PEMBAHASAN
KEKERASAN Defenisi Kekerasan pada Wanita : Kata “ kekerasan” terjemahan dari “violence”
yaitu suatu serangan terhadap fisik seperti perkosaan, penyiksaan maupun integritas mental
psikologi (non fisik)
Upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan kesehatan wanita akibat
kekerasan 1.
a. PERKOSAAN
Pengertian perkosaan : Tindak kekerasan atau kejahatan seksual yang berupa hubungan seksual
yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan dengan kondisi : 1. Tidak atas kehendak dan
persetujuan perempuan 2. Dengan persetujuan perempuan tapi dengan ancaman
3. Dengan persetujuan perempuan namun dengan penipuan dalam KUHP (pasal 285) disebutkan
perkosaan adalah kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa seseprang perempuan bersetubuh
dengan laki-laki di luar pernikahan
JENIS PERKOSAAN 1.
Berdasarkan pelakunya a. Perkosaan oleh orang yang dikenal. Ini dilakukan oleh kelurga b.
Perkosaan oleh pacar, terjadi saat korban berkencan dengan pacarnya c. Perkosaan dalam
perkawinan. Biasanya terjadi pada istri yang mempunyai ketergantungan pada suami d.
Perkosaan oleh orang asing. Perkosaan ini sering disertai dengan kejahatan lain seperti
perampokan, pencurian dll
2.
3.
Dampak perkosaan a. b. c. d. e. f. g.
Perasaan mudah marah Takut, cemas, gelisah Merasa bersalah Malu Menyalakan diri sendiri
Ingin melupakan perkosaan yang telah terjadi Merasa diri tidak normal, kotor, berdosa, tidak
berguna h. Merasa lelah, tidak gairah i. Ingin bunuh diri
UPAYA MENGATASINYA Apa yang harus dilakukan bila terjadi perkosaan : a. Segera
melapor kepolisi b. Meminta untuk dilakukan visum antepartum oleh dokter yang berwewenang
c. Jangan membersikan diri / mandi karena sperma, serpihan kulit / rambut pelaku bisa dijadikan
barang bukti d. Perawatan pasca truma kejiwaan e. Yakinkan diri bahwa korban adalah orang
yang bersalah
c.
d. e.
f.
Bertingkah laku wajar Bersikap tegas, tunjukan sikap dan tingkah laku percaya diri Pandai
membaca situasi. Berjalan cepat dengan tenang Hindari berjalan sendiri ditempat gelap Jika
ingin pergi harus sudah tau alamatnya Belajar beladiri untuk mempertahankan diri kita
b.
c.
d. e. f.
Bersikaplah dengan baik dan penuh pengertian. Jangan menyalahkan kalau sukar untuk
menyentuh/memeriksa Rawat gangguan kesehatannya. Berikan obat mencegah kehamilan (KB
darurat) dan obat mencegah PMS. Bila telah hamil bantulah untuk membuat keputusan. Tulis
hasil pemeriksaan yang anda temukan apa adanya sebagai barang bukti bila ingin menempuh
jalur hukum Rawat kebutuhan kesehatan jiwanya Bantu membuat keputusan. Bantu bila ingin
melalui jalur hukum / LBH Bantulah untuk memberitahu orang tua / keluarga
2.
Mengkaji semua wanita yang masuk kesistem pelayanan kesehatan yang potesial terjadi
penyalahgunaan Dalam memberikan yan harus nyaman bekerja dengan korban dan keluarganya
3. Pemberi yan harus mempunyai pengetahuan dasar yang luas pada fenomena ini, ketrampilan,
komunikasi yang baik 4. Jika wanita hamil, dpt dikembangkan jaringan kerja dukungan dengan
team kesehatan lainnya yang dilibatkan selama perawatan diri
5.
6.
Pelayanan konseling ditawarkan kepada suami dan istri Jika wanita yang telah mengalami
kekerasan dalam taraf membahayakan jiwa, bidan dapat memberikan alamat / nomor telepon
tempat pelindungan, kelompok pendukung bantuan legal atau organisasi yang memperjuangkan
hak perempuan
Ditinjau dari korban Umumnya mereka tidak mempunyai rasa percaya diri yang kuat sehingga
sikap tubuh mereka tampak lemah, tidak agresif serta tampak mudah dipermainkan, pemalu,
berdandan serta memakai perhiasan secara berlebihan, kurang pandai mengekspresikan diri,
tidak segera bertindak diawal-awal adanya gejala yang mengarah pada terjadinya pelecehan
sehingga pelecehan berlanjut.
2.
Ditinjau dari sipeleceh a. Kehidupan personalnya kurang memuaskan interpersonal dengan orang
lain tidak begitu baik b. Mempunyai kemarahan mendalam secara psikologis c. Keinginan
menunjukan kekuasaan
d. Pernah dilecehkan sewaktu kecil e. Tidak mampu membedakan antara lelucon, bercanda dan
pelecehan f. Umumnya mereka tidak memiliki kendali fisik, mental, emosional, dan spritual
yang rendah g. Pemahaman moral dan etika yang rendah
3.
Ditinjau dari tempat dan waktu a. Situasi kerja memungkinkan terjadinya kerja pelecehan b.
Terdapat ruangan dan sudut-sudut yang tertutup dan tidak tersupervisi c. Kerja lembur d. Pusat
perbelanjaaan e. Kedaraan umum
DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL Dampak utama yang sering timbul adalah kejengkelan,
stres, marah, kebencian pribadi, kehilangan rasa percaya, ketakutan, rasa berdosa, frustasi, rasa
tidak berdaya, dan menarik diri,
2.
3.
Katakan TIDAK ! Dengan tegas, tanpa senyum dan minta maaf Melapor kepihak berwajib
dengan saksi mata Tidak menggunakan pakaian yang terbuka
4. Tidak berdandan dan menggunakan perhiasan yang berlebihan 5. Tidak berjalan sendirian
ditempat yang gelap 6. Tidak sembarangan menerima bantuan, jasa atau hadiah dari laki-laki
2.
Sentuhan atau kedekatan fisik yang tidak diundang seperti mendorong alat kelamin (penis atau
dada) pada korban Agresif fisik seperti ciuman atau menepuk bagian tubuh tertentu ( pantat,
pundak, payudara)
3. Gerak-gerik tubuh (sok akrab) bersifat menjurus kearah hubungan seksual 4. Menunjukan
gambar seksual
PEKERJA SEKS KOMERSIAL Pengertian : Pekerja seks adalah setiap orang yang memperjual
belikan seks dengan uang atau dengan bermacammacam keuntungan
Penyebab wanita menjadi PSK Banyak orang berpendapat bahwa wanita menjadi pekerja seks
dengan uang atau dengan bermacam-macam keuntungan. Tetapi sebagian besar wanita pekerja
seks melakukannya karena memerlukan uang untuk membeli makanan, tempat tinggal,
membayar utang dll. Kebutuhan yang sangat mendesak ini sering terjadi pada saat wanita
kehilangan kendali atas kehidupannya. Sebagai contoh : orang tua meninggal, wanita diceraikan,
wanita korban perkosaan, atau hamil diluar nikah.
1. Berikan pelayanan secara sopan seperti melayani pasien lain 2. Belajar membuat diagnosa dan
mengobati PMS 3. Belajar berbagai jenis obat yang masih efektif, baru, murah 4. Cari pengadaan
kondom yang rutin dan cukup bagi masyarakat . Pastikan bahwa pelayanan kes tersedia,
termasuk KB, perawatan PMS dan obat yang terjangkau dan penanggulangan obat terlarang
INCEST Hub seksual antara 2 orang didalam atau diluar perkawinan, dimana sebetulnya hub
keluarga dekat sehingga secara legal tidak diizinkan melakukan pernikahan. Sering terjadi pada
keluarga ekonomi rendah atau broken home
HOMOSEKSUAL
Merupakan prilaku seksual dimana seseorang tertarik pada jenis kelamin yang sama atau
melakukan hub seksual dengan jenisnya Etiologi : Hereditar Lingkungan Pengalaman
homoseksual Pendidikan seks yang minim saat anak-anak Kegagalan identifikasi jenis
kelamin
2.
3.
Biseksual Dapat mengadakan hub seksual yang memuaskan dengan sesama atau lawan jenis
LESBIANISME Bukan berarti membenci laki-laki Banyak yang bersahabat dengan lakilaki
Mencintai perempuan lain Sifatnya lebih pribadi Merasa sebagai perempuan yang kuat dan
tidak ingin menjalin hub dengan laki-laki Merasa lebih mandiri
Hai Teens untuk artikel pertama yang akan mimin bagikan ini penting banget nih untuk kalian
yang sering menghabiskan waktu diluar rumah.. nah kali ini mimin akan membagikan informasi
tentang apa itu pemerkosaan dan pelecehan seksual, yuuk simak aja..
Pada era modern seperti ini, perempuan tidak lagi menghabiskan waktunya hanya
dirumah saja, mengurusi keluarga dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, pada jaman
sekarang ini perempuan juga berkarir, bagi yang masih sekolah keluar menhabiskan waktu diluar
rumah dengan kursus ataupun jalan-jalan dengan teman-teman ke mall, perempuan dewasa yang
pekerjaannya mengharuskan ia untuk pulang pada malam hari, hari ini menambah potensi
terjadinya pemerkosaan dan pelecehan seksual.. yuuuk simak penjelasan tentang apa sih itu
pemerkosaan dan pelecehan seksual????
A. Perkosaan
3. Jenis-jenis perkosaan
1) Perkosaan oleh orang yang dikenal
- Perkosaan oleh suami/ mantan suami : jangan salah loh walaupun statusnya masih suami, jika
ia melakukannya tanpa persetujuan isterinya maka itu termasuk perkosaan
- Perkosaan oleh pacar / dating rape
- Perkosaan oleh teman kerja atau atasan
2) Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal
B. Pelecehan Seksual
Baik Teens mudah-mudahan apa yang mimin bagikan diaatas dapat bermanfaatkan bagi kita
semua yah… J
Sumber:
Marmi. 2015. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2. Perkosaan
Pengertian perkosaan:
a. Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki memasukkan penis, jari atau alat lain ke dalam vagina/alat tubuh seorang
perempuan tanpa persetujuannya.
b. Dikatakan suatu tindak perkosaan tidak hanya bila seorang, perempuan disiksa, dipukuli sampai pinsan, atau ketika
perempuan meronta, melawan, berupaya melarikan setiap diri atau korban hendak bunuh diri, akan tetapi meskipun
perempuan tidak melawan, apapun yang dilakukan perempuan, bila perbuatan tersebut bukan pilihan keinginan
perempuan berarti termasuk tindak perkosaan. bukan kesalahan wanita.
c. Dalani rumah tangga, hubungan seksual yang tidak diinginkan istril
termasuk tindakan kekerasan, merupakan tindakan yang salah.
Motivasi Perkosaan
a. Pria ingin menunjukkan kekuasaan yang bertujuan untuk menguasai korban dengan cara mengancam (dengan senjata
secara, fisik menyakiti perempuan, verbal dengan mengertak) dan dengan penetrasi sebagai simbol kemenangan.
b. Sebagai cara meluapkan rasa march, penghinaan, balas dendam, menghancurkan lawan baik masalah individu
maupun masalah kelompok tertentu, sedangkan unsur rasa cinta ataupun kepuasan
seksual tidak penting.
c. Luapan perilaku sadis, pelaku merasa p» as telah membuat penderitaan bagi orang lain.
Jenis-Jenis Perkosaan
a. Perkosaan oleh orang yang dikenal.
1) Perkosaan oleh suami/bekas suwami.
2) Perkosaan oleh pacar/dating rape.
3) Perkosaan oleh teman kerja/atasan.
4) Pelecehan seksual pada anak. b. Perkosaan oleh orang yang t1dak dikenal.
Pencegahan Pemerkosaan :
a. Berpakaian santun, berperilaku, bersolek tidak mengundang perhatian pria.
b. Melakukan aktifitas secara bersamaan dalam kelompok dengan banyak teman, tidak berduaan.
c. Di tempat keda bersama teman/berkelompok, tidak berduaan dengan sesama pegawai atau atasan.
d. Tidak menerima tamu laki-laki ke rumah, bila di rumah seorang diri.
e. Berjalan - jalan bersama banyak teman, terlebih di waktu malam hari.
f. Bila merasa diikuti orang, ambil jalan kearah yang berlainan, atau berbalik dan bertanya ke orang tersebut dengan
nada keras, dan tegas. apa maksud dia.
g. Membawa alat yang bersuara keras seperti peluit, atau alat bela diri seperti parfum spray, bubuk cabe/merica yang
bisa ditiupkan ke mata
h. Berteriak sekencang mungkin bila diserang.
i. Jangan ragu mencegah dengan mengatakan 'tidak', walaupun pada atasan yang punya kekuasaan atau pada pacar
yang sangat dicintai.
j. Ketika bepergian, hindari sendirian, tidak menginap, bila orang tersebut merayu tegaskan bahwa perkataan dan
sentuhannya membuat anda merasa risih, tidak nyaman, dan cepatlah meninggalkannva.
k. Jangan abaikan kata hati. Ketika tidak nyaman dengan suatu tindakan yang mengarah seperti dipegang, diraba,
dicium, diajak ke tempat sepi.
l. Waspada terhadap berbagai cara pemerkosaan seperti: hipnotis. obat-obatan dalarn rninuman, pemen, snack atau
hidangan makanan.
m. Saat ditempat baru, jangan terlihat bingung. Bertanya pada polisi. hansip atau instapsi.
n. Menjaga jarak/space interpersonal derigan. lawan jenis. Di eropa space interpersonal dengan jarak 1 meter.
Sikap terhadap korban perkosaan:
a. Menumbuhkan kepercayaan diri bahwa hal ini terjadi bukan kesalahannya.
b. Menumbuhkan gairah hidup.
c. Mengliargai kemauannya untuk menjaga privasi dan keamanannya.
d. mendampingi untuk periksa atau lapor pada polisi.
Penanganan
Tugas tenaga kesehatan dalam kasus tindak perkosaan:
a. Bersikap dengan baik, penuh perhatian dan empati.
b. Memberikan asuhan untuk menangani gangguan kesehatannya, misalnya mengobati cidera, pemberian kontrasepsi
darurat
c. Mendokumentasikan basil pemeriksaan dan apa yang sebenarnya terjadi.
d. Memberikan asuhan pemenuhan kebutuhan psikologis
e. Memberikan konseling dalam membuat keputusan.
f. Membantu memberitahukan pada keluarga.
Upaya promotif :
a. Meningkatkan keterarnpilan bagi tenaga kesehatan pada pertolongan tindak perkosaan untuk mengatasi masalah
kesehatan dan dalam memberi dukungan bila ingin melapor ke polisi.
b. Penguasaan seni atau keterampilan bela diri bagi para wanita.
c. Penyelenggaraan pendidikan seksual untuk remaja.
d. Sosialisasi hukum yang terkait.
Pasal dalam undang-undang yang berkaitan dengan tindak perkosaan:
a. Pasal 281-283 KUHP tentang Kejahatan terhadap Kesopanan.
b. Pasal 289-298 KUHP tentang Pencabulan.
c. asal 506 KUHP tentang Mucikari.
d. Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) no 23 tahun 2003.
e. Undang-undang no 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Penjelasan selengkapnya tentang pasal pasal pada akhir bab ini.
3. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku maupun perkataan bermakna seksual yang berefek merendahkan
martabat orang yang menjadi sasaran.
4. Single parent
Single parent adalah keluarga yang mana, hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang
terbentuk bisa tedadi pada keluarga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum
agama maupun hukum pemerintah.
Sebab-sebab terjadinya single parent
a. Pada keluarga sah.
1) Perceraian. Adanya, ketidakharmonisan dalam keluarga yang disebabkan adanya perbedaan persepsi atau
perselisihan yang tidak mungkin ada jalan keluar, masalah ekonomi/pekerjaan, salah satu pasangan selingkuh,
kematangan emosional yang kurang, perbedaan agama,aktifita.ssuan-iiistri yang tinggi di luar rumah sehigga kurang
komunikasi, problem seksual dapat merupakan faktor timbulnya perceraian.
2) Orang tua meninggal. Takdir hidup clan coati manusia di tangan Tuhan. Manusia hanya bisa berdoa dan berupaya.
Adapun sebab kematian ada berbagai macam. Antara lain karma kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, musibah
bencana alam, kecelakaan kerja, keracunan, penyakit dan lain-lain.
3) Orang tua masuk penjara. Sebab masuk penjara antara lain karena melakukan tindak kriminal seperti perampokan,
pembunuhan, penciarian, pengedar narkoba atau thicial, perdata seperti hutang, jual beli, atau karma tidak pidana
korupsi sehingga sekian lama tidak berkumpul dengan keluarga.
4) Study ke pulau lain atau ke negara lain. Tuntutan profesi orang tua untuk melanjutkan study sebagai peserta tugas
belajar mengakibatkan harus, berpisah dengan keluarga untuk sementara waktu, atau bisa terjadi seorang anak yang
meneruskan pendidikan di pulau lain atau luar negeri dan hanya bersama ibu saja sehingga menyebabkan anak untuk
sekian lama tidak didampingi otch ayahnya yang hams tetap kerja di negara atau pulau atau kota. kelahiran.
5) Kerja di luar daerah atau luar negeri. Cita-cita untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi menyebabkan salah
satu orang tua meninggalkan daerah, terkadang ke luar negeri.
Dampak single parent
a. Dampak negative
1) Perubahan perilaku anak. Bagi seorang anak yang tidak siap, ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan
perubahan tingkah laku. Menjadi pemarah, berkata kasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang,
menyakiti temannya. Anak juga tidak berkesempatan untuk belaiar perilaku yang baik sebagaimana, perilaku
keluarga yang harmonis. Dampak yang paling berbahaya biia anak mencari pelarian di luar rumah, seperti menjadi
anak jalanan, terpengaruh penggunaaa narkoba untuk melenyapkan segala kegelisahan dalam hatinya, terutama anak
yang kurang kasih sayang, kurang perhatian orang tuanya.
2) Perempuan merasa terkucil. Terlebih lagi pada perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di
masyarakat terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan.
3) Psikologi anak terganggu. Anak Bering mendapat ejekan diri Leman sepermainan sehingga anak menjadi murung,
sedih. Hai ini dapat mengakibatkan anak menj adi kurang percaya diri dan kurang kreatif.
b. Dampak positif
1) Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari orang tua, tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan dari
orang tua, i-nisaInya ibunya mengijinkan teLapi ayahnya melarangnya. Nilai yang diajarkan oleh ibu atau ayah d
iterima penuh karena tidak terjadi pertentangan.
2) Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan clan tegar.
3) Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena terbiasa tidak selalu hal didampingi, terbiasa menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan.
1. Incest
Incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar anggota keluarga. Anggota keluarga yang dimaksud
adalah anggota keluarga yang mempunyai hubungan pertalian darah. Batas pertalian darah paling atas adalah kakek,
paling bawah adalah cucu, batas kesamping adalah keponakan. Keluarga diluar itu bukan termasuk incest. Pelaku
biasanya adalah orang yang lebih dewasa (lebih kuasa) dan korban lebih banyak adalah anak-anak. Sering terjadi
pada anak tiri oleh bapak tiri, menantu oleh mertua, cucu oleh kakeknya.
Incest dapat terjadi karena saling suka atau saling cinta dan dapat juga terjadi akibat paksaan tanpa rasa
cinta. Incest ada yang diluar perkawinan, namun ada juga yang sengaja dilakukan dalam ikatan perkawinan. Diluar
negri, perkawinan incest diperbolehkan, sedangkan di Indonesia perkawinan incest tidak dibenarkan menurut
hukum. Perkawinan di Indonesia dinyatakan sah dilakukan menurut agama. Sedangkan pencatatannya, bila agama
Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) dan selain agama Islam di Kantor Pencatatan Sipil. Sah tidaknya perkawinan
di Indonesia berdasarkan ajaran agama masing-masing. Semua agama di Indonesia melarang perkawinan incest. Bila
diketahui ada pertalian darah (muhrim dalam agama islam) sedangkan perkawinan telah dilakukan dan walaupun
sudah mempunyai anak, maka perkawinan harus dibatalkan.
Perlindungan Hukum
Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) pasal 81-82 UUPKDRT, KUHP pasal 285, KUHP
pasal 98, KUH Perdata pasal 1365.
Upaya Mengatasi
a. Waspada dalam mengasuh anak. Tidak membiasakan anak dirumah sendirian dengan anggota keluarga yang
berlainan jenis.
b. Tidak mengabaikan kata hati tiap ada gelagat yang menjurus pada tindakan pelecehan dalam keluarga.
c. Memisahkan tempat tidur anak mulai umur 3 tahun dari ayah atau saudara baik sesama jenis kelamin maupun
berlainan jenis kelamin.
d. Perlu juga melibatkan orang lain diluar lingkungan keluarga.
e. Lapor pada petugas penegak hukum walaupun dibawah ancaman pelaku.
2. Home Less
Home less atau tuna wisma atau gelandangan adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan
norma di masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan hidup
ditempat umum. Home less banyak terdapat di kota- kota besar. Kedatangan mereka ke kota besar tanpa didukung
oleh pendidikan dan ketrampilan yang memadai. Biasanya mereka tinggal di empeeran toko, kolong jembatan,
kolong jalan layang, gerobak tempat barang bekas, sekitar rel kereta api, di taman, di tempat umum lainnya.
Pekerjaan mereka sebagai pengamen, pengemis, pemulung sampah.
Penanggulangan
Pencegahan dilakukan dengan :
a. Penyuluhan dan konseling.
b. Pendidikan pelatihan keterampilan.
c. Pengawasan serta pembinaan lanjut.
Penghentian / Peniadaan
a. Penertiban oleh aparat pemerintah.
b. Penampungan.
c. Pelimpahan.
Rehabilitasi
a. Pembangunan perumahan sangat sederhana.
b. Pengadaan rumah singgah dan diberikan berbagai pelatihan dan pendidikan.
c. Transmigrasi.
b. Kekerasan Seksual
Penelitian menunjukkan banyak faktor penyebab perempuan menjadi PSK diantaranya kekerasan seksual
seperti perkosaan oleh bapak kandung, paman, guru, dan sebagainya.
c. Penipuan
Faktor lain yaitu penipuan dan pemaksaan dengan berkedok agen penyalur kerja. Kasus penjualan anak
perempuan oleh orangtua sendiripun kerap ditemui.
d. Pornografi
Menurut definisi Undang-Undang Anti Pornografi, pornografi adalah bentuk ekspresi visual berupa gambar,
lukisan, tulisan, foto, film atau yang dipersamakan dengan film, video, tayangan atau media komunikasi lainnya
yang sengaja dibuat untuk memperlihatkan secara terang-terangan atau tersamar kepada publik alat vital dan bagian-
bagian tubuh serta gerakan-gerakan erotis yang menonjolkan sensualitas dan/atau seksualitas, serta segala bentuk
perilaku seksual dan hubungan seks manusia yang patut diduga menimbulkan rangsangan nafsu birahi pada orang
lain.
Persoalan-persoalan psikologis
a. Akibat gaya hidup modern
Seorang perempuan pastinya ingin tampil dengan keindahan tubuh dan barang-barang yang dikenakannya.
Namun ada dari beberapa mereka yang terpojok karena masalah keuangan untuk pemenuhan keinginan tersebut
maka mereka mengambil jalan akhir dengan menjadi PSK untuk pemuasan dirinya.
b. Broken Home
Kehidupan keluarga yang kurang baik dapat memaksa seorang remaja untuk melakukan hal-hal yang kurang
baik diluar rumah dan itu dimanfaatkan oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab dengan mengajaknya bekerja
sebagai PSK.
c. Kenangan masa kecil yang buruk
Tindak pelecehan yang semakin meningkat pada seorang perempuan bahkan adanya perkosaan pada anak
kecil bisa menjadi faktor dia menjadi seorang PSK.
Dampak yang ditimbulkan bila seseorang bekerja sebagai PSK
a. Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi memandang nilainya sebagai seorang perempuan.
b. Stabilitas sosial pada dirinya akan terhambat, karena masyarakat hanya akan selalu mencemooh dirinya.
c. Memberikan citra buruk bagi keluarga.
d. Mempermudah penyebaran penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, herpes kelamin, sifilis, hepatitis B,
HIV/AIDS.
Penanganan masalah PSK
a. Keluarga
1) Meningkatkan pendidikan anak-anak terutama mengenalkan pendidikan seks secara dini agar terhindar dari perilaku
seks bebas.
2) Meningkatkan bimbingan agama sesuai tameng agar terhindar dari perbuatan dosa.
b. Masyarakat
Meningkatkan kepedulian dan melakukan pendekatan terhadap kehidupan PSK.
c. Pemerintah
1) Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi.
2) Meregulasi undang-undang khusus tentang PSK.
3) Meningkatkan keamanan dengan lebih menggiatkan razia lokalisasi PSK untuk dijaring dan mendapatkan
rehabilitasi.
Aspek kesehaan reproduksi
Diantara remaja putri berusia 11-15 tahun, yang diteliti, ada yang mengidap penyakit menular
seksual Trikhomonas dan Human Papilloma Virus. Ini mengisyaratkan bahwa remaja putri dalam usia yang sangat
masih muda sudah melakukan huungan seks dengan laki-laki, bahkan tertular penyakit. Yang lebih menarik lagi
adalah penelitian ini dilakukan diklinik spesialis swasta. Ini menunjukkan bahwa mereka yang datang kesana adalah
kalangan menengah keatas. Kembali hendak dikemukakan disini bahwa, bukan masalah ekonomi yang mendorong
remaja putri menjadi PSK, tetapi lebih pengaruh selera hedonistik. Dampak perilaku seksual yang sudah merambah
dalam usia yang masih sangat muda ini akan mempengaruhi kesehatan reproduksi mereka dikemudian. Akibatnya
bisa terjadi kemandulan atau beberapa penyakit saluran reproduksi lainnya, terutama mereka yang sudah pernah
terinfeksi oleh HPV (Human Papilloma Virus).
5. Drug Abuse
Penyalahgunaan obat dimaksud bila suatu obat digunakan tidak untuk tujuan mengobati penyakit, akan
tetapi digunakan dengan sengaja untuk mencari atau mencapai kesadaran tertentu karena pengaruh obat pada jiwa.
Dari segi hukum obat-obat yangs ering disalah gunakan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: narkotika
atau obat bius dan bahan psikotropika. Untuk mencegah penyalahgunaan obat, pemerintah baru-baru ini telah
mengesahkan dua Undang-Undang penting yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1997 tanggal 11 Maret 1997 tentang Psikotropika.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 1997 tanggal 1 September 1997 tentang Narkotika.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya adalah opium, morphine, cocaine,
ganja/marihuana, dan sebagainya.
Narkotika dibedakan menjadi :
a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
b. Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku. Bahan psikotropika adalah bahan/obat yang mempengaruhi jiwa atau keadaan jiwa, yaitu :
a. Keadaan kejiwaan diubah menjadi lebih tenang, ada perasaan nyaman sampai tidur.
b. Dalam hal inni pemakai menjadi gembira, hilang rasa susah/sedih, capek/depresi.
c. Bahan memberi halusinasi, yaitu si pemakai melihat/merasakan segala sesuatu lebih indah dari yang sebenarnya
dihadapi.
Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan digolongkan menjadi :
a. psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan an dapat digunakan dalam terapi, dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai poensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiatpengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
d. Psikotropika golongan IV psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
6. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses pemberdayaan peserta didik sebagai subjek dan objek dalam membangun
kehidupan yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan proses sadar dan sistematis disekolah, keluarga, dan
masyarakat untuk menyaqmpaikan suatu maksud dari suatu konsep yang sudah diterapkan. Tujuan pendidikan yaitu
diharapkan individu mempunyai kemampuan dan ketrampilan secara mandiri untuk meningkatkan taraf hidup lahir
batin dan meningkatkan perannyasebagai pribadi, pegawai/karyawan, warga masyarakat, warga negara, dan makhlik
Tuhan dalam mengisi pembangunan.
Tingkat kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa pada hakekatnya ditentukan oleh kualitas
pendidikan yang diperoleh. Pendidikan yang baik dan berkualitas saat melhirkan individu yang baik dan berkualitas
pula. Sebaliknya apabila pendidikan yang diperoleh tidak baik dan tidak berkualitas, maka hal ini akan berdampak
terhadap kualitas SDM yang dibangun. Peningkatan pendidikan bagi kaum perempuan merupakan keharusan yang
tidak dapat dielakkan demi mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Analisis gender dalam pembangunan
pendidikan ditingkat nasional menemukan adanya kesenjangan gender dalam pelaksanaan pendidikan terutama di
tingkat SMK dan perguruan tinggi, namun lebih seimbang peda tingkat SD, SMP, dan SMU. Kecenderungan adalah
semakin tinggi jenjang pendidikan, maka makin meningkat kesenjangan gendernya.
Pendidikan yang tinggi dipandang perlu bagi kaum wanita, karena pendidikan yang tinggi maka mereka
dapat meningkatkan taraf hidup, membuat keputusan yang menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Seorang
wanita yang lulus dari perguruan tinggi akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan mampu berperilaku hidupn
sehat bila dibandingkan dengan seorang wanita yang memiliki pendidikan rendah. Semakin tinggi pendidikan
seorang wanita maka ia semakin mampu mandiri dengan sesuatu yang menyangkut diri mereka sendiri.
7. Upah
Fenomena perempuan bekerja bukanlah barang baru ditengah masyarakat kita. Sebenarnya tidak ada
perempuan yang benar-benar menganggur, biasanya para perempuan juga memiliki pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangganya entah itu dengan mengelola sawah, membuka warung dirumah, mengkreditkan pakaian
dan lain sebagainya. Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa perempuan dengan
pekerjaaan diatas bukan termasuk kategori perempuan bekerja. Hal ini karena perempuan bekerja identik dengan
wanita karir atau wanita kantoran, padahal dimanapun dan kapanpun perempuan itu bekerja seharusnya tetap
dihargai pekerjaannya.
MAKALAH DIMENSI SOSIAL WANITA
DAN PERMASALAHANNYA
(LENGKAP)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai makhluk jasmani
dan rohani yang dilengkapi dengan akal budi, kedua macam insan itu mempunyai persamaan
yang hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai hak sama untuk berkembang.
Dalam masa transisi menuju kemasyarakat industrial terdapat perubahan system nilai. Hal
ini erat hubungannya dengan pembangunan yang mendatangkan tekhnologi barat bersama
dengan nasihat-nasihatnya. Dari tekhnologi barat ini manfaat yang diambil cukup besar, tetapi
disamping itu terdapat pula dampaknya, berupa benturan-benturan antara kebudayaan tradisional
dan barat.
Pertemuan antara kebudayaan secara mendadak itu menimbulkan permasalahan social
yang erat hubungannya dengan moralitas. Partisipasi wanita dalam menangani masalah ini sangat
diharapkan karena hal ini sesuai dengan ketentuan tentang peranan wanita dalam GBHN 1988.
Ketentuan itu menerangkan bahwa peran wanita adalah mewujudkan dan mengembangkan
keluarga sehat, sejahterah dan bahagia, termasuk pengembangan generasi muda, terutama anak
dan remaja dalam rangka pembangunan wanita seutuhnya.
Di era westernisasi seperti sekarang ini, Perempuan sering dijadikan komoditas bahkan
dilecehkan dan menjadi korban dalam berbagai masalah kehidupan. Hal tersebut yang mendasari
bahwa wanita adalah rendah, lemah dan paling sering mengalami permasalahan yang berkaitan
dengan status kehidupannya dalam dimensi sosial di masyarakat yang disini fokus pada
pemerkosaan.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini Secara terperinci, penulis merumuskannya
sebagai berikut:
1. Apakah Dimensi sosial wanita?
2. Apa saja Status Wanita?
3. Apa saja permasalahan dalam dimensi sosial wanita?
D. Manfaat penelitian
Secara teoritis, manfaat penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan penulis mengenai
dimensi sosial wanita dan permasalahannya. Secara praktisnya, bahwa dimensi sosial wanita dan
permasalahannya dalam aktivitas hidup kita sehari-hari sangat penting diketahui dan dipahami
oleh diri kita sebagai wanita dan calon bidan. Kedua unsur standar kompetensi tersebut
dititikberatkan pada permasalahan sosial wanita khususnya perkosaan, dalam hal ini motivasi
perkosaan, pencegahan, penanganan dan yang berkaitan dengan masalah perkosaan. Oleh karena
itu, hasil penelitian kajian kasus ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses kegiatan
pembelajaran bidang kesehatan khususnya di akademi ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Perkosaan
a. Pengertian perkosaan
Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki memasukkan penis, jari atau alat lain ke dalam
vagina/alat tubuh seorang perempuan tanpa persetujuannya. Dikatakan suatu tindak perkosaan
tidak hanya bila seorang, perempuan disiksa, dipukuli sampai pingsan, atau ketika perempuan
meronta, melawan, berupaya melarikan setiap diri atau korban hendak bunuh diri, akan tetapi
meskipun perempuan tidak melawan, apapun yang dilakukan perempuan, bila perbuatan tersebut
bukan pilihan keinginan perempuan berarti termasuk tindak perkosaan. bukan kesalahan wanita.
Dalam rumah tangga, hubungan seksual yang tidak diinginkan istril
termasuk tindakan kekerasan, merupakan tindakan yang salah.
b. Motivasi Perkosaan
1) Pria ingin menunjukkan kekuasaan yang bertujuan untuk menguasai korban dengan cara
mengancam (dengan senjata secara, fisik menyakiti perempuan, verbal dengan mengertak) dan
dengan penetrasi sebagai simbol kemenangan.
2) Sebagai cara meluapkan rasa marah, penghinaan, balas dendam, menghancurkan lawan baik
masalah individu maupun masalah kelompok tertentu, sedangkan unsur rasa cinta ataupun
kepuasan seksual tidak penting.
3) Luapan perilaku sadis, pelaku merasa puas telah membuat penderitaan bagi orang lain.
c. Jenis-Jenis Perkosaan
1) Perkosaan oleh orang yang dikenal.
2) Perkosaan oleh suami/bekas suami.
3) Perkosaan oleh pacar/dating rape.
4) Perkosaan oleh teman kerja/atasan.
5) Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal.
d. Pencegahan Pemerkosaan
1) Berpakaian santun, berperilaku, bersolek tidak mengundang perhatian pria.
2) Melakukan aktifitas secara bersamaan dalam kelompok dengan banyak teman, tidak berduaan.
3) Di tempat keda bersama teman/berkelompok, tidak berduaan dengan sesama pegawai atau
atasan.
4) Tidak menerima tamu laki-laki ke rumah, bila di rumah seorang diri.
5) Berjalan - jalan bersama banyak teman, terlebih di waktu malam hari.
6) Bila merasa diikuti orang, ambil jalan kearah yang berlainan, atau berbalik dan bertanya ke
orang tersebut dengan nada keras, dan tegas. apa maksud dia.
7) Membawa alat yang bersuara keras seperti peluit, atau alat bela diri seperti parfum spray, bubuk
cabe/merica yang bisa ditiupkan ke mata.
8) Berteriak sekencang mungkin bila diserang.
9) Jangan ragu mencegah dengan mengatakan 'tidak', walaupun pada atasan yang punya kekuasaan
atau pada pacar yang sangat dicintai.
10) Ketika bepergian, hindari sendirian, tidak menginap, bila orang tersebut merayu tegaskan bahwa
perkataan dan sentuhannya membuat anda merasa risih, tidak nyaman, dan cepatlah
meninggalkannya.
11) Jangan abaikan kata hati. Ketika tidak nyaman dengan suatu tindakan yang mengarah seperti
dipegang, diraba, dicium, diajak ke tempat sepi.
12) Waspada terhadap berbagai cara pemerkosaan seperti: hipnotis. obat-obatan dalarn rninuman,
pemen, snack atau hidangan makanan.
13) Saat ditempat baru, jangan terlihat bingung. Bertanya pada polisi. hansip atau instapsi.
14) Menjaga jarak/space interpersonal derigan. lawan jenis. Di eropa space interpersonal dengan
jarak 1 meter.
3. Pelecehan seksual
Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku maupun perkataan bermakna seksual yang
berefek merendahkan martabat orang yang menjadi sasaran.
a. Bentuk-bentuk pelecehan seksual
1) Mengucapkan kata-kata jorok tentang tubuh wanita.
2) Main mata, siulan nakal, isyarat jorok, sentuhan, rabaan, remasan, usapan, elusan, colekan,
pelukan, ciuman pada bagian tubuh wanita.
3) Menggoda, kearah hubungan seksual.
4) Laki-laki memperlihatkan alat kelaminnya atau onani di depan perempuan.
4. Single parent
Single parent adalah keluarga yang mana, hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah
atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk bisa tedadi pada keluarga sah secara hukum maupun
keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.
a. Sebab-sebab terjadinya single parent
1) Perceraian. Adanya, ketidakharmonisan dalam keluarga yang disebabkan adanya perbedaan
persepsi atau perselisihan yang tidak mungkin ada jalan keluar, masalah ekonomi/pekerjaan,
salah satu pasangan selingkuh, kematangan emosional yang kurang, perbedaan
agama,aktifita.ssuan-iiistri yang tinggi di luar rumah sehigga kurang komunikasi, problem
seksual dapat merupakan faktor timbulnya perceraian.
2) Orang tua meninggal. Takdir hidup dan mati manusia di tangan Tuhan. Manusia hanya bisa
berdoa dan berupaya. Adapun sebab kematian ada berbagai macam. Antara lain karma
kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, musibah bencana alam, kecelakaan kerja, keracunan,
penyakit dan lain-lain.
3) Orang tua masuk penjara. Sebab masuk penjara antara lain karena melakukan tindak kriminal
seperti perampokan, pembunuhan, penciarian, pengedar narkoba atau thicial, perdata seperti
hutang, jual beli, atau karma tidak pidana korupsi sehingga sekian lama tidak berkumpul dengan
keluarga.
4) Study ke pulau lain atau ke negara lain. Tuntutan profesi orang tua untuk melanjutkan study
sebagai peserta tugas belajar mengakibatkan harus, berpisah dengan keluarga untuk sementara
waktu, atau bisa terjadi seorang anak yang meneruskan pendidikan di pulau lain atau luar negeri
dan hanya bersama ibu saja sehingga menyebabkan anak untuk sekian lama tidak didampingi
otch ayahnya yang hams tetap kerja di negara atau pulau atau kota. kelahiran.
5) Kerja di luar daerah atau luar negeri. Cita-cita untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi
menyebabkan salah satu orang tua meninggalkan daerah, terkadang ke luar negeri.
c. Upaya pemecahan
1) Bekerja menggunakan proteksi, seperti masker, sarung Langan, baju khusus untuk proteksi
radiasi.
2) Cek kesehatan secara berkala.
3) Melakukan aktifitas bekerja tidak hanya dengan satu pria misalnya bila lembur, divas luar.
4) Tidak nebeng kendaraan tanpa ditemani orang lain, sekalipun ditawari oleh atasan.
5) Jangan ragu mengatakan 'tidak' walaupun pada atasan. Tidak perlu takut pada ancaman di pecat.
6) Menetapkan target menikah.
7) Menjaga komunikasi dengan keluarga. Mencurahkan perhatian khusus pada keluarga pada hari
libur dengan kualitas yang maksimal, mengagendakan kegiatan bersarna keluarga, memenuhi
hak-hak suami dan anak, berbagi peran dengan suami dan selalu menghargai suami.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dimensi sosial wanita Adalah suatu fenomena gambaran yang terjadi pada saat sekarang
ini. Kenyataannya adalah diskriminasi/ketidakadilan seperti : Marginalisasi, Subordinasi,
Pandangan Steriotip, Kekerasan terhadap perempuan, beban kerja.
Permasalahan yang berkaitan dengan dimensi sosial wanita yaitu kekerasan,
pemerkosaan, pelecehan seksual, single parent, perkawinan usia muda dan tua, wanita di tempat
kerja dan pekerja seks komersial
B. Saran
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.