Goblok
Goblok
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai olahraga lompat jauh. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat banyak sekali
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
Bab 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik
sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi
tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam
kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat
jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi
sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas.
Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat
melayang di udara. Soegito dkk (1994 : 143) menyebutkan ada tiga cara sikap
melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok), 2) gaya
lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu
melayang kaki bergerak seolah-olah berjalan di udara). Gaya lompat jauh yang
paling sederhana untuk diajarkan pada pemula seperti siswa di SD adalah lompat
jauh gaya jongkok. Tehnik lompat jauh gaya jongkok termasuk yang paling
sederhana di banding dengan gaya yang lain
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lompat jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik
yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia,
termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas
dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di
udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada
satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak
lahirnya Olimpiade pada tahun 1896. Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart
merekomendasikan “luas berlari melompat” sebagai standar acara trek dan
lapangan bagi perempuan. Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan
diperbolehkan untuk bersaing dalam event di tingkat Olimpiade.
Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan
dengan cara lari secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum
melakukan tolakan. Selain itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan
sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang
kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan
kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri.
Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45
meter pada sebuah lintasan lari.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang
atletik lompat jauh, seperti :
Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan
atlet itu sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat
mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja
(kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet
lompat jauh yang mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak
awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar
atau bisa juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet
itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-
lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga
sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu
(take-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang
telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga
fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan
hasil lompatan yang sempurna. Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada
sebuah papan atau balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah
kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong.
Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif. Keseimbangan badan juga harus
dipertimbangkan agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu
untuk menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan tubuh.
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam
lompat jauh, antara lain :
Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya
terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut
ditekuk.
Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok
tumpuan. Saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap
terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan
tubuh.
Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan
sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai
dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan
waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki
mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga
badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu
sendiri.
Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada
saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok,
dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh
sambil mengatur pendaratan yang benar.
Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter.
Sedangkan bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk
lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan
sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana
permukaan pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.
1. Start-pendek (bunch-start),
2. Start-medium (medium-start),
3. Start-panjang (elongated-start).
Start medium adalah umumnya yang disarankan, sejak ini memberi peluang
kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih lama daripada
start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut banyak
kekuatan seperti pada start-pendek (bunch-start).
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem)
lari jarak pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau secara
anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta meningkatkan motivasi
siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lari jarak pendek adalah
meningkatkan reaksi bergerak, kecepatan dan percepatan gerak siswa, serta
koordinasi gerak siswa dalam berlari. Dalam bermain aa beberapa bentuk yang
dapat diberikan, yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari dasar gerak lari jarak pendek yang
sistematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan keteramilan dan koordinasi lari cepat.
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dan
kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau
suatu alat penangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dngan
tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul
lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.
4) Lari Mengejar
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari.
Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah
dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat
atau tali siswa yang dibelakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.
5) Lari Percepatan
1) letakan salah satu lutut di tanah dengan jarak ± 1 jengkal dari garis start.
5) kepala menunduk ke depan bawah tangan dengan rileks dan konsentrasi pada
aba-aba berikutnya.
3) kepala tetap menunduk dengan leher rileks, pandangan kebawah 1 – 1,5 meter
dimuka garis start.
1) Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang kuat – kuat.
2) Kaki kiri menolak kuat – kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah
secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah. Langkah pertama ini kira-kira
45 cm sampai 75 cm di depan garis start.
3) badan tetap rendah dan condongkan ke depan.
4) Langkah lari makin lama makin menjadi lebar. Enam sampai Sembilan
langkah pertama adalah merupakan langkah peralihan dari langkah-langkah start
ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
Sikap badan
Posisi badan saat melakukan lari cepat hendaknya badan sedikit condong ke
depan, sebab pelari akan mendapat keuntungan yang lebih baik. Pengaruh titik
berat badan yang lebih maju dengan sendirinya, langkahpun lebih efektif karena
titik berat badan akan turut membantu sebagai daya tarik.
Sikap langkah
Dalam lari cepat di butuhkan langkah atau gerakan kaki harus panjangdan di
lakukan secepat mungkin. Karena langkah yang lebih panjang
akanmenguntungkan. Tetapi perlu diingat langkah pertama setelah menolak dan
beberapa berikutnya harus pendek. Hal ini di lakukan untuk
menjaga keseimbangan dari sikap jongkok ke sikap berdiri dan berlari. Bila
kaki dipaksakan melangkah panjang saat awal bertolak, akibatnya pelari
akan jatuh sekaligus akan gagal.
Gerakan lengan
Pada gerakan lari cepat, pendaratan kedua kaki harus selalu pada ujung telapak
kaki. Lutut kaki sedikit dibengkokan dan kaki belakang pada saatmenolak benar-
benar lurus dengan cepat, lutut ditekukan agar paha mudah terayun ke depan.
Setelah itu leher harus rileks, mulut dan gigi jangan ditutup, kepala dan punggung
merupakan satu garis dan pandangan ke depan.
5) Ayunan lengan terlalu ke atas dan ayunannya terlalu jauh menyilang dada
8) Berlari zig-zag
9) Pada aba-aba “siap” kepala di angkat, dagu terlalu tinggi atau terlalurendah
3) Pada aba-aba “siap” gerakan tubuh condong ke depan dan pada aba-aba “ya”
tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan kaki.
Lapangan
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Disusun Oleh :
XI MIPA 5