Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Tanah dasar

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang tercantum dalam boring log,


didapat rangkuman informasi sebagai berikut:

Tabel 4.1 Informasi Penyelidikan Tanah

Kedalaman Uji (m) Jenis Pengujian Muka Air Tanah (m)


0 - 50 SPT 0
Interpretasi stratifikasi tanah berdasarkan data boring log ditunjukan pada
gambar berikut :

SEGMEN 2
Sta 1+190 - Sta 2+000
N - SPT
0 5 10 15

Sand Loose
5
N=5
Clay Soft
N=2
10
Clay Medium Soft
N=4
14
KEDALAMAN (m)

Clay Soft
N=2
18

Clay
Medium Soft
N=4

27

Clay Stiff
N=8

44
Sand Medium
N = 11

50
END OF BORING
53

Gambar 4.1 Interpretasi stratifikasi tanah dengan nilai NSPT terhadap kedalaman

21
4.2 Analisis Parameter Tanah

Dikarenakan tidak ada data hasil pengujian laboratorium, maka perhitungan yang kami lakukan adalah dengan korelasi dari berbagai
sumber yang tertera di daftar pustaka. Tabel hasil resume parameter menggunakan korelasi tersaji di bawah ini:

Tabel 4.2. Resume parameter


SEGMEN 2
Layer Jenis Tanah Kedalaman N γn γsat Eu E’ cu c’ Φ Φ’ cc k cv
Spt (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (o) (o) (m/s) (m2/s)
1 Sand Loose 0 - 5 2 16,17 17,78 4166,67 3830 - - 23,66 23,66 - - -
2 Clay Soft 5 - 10 2 15,50 17,05 2000,00 1200 12,5 5 - 5,00 0,35 9,6E-08 1,9E-09
3 Clay Medium 10 - 14 3 16,00 17,60 5000,00 3000 25 10 - 10,00 0,2 9,2E-08 4,6E-09
4 Clay Soft 14 - 18 1 15,50 17,05 2000,00 1200 12,5 5 - 5,00 0,35 9,6E-08 1,9E-09
5 Clay Medium 18 - 27 3 16,00 17,60 5000,00 3000 25 10 - 10,00 0,2 9,2E-08 4,6E-09
6 Clay Stiff 27 - 44 2 16,50 18,15 10000,00 6000 50 20 - 20,00 0,1 8,4E-08 8,4E-09
7 Sand Medium 44 - 50 6 17,05 18,76 9100,00 8426 - - 27,85 27,85 - - -
SEGMEN 3
Layer Jenis Tanah Kedalaman N γn γsat Eu E’ cu c’ Φ Φ’ cc k cv
Spt (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (o) (o) (m/s) (m2/s)

22
1 clay very soft 0 - 6 1 15,25 16,78 1500,00 900 6,25 5,00 15,00 0,350 9,80E-08 1,47E-09

2 clay Soft 6 - 13 3 15,75 17,33 3000,00 1800 18,75 13,33 18,33 0,275 9,41E-08 2,82E-09

3 Sand Loose 13 - 24 5 16,17 17,78 11750,00 3830 23,66 23,66 -

4 Sand Medium 24 - 32 11 17,05 18,76 8850,00 8426 27,85 27,85 -

5 Clay Very Stiff 32 - 33 16 17,03 18,74 22000,00 13200 100 29,43 23,14 0,047 6,83E-08 1,50E-08

6 clay Stiff 33 - 42 10 16,64 18,31 14285,71 8571 62,5 24,29 21,43 0,086 8,02E-08 1,15E-08

7 Sand Medium 42 - 43 19 17,45 19,20 17900,00 14554 - - 29,39 29,39 - - -

8 sand Dense 43 - 48 30 18,00 19,80 25000,00 22980 30,00 30,00 -

9 clay Very Stiff 48 - 49 15 17,00 18,70 20000,00 12000 93,75 22,86 0,050 7,03E-08 1,41E-08

SEGMEN 1
Layer Jenis Tanah Kedalaman N γn γsat Eu E’ cu c’ Φ Φ’ cc k cv
Spt (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (o) (o) (m/s) (m2/s)
1 Sand Dense 0 - 3 30 18 19,80 30000 22980 - - 30,00 30,00 - - -
2 Sand Very Loose 3 - 9 3 15,75 17,33 1250 2298 - - 21,71 21,71 - - -
3 Clay Medium 9 - 31 6 16,25 17,88 6500 3900 37,5 15 - 15,00 0,2 9,2E-08 4,6E-09
4 Sand Medium 31 - 44 11 17,05 18,76 11000 8426 - - 27,85 27,85 - - -
*Sumber: Handbook of Geotechnical Investigation & Design Tables,Burt Look

**Sumber: Advanced Soil Mechanics Third edition, Braja M Das

23
4.3 Analisis Beban

Pada saat operasional beban yang akan bekerja adalah beban timbunan, beban perkerasan dan beban lalu lintas. Akan tetapi untuk
perbaikan tanah dengan metode preloading beban perkerasan dan beban lalu lintas tidak dihitung tetapi digantikan dengan beban yang didapat
dari beban preloadingnya. Pada boring log diketahui ketinggian air pada saat banjir adalah 0 m, sehingga untuk mengatasi kendala konstruksi
pada saat banjir maka dibuatlah Sand platform sebagai lantai kerja dan sebagai beban improvement setinggi 1m Untuk memudahkan dalam
kontrol ketinggian, maka panjang alinyemen jalan dibagi menjadi 3 segmen.

Penentuan beban tambahan (preloading) disamping penimbunan untuk kebutuhan desain dilakukan dengan cara trial error. Kontrol
untuk trial error ini adalah rasio beban improvement terhadap beban operasional harus lebih besar sama dengan 1.2. Dicoba tebal timbunan
tambahan (preloading) sesuai dengan tabel diatas. Sehingga tinggi timbunan awal (hinisial) yang direncanakan adalah Segmen 1 = m;
Segmen 2 = 11,49 m; Segmen 3 = 12,2

24
Material γ (kN/m3) Segmen 1 (Hfinal=4m) Segmen 2 (Hfinal=6m) Segmen 3 (Hfinal=9m)

Tebal (m) Beban Beban Tebal Beban Beban Tebal (m) Beban Beban Improvement
Operasional Improvement (m) Operasional Improvement Operasional (kN/m2)
(kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
Timbunan 17 6,6 112,2 112,2 7,94 134,98 134,98 12,5 212,5 212,5
Sand Platform 17 1 17 1 17 17 1 17 17
Rigid Pavement 24 0,3 7,2 0,3 7,2 0,3 7,2
Lean Concrete 22 0,1 2,2 0,1 2,2 0,1 2,2
Agregat Kelas A 19 0,15 2,85 0,15 2,85 0,15 2,85
Lalu Lintas 15 15 15 15
Preloading 3,55 63,9
(trial) 18 3,00 54 5,5 99
Total 139,45 183,20 Total 179,23 209,58 Total 256,75 328,50
Rasio 1,31 Rasio 1,204 Rasio 1,28

25
Tabel 4.3 Analisa beban dan trial tinggi preloading

26
4.4 Analisa Waktu Penurunan

Perhitungan waktu penurunan dilakukan dengan penggunaan rumus pada


bab sebelumnya. Berikut adalah contoh Perhitungan dari masing-masing segmen :

(SEGMEN 2)

Data:

Cv = 8,416 x 10-9 m2/s; Hdr = 19,5 m ; U = 10% dan 70%

Maka, Untuk U<60% maka :

𝜋 .𝑈 2 П .102
Tv = = = 0,0079
4 4

Tv . Hdr2
t= = 354677103,14 sekon = 134,96 bulan = 11,25 tahun
Cv

Untuk U>60% maka;

Tv = 0.1781 – 0,933 log (100-U) = 0.1781 – 0,933 log (100 – 70) = 0.4028

Tv . Hdr2
t= = 18201300121,08 sekon = 6925,91 bulan = 577,16 tahun
Cv

Adapun hasil lengkap perhitungan penurunan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.4 Waktu Penurunan Konsolidasi tanpa PVD

SEGMEN 2
U
Tv t sekon t bulan t tahun
(%)
0 0,00 0,00 0,00 0,00
5 0,00 88669275,78 33,74 2,81
10 0,01 354677103,14 134,96 11,25
15 0,02 798023482,06 303,66 25,31
20 0,03 1418708412,55 539,84 44,99
25 0,05 2216731894,61 843,50 70,29
30 0,07 3192093928,23 1214,65 101,22
35 0,10 4344794513,43 1653,27 137,77
40 0,13 5674833650,19 2159,37 179,95
45 0,16 7182211338,52 2732,95 227,75

27
50 0,20 8866927578,42 3374,02 281,17
55 0,24 10728982369,89 4082,56 340,21
60 0,28 12768375712,93 4858,59 404,88
65 0,34 15379183897,90 5852,04 487,67
70 0,40 18201300121,08 6925,91 577,16
75 0,48 21539155159,03 8196,02 683,00
80 0,57 25624359564,02 9750,51 812,54
85 0,68 30891104055,16 11754,59 979,55
90 0,85 38314163498,10 14579,19 1214,93
SEGMEN 3
U
Tv t sekon t bulan t tahun
(%)
0 0,0000 0,0 0,00 0,0
5 0,0020 38839774,9 14,78 1,232
10 0,0079 155359099,8 59,12 4,926
15 0,0177 349557974,5 133,01 11,084
20 0,0314 621436399,0 236,47 19,706
25 0,0491 970994373,5 369,48 30,790
30 0,0707 1398231897,8 532,05 44,338
35 0,0962 1903148972,0 724,18 60,348
40 0,1256 2485745596,1 945,87 78,822
45 0,1590 3146021770,1 1197,12 99,760
50 0,1963 3883977493,9 1477,92 123,160
55 0,2375 4699612767,6 1788,28 149,024
60 0,2826 5592927591,2 2128,20 177,350
65 0,3404 6736539078,0 2563,368225 213,614019
70 0,4028 7972709758,2 3033,752291 252,812691
75 0,4767 9434789349,0 3590,098558 299,17488
80 0,5671 11224230147,6 4271,011357 355,917613
85 0,6837 13531220577,9 5148,860635 429,07172
90 0,8480 16782740967,3 6386,119701 532,176642
SEGMEN 1

28
U
Tv t sekon t bulan t tahun
(%)
0 0,0000 0,0 0,00 0,0
5 0,0020 38839774,9 14,78 1,232
10 0,0079 155359099,8 59,12 4,926
15 0,0177 349557974,5 133,01 11,084
20 0,0314 621436399,0 236,47 19,706
25 0,0491 970994373,5 369,48 30,790
30 0,0707 1398231897,8 532,05 44,338
35 0,0962 1903148972,0 724,18 60,348
40 0,1256 2485745596,1 945,87 78,822
45 0,1590 3146021770,1 1197,12 99,760
50 0,1963 3883977493,9 1477,92 123,160
55 0,2375 4699612767,6 1788,28 149,024
60 0,2826 5592927591,2 2128,20 177,350
65 0,3404 6736539078,0 2563,368225 213,614019
70 0,4028 7972709758,2 3033,752291 252,812691
75 0,4767 9434789349,0 3590,098558 299,17488
80 0,5671 11224230147,6 4271,011357 355,917613
85 0,6837 13531220577,9 5148,860635 429,07172
90 0,8480 16782740967,3 6386,119701 532,176642

Karena waktu penurunan terlampau lama maka untuk mempercepat proses


konsolidasi diperlukan PVD, selanjutnya akan dibahas tentang analisis PVD.

4.5 Analisis PVD

SEGMEN 2

Dalam analisis PVD ini akan dilakukan dengan pola segitiga. Untuk
menentukan besarnya penurunan konsolidasi yang terjadi dan juga laju
penurunannya, ada beberapa data yang perlu dihitung, yaitu :

- Time factor arah radial


- Derajat konsolidasi arah radial

29
- Jarak pengaliran

Untuk menentukan spasi PVD yang digunakan ditentukan dengan grafik berikut
ini:

Gambar 4.2 Grafik penentuan jarak aliran (S)

Target derajat konsolidasi yang akan dicapai adalah 90% dalam waktu 6 bulan
dengan diasumsikan nilai Ch = Cv = 8,416 x 10-9

Dari grafik diatas didapat nilai S = 0,5 m, maka de = 0,5 x 1,05 = 0,525

Lalu, mencari time factor arah radial dihitung dengan rumus :

𝐶ℎ 𝑥 𝑡
𝑇𝑟 =
𝑑𝑒 2

Dimana : - Ch = koefisien konsolidasi arah radial (diasumsikan = Cv)

- t = interval waktu

- de = jarak pengalira

Contoh perhitungan :

30
𝐶ℎ 𝑥 𝑡 8,416 x 10−9 𝑥 221673,2
𝑇𝑟 (0,25%) = = = 0,006257972
𝑑𝑒 2 0,5252

Selanjutnya mencari nilai n dengan rumus

n = re/rw

re = 0,5 de = 0,5 x 0,525 = 0,273

Hitung dw = 2(a+b)/π

Dimana : rw = 0,5 dw

a = lebar vertical drain yang dipakai (10 cm = 0,1 m)

b = tebal vertical drain yang dipakai (1 cm = 0,01 m)

- de = 0,525 m

a = 10 cm = 0,1 m

b = 1 cm = 0,01 m

- re = 0,5 x de = 0,5 x 0,525 = 0,273 m


- rw = 0,5 x dw = 0,5 x 0,070063694 = 0,035 m
- n = re/rw = 0,273/0,035 = 7,79

Selanjutnya nilai n akan digunakan untuk mencari nilai Ur (%) dari grafik

Gambar 4.3 Grafik penentuan nilai Ur %

31
Dengan nilai n yang didapat sebesar 7,79 dan nilai Tr yang didapat sebelumnya,
maka diperoleh nilai – nilai Ur berikut ini :

Tabel 4.5 Nilai Ur % dari Grafik

Tr Ur %
0 0
0,0063 4
0,0250 20
0,0563 38
0,1001 60,5
0,1564 72
0,2253 83,9
0,2563 84,6
0,2962 90,4

Derajat Konsolidasi total (U)

Nilai derajat konsolidasi total (U) didapat dari persamaan berikut :

U = 1-((1-Uv)(1-Ur))

Contoh perhitungan :

U(0,25) = 1-((1-Uv)(1-Ur))

= 1-((1-0,25 x 0,01)(1-4 x 0,01))

= 0,0424

Adapun hasil perhitungan lengkap waktu konsolidasi dengan PVD tersaji dalam
tabel berikut ini :

32
Tabel 4.6 Perhitungan lengkap konsolidasi dengan PVD

SEGMEN 2
t bulan t tahun Tr Ur % U
0,00 0 0 0 0
0,08 0,007029 0,0063 4 0,0424
0,34 0,028117 0,0250 20 0,204
0,76 0,063263 0,0563 38 0,38465
1,35 0,112467 0,1001 60,5 0,60895
2,11 0,17573 0,1564 72 0,7235
3,04 0,253051 0,2253 83,9 0,841415
3,45 0,287916 0,2563 84,6 0,848464
3,99 0,332723 0,2962 90,4 0,905651
SEGMEN 3
t bulan t tahun Tr Ur % U
0 0 0 0% 0
0,0043 0,0004 0,000556 1% 0,011117
0,0174 0,0014 0,002225 2,00% 0,022212
0,0390 0,0033 0,005006 3,00% 0,033284
0,0694 0,0058 0,0089 4,0% 0,044333
0,1085 0,0090 0,013907 6,00% 0,065304
0,1562 0,0130 0,020026 10,00% 0,106094
0,2126 0,0177 0,027257 14,000% 0,146794
0,2777 0,0231 0,035601 18,00% 0,187403
0,3514 0,0293 0,045058 21,00% 0,218024
0,4339 0,0362 0,055627 25,00% 0,258464
0,5250 0,0438 0,067309 28,00% 0,288938
0,6248 0,0521 0,080103 33,00% 0,339073
0,7333 0,0611 0,094009 38,00% 0,389096
0,8504 0,0709 0,109029 42,0% 0,429163
0,9762 0,0814 0,12516 46,00% 0,469141
1,1108 0,0926 0,142405 48,00% 0,489389
1,2539 0,1045 0,160762 52,00% 0,529209
1,4058 0,1171 0,180231 60,00% 0,608125
1,5663 0,1305 0,200813 65,00% 0,657505
1,7355 0,1446 0,222508 68,00% 0,687222
1,9134 0,1595 0,245315 72,00% 0,726636
2,1000 0,1750 0,269234 76,00% 0,765958
2,2953 0,1913 0,294266 79,00% 0,795451

33
2,4992 0,2083 0,320411 81,00% 0,815146
2,7118 0,2260 0,347668 84,00% 0,844514
2,9331 0,2444 0,376038 86,00% 0,864108
3,1630 0,2636 0,40552 88,00% 0,883656
3,4017 0,2835 0,436115 90,00% 0,90316
SEGMEN 1
t bulan t tahun Tr Ur % U
0,00 0 0 0 0
0,12 0,007029 0,0063 4 0,0424
0,46 0,028117 0,0250 20 0,204
0,76 0,063263 0,0563 38 0,38465
2,0 0,112467 0,1001 60,5 0,60895
2,7 0,17573 0,1564 72 0,7235
3,45 0,253051 0,2253 83,9 0,841415
4,1 0,287916 0,2563 84,6 0,848464
5,5 0,332723 0,2962 90,4 0,905651

Dari hasil analisis PVD ini dapat diketahui bahwa untuk mencapai target derajat
konsolidasi ±90% pada segmen 2 dicapai dalam kurun waktu 3,99 bulan, segmen 3
= 3,4 bulan dan segmen 1 = 5,5 bulan.

4.6 Analisis Peningkatan Daya Dukung per Tahap

Tanah yang mendapat beban timbunan diatasnya akan mengalami


kompresi. Kondisi tersebut menyebabkan pemampatan dan mampu menaikan nilai
parameter kuat geser tanah. Peningkatan daya dukung ini memiliki korelasi dengan
waktu penurunan. Sehingga dalam perencanaan ini penimbunan akan
dikombinasikan dengan PVD.

Contoh perhitungan untuk tinggi timbunan pada segmen 2

Tahap 1 – Segmen 2

Data Perencanaan:

Cu = 12,5 kN/m2

γ timbunan = 17 kN/m3 (Tanah urug sirtu)

34
Hkritis = 2.Cu/ γ timbunan = 2.12,5 / 17 = 1,5 m

Dengan PVD yang telah direncanakan maka daya dukung yang diperoleh:

qall = (c.Nc + q.Nq + 0.5 γ . B. Nγ ) / FK

Karena layer yang mengalami kenaikan daya dukung adalah tanah clay
(ϕ=0), dengan kondisi df = 0 m. maka rumus qall menjadi

qall = (c.Nc)/FK

qall = (12,5 . 5.7)/3 = 23,75 kN/m2

Desain tahap pertama timbunan adalah 1 m (untuk sand platform) dengan


waktu 3 minggu (U=38%), maka perubahan daya dukung yang diperoleh

q = Tebal Sand platform. γ sand platform

= 1 m x 17 kN/m3

= 17 kN/m2

Daya dukung baru:

∆C = 0.25 x U x q = 0.25 x 38% x 17 = 1,62 kN/m2

Cubaru = Cu + ∆C = 12,5 + 1,62 = 14,12 kN/m2

Sehingga, qallbaru = (14,12 . 5.7)/3 = 26,82 kN/m2

Untuk perhitungan tahap selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama namun Cu
yang digunakan adalah Cubaru dari tahap sebelumnya.

35
Tabel 4.7 Analisis tinggi timbunan per tahapan Segmen 2

SEGMEN 2
Tahap
Waktu (Minggu) Cu baru (kN/m2) U(%) H kritis (m) tinggi timbunan (m)
1 3 14,12 38 1,5 1
2 3 16,69 60,5 1,7 1
3 3 22,68 72 2 1,96
4 3 32,13 83,9 2,7 2,65
5 2 41,98 84,6 3,8 2,74
6 2 54,20 90,4 4,9 3,18
Jumlah 16 Jumlah 12,53
SEGMEN 3
1 1 6,51 10,00 0,7 0,6
2 1 7,25 25,00 0,8 0,70
3 1 8,54 38,00 0,9 0,80
4 1 10,30 46,00 1,0 0,9
5 1 12,51 52,00 1,2 1,00
6 1 15,57 60,00 1,5 1,20
7 1 19,91 68,00 1,8 1,50
8 1 24,50 72,00 2,3 2,00
9 1 29,53 79,00 2,9 2,00
10 1 36,42 81,00 3,5 2,00
11 1 43,56 84,00 4,3 2,00
12 1 52,69 86,00 5,1 2,50
13 2 63,40 90,00 6,2 2,80
Jumlah 14 JUMLAH 19
SEGMEN 1
1 3 38,69 28,00 4,4 1
2 3 42,70 59,00 4,6 1,60
3 4 48,65 70,00 5,0 2,00
4 4 55,39 79,30 5,7 2
5 4 62,78 86,90 6,5 2,00
6 4 70,46 90,40 7,4 2,00
Jumlah 22 Jumlah 10,60

36
Maka, pekerjaan improvement dijadwalkan akan selesai pada minggu ke 16
dengan ketinggian timbunan puncak segmen 1 = 10,6 m segmen 2 = 12,53 m,
segmen 3 = 19 m

4.7 Analisis Penurunan

Penurunan yang diperhitungkan adalah penurunan seketika dan penurunan


konsolidasi. Penurunan dihitung dengan kondisi pertahapan penimbunan, sehingga
distribusi beban akan berbeda antar tahapan. Karena diasumsikan bahwa tanah akan
mengalami penurunan apabila diberi beban sehingga tebal layer pun mengalami
penurunan sebesar penurunan tersebut. Berikut adalah perhitungan tiap segmen :

SEGMEN 2

Hasil perhitungan penurunan pada tahap 1 dapat dilihat pada langkah berikut

A. Penurunan Seketika

Data perencanaan:

γ = 17 kN/m3

B1 = 15 m

z = tengah layer

H =1m

B2 =2m

U = 38%

Dengan rumus (11) maka didapat distibusi beban :

37
Tabel 4.8 Distribusi beban kondisi awal

z (m) α tot (°) α tot (rad) α 2 (°) α 2 (rad) α 1 (rad) ∆(kn/m2)

2,5 81,63 1,42 80,54 1,406 0,019 16,97


5 73,61 1,28 71,57 1,249 0,036 16,80
7 67,62 1,18 64,98 1,134 0,046 16,51
9 62,10 1,08 59,04 1,030 0,054 16,07
13,5 51,55 0,90 48,01 0,838 0,062 14,74
22 37,69 0,66 34,29 0,598 0,059 11,95
25 34,22 0,60 30,96 0,540 0,057 11,07

Dengan rumus (6) maka diperoleh hasil perhitungan penurunan seketika:

Tabel 4.9 Hasil penurunan seketika

B
Lapisan 1 2 q (kN/m2) E (kN/m2) Si (m)
(m)
1 1 0,053 16,97 34 4167 0,007
2 1 0,106 16,80 34 2819 0,021
3 1 0,148 16,51 34 5314 0,016
4 1 0,191 16,07 34 2805 0,037
5 1 0,286 14,74 34 5280 0,027
6 1 0,442 11,95 34 10227 0,018
7 1 0,492 11,07 34 9100 0,020
Total 0,147

B. Penurunan Konsolidasi

Setelah mengalami penurunan seketika, maka layer pada tanah akan


terkompresi sebesar penurunan yang terjadi pada tiap layer. Sehingga nilai
distribusi beban akan berubah menjadi :

38
Tabel 4.10 Distribusi Beban setelah penurunan seketika tahap 1

z (m) α tot (°) α tot (rad) α 2 (°) α 2 (rad) α 1 (rad) ∆ (kn/m2)

2,49 81,66 1,43 80,56 1,406 0,019 16,97


4,98 73,68 1,29 71,64 1,250 0,036 16,80
6,98 67,67 1,18 65,03 1,135 0,046 16,51
8,96 62,20 1,09 59,14 1,032 0,053 16,08
13,47 51,60 0,90 48,07 0,839 0,062 14,75
21,98 37,72 0,66 34,31 0,599 0,059 11,95
24,98 34,24 0,60 30,98 0,541 0,057 11,08
Dengan rumus penurunan konsolidasi (7),(8),(9). Maka didapat hasil
penurunan konsolidasi sebesar :

Tabel 4.11 Hasil penurunan konsolidasi tahap 1

γ sat Pp ∆
Lapisan Hc (m) Po (kN/m2) OCR Cc Cr e0 Sc (m)
(kN/m3) (kN/m2) (kN/m2)
1 17,78 4,99 38,86 19,43 - - - - - - 0
2 17,05 4,98 35,10 56,41 73,21 1 0,35 0,04 0,57 16,80 0,12534
3 17,60 3,98 30,28 89,10 105,61 1 0,20 0,02 0,44 16,51 0,04075
4 17,05 3,96 27,94 118,21 134,29 1 0,35 0,04 0,57 16,09 0,04881
5 17,60 8,97 68,19 166,27 181,03 1 0,20 0,02 0,44 14,75 0,04588
6 18,15 16,98 138,41 269,57 281,53 1 0,10 0,01 0,36 11,95 0,02358
7 18,76 5,98 52,35 364,95 - - - - - - 0,00

TOTAL 0,2844

Sehingga penurunan yang terjadi akibat penimbunan tanah tahap 1


adalah:

St = Si + Sc = 0,147 + 0,2844 = 0,431 m

Untuk perhitungan tahap selanjutnya dan segmen selanjutnya


dicantumkan dalam lampiran 1. Sehingga akan didapat penurunan total
sebagai berikut :

39
Tabel 4.12 Penurunan total akibat beban timbunan

H timbunan
t (week) Si (m) Sc (m) St (m)
(m)
Stage U (%)
t Ʃt Ht ƩH Si Ʃ Si Sc Ʃ Sc St Ʃ St
(week) (week) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
SEGMEN 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 38,00 3 3 1 1,00 0,15 0,147 0,28 0,284 0,431 0,431
2 60,50 3 6 1 2,00 0,13 0,279 0,28 0,567 0,42 0,846
3 72,00 3 9 1,96 3,96 0,22 0,498 0,28 0,845 0,50 1,343
4 83,90 3 12 2,65 6,61 0,24 0,741 0,30 1,141 0,54 1,882
5 84,60 2 14 2,74 9,35 0,18 0,921 0,50 1,644 0,68 2,565
6 90,40 2 16 3,18 12,53 0,26 1,186 0,69 2,336 0,96 3,522
SEGMEN 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 10,00 1 1 0,6 0,60 0,03 0,03 0,25 0,25 0,28 0,28
2 25,00 1 2 0,7 1,30 0,03 0,06 0,28 0,53 0,31 0,59
3 38,00 1 3 0,8 2,10 0,03 0,09 0,26 0,80 0,29 0,89
4 46,00 1 4 0,9 3,00 0,03 0,12 0,26 1,06 0,29 1,18
5 52,00 1 5 1 4,00 0,03 0,15 0,37 1,43 0,39 1,57
6 60,00 1 6 1,20 5,20 0,03 0,17 0,42 1,85 0,45 2,02
7 68,00 1 7 1,50 6,70 0,03 0,20 0,47 2,32 0,50 2,52
8 72,00 1 8 1,50 8,20 0,02 0,22 0,47 2,79 0,49 3,01
9 79,00 1 9 1,50 9,70 0,02 0,24 0,46 3,25 0,48 3,49
10 81,00 1 10 2,00 11,70 0,02 0,26 0,45 3,70 0,47 3,96
11 84,00 1 11 2,00 13,70 0,01 0,27 0,01 3,72 0,03 3,99
12 86,00 1 12 2,50 16,20 0,01 0,28 0,44 4,16 0,45 4,44
13 90,00 2 14 2,80 19,00 0,01 0,29 0,43 4,59 0,44 4,88
SEGMEN 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 28,00 3 3 1 1,00 1,31 1,311 0,12 0,121 1,431 1,431

40
2 59,00 3 6 1,6 2,60 0,50 1,807 0,19 0,309 0,69 2,117
3 70,00 4 10 2 4,60 0,30 2,112 0,18 0,493 0,49 2,605
4 79,30 4 14 2 6,60 0,20 2,307 0,18 0,670 0,37 2,977
5 86,90 4 18 2 8,60 0,12 2,429 0,16 0,835 0,29 3,264
6 90,40 4 22 2,00 10,60 0,13 2,563 0,20 1,035 0,33 3,598

41
4.8 Analisa Tinggi Timbunan Final

Berdasarkan hasil perhitungan yang dicantumkan dalam tabel 4.13 maka


diperoleh penurunan total sebagai berikut :

Tabel 4.13 Resume penurunan total per segmen

Segmen H inisial (m) Si (m) Sc (m) St (m)


1 10,60 2,563 1,035 3,598
2 12,53 1,186 2,336 3,522
3 19 0,29 4,59 4,88

Apabila Hfinal yang diperoleh sesuai dengan desain perencanaan, maka


analisa beban pada point 4.3 sudah tepat, sehingga tidak diperlukan lagi trial
preloading. Adapun besar Hfinal adalah

Hfinal = Hinisial – St + Hperkerasan - Preloading

Tabel 4.14 Analisis Hfinal

Hfnal Hfinal
H inisial H perkerasan
Segmen St (m) hitung rencana Kontrol
(m) (m)
(m) (m)
1 10,60 3,60 0,55 4 4 OK

42
2 12,53 3,522 0,55 6 6 OK
3 19 4,88 0,55 9 9 OK

Karena nilai Hfinal rencana telah terpenuhi maka, perlu dilakukan


perhitungan syarat penurunan sisa (penurunan sekunder).

4.9 Penurunan Residu

Setelah Hinisial didapat maka harus dikontrol penurunan residunya. Syarat


untuk penurunan residu pada proyek jembatan dan jalan adalah 10cm/10 tahun
dengan rate of Settlement setara 2 cm/ tahun. Adapun analisa beban yang digunakan
adalah beban operasional dengan tinggi approaching road pada saat hinisialnya,

- Beban operasional segmen 1 = 95,25 kN/m2


- Beban operasional segmen 2 = 129,25 kN/m2
- Beban operasional segmen 3 = 180,25 kN/m2

Penurunan sekunder dapat dikerjakan dengan formula terzaghi:

S = mv .σ

Nilai mv merupakan fungsi kebalikan dari modulus elastisitas (mv = 1/E). Modulus
elastisitas untuk penurunan residu ini didapat dari korelasi Cubaru ( Ebaru = 200 x
Cubaru). Dengan beban operasional tersebut maka didapat nilai Cubaru (U≈ 100%).
Analisis dilakukan dengan tahapan yang sama seperti pada sub-bab 4.7. maka
didapat nilai sebagai berikut:

Tabel 4.15 Penurunan Residual pada tiap segmen

Penurunan Residual Segmen 2


Cu baru E baru Mv 
Lapisan Hc (m) S (m)
(kPa) (kPa) (m2/kN) (kN/m2)
1 4,93 -
2 4,89 104,03 20806,3 0,00005 128,44 0,03
3 3,91 114,73 22945,2 0,00004 127,19 0,02
4 3,81 100,70 20139,5 0,00005 125,27 0,02
5 8,83 109,53 21906,6 0,00005 118,78 0,05
6 16,87 128,49 25698,5 0,00004 102,68 0,07

43
7 5,82 - 0,00
Total 0,19
Penurunan Residual Segmen 3
Cu baru E baru Mv 
Lapisan Hc (m) S (m)
(kPa) (kPa) (m2/kN) (kN/m2)
1 5,92 39,41 7882,3 0,00013 180,05 0,14
2 0,93 50,95 10190,6 0,00010 178,44 0,02
Total 0,15
Penurunan Residual Segmen 1
Cu baru E baru Mv 
Lapisan Hc (m) S (m)
(kPa) (kPa) (m2/kN) (kN/m2)
1 2,96 - - - - -
2 5,59 - - - - -
3 21,87 130,95 26189,6 0,00004 83,03 0,07
4 11,15 - - - - -
Total 0,07
Setelah penurunan residu didapat maka, rate of settlement dapat dihitung
Data yang digunakan dalam perhitungan adalah:

SEGMEN 1 Hdr= 11 m; Cv gabungan = 0,000061139 cm2/s (0,193 m2/tahun);

SEGMEN 2 Hdr= 19,5 m; Cv gabungan = 0,00008416 cm2/s (0,265 m2/tahun);

SEGMEN 3 Hdr= 13 m; Cv gabungan = 0,000150304 cm2/s (0,265 m2/tahun);

Penurunan Sisa tiap segmen (Ss); Adapun rumus untuk Rate of Settlement adalah

S = Sre x Uv

Dimana penurunan pertahunnya merupakan selisih antara penurunan tahun


sebelumnya dengan tahun yang ditinjau. Adapun hasil analisis yang didapat adalah

Tabel 4.16 Analisa beban dan trial tinggi preloading

SEGMEN 2
Tahun Uv S pertahun S per10
Tv S (m) Cek
ke- (%) (m) (cm) (cm)
1 0,0007 0,04 0,000 0,0001 0,01
2 0,0014 0,09 0,000 0,0001 0,01
3 0,0021 0,13 0,000 0,0001 0,01 0,08 OK
4 0,0028 0,18 0,000 0,0001 0,01
5 0,0035 0,22 0,000 0,0001 0,01

44
6 0,0042 0,27 0,000 0,0001 0,01
7 0,0049 0,31 0,001 0,0001 0,01
8 0,0056 0,36 0,001 0,0001 0,01
9 0,0063 0,40 0,001 0,0001 0,01
10 0,0070 0,44 0,001 0,0001 0,01
11 0,0077 0,49 0,00 0,0001 0,01
12 0,0084 0,53 0,00 0,0001 0,01
13 0,0091 0,58 0,00 0,0001 0,01
14 0,0098 0,62 0,00 0,0001 0,01
15 0,0105 0,67 0,00 0,0001 0,01
0,08
16 0,0112 0,71 0,00 0,0001 0,01
17 0,0119 0,76 0,00 0,0001 0,01
18 0,0126 0,80 0,00 0,0001 0,01
19 0,0133 0,84 0,00 0,0001 0,01
20 0,0140 0,89 0,00 0,0001 0,01

45
SEGMEN 3
Tahun Uv S pertahun S per10
Tv S (m) Cek
ke- (%) (m) (cm) (cm)
1 0,00 0,18 0,000 0,0003 0,03
2 0,01 0,36 0,001 0,0003 0,03
3 0,01 0,54 0,001 0,0003 0,03
4 0,01 0,71 0,001 0,0003 0,03
5 0,01 0,89 0,001 0,0003 0,03
0,27
6 0,02 1,07 0,002 0,0003 0,03
7 0,02 1,25 0,002 0,0003 0,03
8 0,02 1,43 0,002 0,0003 0,03
9 0,03 1,61 0,002 0,0003 0,03
10 0,03 1,79 0,003 0,0003 0,03
OK
11 0,03 1,96 0,00 0,0003 0,03
12 0,03 2,14 0,00 0,0003 0,03
13 0,04 2,32 0,00 0,0003 0,03
14 0,04 2,50 0,00 0,0003 0,03
15 0,04 2,68 0,00 0,0003 0,03
0,27
16 0,04 2,86 0,00 0,0003 0,03
17 0,05 3,04 0,00 0,0003 0,03
18 0,05 3,21 0,00 0,0003 0,03
19 0,05 3,39 0,01 0,0003 0,03
20 0,06 3,57 0,01 0,0003 0,03
SEGMEN 1
Tahun Uv S pertahun S per10
Tv S (m) Cek
ke- (%) (m) (cm) (cm)
1 0,00 0,18 0,000 0,0003 0,03
2 0,01 0,36 0,001 0,0003 0,03
3 0,01 0,54 0,001 0,0003 0,03
4 0,01 0,71 0,001 0,0003 0,03
5 0,01 0,89 0,001 0,0003 0,03
0,27 OK
6 0,02 1,07 0,002 0,0003 0,03
7 0,02 1,25 0,002 0,0003 0,03
8 0,02 1,43 0,002 0,0003 0,03
9 0,03 1,61 0,002 0,0003 0,03
10 0,03 1,79 0,003 0,0003 0,03
11 0,03 1,96 0,00 0,0003 0,03
12 0,03 2,14 0,00 0,0003 0,03
13 0,04 2,32 0,00 0,0003 0,03 0,27
14 0,04 2,50 0,00 0,0003 0,03
15 0,04 2,68 0,00 0,0003 0,03

46
16 0,04 2,86 0,00 0,0003 0,03
17 0,05 3,04 0,00 0,0003 0,03
18 0,05 3,21 0,00 0,0003 0,03
19 0,05 3,39 0,01 0,0003 0,03
20 0,06 3,57 0,01 0,0003 0,03

S1 merupakan penurunan tiap tahun sedangkan S10 merupakan total


penurunan selama 10 tahun. Dari hasil analisis diatas maka didapat, S1 < 2cm pada
tiap tahunnya, dan S10 < 20 cm. Sehingga syarat penurunan untuk 10cm/10 tahun
terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut maka tinggi timbunal awal (hinsial) mampu
memenuhi kriteria penurunan. Selanjutnya dengan tinggi timbunan awal tersebut
perlu dianalisis stabilitas timbunan.

47
4.10 Analisis Stabilitas Timbunan

Perhitungan nilai faktor keamanan pada timbunan ini dilakukan dengan


bantuan software Geoslope 2012. Adapun input untuk geoslope adalah:

Berdasarkan data diatas maka output yang dihasilkan adalah sebagai


berikut :

Tabel 4.17 Data input geoslope

48
Tebal Lapis Tanah Dasar Parameter
layer tebal setelah
tebal
lapisan
penurunan γ sat Cu baru
1 5 4,9341 17,78 -
2 5 4,8949 17,05 49,83
3 4 3,9055 17,60 60,52
4 4 3,8148 17,05 46,50
5 9 8,8343 17,60 55,33
6 17 16,8706 18,15 74,29
7 6 5,8246 18,76 -

SEGMEN 2

49
KONDISI KRITIS

SF = 0,545

X koordinat = 25

Y koordinat = 61

Slip # F of S X Center Y Center Radius Keterangan


2 0,545 25 61 59,637 Critical
3 0,696 25 61 36,192
4 0,909 25 61 28,657
5 0,982 25 61 25,728

50
SEGMEN 3

KONDISI KRITIS

SF = 0,213

X koordinat = 32

Y koordinat = 20,2

Karena nilai SF yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dengan


menggunakan Geoslope tidak memenuhi syarat, maka perlu dilakukan perkuatan
pada timbunan.

51
BAB V

SOLUSI

5.1 Hasil analisis likuifaksi

Diketahui dari hasil uji lapangan bahwa terdapat beberapa meter pada
lapisan tanah yang berjenis pasir sangat lepas. Pada saat terjadi gempa, jenis tanah
seperti ini tentu sangan berpotensi terhadap bahaya likuifaksi.

Oleh karena itu kami melakukan antisipasi dan mitigasi menghindari bahaya
likuifaksi tersebut. Metode yang kami lakukan adalah dengan melakukan
replacement pada setiap lapisan tanah yang berjenis pasir sangat lepas dengan tanah
sirtu. Tentunya dengan persyaratan bahwa replacement hanya bisa dilakukan di
maksimal kedalaman 3 meter dari atas permukaan tanah eksisting.

5.2 Hasil Analisis Stabilitas

Setelah syarat konsolidasi terpenuhi masalah lain yang muncul adalah


kelongsoran. Tingginya timbunan yang akan dikerjakan memiliki potensi besar
terhadap kelongsoran. Untuk memperbesar nilai Safety Factor (FK) timbunan
perkuatan tanah perlu dilakukan. Perkuatan tanah yang dapat dilakukan pada badan
timbunan adalah geotextile oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan yang
timbul akibat timbunan tinggi akan dibahas pada bab ini.

5.3 Analisis Perkuatan Tanah dengan Geotextile

Dalam perhitungan perkuatan dengan Geotextile digunakan Geotextile UW-200


yang merupakan produk Geosindo. Geotextile tipe ini memiliki Tult = 200 kN/m.
Berikut analisis perhitungan geotextile pada segmen 1

5.3.1 Menghitung Tallowable

Data perencanaan:

Tult = 200 kN/m

Nilai FS timbunan adalah

52
FSID= 1.5 ; FSCR = 3 ; FSCD = 1.2 ; FSBD =1.15

Dengan menggunakan rumus berikut maka didapat nilai Tall

T 200
Tallow = FSID.FSCR.FSCD.FSBD = 1,5 .3.1,2.1,5 = 32,21 kN/m

5.3.2 Menghitung Kebutuhan Geotextile

Ditentukan :

jarak geotextile desain = 0.3 m

SFrencana = 1.5 (mempertimbangkan kondisi longterm)

Mresist = 6836.9 kN/m (Momen Geoslope Segmen 1)

Xpusat = 41,196 ;

Ypusat = 43,117 (Segmen 1)

Xkaki = 44,58; Ykaki = 31,66 (Segmen 1) Sehingga :

Mdorong = Mresist / SF = 6836,9/0,847=8071,90 kN/m

Mrencana = Mdorong x SFrencana = 1,5 x 8071,90 = 12107,85 kN/m

MR = Mrencana - Mresist = 12107,85 - 6836,9 = 5270,95 kN/m

Sehingga kebutuhan geotextile didapat dengan trial lapisan


geotextile agar memiliki momen tahanan > MR = 5270,95 kN/m

Menghitung Jari-jari momen,

R1 =Ypusat-Ykaki - Hsandplatform = 43.117 – 31.66 - 1 = 10.457 m

R2= R1- jarak geotextile = 10.457-0.3 = 11.057 m

(langkah ini dilakukan sampai Rn=0)

Σmomen = Σ(Tallowable x Ri)

53
M
jumlah Tall Ri Sisa Σ momen kom.
geotextile
geotextile (kN.m) (m) Timbunan (m) (kN.m) Lapisan
(kN.m)
1 32.21 10.46 10.99 336.8 336.8 1
1 32.21 10.16 10.69 327.1 663.9 2
1 32.21 9.86 10.39 317.5 981.4 3
1 32.21 9.56 10.09 307.8 1289.1 4
1 32.21 9.26 9.79 298.1 1587.3 5
1 32.21 8.96 9.49 288.5 1875.7 6
1 32.21 8.66 9.19 278.8 2154.6 7
1 32.21 8.36 8.89 269.1 2423.7 8
1 32.21 8.06 8.59 259.5 2683.2 9
1 32.21 7.76 8.29 249.8 2933.0 10
1 32.21 7.46 7.99 240.2 3173.2 11
1 32.21 7.16 7.69 230.5 3403.7 12
1 32.21 6.86 7.39 220.8 3624.5 13
1 32.21 6.56 7.09 211.2 3835.7 14
1 32.21 6.26 6.79 201.5 4037.2 15
1 32.21 5.96 6.49 191.9 4229.0 16
1 32.21 5.66 6.19 182.2 4411.2 17
1 32.21 5.36 5.89 172.5 4583.8 18
1 32.21 5.06 5.59 162.9 4746.6 19
1 32.21 4.76 5.29 153.2 4899.8 20
1 32.21 4.46 4.99 143.5 5043.4 21
1 32.21 4.16 4.69 133.9 5177.3 22
1 32.21 3.86 4.39 124.2 5301.5 23
1 32.21 3.56 4.09 114.6 5416.0 24
1 32.21 3.26 3.79 104.9 5520.9 25
1 32.21 2.96 3.49 95.2 5616.2 26
1 32.21 2.66 3.19 85.6 5701.7 27
1 32.21 2.36 2.89 75.9 5777.6 28

54
Pada Σmomen lapisan ke 25 = 5520.9 > MR = 5270,95 kN/m. Sehingga
syarat faktor keamanan segmen 1 terpenuhi pada lapisan ke-25
5.3.3 Menghitung Panjang Geotextile
Panjang Geotextile harus melewati bidang longsornya. Adapun rumus yang
digunakan adalah
Panjang geotextile 1 sisi = Le+LD+L0+Sv
Le = TaSS s SF/ (c1+c2)E
Dengan E = 0,8 (rentang 0,8-0,85)
LD = dicari dengan autocad (gambar dilampirkan) L0 = 0,5 x Le
Sv = jarak geotextile (0.3)
Maka, didapat volume geotextile pada kasus ini adalah

Su Su
Jum Le LD Lo Sv L
layer atas bawah Le*(m)
lah (kN/m2) (kN/m2) (m) (m) (m) (m) tot (m)
1 1 114.21 13.51 0.47 0.50 10.61 0.25 0.3 11.66
2 1 111.09 16.63 0.47 0.50 10.33 0.25 0.3 11.38
3 1 107.98 19.75 0.47 0.50 10.04 0.25 0.3 11.09
4 1 104.86 22.86 0.47 0.50 9.73 0.25 0.3 10.78
5 1 101.74 25.98 0.47 0.50 9.41 0.25 0.3 10.46
6 1 98.62 29.10 0.47 0.50 9.07 0.25 0.3 10.12
7 1 95.51 32.22 0.47 0.50 8.73 0.25 0.3 9.78
8 1 92.39 35.33 0.47 0.50 8.37 0.25 0.3 9.42
9 1 89.27 38.45 0.47 0.50 8 0.25 0.3 9.05
10 1 86.15 41.57 0.47 0.50 7.62 0.25 0.3 8.67
11 1 83.03 44.69 0.47 0.50 7.23 0.25 0.3 8.28
12 1 79.92 47.80 0.47 0.50 6.83 0.25 0.3 7.88
13 1 76.80 50.92 0.47 0.50 6.42 0.25 0.3 7.47
14 1 73.68 54.04 0.47 0.50 6 0.25 0.3 7.05
15 1 70.56 57.16 0.47 0.50 5.58 0.25 0.3 6.63
16 1 67.45 60.28 0.47 0.50 5.14 0.25 0.3 6.19
17 1 64.33 63.39 0.47 0.50 4.7 0.25 0.3 5.75
18 1 61.21 66.51 0.47 0.50 4.25 0.25 0.3 5.30
19 1 58.09 69.63 0.47 0.50 3.79 0.25 0.3 4.84
20 1 54.98 72.75 0.47 0.50 3.32 0.25 0.3 4.37
21 1 51.86 75.86 0.47 0.50 2.85 0.25 0.3 3.90
22 1 48.74 78.98 0.47 0.50 2.37 0.25 0.3 3.42
23 1 45.62 82.10 0.47 0.50 1.89 0.25 0.3 2.94
24 1 42.50 85.22 0.47 0.50 1.39 0.25 0.3 2.44
25 1 39.39 88.33 0.47 0.50 0.89 0.25 0.3 1.94
Panjang Total (m) 180.81
Luas 2 Sisi (m2) 13560.75
Luas 1 Sisi (m2) 27121.5

Berdasarkan analisa diatas maka diperoleh ketentuan perencanaan


Geotextile per segmen adalah

55
jumlah L segmen L segmen Lsegmen
layer Sv (m)
geotextile 1 (m) 2 (m) 3 (m)
1 1 0.3 11.66 10.50 5.04
2 1 0.3 11.38 10.19 4.63
3 1 0.3 11.09 9.86 4.20
4 1 0.3 10.78 9.51 3.73
5 1 0.3 10.46 9.14 3.25
6 1 0.3 10.12 8.76 2.73
7 1 0.3 9.78 8.37 2.20
8 1 0.3 9.42 7.96
jumlah L segmen L segmen Lsegmen
layer Sv (m)
geotextile 1 (m) 2 (m) 3 (m)
9 1 0.3 9.05 7.54
10 1 0.3 8.67 7.11
11 1 0.3 8.28 6.67
12 1 0.3 7.88 6.22
13 1 0.3 7.47 5.75
14 1 0.3 7.05 5.28
15 1 0.3 6.63 4.80
16 1 0.3 6.19 4.31
17 1 0.3 5.75 3.81
18 1 0.3 5.30 3.30
19 1 0.3 4.84 2.79
20 1 0.3 4.37 2.26
21 1 0.3 3.90
22 1 0.3 3.42
23 1 0.3 2.94
24 1 0.3 2.44
25 1 0.3 1.94

5.3.4 Kebutuhan bahan geotekstil


Berdasarkan tabel 5.3 maka dapat dijumlah total panjang geotextile
maka didapat
Ltot Segmen 1 = 180.81 m
Ltot Segmen 2 = 134.13 m
Ltot Segmen 3 = 25.78 m
Sehingga dapat dihitung luas kebutuhan geotextile
Luas Segmen 1, 1 Sisi = Ltot 1 x 75 = 13560.75 m2
2 Sisi = 2 x 1 Sisi = 27121.5 m2
Luas Segmen 2, 1 Sisi = Ltot 1 x 75 = 10059.75 m2
2 Sisi = 2 x 1 Sisi = 20119.5 m2
Luas Segmen 3, 1 Sisi = Ltot 1 x 75 = 1933.5 m2
2 Sisi = 2 x 1 Sisi = 3867 m2

56

Anda mungkin juga menyukai