelah 20. Telinga gatal
7. Kotoran mata 21. Telinga berdenging
8. Penglihatan kabur 22. Telinga terasa penuh
9. Penglihatan ganda 23. Tuli (gangguan fungsi
pendengaran)
10. Penglihatan silau 24. Benjolan di telinga
11. Gangguan lapangan pandang 25. Daun telinga merah
12. Buta 26 Benda asing di dalam liang telinga
13. Bintil di kelopak mata 27. Telinga gatal
Kelilipan (benda asing asing di
14. mata) 28. Gangguan penciuman

5
Sistem Hematologi dan imunologi
1. Perdarahan spontan Gatal-gatal (alergi makanan, alergi
4.
2. Pucat kontak, dan lain-lain
3. Bengkak/edema 5. Bercak merah di kulit
Sistem Integumen
1. Kulit gatal 11. Luka bakar
2. Kulit nyeri 12. Kulit berminyak
3. Kulit mati rasa 13. Kulit melepuh
Kulit berubah warna (menjadi 14. Benjolan kulit
4.
putih, hitam, merah atau kuning) 15. Kuku nyeri
5. Kulit kering 16. Kuku berubah warna atau bentuk
6. Kulit menebal 17. Ketombe
7. Kulit menipis 18. Rambut rontok
8. Kulit bersisik 19. Kebotakan
9. Kulit lecet, luka, tukak 20. Ruam kulit
10. Kulit bernanah 21. Luka gores, tusuk, sayat

DAFTAR PENYAKIT
Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban penyakit
yang timbul berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta case fatality rate
di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan problem yang
ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Lulusan dokter
yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus mempunyai tingkat kemampuan
yang memadai agar mampu merujuk, membuat diagnosis yang tepat, memberi
penanganan awal atau penanganan tuntas.
Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai pada Blok 14 ini sesuai
dengan 4 tingkat kemampuan seorang dokter layanan primer :
A. SISTEM
Daftar Tingkat

Benda asing di

Perdarahan
Mata
Kelopak

Laserasi kelopak

Retraksi kelopak

6
Aparatus Lakrimalis
17 Dakrioadenitis 3A
18 Dakriosistitis 3A
19 Dakriostenosis 2
20 Laserasi duktus lakrimal 2
Sklera
21 Skleritis 3A
22 Episkleritis 4A
Kornea
23 Erosi 2
24 Benda asing di kornea 2
25 Luka bakar kornea 2
26 Keratitis 3A
27 Kerato-konjunctivitis sicca 2
28 Edema kornea 2
29 Keratokonus 2
30 Xerophtalmia 3A
Bola Mata
31 Endoftalmitis 2
32 Mikroftalmus 2
Anteior Chamber
33 Hifema 3A
34 Hipopion 3A
Cairan Vitreous
35 Perdarahan vitreous 1
Iris dan Badan Silier
36 Iridosiklitis, iritis 3A
37 Tumor iris 2
Lensa
38 Katarak 2
39 Afakia congenital 2
40 Dislokasi lensa 2
Akomodasi dan Refraksi
41 Hipermetropia ringan 4A
42 Miopia ringan 4A
43 Astigmatism ringan 4A
44 Presbiopia 4A
45 Anisometropia pada dewasa 3A
46 Anisometropia pada anak 2
47 Ambliopia 2
48 Diplopia binokuler 2
49 Buta senja 4A
50 Skotoma 2
51 Hemianopia, bitemporal, and homonymous 2
52 Gangguan lapang pandang 2
Retina
53 Ablasio retina 2
54 Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina 2
55 Degenerasi makula karena usia 2
56 Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur) 2
57 Korioretinitis 1
Diskus Optik dan Saraf Mata
58 Optic disc cupping 2
59 Edema papil 2
60 Atrofi optic 2
61 Neuropati optic 2
62 Neuritis optic 2
Glaukoma
63 Glaukoma akut 3B
64 Glaukoma lainnya 3A
TELINGA
Telinga, Pendengaran dan Keseimbangan
65 Tuli (kongenital, perspektif, konduktif) 2
66 Inflamasi pada auricular 3A
67 Herpes zooster pada telinga 3A
68 Fistula pre-aurikular 3A
69 Labirintitis 2
70 Otitis eksterna 4A
71 Otitis media akut 4A
72 Otitis media serosa 3A
73 Otitis media kronik 3A
74 Mastoiditis 3A
75 Miringitis bullosa 3A
76 Benda asing 3A
77 Perforasi membran timpani 3A
78 Otosklerosis 3A
79 Timpanosklerosis 2
80 Kolesteatoma 1
81 Presbiakusis 3A
82 Serumen prop 4A
83 Mabuk perjalanan 4A
84 Trauma akustik akut 3A
85 Trauma auricular 3B
HIDUNG
Hidung dan Sinus Hidung
86 Deviasi septum hidung 2
87 Furunkel pada hidung 4A
88 Rinitis akut 4A
89 Rinitis vasomotor 4A
90 Rinitis alergi 4A
91 Rinitis kronik 3A
92 Rinitis medikamentosa 3A
93 Sinusitis 3A
94 Sinusitis frontal akut 2
95 Sinusitis maksilaris akut 2
96 Sinusitis kronik 3A
97 Benda asing 4A
98 Epistaksis 4A
99 Etmoiditis akut
100 Polip 2
Kepala dan Leher
101 Fistula dan kista brankial lateral dan medial 2
102 Higroma kistik 2
103 Tortikolis 3A
104 Abses Bezold 3A
Laring, Faring dan Trakea
105 Faringitis 4A
105 Tonsilitis 4A
106 Laringitis 4A
107 Hipertrofi adenoid 2
108 Abses peritonsil 3A
109 Pseudo-croop acute epiglotitis 3A
110 Difteria (THT) 3B
111 Karsinoma laring 2
112 Karsinoma nasofaring 2
113 Trakeitis 2
114 Aspirasi 3B
115 Benda asing 2

B. SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI


No Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
Penyakit Darah, Timoma dan Kelenjar Limfe
1 Anemia Defisiensi Besi 4A
2 Limfadenitis 4
3 Anemia Hemolitik 3A
4 Anemia Makrositik 3A
5 Limfadenopati 3
6 Anemia Aplastik 2
7 Anemia Megaloblastik 2
8 Hemoglobinopati 2
9 Polisitemia 2
10 Timoma 1
11 Limfoma Non Hodgkins, Hodgkins 1
12 Multipel Mieloma 1
13 Gangguan Pembekuan Darah (Trombositopenia,
2
Hemofilia, Von Willebrand’s Disease)
14 DIC 2
15 Agranulositosis 2
16 Inkompatibilitas Golongan Darah 2
17 LeukemiaAkut, Kronik 2
Infeksi
18 Demam Dengue, DHF 4A
19 Malaria 4A
20 Leptospirosis (tanpa komplikasi) 4A
21 Bakteriemia 3B
22 Dengue Syok Syndrome 3B
23 Toksoplasmosis 3A
24 Sepsis 3B
25 Leishmaniasis dan Tripanosomiasis 2
Penyakit Autoimun
26 Reaksi anafilaktik 4A
27 Lupus Eritematosus Sistemik 3A
28 Polimialgia reumatik 3A
29 Demam Reumatik 3A
30 Artritis Reumatoid 3
31 Juvenile Chronic Arthritis 2
32 Henoch-Schoenlein Purpura 2
33 Eritema Multiformis 2
34 Imunodefisiensi 2
35 Poliarteritis Nodosa 1

*Tingkat kemampuan di bagi menjadi 4 tingkatan: Tingkat


Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yangpaling tepat bagi pasien.
Lulusan dokter juga mampu menindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penangananpasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan


merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan
yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat Darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/
atau kecacatan pada pasien.Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling
tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindak lanjuti
sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara


mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

10
4B.Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan/ atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB).

MODUL DAN TOPIK


Blok ini terdiri dari 4 (empat) modul beserta topik-topik di dalamnya.
No. Modul Kuliah Tutorial

1. Penyakit pada Mata √ √

2. Penyakit pada sistem THT √ √

3. Penyakit Kulit dan kelamin √ √

4. Hematologi dan Imunologi Lanjutan √ √

5 Integrasi √

11
TOPIC TREE

12
FORMAT AKTIVITAS BELAJAR
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk PBL (Problem Based Learning) dengan
beberapa aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini
berupa:
1. Diskusi tutorial
2. Belajar mandiri
3. Kuliah pakar
4. Konsultasi pakar
5. Diskusi pleno

Ad. 1. Diskusi tutorial


• Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang semua mahasiswa agar antusias dalam
mencari dan menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi. Jawaban
terhadap masalah yang didapatkan melalui proses diskusi dan belajar mandiri.
• Diskusi bersama tutor sebanyak 2 x 2 jam tiap minggu dengan menjalankan
prinsip 7 langkah/ the seven jumps
• Diskusi tutorial pertama dalam tiap skenario hanya menjalankan langkah 1–
5, selanjutnya pada diskusi tutorial kedua akan menyelesaikan langkah 6 dan
7.
• Diskusi membahas tentang skenario yang telah ditetapkan.

Ad.2. Belajar mandiri


Pada format belajar mandiri ini diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari,
memahami, mensintesis serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Belajar mandiri terdiri dari 50%
dari total waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu belajar seminggu 45
jam). Belajar mandiri merupakan format utama dalam PBL.Topik-topik yang perlu
dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree.

Ad.3. Kuliah pakar


Kuliah pakar diberikan oleh seorang yang dianggap memiliki kompetensi akademik
dalam bidang yang menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi dan tutorial.
Kuliah pakar seminggu dapat berlangsung 2–3 kali, di ruang kuliah. Kuliah pakar ini
dikemas dalam bentuk komunikasi dua arah. Kuliah pakar ini akan membantu
mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan yang didapatnya melalui proses belajar
mandiri, praktikum maupun diskusi.

13
Adapun kuliah-kuliah dalam blok ini adalah sebagai berikut:
Pemberi
No Judul Bagian
Kuliah
Kuliah
Kelainan refraksi dan akomodasi
Ilmu
- Hipermetropia ringan (4A) dr. Saiful
Kesehatan
1 - Miopia ringan (4A) Basri, Sp. M
Mata
- Astigmatisma ringan (4A)
- Anisometropia (3A)
Infeksi pada mata
- Blefaritis (4A)
- Konjungtivitis (4A)
- Keratitis (3A) dr. Lia
- Skleritis (3A) Ilmu Meuthia Zaini,
2 - Episkleritis (4A) Kesehatan Sp.M
- Dakriosistitits (4A) Mata
- Dakrioadenitis (4A)
- Iridoskilitis, iritis (3A)
- Hordeolum (4A)
- Kalazion (3A)
Trauma pada mata
Ilmu
- Hifema (3A) dr. Firdalena
3 Kesehatan
- Benda asing konjungtiva (4A) Meutia, Sp. M
Mata
- Perdarahan subkonjungtiva (4A)
Kegawatdaruratan pada mata
Ilmu
- Glukoma akut (3B), glukoma dr. Firdalena
4 Kesehatan
lainnya (3A) Meutia, Sp. M
Mata
- Laserasi Kelopak Mata (3B)
Penyakit mata lainnya
dr. Saiful
- Mata kering (4A) Ilmu
Basri,Sp. M
5 - Trikiasis (4A) Kesehatan
- Pterigium (4A) Mata
- Xeroftalmia (3A), buta senja (4A)
Penyakit pada telinga luar & telinga
tengah
Dr. dr. Azwar,
- Serumen prop (4A)
Sp. MK., Sp.
- Otitis eksterna (4A) Ilmu
Sp.T.H.T.K.L,
- Otitis media akut (4A) Kesehatan
FICS
6 - Fistula preaurikular (3A) THT-KL
- Miringitis bulosa (3A)
- Perforasi membran timpani (3A)
- Inflamasi pada aurikula (3A)
- Benda Asing pada Telinga (3A)
- Trauma Aurikular (3B)

14
Pemberi
No Judul Bagian
Kuliah
Kuliah
Penyakit pada telinga dalam
- Mabuk Perjalanan (4A)
- Herpes zooster (3A)
- Mastoiditis (3A) Ilmu Dr. dr. Azwar,
7 - Otosklerosis (3A) Kesehatan Sp. MK.,
- Presbiakusis (3A) THT-KL Sp.T.H.T.K.L,
- Labirintitis (2) FICS
- Timpanosklerosis (2)
- Kolesteatom (1)
Penyakit pada hidung
- Furunkel pada hidung (4A)
- Rinitis akut (4A)
- Rinitis vasomotor (4A)
Ilmu dr. T. Husni T.
- Rinitis alergi (4A)
8 Kesehatan R, M. Kes,
- Rinitis Kronis (3A)
THT-KL Sp.T.H.T.K.L
- Rinitis medikamentosa (3A)
(K), FICS
- Sinusitis (3A)
- Polip nasi (2)
- Deviasi septum (2)
Penyakit pada tenggorok, kepala dan
leher
- Faringitis (4A)
- Tonsilitis (4A)
- Laringitis (4A)
- Abses peritonsil (3A) dr. Benny Kurnia,
Ilmu
- Abses Bezold (3A) Sp.THT.KL (K),
Kesehatan
- Tortikolis (3A) FICS
9 THT-KL
- Trakeitis (2)
- Ca Laring (2)
- Hipertrofi adenoid (2)
- Higroma kistik (2)
- Fistula dan kista bronkial
lateral dan medial (2)
- Ca laring (2)
- Karsinoma Nasofaring/KNF (2)
Kegawatdaruratan pada THT
- Epistaksis (4A)
- Benda asing hidung (4A)
- Epiglotitis pseudo croup akut (3A)
- Perikondritis dan inflamasi dr. T. Husni
Ilmu T. R, M. Kes,
10 pada aurikular (3A)
Kesehatan Sp.T.H.T.K.L
- Benda asing telinga (3A)
THT-KL (K), FICS
- Trauma aurikular (3B)
- Difteri THT (3B)
- Apirasi (3B)
- Benda asing trakea (2)

15
Pemberi
No Judul Bagian
Kuliah
Kuliah
Penyakit Infeksi Jamur pada kulit
- Tinea kapitis (4A)
- Tinea barbae (4A)
- Tinea fasialis (4A) Ilmu dr. Sitti Hajar,
- Tinea korporis (4A) Kesehatan Sp.KK, FINSDV,
11 - Tinea kruris (4A) Kulit dan FAADV
- Tinea manus (4A) Kelamin
- Tinea pedis (4A)
- Tinea unguium (4A)
- Ptiriasis vesikolor (4A)
- Kandidiasis muko-kutan ringan(4A)
Penyakit Infeksi Bakteri pada kulit
- Impetigo (4A)
- Impetigo ulseratif (4A)
- Folikulitis superfisial (4A)
Ilmu dr. Sitti Hajar,
- Furunkel, Karbunkel (4A)
Kesehatan Sp.KK, FINSDV,
12 - Eritrasma (4A)
Kulit dan FAADV
- Erisipelas (4A)
Kelamin
- Skrofuloderma (4A)
- Lepra (4A)
- Sifilis stadium 1&2 (4A)
- Reaksi lepra (3A)
Penyakit Infestasi Parasit, virus dan
gigitan serangga
- Kutaneus larva migran (4A)
- Filariasis (4A)
- Pedikulosis kapitis (4A)
- Pedikulosis pubis (4A)
Ilmu
- Skabies (4A) dr. Wahyu
Kesehatan
- Reaksi gigitan serangga (4A) Lestari, Sp.
Kulit dan
13 - Veruka vulgaris (4A) KK
Kelamin
- Morbili tanpa komplikasi (4A)
- Herpes zooster tanpa komplikasi
(4A)
- Varisela tanpa komplikasi (4A)
- Herpes simplek tanpa komplikasi
(4A)
- Moluskum kontagiosum (4A)
- Kondiloma akuminata (4A)

16
Pemberi
Judul Bagian
No Kuliah
Kuliah
Penyakit Alergi, autoimun
dan vesikobulosa
− Toksik epidermal nekrolisis (3B) Ilmu dr. Wahyu
Kesehatan Lestari, Sp.
14 − Sindroma Steven Johnson (3B)
Kulit dan KK
− Urtikaria akut (4A)
Kelamin
− Urtikaria kronis (3A)
− Angioedema (3B)
Kelainan kelenjar sebasea dan ekrin
- Akne vulgaris ringan (4A)
Ilmu
- Akne vulgaris sedang berat (3A) dr. Sitti Hajar,
Kesehatan
- Hidradenitis supuratif (4A) Sp.KK,
Kulit dan
- Miliaria (4A) FINSDV,
Kelamin
- Dermatitis perioral (4A) FAADV
- Dermatitis kontak iritan (4A)
- Dermatitis atopik (4A)
15
- Dermatitis numularis (4A)
- Dermatitis seboroik (4A)
- Dermatitis kontak alergika (3A)
- Napkin eczema (4A)
- Liken simpleks kronik (3A)
- Psoriasis vulgaris (3A)
- Ptiriasis rosea (4A)
- Alopesia (2)
Kelainan pigmentasi dan neoplasia kulit
- Vitiligo (3A)
- Melasma (3A)
- Hiperpigmentasi pasca inflamasi dr. Wahyu
(3A) Lestari, Sp.
- Hipopigmentasi pasca inflamasi KK
Ilmu
(3A)
Kesehatan
- Albino (2A)
Kulit dan
16 - Kista epitel (3A)
Kelamin
- Keratosis seboroik (2A)
- Karsinoma Sel Skuamosa/KSS (2)
- Karsinoma sel basal (2)
- Xanthoma (2)
- Hemangioma (2)
- Lentigo (2)
- Nevus pigmentosus (2)
- Melanoma maligna (1)
Imunohematologi I
- Anemia defisiensi besi (4A)
Patologi
- Anemia hemolitik (3A)
Klinik/ Ilmu dr. Bukhari,
17 - Anemia makrositik (3A)
Penyakit Sp. PK
- Polisitemia (2)
Dalam
- Anemia Aplastik (2)
- Hemoglobinopati (2)

17
Pemberi
Judul Kuliah Bagian
No Kuliah
Imunohematologi II
- Limfadenitis (4A)
- Limfadenopati (3A) Patologi
dr.Vivi Keumala
- Gangguan pembekuan darah (2) Klinik/
18 Mutiawati, Sp.PK
- DIC (2) Ilmu
- Agranulositosis (2) Penyakit
- Inkompatibilitas gol darah (2) Dalam
- Keganasan (1)
Penyakit Infeksi darah dan sistem imun
- Leptospirosis tanpa komplikasi (4A) Patologi
- Malaria (4A) Klinik/ dr. Sarah Firdausa,
19 Ilmu Sp.PD
- Dengue (4A)
- Bakteremia (3B) Penyakit
- Sepsis (3B) Dalam
Penyakit autoimun
Ilmu Penyakit
- Reaksi anafilaktik (4A) dr. T.
Dalam
- SLE (3A) Mamfaluti,
20
- Polimialgia rematik (3A) Sp.PD
- Demam Rematik (3A)
- Arthritis Rheumatoid (3A)
dr. Vivi
Patologi
Trombosis dan hemostasis lanjutan Keumala
21 Klinik
M, Sp.PK.,
M.Kes

Ad. 4 Konsultasi Pakar.


• Konsultasi Pakar adalah kegiatan mahasiswa untuk mencari jawaban
terhadap hal-hal yang ingin diketahui (yang muncul dalam diskusi) dan bertujuan
untuk membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam
memahami materi yang ada maupun tidak terdapat dalam materi kuliah.
• Konsultasi dapat dilakukan dengan menghubungi dan bertanya langsung pada
pakar di bidang terkait sesuai dengan jadwal yang disepakati terlebih
dahulu (melalui administrasi PBL).
• Konsultasi pakar dibagi dalam kelompok, bisa berasal dari kelompok
tutorial dan setiap kelompok menghubungi pakar untuk dibuat perjanjian waktu
konsultasi. Perjanjian ini harus diketahui pihak manajemen PBL.
• Konsultasi pakar juga dapat dilakukan dalam bentuk forum bersama dalam
ruang kuliah yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan narasumber dari
keahlian klinis tertentu.
• Setiap mahasiswa harus melakukan konsultasi pakar minimal 1 kali
dengan mengikuti petunjuk konsultasi pakar dari manajemen PBL, dibuktikan
dengan tanda tangan di kartu absensi.

18
Tim Pakar dalam blok ini adalah:
No Nama Bagian No Hp

1 dr. Sitti Hajar, Sp.KK, Ilmu Penyakit 0811 689 398


FINSDV, FAADV Kulit Kelamin
2 dr. Wahyu Lestari, Sp. KK Ilmu Penyakit 0812 6991 901
Kulit Kelamin
3 Ilmu Penyakit
dr. Firdalena Meutia, Sp. M 0812 2013 9170
Mata
4 dr. Saiful Basri, Sp. M Ilmu Penyakit 0812 1012 9688
Mata
5 Ilmu Penyakit 0811 6824 081
dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M
Mata
6 dr. Bukhari, Sp. PK Patologi Klinik 0813 7514 8405

8 dr. Vivi Keumala, Sp. PK Patologi Klinik 0813 603 41989

9 dr. T. Husni T. R, M. Kes, Sp. Ilmu Kesehatan


0811 682 2766
Sp.T.H.T.K.L (K), FICS THT-KL
10 dr. Azwar, Sp. MK, Ilmu Kesehatan
0852 3000 8035
Sp.T.H.T.K., FICS THT-KL
11 dr. Lily Setiani, Sp.T.H.T.K.L Ilmu Kesehatan 0812 6993 156
(K), FICS THT-KL
12 dr. T. Mamfaluti, Sp.PD Ilmu Penyakit 0815 501 2564
Dalam
13 dr. Sarah Firdausa, SpPD Ilmu Penyakit 0811 689 770
Dalam

19
Ad.5 Diskusi Pleno
• Format belajar ini diadakan dengan mengumpulkan sepuluh kelas tutorial dalam
satu diskusi besar. Manajemen PBL melalui penanggung jawab (PJ) pleno menunjuk
satu kelas tutorial untuk mempresentasikan hasil diskusi di kelas tutorialnya dalam
bentuk power point dihadapan narasumber dan kelas lainnya.
• Kelompok presentan wajib mengirimkan file elektroniknya kepada PJ Pleno dan
Narasumber sehari sebelum diskusi pleno dan juga mengirimkannya ke email
MEU dengan alamat unitmeufkunsyiah@yahoo.com.
• Presentasi juga di print out dan diberikan pada narasumber pada hari
presentasi. Mahasiswa lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok
presentan diberi kesempatan untuk menjawab semampu mereka. Narasumber
memberi komentar setelah kelompok presentan menjawab pertanyaan.

PENILAIAN
Nilai akhir terdiri atas:
1. Nilai proses (40%)
2. Nilai ujian akhir blok (60%)

20
SUMBER BELAJAR

Agak GW, Qin M, Nobe J. Propionibacterium Acnes Induces an Interleukin-17 Response


in Acne Vulgaris that is Regulated by Vitamin A and Vitamin D. Journal Invest
Dermatology. 2014 Februari; 134.
Al-Qahtani E. Maxillary Sinus and Its Dental Implications. Available from
www.slideshare.net. Cited on July 2018
Amadi, A., et al., 2009. Common Ocular Problems in Aba metropolis of Albia State,
Eastern Nigeria. Federal Medical Center Owerri.
http://docsdrive.com/pdfs/medwelljou rnals/pjssci/2009/32-35.pdf. Akses 11
Februari 2012.
American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea. Section11.
SanFransisco: MD Association, 2005-2006
Arwin AP (2010). Lupus Eritematosus Sistemik. Dalam Buku Ajar Alergi-Imunologi
Anak. Edisi 2.Badan Penerbit IDAI. 345-55.
Augesti G, Oktarlina R.Z, Imanto M: Sinusitis maksilaris Sinistra Akut et causa
Dentogen. JPM Ruwa Jurai.Volume 2 No.1. Oktober 2016, hal: 34-37
Available from https://clinicalgate.com/airway-management-2, cited on July 2018
Available from www.slideshare.net/mobile/JansenCalibo/maxillary-sinustis-
odontogenic-origin, cited on July 2018
Borovaya A, Dombrowski Y, Zwicker S, Olisova O, Ruzicka T, Wolf R. Isotretinoin
Therapy Changes The Expression of Antimicrobial Peptides in Acne Vulgaris.
Arch Dermatology Res. 2014 Juni 11.p. 2.
Brodsy L. Poje C. Tonsilitis, Tonsilectomy and Adenoidectomy. In: Bailey BJ. Johnson
JT. Head and Neck Surgery. Otolaryngology. 4rd Edition. Philadelphia:
Lippinscott Williams Wilkins
Brook I. Sinusitis of Odontogenic Origin. Otolaryngology-Head and Neck Surgery 135.
Washington DS. 2006. P349-355
Corpuz R, Cyst of Oral Region, https://www.slideshare.net/JanmiPascual/cysts-of-oral-
region-5, Cited on July 2018
F1-F8 DMD3AA. Maxillary Sinusitis of Odontogenic Origin. Available from
www.slideshare.net. Cited on July 2018
George LA. Penyakit-penyakit Nasofaring dan Orofaring. Dalam: Adams, Boies,
Higler(eds) buku ajar penyakit THT edisi 6. Jakarta:EGC; 1997. Hal 327-337
Hoddeson EK, Wise SK, Bailey’s Head and Neck Surgery Otolaryngology 5th edition,
Wolters Kluwer Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 2014,
P359,P550,573,586,595,638
Ilyas, S. 2005. Ilmu Penyakit Mata. 3rd (ed). FKUI. Jakart
Isbagio H, Albar Z (2006).Lupus Eritematosus Sistemik. Dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Pusat penerbitan departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.1224-28
James, Brus, dkk. 2005. Lecture Notes Oftalmologi. Jakatra : Erlangga
Jatla, K.K., 2009. Neonatal Conjungtivitis. University of Colorado Denver Health Science
Center.
Kanski,JJ, Conjungtiva. In: Clinical Ophthalmology. 5th ed. Butterworth Heinemann.
Philadelphia; 2003, 66−67
Lalwani AK: Current Diagnosis and Treatment Otolaryngology head and Neck surgery,
2nd edition. Mc Graw Hill Company. USA. 2008. P374-388

21
Larson SK, Dawson AL, Dunnick CA, Dellavalle RP. Acne Vulgaris : Pathogenesis,
Treatment, and Needs Assessment. Dermatology Clinic. 2014; 30.
Lawley LP, Parker SRS. Perioral Dermatitis. In Goldsmith LA. Fitzpatrick's Dermatology
in General Medicine. New York: Mc Graw Hill; 2012. p. 925-6.
Layton AM. Disorders of Sebaceous Glands. In Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths
C. Rook's Textbook of Dermatology. New York: Wiley-Blackwell; 2014. p.
42.17-42.35.
Lee KC, Lee SJ. Clinical Features and Treatment and Odontogenic Sinusitis. Yonsei Med
J 51 (6). Seoul, Korea. 2010. P932-937
Lee, K.J (eds). The Oral Cavity, Pharynx & Esophagus. Essential Otolaryngology Head &
Neck Surgery, McGraw Hill Medical Publishing Division, USA. 2008
Marlin, D.S. 2009. Bacterial Conjungtivitis. Penn State College of Medicine
[http://emedicine.medscape.com/article/1191370]
McGowan DA, Baxter PW, James J: The Maxillary Sinus and its Dental Implications,
British Library Cataloguing in Publication Data. London. 1993. P59-74, P121-130
Mehra P, Jeong D: Maxillary Sinusitis of Odontogenic Origin. Current Allergy and
Asthma Report. 2009. Hal: 239
Navarini AA, Simpson MA, Weale M, Knight J, Carlavan I, Reiniche P, et al. Genome-
wide Associaton Study Identifies Three Novel Susceptibility Loci for Severe Acne
Vulgaris. Nature Communications. 2014 Juni; 5(4020).
Probst R, Greves G, Iro H, Basic Otorhinolaryngology A Step By Step Learning Guide.
Thieme. New York. 2006. P54-56
Rapuano, C.J., et al., 2008. Conjungtivitis. American Academy of Ophthalmology
Rusmarjono & Kartosoediro, S. Odinofagi, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga
Hidung Tenggorok Kepala Leher, FKUI, Jakarta. 2007
Schur PH, Gladman DD (2013). Overview of the Clinical Manifestation of SLE in
Adulth. UptoDate. Version 8.0
Silverman, N. 2007. Conjunctivitis. http://www.merck.com
Simuntis R, Kubilius R, Vaitkus S: Odontogenic Maxillary Sinusitis: A Review.
Stomatologija, Baltic Dental and Maxilofacial Journal, vol 16, No.2, 2014, p39-43
Soepardi et al: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher.
Edisi 7. Badan Penerbit FK Universitas Indonesia. Jakarta. 2012. Hal 127-130
Soeroso J (2012). The Spectrum of Systemic Lupus Erythematosus, dalam Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan XXVII Ilmu Penyakit Dalam . Departemen -SMF
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD dr.Soetomo Surabaya. 504-
11.
Tasoula E, Chalikias J, Danopoulou I, Rigopoulos D, Gregoriou S, Lazarou D, et al. The
Impact of Acne Vulgaris on Quality of Life and Psychic health in Young
Adolescents in Greece. Result of a Population Survey. Anais Brasileiros
Dermatology. 2012 Februari; 87(6).
Thiboutot D, Rosso JQ. Acne Vulgaris and the Epidermal Barrier : Is Acne Vulgaris
Associated with Inherent Epidermal Abnormalities that Cause Impairment of
Barrier Functions? Do Any Topical Acne Therapies Alter the Structural and/or
Functional Integrity of the Epidermal Barrier. Journal of Clinical and Aesthetic
Dermatology. 2013 February; 6
Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum, 14nd (ed), Widya Medika, Jakarta. 2000:
99−128
Visscher, K.L., et al., 2009. Evidence−based Treatment of Acute Conjungtivitis. Canadian
Family Physician.
Wijana, N. 1993. Konjungtivitis, dalam Ilmu Penyakit Mata. FKUI. Jakarta : 46-69

22
Williams HC, Dellavalle RP, Garner S. Acne Vulgaris. The Lancet. 2012 Januari; 379: p.
361-372.
Yuliasih (2012). Paradigma baru Terapi LES. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
XXVII. Ilmu Penyakit Dalam . Departemen -SMF Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran UNAIR RSUD dr Soetomo Surabaya . 504-11.
Yuliasih, Joewono (2007). Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam FK UNAIR. Airlanga University Press: 235-239.
Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In
Goldsmith LA, Stephen KI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Klaus W.
Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. New York: Mc Graw Hill; 2015.
p. 897-917.
Zouboulis CC, Kligman AM, Katsambas AD. Pathogenesis And Treatment of Acne and
Rosacea London: Springer; 2014.p. 605-9

23
Skenario 1

Kedua pipi anakku muncul ruam merah

Rahmat, anak laki-laki usia 2 bulan, dibawa oleh kedua orang tuanya ke
Praktek dokter layanan primer, dengan keluhan kulit pipi anaknya muncul ruam
merah sejak 3 hari yang lalu, awalnya hanya berupa ruam merah kecil kemudian
meluas ke seluruh pipi. Keluhan ini sudah sering berulang, namun saat ini ruam
merah terlihat lebih banyak dan tebal, pasien menjadi lebih rewel dari biasanya.
Keluhan muncul saat pasien diberikan susu formula oleh ibunya . Pasien lahir cukup
bulan BBL 3000gr dibantu oleh bidan, tidak ada kelainan saat lahir. Pasien
merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ibu pasien dengan riwayat alergi kulit dan
Ayah pasien dengan riwayat rhinitis alergi serta kakak pasien dengan riwayat alergi
kulit dan asma. Pasien sudah pernah di lakukan skin prick test di dokter spesialis
anak dengan hasil didapatkan ruam/wheal diameter 5mm.

Bagaimanakah hal ini dapat terjadi pada Rahmat?

24
Skenario 2
Hidung Anak Berdarah

Anak berumur 6 tahun dibawa oleh orang tuanya ke Poliklinik THT-KL RSUDZA
mengeluh hidung sering berdarah. Keluhan ini dialami sejak 2 bulan terakhir,
Keluhan bersifat hilang timbul dan perdarahan berhenti dengan sendirinya.
Perdarahan yang keluar dari hidung sebanyak 1 sendok teh dan berwarna merah
segar. Darah keluar dari hidung secara spontan pada saat bermain ketika cuaca panas
atau kelelahan. Tidak ada keluhan lain yang menyertai, riwayat trauma pada hidung
dan kepala disangkal. Menurut orang tua pasien dulu juga pernah mengalami hal
yang sama tetapi hanya 2 kali. Riwayat alergi debu, makanan dan obat disangkal.
Pemeriksaan rinologi tampak konka inferior eutrofi, sekret (-/-), darah (-/-), cloth
darah(-/-), pada bagian septum anterior cavum nasi dextra tampak prominent
vascular. Pemeriksaan orofaring dan telinga dalam batas normal. Pemeriksaan
penunjang dengan menggunakan nasoendoskopi 0 derajat juga terlihat adanya
prominent vascular pada septum nasi dextra, konka inferior, medial dan superior
eutrofi dengan mukosa berwarna merah muda. Tidak dijumpai adanya massa di
kavum nasi maupun nasofaring.
 Bagaimana mekanisme terjadinya keluhan hidung berdarah pada kasus di
atas?
Level kompetensi 3A

25
Skenario 3

TELINGAKU BERAIR
Seorang mahasiswa, laki-laki usia 20 tahun, datang ke Poliklinik dengan keluhan
utama telinga kiri mengeluarkan cairan berwarna kekuningan dan kental sejak 1 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluh telinga berdenging seperti suara angin sehingga
pendengaran terganggu yang disertai demam dan sakit kepala. Sebelumnya pasien
mengalami batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu disertai hidung tersumbat.
Sebelum keluar cairan pasien mengeluh sakit pada telinganya. Pemeriksaan otoskopi
terlihat discharge berwarna kekuningan, mukopurulen, dan membran timpani
.
perforasi sentral. Pemeriksaan rinoskopi anterior terdapat discharge seromukos,
konka edema dan hiperemi. Pemeriksaan faring didapatkan mukosa hiperemis.
Selanjutnya dokter merencanakan pemeriksaan penunjang.
 Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit pada kasus di atas ?

26
Skenario 4

Aduuuh......Mataku Belekan.

Seorang anak perempuan usia 15 tahun dibawa ibunya berobat ke klinik mata.
Sejak 2 hari mengeluh mata kanannya merah dan sering ada belekan terutama di pagi
hari saat bangun tidur sehingga sulit dibuka. Ia juga merasakan mata kanannya
sedikit bengkak dan agak nyeri kalau menunduk atau sujud ketika sholat. Seminggu
yang lalu teman sebangkunya di sekolah juga menderita sakit mata yang sama seperti
ini. Selama ini ia menggunakan obat tetes mata biasa yang dibeli di toko obat.
Pemeriksaan fisik kedua mata ditemukan visus 6/6, palpebra terlihat sedikit edema,
sekret mukopurulen, injeksi konjungtiva, kornea jernih, bilik mata depan dalam,
pupil bulat, reflek cahaya baik dan lensa terlihat jernih.

 Bagaimana mekanisme dan penanganan penyakit mata pada skenario di


atas ?

27
Skenario 5

Nyeri dan Bengkak pada Sendi

Ibu muda wanita karir datang ke RSUD Dr Zainoel Abidin dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada persendian tangan dan kaki. Keluhan tersebut sudah dirasakan lebih kurang
1 bulan yang lalu. Awalnya keluhan ringan dan tidak mengganggu aktivitasnya sehari hari,
namun dalam sebulan terakhir keluhan semakin memberat, nyeri dirasakan terutama pagi
hari. Nyeri sendi bersifat asimetris dan berpindah disertai kekakuan pagi hari selama 30
menit atau lebih.Wajah tampak kemerahan timbul lebih kurang 1 bulan yang lalu.
Awalnya ringan dan pasien menduga karena kosmetik yang dipakai tidak cocok, dan
keluhan tersebut semakin memberat. Ia juga mengeluh rasa lelah yang berlebihan,
meskipun sudah beristirahat yang cukup. Sering merasakan deman dan tidak ada selera
makan sehingga berat badan makin menurun. Pemeriksaan fisik didapatkan malar
rash/butterfly rash. Bibir dan konjungtiva tanpak pucat dan mulut sariawan/oral ulcer,
rambut mudah rontok/alopesia sehingga tampak rambutnya semakin tipis. Keluhan lainnya
adalah atralgia dan artritis pada kedua sendi tangan disertai bengkak dan kemerahan. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia, LED sangat tinggi, anti nuclear antibody
/ANA test positif dan dsDNA meningkat.

 Bagaimana mekanisme imunologis yang menimbulkan penyakit dengan


keluhan pada kasus di atas ?

28
THE SEVEN JUMPS

No Langkah Uraian
1 Identifikasi Agar dapat memahami, mahasiswa perlu berusaha
istilah/ konsep mencari istilah dan konsep yang belum jelas atau
asing, dari skenario, kemudian menjelaskannya
untuk menyamakan persepsi.
2. Identifikasi Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan
masalah masalah tambahan dalam skenario.
3. Analisa Brainstorming / curah pendapat dengan menggali
masalah masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan
menggunakan pengetahuan yang mereka kuasai
sebelumnya ( walaupun konsep dan penjelasannya
masih salah, tutor tidak perlu segera berkomentar.)
4. Strukturisasi Berdasarkan langkah 2 dan 3, mahasiswa
mengelompokkan masalah dan konsep lalu
membentuk pola/ skema yang sistematis dan
terangkai secara logis.
5. Identifikasi Merumuskan hal hal yang perlu dipelajari lebih
tujuan belajar lanjut secara mandiri
MASA BELAJAR MANDIRI: perpustakaan,
diskusi kelompok kecil, kuliah, internet, konsultasi
pakar, dsb.
6. Presentasi hasil Melaporkan hasil belajar mandiri/ temuan informasi
belajar mandiri terkait dengan tujuan belajar yang dirumuskan
bersama langkah ke 5
7. Sintesis Menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh

29
JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019

MINGGU I (14–18 OKTOBER 2019)


Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
14 Oktober 2019 15 Okt 16 Oktober 2019 17 Okt 18 Oktober 2019
Tutorial Tutorial

Kelas A Kelas A
Skenario 1 - Pertemuan 1 Skenario 1 - Pertemuan 1
08.00-09.40
Kedua pipi anakku muncul ruam merah Kedua pipi anakku muncul ruam merah

Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I


Tutorial Tutorial

Kelas B Kelas B
Skenario 1 - Pertemuan 1 Skenario 1 - Pertemuan 2
10.00-11.40
Aksi Kemanusiaan Mahasiswa Kedokteran
Kedua pipi anakku muncul ruam merah Skill Kedua pipi anakku muncul ruam merah Skill AKMK 2019
Lab Lab
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I
12.00-14.00 Istirahat

Kuliah 1
Kuliah 2
Kelainan refraksi dan akomodasi
Infeksi pada Mata
dr. Saiful Basri, Sp.M
14.00-15.40 dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M
Kelas A dan B
Kelas A dan B
Gedung F Lt. III
Gedung F Lt.III

16.00-17.40
JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Minggu II (21 – 25 Oktober 2019)

Kegiatan
Jam Selasa
Senin Rabu Kamis Jumat
22
21 Oktober 23 Oktober 24 Okt 25 Oktober
Oktober
Tutorial Tutorial
Kuliah 6
Kelas A Kelas A
Penyakit pada Telinga Dalam
Skenario 2 - Pertemuan 1 Skenario 2 - Pertemuan 2
08.00-09.40 Dr. dr. Azwar, Sp.MK, Sp.THT-KL, FICS
Kelas A dan B
Hidung Herizal Berdarah Hidung Herizal Berdarah
Gedung F Lt. III
Gedung F Lt. I Gedung F Lt.1
Tutorial Tutorial
Pleno Skenario 2
Kelas B Kelas B
dr. T. Husni T.R, M.Kes, Sp.THT-KL (K),
Skenario 2 - Pertemuan 1 Skenario 2 - Pertemuan 2
10.00-11.40 FICS
Hidung Herizal Berdarah Hidung Herizal Berdarah
Kelas A dan B
Gedung F Lt.III
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I
Skill Lab Skill Lab
12.00-14.00 Istirahat Istirahat Istirahat

Kuliah 5
Kuliah 7
Kuliah 3 Penyakit pada telinga luar dan telinga
Penyakit pada Hidung
Penyakit Mata Lain tengah
dr. T. Husni T.R, M.Kes, Sp.THT-KL (K),
14.00-15.40 dr. Saiful Basri, Sp.M Dr. dr. Azwar, Sp.MK, Sp.THT-KL,
FICS
Kelas A dan B FICS
Kelas A dan B
Gedung F Lt. III Kelas A dan B
Gedung F Lt. III
Gedung F Lt. III"I

Kuliah 8
Kuliah 4
Pleno Skenario 1 Kegawatdaruratan pada Mata
Trauma pada Mata
dr. Firdalena Meutia, Sp.M
16.00-17.40 dr Firdalena Meutia, Sp.M
Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes. Sp.A (K) Kelas A dan B
Kelas A dan B
Gedung F Lt. III
Gedung F Lt. III
Kelas A dan B
JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Gedung F Lt.III

Minggu III ( 28 Oktober – 1 November 2018 )


Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
28 Oktober 29 Okt 30 Oktober 31 Okt 1 Nov
Tutorial
Tutorial
Kuliah 11
Kelas A
Kelas A Penyakit Infeksi dan Jamur pada Kulit
Skenario 3 - Pertemuan 2
Skenario 3 - Pertemuan 1 Dr. Sitti Hajar, SpKK, FINSDV, FAADV
08.00-09.40
Kelas A dan B
Telingaku berair
Telingaku berair Gedung F2 Lt. III
Gedung F Lt.I
Gedung F Lt.I

Tutorial Skill Lab Tutorial Skill Lab


Pleno Skenario 3
Kelas B Kelas B
Skenario 3 - Pertemuan 1 Skenario 3 - Pertemuan 2 dr Firdalena Meutia, Sp.M
10.00-11.40
Telingaku berair Telingaku berair Kelas A dan B
Gedung F Lt.III
Gedung F Lt.I Gedung F Lt.I

12.00-14.00 Istirahat Istirahat Istirahat


JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Kuliah 9
Kuliah 10 Kuliah 12
Penyakit pada Tenggorok, Kepala &
Kegawatdaruratan pada THT Penyakit Infestasi Parasit, Virus dan Gigitan
Leher
dr. T. Husni T.R, M.Kes, Sp.THT-KL (K), Serangga
14.00-15.40 dr. Lily Setiani, Sp.THT-KL, (K),
FICS dr. Wahyu Lestari, Sp.KK
FICS
Kelas A dan B Kelas A dan B
Kelas A dan B
Gedung F Lt. III Gedung F2 Lt. III
Gedung F Lt. III

16.00-17.40

MINGGU IV (4 – 8 NOVEMBER 2019)

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
4 November 5 Nov 6 November 7 Nov 8 November
Tutorial Tutorial
Pleno Skenario 4
Kelas A Kelas A
dr. Saiful Basri, Sp.M
Skenario 4 - Pertemuan 1 Skenario 4 - Pertemuan 4
08.00-09.40
Kelas A dan B
Penyakit Mata Penyakit Mata
Gedung F Lt.III
Gedung F Lt. I Gedung F Lt. I
Tutorial Tutorial
Skill Kuliah 15
Kelas B Skill Kelas B Lab Kelainan kelenjar sebasea dan ekrin
Skenario 4 - Pertemuan 1 Lab Skenario 4 - Pertemuan 2
10.00-11.40 dr. Sitti Hajar, SpKK, FINSDV, FAADV
Kelas A dan B
Penyakit Mata Penyakit Mata
Gedung F2 Lt. III"I
Gedung F Lt. I Gedung F Lt. I

12.00-14.00 Istirahat Istirahat Istirahat


JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Kuliah 13
Kuliah 14 Kuliah 16
Penyakit Infeksi Bakteri pada Kulit
Penyakit Autoimun, Alergi dan Vesikobulosa Kelainan Pigmentasi dan Neoplasia Kulit
dr. Sitti Hajar, SpKK, FINSDV,
14.00-15.40 dr. Wahyu Lestari, Sp.KK dr. Wahyu Lestari, Sp.KK
FAADV
Kelas A dan B Kelas A dan B
Kelas A dan B
Gedung F Lt. II Gedung F Lt. III
Gedung F Lt. III"I

16.00-17.40
JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019
MINGGU V (11 – 15 NOVEMBER 2019)
Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
11 November 12 Nov 13 November 14 Nov 15 November
Tutorial Tutorial
Pleno Skenario 5
Kelas A Kelas A
Skenario 5 - Pertemuan 1 Skenario 5 - Pertemuan 2 dr. T. Manfaluti, Sp.PD
08.00-09.40
Nyeri dan bengkak sendi Nyeri dan bengkak sendi Kelas A dan B
Gedung F Lt.III
Gedung F Lt. I Gedung F Lt. I
Tutorial Tutorial Kuliah 19

Kelas B Kelas B Penyakit Autoimun


Skenario 5 - Pertemuan 1 Skenario 5 - Pertemuan 2
10.00-11.40
dr. T. Manfaluti, Sp.PD
Nyeri dan bengkak sendi Nyeri dan bengkak sendi
Kelas A dan B
Gedung F Lt. I Gedung F Lt. I Gedung F Lt.III
Skill Lab Skill Lab
12.00-14.00 Istirahat

Kuliah 17 Kuliah 18 Kuliah 20


Immunohematologi 1 Immunohematologi 2 Penyakit Infeksi Darah dan Sistem Imun
14.00-15.40 dr. Buchari, Sp.PK dr. Vivi Keumala, Sp.PK dr. Sarah Firdausa, M. Md.Sc, Sp. PD
Kelas A dan B Kelas A dan B Kelas A dan B
Gedung F Lt. III "I Gedung F Lt. III" Gedung F Lt. III

16.00-17.40
JADWAL AKADEMIK UNIT PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BLOK 14 – SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019

MINGGU VI (18 – 22 NOVEMBER 2019)

Kegiatan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
18 November 19 November 20 November 21 Nov 22 November

Kuliah 21
Trombosis dan Hemostasis Lanjutan
08.00-
09.40 dr. Vivi Keumala, Sp.PK
Kelas A dan B
Gedung F Lt.III

10.00- PENGUMPULAN
11.40 KARTU BLOK
UJIAN BLOK 13 Skill Lab

12.00-
Istirahat
14.00

14.00-
15.40

16.00-
17.40

Anda mungkin juga menyukai