Anda di halaman 1dari 23

“ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

SYSTEM KARDIOVASKULER CHF”

Disusun Oleh:

Kelompok 3

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2019
Anggota Kelompok:

Kelas A

1 Sitti Nur Ainun Yahya


2 Meystinch Noor
3 Sagita Akaseh
4 Sriyati Napu
5 Chyintia A. Mamahit
6 Nurliana Mohi
7 Infantri Lebi

Kelas B
8 Sitti Rahma Binol
9 Ismiyati Mooduto
10 Ayun Polimengo
11 Fatmawati Hamzah
12 Sudirman Mustapa
13 Rifky Arifiyanto Ahmad
14 Jales Adi Ariyanto Saleh
15 Nur Iman Ismail

Kelas C
16 Nur Meiliany Bouti
17 Deyasrin Ratna Sari Pakaya
18 Fidya Septiani Ali
19 Tyas R. Nahu
20 Djamaludin Buka
21 Sindywati Adam
22 Fatya Marofita Malahedi
23 Cintia N. Puhi
LEMBAR KERJA
KASUS

Seorang laki-laki berusia 58 tahun di rawat di ruangan ICCU dengan keluhan


bengkak seluruh tubuh, dari anamnesa diketahui pasien ada riwayat hipertensi
kronik, obesitas, merokok, dan alcohol. Klien mengeluh sesak dan batuk dengan
sputum bercampur darah dan berbuih serta nyeri dada. Pemeriksaan fisik
ditemukan ada edema anasarka dan tampak lelah.

TTV : tekanan darah : 180/100 mmHg

Nadi : 102 x/menit

Napas : 30 x/menit

Suhu : 36ºc

Pemeriksaan penunjang

a. EKG Nampak adanya ST elefasi dan Q patologis


b. Photo thorax menunjukan kesan kardiomegali
c. Kardiografi didapatkan levt ventrikel hipertrofi dan ejeksi flaksi (EF) 40%

No Daftar Kata Kunci PJ


Chintya Puhi
1 Edema Anasarka
Nurlliana Mohi
2 Hipertensi Kronik Fatya Marofita Malahedi
Sriyati Napu
3 Obesitas Chintya A. Mamahit
Moh.Sudirman Mustapa
4 Batuk ,Sputum Bercampur Sitti Rahma Binol
Darah Dan Berbuih Sutino Nonce
Fatmawati Hamzah
5 Kardiomegali Jales Ari Adiyanto Saleh
Ayun Polimengo
6 Sesak Dan Batuk Tyas R Nahu
Nur Iman Ismail
Ismiyati Mooduto
7 Left Ventrikel Hipertrofi Deyasrin Ratnasari Pakaya
Infantry Lebi
8 Nyeri Dada Meytinch Noer
9 ST Elefasi Nur Meiliany Bouti
Siti Nur Ainun Yahya
Sidiwati Adam
10 Ejeksi Fraksi Nur Fadila Hasan
Rifky Arifiyanto Ahmad
11 Q Patologis Nur Meiliany Bouti
Siti Nur Ainun Yahya
Sidiwati Adam
12 Ekg Jamaludin Buka
Fidya Septiani Alin
Sagita Akaseh
13 Ttv Siti Nur Ainun Yahya

KATA KUNCI
LEVT VENTRIKEL HIPERTROVI
DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa itu left ventikkel hipertropi?
2. Pada pasien apa ada left ventikkel hipertropi?
3. Tanda dan gejala pasien dengan left ventikkel hipertropi?
4. Penyebab terjadinya left ventikkel hipertropi?
5. Mekanisme terjadinya left ventikkel hipertropi?
6. Bagaimana cara untuk mencegah agar tidak terjadi left ventikkel hipertropi?
7. Apa-apa saja faktor pemicu terjadinya left ventikkel hipertropi?
8. Apa saja komplikasi left ventikkel hipertropi?
9. Pengobatan pada left ventikkel hipertropi?
10. Pemeriksaan diagnostic pada pasien dengan left ventikkel hipertropi?
JAWABAN

1. Left ventrikel adalah ventrikel kiri pada jantung, hipertrofi adalah


peningkatan, jadi left ventikkel hipertropi adalah kondisi ketika dinding bilik
kiri jantung (sebuah ruang utama di dalam jantung yang bertugas memompa
darah ke seluruh tubuh) mengalami pembesaran dan penebalan. Kondisi ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tekanan darah
tinggi (hipertensi) yang membuat jantung harus bekerja lebih keras. Dengan
beban kerja jantung yang berat, jaringan otot di dinding jantung menebal dan
ukurannya pun bertambah besar. Akibatnya, elastisitas otot jantung semakin
berkurang, hingga akhirnya tidak dapat memompa darah. Hipertrofi
ventrikel kiri dapat meningkatkan risiko penderitanya terkena serangan
jantung dan stroke.
2. left ventikkel hipertropi dapat terjadi pada pasien dengan tekanan darah
tinggi,serangan jantung dan stroke.
3. Gejala Hipertrofi Ventrikel Kiri
a. Tubuh terasa lelah.
b. Nyeri di dada, terutama setelah berolahraga.
c. Pusing, kepala terasa ringan.
d. Napas menjadi pendek.
e. Detak jantung terasa cepat dan berdebar-debar.
4. Hipertrofi ventrikel kiri terjadi saat jantung bekerja memompa darah ke
seluruh tubuh lebih keras dari biasanya. Selain dipicu oleh hipertensi,
hipertrofi ventrikel kiri juga dapat terjadi akibat faktor lainnya, seperti
melakukan olahraga yang terlalu keras, penyakit stenosis katup aorta, dan
penyakit hipertrofi kardiomiopati.
Olahraga yang terlalu keras atau lama dapat membuat beban kerja jantung
menjadi lebih berat sehingga dapat memicu hipertrofi ventrikel kiri. Begitu
pun pada kasus stenosis katup aorta dimana katup aorta menyempit sehingga
ventrikel kiri harus menyeimbangkannya dengan upaya memompa darah lebih
keras ke aorta. Sedangkan pada kasus hipertrofi kardiomiopati, otot jantung
menjadi tebal secara abnormal sehingga jantung kesulitan memompa darah ke
seluruh tubuh.
Risiko hipertrofi ventrikel kiri juga dapat meningkat seiring perkembangan
tubuh dan pada orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, diabetes,
atau riwayat keluarga dengan masalah genetik tertentu.
5. Stenosis katup jantung menyebabkan ruang jantung di sebelah hulu stenosis
harus memompa lebih kuat untuk mendorong darah melewati lubang yang
sempit. Setelah bertahun-tahun bekerja lebih keras, otot jantung dapat
mengalami hipertrofi (ukuran membesar). Apabila ruang jantung tersebut
tidak dapat mendorong secara lebih kuat untuk mengatasi stenosis, aliran
darah yang keluar dari ruang tersebut akan berkurang. Karena ruang jantung
yang hipertrofi dan usaha ekstra harus untuk memompa darah melewati
lubang yang menyempit, ruang jantung yang bersangkutan meningkatkan
konsumsi oksigen dan kebutuhan energinya. Arteri coroner yang
memperdarahi otot mungkin dapat atau mungkin tidak dapat menyuplai
oksigen untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Seiring dengan makin sulitnya ruang jantung di hulu untuk mengosongkan
dirinya akibat penyempitan pembuluh, terjadi penimbunan darah di ruang
tersebut dan peregangan serebut otot jantung. Apabila hal ini sukup signifikan
atau berkepanjangan, dapat terjadi penurunan kontraktilitas.
6. Hipertrofi ventrikel kiri bisa dicegah dengan cara meluangkan waktu untuk
berolahraga, menghentikan kebiasaan merokok, dan menerapkan pola makan
sehat, termasuk menghindari makanan berlemak dan makanan berkadar garam
tinggi, serta menghindari alkohol. Bagi penderita hipertensi, menjaga tekanan
darah dengan rutin dan mengonsumsi obat-obatan hipertensi sesuai petunjuk
dokter, dapat menurunkan risiko terjadinya hipertrofi ventrikel kiri.
7. Faktor pemicu salah satunya adalah tekanan darah tinggi yang membuat
jantung harus bekerja lebih cepat dank eras, dengan beban kerja jantung yang
berat, jaringan otot di dinding jantung menebal dan ukurannya bertambah
besar, akibatnya otot jantung semakin berkurang, hingga akhirnya tidak dapat
memompa darah.
8. Komplikasi yang bisa muncul karena hipertrofi ventrikel kiri adalah:
a. Stroke.
b. Penyakit jantung iskemik karena kekurangan pasokan oksigen ke jantung.
c. Henti jantung mendadak.
d. Gagal jantung.
e. Gangguan irama jantung (aritmia jantung).
f. Fibrilasi atrium, yaitu denyut pada atrium jantung yang sangat cepat
namun tidak adekuat, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh berkurang
9. Pengobatan hipertrofi ventrikel kiri dapat dilakukan sesuai dengan faktor
penyebabnya. Pada kasus hipertrofi ventrikel kiri akibat tekanan darah tinggi,
penangannya dilakukan dengan perubahan gaya hidup, seperti diet rendah
lemak dan garam, olahraga secara teratur, dan menghentikan kebiasaan
merokok. Selain itu, perlu ditambahkan pengobatan untuk mengatasi tekanan
darah tinggi. Obat-obatan tersebut meliputi obat penghambat enzim pengubah
angiotensin (captopril, enalapril, lisinopril), obat penghambat reseptor
angiotensin II (losartan), obat penghambat kanal kalsium (amilodipine dan
diltiazem), obat diuretik (chlorthalidone dan hydrochlorothiazide), serta obat
penghambat beta (atenonol).
Pada kasus hipertrofi ventrikel kiri akibat stenosis katup aorta, penanganan
dilakukan melalui perbaikan katup yang sempit atau penggantian katup aorta
dengan katup buatan melalui tindakan operasi.
Pada kasus hipertrofi ventrikel kiri akibat kegiatan olahraga yang berlebih,
dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menghentikan olahraga
selama 3 hingga 6 bulan. Setelah itu, ekokardiogram kembali dilakukan untuk
mengukur ketebalan dinding ventrikel.
Sedangkan pada kasus hipertrofi kardiomiopati, penanganan dilakukan
melalui perawatan khusus atau tindakan operasi.
10. Tes pertama yang dilakukan adalah elektrokardiogram (EKG), yaitu
perekaman sinyal elektrik di dalam jantung untuk mendeteksi gangguan fungsi
jantung dan penebalan jaringan ventrikel kiri. Tes ini dapat dipadukan dengan
hasil pemindaian MRI yang menampilkan gambaran jantung.
Guna melengkapi hasil dari kedua tes lanjutan di atas, dokter juga dapat
menyarankan dilakukannya ekokardiogram yang akan menampilkan gambaran
jantung dengan bantuan gelombang suara. Tes ini dapat mengukur ketebalan
dinding ventrikel kiri. Ventrikel kiri dinyatakan sudah membesar jika
ketebatalannya melebihi 1,5 sentimeter.
Elizabeth J. corwin.2009.patofisiologi buku saku. Jakarta:EGC
EKG
DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan EKG?


2. Fungsi pemasangan EKG?
3. Letak-letak pemasangan EKG
4. Kontraindikasi pada pemasangan EKG
5. Indikasi pada pemadangan EKG

JAWABAN

1. Pemeriksaan EKG adalah alat yang penting untuk mengevaluasi ritme jantung
dan tanda-tanda iskemia serta untuk melihat aktivitas listrik jantung
2. EKG berfungsi untuk mengukur aktivitas listrik di jantung dan mengirimkan
hasilnya kemonitor EKG yang sudah terpasang
3. Latak pemasangan EKG
a. System 5 sedapan :
1) Elektroda RA : dibawah klafikula kanan pada midklavikula
2) Alektroda LA : dibawah klavikula kiri pada garis midklavikula
3) Elektroda RL : abdomen kanan pada garis midklavikula
4) Elektroda LR : abdomen kiri pada garis midklavikula
b. V1-V6 merupakan sedapan dada atau precordial
1) V1 : interkosta ke-4 pada tepi sternum kanan
2) V2 : interkosta ke-4 pada tepi sternum kiri
3) V3 : interkosta ke-4 pertengahan antara tepi sternum kiri dan garis
midklavikula
4) V4 : interkosta ke-5 pada garis midklavikula kiri
5) V5 : interkosta ke-5 pertengahan antara garis midklavikula kiri dan
garis axila anterior
6) V6 : interkosta ke-5 pada garis axilari anterior
7) LA : pergelangan tangan kiri
8) LL : pergelangan kaki kiri
9) RA : pergelangan tangan kanan
10) RL : pergelangan kaki kanan
4. Kontra indikasi : tidak ada kontra indikasi absolute pada tindakan pemeriksaan
EKG, satu-satunya alas an untuk tidak melakukan pemeriksaan EKG adalah
bila pasien menolak, terjadi alergi pada pasien akibat penggunaan elektroda
yang melekat di kulit.
5. Indikasi
a. Pasien yang dicurigai sindroma coroner akut
b. Pasien dengan aritmia
c. Pasien dengan gangguan konduksi jantung
d. Pasien dengan gangguan elektrolit terutama kalium
e. Pasien keracunan obat
f. Sebagai monitoring pada sindroma coroner akut, aritmia dan gangguan
elektrolit pasca terapi
Joice M. Black and hawks.2014.keperawatan medical bedah.manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan.singapore:elsevier
KARDIOMAGELI
DAFTAR PERTANYAAN
a. Apa yang dimaksud dengan kardiomegali ?
b. Apa penyebab dari kardiomegali?
c. Bagaimana tanda dan gejala pada kardiomegali
d. Apa komplikasi yang terjadi pada kardiomegali
e. Bagaimana pengobatan pada kardiomegali
f. Apa yang menjadi fakror resiko kardiomegali
g. Pemeriksaan apa saja yang biasa dilakukan pada kardiomegali
JAWABAN
a. Kardiomegali adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
pembesaran jantung yang terlihat pada ofot toraks. Tes lainnya
kemudian di perlukan untuk mendiagnosis kondisi yang menyebebkan
pembesaran jantung
b. Kardiomegali dapat disebebkan oleh beberapa kondisi yang membuat
jantung memompa lebih keras atau merusak otot jantung. namun kami
memiliki beberapa kondisi yang bisa mempertimbangkan :
1 Tekanan darah tinggi dapat membuat ventrikel kiri anda menjadi
lebih besar menyebabkan otot jantung melemah karena jantung
anda harus memompa lebih keras untuk pengiriman darah di dalam
tubuh.
2 Penyakit katup jantung : kita memiliki 4 katup di dalam jantung
untuk menjega aliran darah.jika katup rusak oleh demam rematik,
kelainan jantung, infeksi, gangguan jaringan ikat, obat-obatan
tertentu atau pengobatan radiasi untuk kanker ini akan membuat
jantung anda membesar
3 Penyakit otot jantung dapat mempermudah jantung anda untuk
membesar karena mencoba untuk memompa lebih banyak darah
bagi tubuh kita
4 Cairan di sekitar jantung anda : ketika akumulasi cairan di lapisan
yang menyelubungi jantung (perikardium), hai ni dapat
menyebabkan jantung anda terlihan lebih besar pada sinar-X dada.
5 Jumblah sel darah merah yang rendah : anemia adalah suatu
kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk
membawa oksigen yang memadai untuk jaringan anda.
6 Gangguan tiroid : kedua kelenjar tiroid yang tidak aktif
(hifotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif
(hipertiroidisme) dapat menyebabakan masalah jantung, termasuk
pembesaran jantung.
c. Tanda dan gejala kardiomegali
1 Sesak napas
2 Irama jantung ubnormal
3 Pembengkakan
4 Kenaikan berat badan
5 kelelahan
d. Komplikasi yang dapat timbul akibat kardiomegali antara lain :
a) Gangguan katup jantung sehngga menimbulkan suara bising usus
b) Gumpalan pada jantung. gumpalan darah tersebut dapat
mengambat aliran darah ke organ-organ vital
c) Gagal jantung dimana otot jantung menjadi sangat lemah
sehinggah tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh
d) Henti jantung mendadak akibat gangguan irama jantung
e. Pengobatan
a) Pengobatan kardiomegali dengan mengatasi penyebab pembesaran
jantung apabila seseorang menderita tekanan darah tinggi yang
lebih aman dan optimal
b) Diet rendah garam juga disarankan untuk penderita pembesaran
dengan tekanan darah tinggi
f. Pemeriksaan yang dilakukan untuk kardiomegali
a) Foto rongten, dada dapat melihat gambaan jantung dan paru
b) EKG dari aktifitas listrik jantung dokter dapat memperkirakan
ukuran jantung dapat mengetahui ketebalan otot, ukuran, dan
kemampuan pompa jantung. pemeriksaan ini menggunakan
gelombang suara untuk menghasilkan gambaran jantung
c) Tes darah dapat digunakan untuk menentukan penyebab atau
komplikasi dari kardiomegali misalnya pada gagal jantung, HIV
atau gangguan hormon tiroid
d) Kateterisasi jantung untuk melihat adanya penyakit jaantung
koroner
e) Biopsi janung, pemeriksaan ini dilakukan dengan mengamati
sampel dari jaringan otot namun metode ini jarang sekali
dilakukan.

ADEMA ANASARKA
DAFTAR PERTANYAAN
a. Apakah yang dimaksud dengan Edema Anasarka ?
b. Jenis-jenis edema anasarka seperti apa ?
c. Penyebab edema itu seperti apa
d. Bagaimana tanda dan gejala edema itu sendiri ?
e. Cara mencegah tanda dan gejala edema itu sendiri
f. Cara mencegah edema ?
JAWABAN
a. Edema anasarka adalah pembengkakan di seluruh tubuh
b. Jenis-jenis edema adalah sebagi berikut :
a) Edema priver
Biasanya terjadi pada pergelangan kaki, tangan dan lengan. Selain
begkak edema perifer biasanya mmbuat seseorang esulitan untuk
menggerakan bagian tubuh tersebt. Edema ini biasanya menandai
adanya masalah pada sistem peredaran darah, kelnjar getah bening
dan ginjal
b) Edema paru
Edema paru adalah kondisi saat paru-paru mngalami kleebihan
cairan, sehingga anda sulit untuk berafas. Kondisi ini biasanya
terjadi akibat ppenyyakit gagal jantung kongestif/cidera paru akut.
c) Edema selebral
Edema ini terjadi di otak, kodisi ini muncul karena berbagai
pemicu seperti saat kepala terhantam benda keras, memiliki tumor,
sehingga reaksi alergai, edema serebral ini termaksud kondisi
mngancam nyawa
d) Edema inapula
Komplikasi seriums retinopati diabetik. Kondisi ini terjadi ketika
cairan menumpuk dibagian mata yang dissebut inapula. Tepatnya
ditengah retina. Edema inapula biasanya mmbuat seseorang
mengalami gangguan penglihatan ttermaksud dalam penglihattan
warana.
e) Edema pedal
Edema ini terjadi saat cairan terkumpul di kaki bagan atas dan
bawah. Kondisi ini sering menyerang orang yang lebih tua atau
hamil. Oleh karena itu orang yang mengalami edema pedal
biasanya sulit bergerak karena kakai sring mati rasa
f) Limfadema
Yaitu pembengkakan di tangan dan kaki yang disebabkan
kerusakan pada kelnjar getah bening
EJEKSI FRAKSI
DAFTAR PERTANYAAN
a. Apa yang dimaksud dengan ejeksi fraksi
b. Berapa nilai normal ejeksi fraksi
c. Mekanisme penurunan fungsi jantung
d. Apa saja faktor yang mempengaruhi penurunan ejeksi fraksi
e. alat pengukur ejeksi fraksi?
JAWABAN
a. Ejeksi fraksi adalah sebuah pengukuran seberapa baik jantung
memompa, jumblah darah yang di pompa ke luar dari ventrikel selama
setiap detak jantung. fraksi ejeksi mengevaluasi seberapa baik jantung
memompa
b. Orang yang sehat memiliki fraksi ejeksi antara 50% dan 65%
c. Adanya penurunan jumblah antioksidan dan sulfhidril, penghambatan
sintesis asam nukleat dan protein, pelepasan amin vasoaktif,
mempengaruhi fungsi adrelnergik dan penurunan ekspresi gen spesifik
jantung (Chatterjee, et al 2010)
d. Faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya penurunan fraksi
ejeksi ventrikel kiri > 10% adalah hipertensi (p=0,032) sedangkan
faktor lainnya yang memiliki kecenderungan mempengaruhi penurunan
fraksi ejeksi ventrikel kiri > 10% adalah jenis kelamin laki-laki
(p=0,095).
ST ELEVASI
PERTANYAAN
a. Apa yang di maksud dengan ST elevasi
b. Dimana letak normal segmen T
c. Apakah penyebaba elevasi segmen T
JAWABAN
a. Segmen T merupakan suatu gambaran repolarisasi ventrikel yang
berbentuk garis horizontal kadang-kadang akan sedikit defiasi ke atas
atau kebawah dari garis 150 elektris atau sedikit cekung dari titik j poin.
Titk j (junctional poin) adalah dimana gelombang s berakhir. Segmen
ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T.
Segmen ST yang naik diatas 1 mm dari titik j disebut ST segmen
elevasi dan yang turun lebih dari 1 mm disebut ST segmen depresi.
b. Normal segmen ST adalah isoelektif, bila berada di atas garis isoelektis,
di katakan segmen ST elevasi. Bila dibawah garis iseolektris disebut ST
depresi.
c. Penyebab elevasi segmen ST
1 Varian normal (repolarisasi dini)
2 Iskemik miocar akut atau diskinesis dari ventrikel
3 Perikarditis
Q PATOLOGIS
PERTANYAAN
a. Apa yang di maksud dengan EKG
b. Apa saja fungsi EKG
c. Apa yang di maksud dengan delombang P, QRS, T
d. Apa yang dimaksud dengan Q patologis
e. Apa penyebeb terjadinya Q patologis
f. Proses terjadinya Q patologis
JAWABAN
a. Grafik yang yang tercatat melalui rekaman elektrokardiogram (EKG).
ELKG adalah alat yang penting untuk mengevaluasi ritme jantung dan
tanda-tanda iskemia.
b. Untuk menentukan kelainan seperti gangguan irama jantung (disritnia)
pembesaran atrium atau ventrikel, iskemik atau infrak pada otot
jantung, infeksi lapisan jantung (perdikaditis), efek obat-obatan,
gangguan elektrolit atau penilaian fungsi pada jantung.
c. Gelombang P : SA node secara otomatis menghantarkan inplus
melalui intranodal patway di atrium kanan dan melalui bachman
bunddle ke atrium kiri yang akan menghasilkan depolarisasi pada ke
dua atrium, dan menghasilkan gelombang kecil yang dinamakan
gelombang P.
Gelombang QRS merupakan gambaran depolarisasi ventrikel yang
terdiri dari 3 komponen
a. Gelombang A yaitu bagian defleksi negatif sebelum suatu
defleksi positif
b. Gelombang R defleksi positif yang pertama disertai atau tidak
disertai gelombang Q
c. Gelombang S yaitu deflrksi negatif setelah gelombang R
Gelombang T merupakan gambaran repolarisasi ventrikel, gelombang
T ini muncul setlah berakhirnya sekmen ST .
d. Q patologis yaitu gelombang Q yang abnormal . adanya Q patologis
pada EKG mengambarkan adanya nekrosis otot jantung
e. Gelombang Q patologis terjadi karena fase infark lama (old infract)
f. Pada fase subakut atau recent infark akan terlihat perubahan EKG
berupa gelombang Q patologis dan gelombang T negatif atau inferted
sedangkan pada fase infark lama (old infrack) akan terbentuk
gelombang Q patologis, segmen ST dn gelombang T sudah kemabli
normal. Adanya gelombang Q patologis pada EKG menggambarkan
adanya nekrosis di otot jantung .
Disebut gelombang Q patologis apabila dalamnya gelombang Q
melebihi 1/3 tinggi gelombang pada EKG. Dikatakan old infract apabila
kita melihat gelombang Q patologis di II lead atau lebih pada lead yang
berdekatan. Untuk menentukan lokasi iskemik atau infrak digunakan
sebagai berikut.
a. Inferior, apabila kelainan terdapat di lead II, III dan aVf
b. Septel, apabila kelainan terdapat di lead V1 dan V2
c. Anterior, apabila kelainan terdapat di lead V3 dan V4
d. Lateral, apabila kelainan terdapat di lead V5 dan V6 .
e. Hingh, lateral, apabila kelainan terdapat di Lead I dan lead AVL .
f. Extensive anterior, apabila kelainan dapat di lead V1-V6, lead 1 dan
aVL.
Team ITNC.basic trauma cardiac life support (btcls) in
disaster.jakarta”2014
BATUK DARAH DAN BERBUIH
PERTANYAAN
a. Apa yang di maksud dengan batuk
b. Apa batuk darah
c. Apa penyebab batuk darah
JAWABAN
a. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjaga
pernapasan dari benda atau zat asing. batuk dapat disebabkan oleh
berbagai faktor seperti virus (flu, bronkitis), bakteri, dan benda asing
yang terhirup (alergi). Beberapa penyakit, seperti kanker, paru-paru,
TBC, tifus, radang paru-paru, asma dan cacingan, juga menampakkan
gejala berupa batuk (Widodo, 2009).
Menurut (Junaidi, 2010) ada 2 definisi tentang batuk yaitu: a. Batuk
merupakan cara tubuh melindungi paru-paru dari masuknya zat atau
benda asing yang mengganggu. b. Batuk merupakan refleks alami
tubuh, dimana saluran pernapasan berusaha untuk mengeluarkan benda
asing atau produksi lendir yang berlebihan.
b. Batuk darah atau hemoptisis adalah keadaan ketika seseorang
mengalami batuk disertai darah. Batuk darah sendiri merupakan suatu
bentuk gejala yang bisa timbul akibat sejumlah kondisi
c. Bronkitis merupakan peradangan pada jaringan paru-paru, yang
merupakan penyebab batuk darah yang paling sering.
Bronkiektasis selain batuk darah, jenis penyakit paru-paru ini juga
menyebabkan penumpukan lendir di dalam saluran napas.
Infeksi paru selain batuk darah, penderita kondisi ini akan
mengeluarkan dahak berwarnah kekuningan atau bernanah, serta sesak
nafas yang disertai demam
Edema paru atau penumpukan cairan. Batuk berdarah biasanya
terjadi pada penderita edema paru yang juga terdiagnosis memiliki
masalah pada jantung
Emboli paru atau pengumpulan darah. Selain batuk darah, kondisi
ini dapat menyebabkan nyeri dada dan sesak napas secara tiba-tiba.
Tuberkulosis atau TBC. Ini merupakan golongan infeksi parah.
Kanker paru-paru
Luka berat
Penyakit autoimun
Gagal jantung kongestif
Batuk parah berkepanjangan
Efek samping obat-obatan pengencer darah
Efek samping penggunaan narkoba
TTV
PERTANYAAN
a. Apa yang dimaksud dengan TTV (tanda-tanda vital)
b. Apa saja bagian-bagian TTV
c. Apa saja tujuan dari TTV
d. Berapakah nilai normal tanda-tanta vital
JAWABAN
a. TTV merupakan indikator dari sebutan keseluruhan yang menandakan
keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi, neuro dan endokrin tubuh.
b. Tekanan darah
Nadi
Suhu
pernapasan
c. 1) Menetukan kondisi / mengidentifikasi masalah klien
2) Mengidentifikasi respon klien terhadap intervensi keperawatan
maupun medis

d. Nadi : bayi : 120-130 x/menit


Anak : 80-90 x/menit
Dewasa : 70-80 x/menit
Lansia : 60-70 x/menit
Catatan : takikardia ( nadi diatas normal) =

NYERI DADA
PERTANYAAN
1.Apakah yang di maksud dengan nyeri dada ?
2.Sebutkan dan jelaskan macam-macam nyeri dada ?
3.Apakah ada faktor-faktor yang dapat memicu Timbulnya nyeri dada ?
4. Perbedaan nyeri dada biasa dan nyeri dada terhadap penyakit jantung ?
JAWABAN
1. Nyeri dada adalah rasa nyeri,sakit atau tekanan pada dada,bagian tubuh yang
terasa nyeri atau seperti di tusuk biasa di mulai dari bahu hingga tulang rusuk.
2 Macam-macam nyeri dada terbagi mnjadi 2 yaitu :
-Nyeri dada pleuritik biasanya lokasinya posterior atau lateral sifatnya tajam dan
seperti di tusuk dan bertambah nyeri bila batuk dan bernafas dalam,dan berkurang
bila menahan nafas atau menekan sisi dada yang sakit
-Nyeri dada non pleuritik biasanya lokasi sentral,menetap atau dapat menyebar
ketempat lain,plaing di sebabkan oleh diluar paru
3.Faktor yang dapat menimbulkan nyeri pada dada seperti mengangkat
berat,angkat beban,trauma pada dada.
4.Perbedaan nyeri dada biasa dan nyeri dada pada penyakit jantung,Nyeri dada
biasa dan nyeri penyakit jantung akibat adanya penyumbatan memiliki
karakteristik berbeda.Nyeri dada dapat di sebabkan oleh semua bagian yang
terdapat di daerah dada,mulai dari lapisan paling atas seperti kulit lemak,otot
tulang,jantung dan paru-paru
Nyeri dada karena jantung merupakan oerasaan tidak enak akibat kerusakan
jaringan pada tubuh dan bersifat subyektif.Nyeri dada karena penyakit jantung
terjadi pada saat terjadi kerusakan otot jantung yang di sebabkan kekurangan
suplai oksigen dan darah akibat sumbatan dan penyempitan pembuluh darah
koroner
Sumber :Aldokter,jurnal
HIPERTENSI KRONIK
PERTANYAAN
1. Apa itu krisis hipertensi?
2. Apa itu hipertensi urgensi dan umergensi?
3. Apa- apa saja komplikasi dan hipertensi emergensi?
4. Apakah tekanan darah tinggi menyebabkan sirkulasi darah menjadi buruk?
5. Faktor yang dpat menyebabkan tekanan darah tinggi?
6. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
JAWABAN
1.Krisis hipertensi adalah isrilah yang memayungi hipertensi urgensi dan
hipertensi emergensi kedua kondisi ini terjadi ketika tekann darah sangat tinggi
dan terjadi secara tiba- tiba jika tidak segera di obati keduanya dapat
menyebabkan stroke.
2.Hipertensi urgensi adalah situasi dimna tekanan darah anda sangat tinggi angka
mencapai 180/120 mmHg atau lebih tinggi tetapi tidak ada gejala kerusakan pada
organ tubuh.
3.Komplikas hipertensi dan emergensi :
a. Stroke
b. Serangan jntung
c. Gagal jantung
d. Ggal ginjal
e. Pecahnya arteri pada tubuh ( aorta) kejang selama kehamilan
f. Kerusakan pada mata ginjal
g. Anggina ( nyeri dada yang tidak stabil)
h. Edema paru ( penumpukan cairan di paru – paru)
4.Penyakit darah tinggi atau hipertensi menyabkan jebis gangguan pada pembuluh
arteri darah, hinges tekanan darah tinggi tidal pandang Isis Dari remain atua anak-
anak hinges orang tua beresiko terkena serangan darah tinggi.
5.Factor yang menyebabkan hipertensi
a. Kelelahan
b. Diabetes
c. Asam urat
d. Obesitas
e. Kolestrol tinggi
f. Kecanduan alkohol
6.Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah ttinggidri 140/90mmHG angka
140 mmHag merujuk pada bacaan sistolik ketika jantung memonpa darah
keseluruhan
OBESITAS
PERTANYAAN
1. Apa itu obesitas?
2. Apa saja gejala obesitas?
3. Apa saja penyebab obesitas?
4. Apa saja damfak dari obesitas?
5. Bagaimana cara pencegahan obesitas?
6. Bagaimana cara penanganan obesitas?
JAWABAN
1. Obesitas adalah akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tiidak
sesuai dengan usia dan jenis kelamin, serta melampaui berat badan
(overweight)
Obesitas adalah berat badan yang berlebihan berhubungan dengan
beban kerja jantug meningkat dan juga kebutuhan oksigen untuk
jatung.yang sfesifik obesitas berhubungan dengan peningkatan kadar low
densty lipoprotein(ldl),(Gede Niluh, 1996)
2. Gejala obesitas terbagi atas 2, yaitu :
a. Gejala Mayor : IMT >27 kg/M² ( Pada Dewasa) atau lebih dari presentil
ke 95 untuk usia dan jenis kelamin ( Pada Anak)
b. Gejala minor : tebal lipatan kulit terisep >25 mm
3. Penyebab obesitas :
a. Kurang aktivitas fisik harian
b. Kelebihan konsumsi gula
c. Gangguan kebiasaan makan
d. Gangguan persepsi makan
e. Kelebihan konsumsi alkohol
f. Penggunaan energi kurang dari asupan
g. Sering mengemil
h. Sering makan, makanan berminyak
i. Faktor keturunan
j. Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada bayi.
k. Asupan kalsium rendah pada anak-anak
l. Berat badan bertambah cepat ( selama masa anak-anak, selama masa
bayi, termasuk minggu pertama , 4 bulan dan tahun pertama)
m. Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia > 5 bulan.
4. Dampak dari obesitas
a. Beresiko menderita penyakt jantung koroner
b. Diabetes
c. Hipertensi
d. Kolestrol tinggi
e. Sesak nafas
5. Cara mencegah obesitas
a. Tetap aktif / gaya hidup aktif
b. Makan dengan sehat
c. Mengukur berat badan
d. Minum air putih
6. Cara penanganan obesitas
a. Program diet (penuruna berat badan dengan melibatkan dr. giz,
endokrin/psikrate)
b. Operasi beriatrik (dilakukan jika penderita tidak berhasil dalam
program penuruna berat badan)

Sumber: SDKI EDISI 1 (TIM POKJA SDKI DPP PPNI)

KMB JILID 1,2013 (NS. ANDRA SAFERI WIJAYA,S.KEP NS.


YESSIE MARIZA PUTRI, S.KEP)
SESAK
PERTANYAAN
1. Penyakit apa saja bisa menimbulkan sesak?
JAWABAN
1. Asma biasanya dipicu oleh reaksi alergo yang mempengaruhi otot polos dan
kelenjar pada bronkiolus berkonsisten karena tidak terdapat tulang rawan pada
dindingnya. Bronkiolus tertutup sempurna sekresi bronkus menignkat
sehingga bronkiolus yang telah berkontriksi tersumbat atau tertutup
PATWAY

NURSING PROSES

PENGKAJIAN

DIAGNOSA
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Penurunan curah jantung
2 nyeri akut
3 Pola napas tidak efektif
4 Intoleransi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai