Anda di halaman 1dari 4

1.

Tahap Glikolisis
Tahapan pertama respirasi aerob dimulai dengan proses glikolisis. Glikolisis adalah reaksi anaerobik
(tidak butuh oksigen) yang terjadi pada sitosol sel. Proses glikolisis adalah reaksi pemecahan glukosa
menjadi 2 ATP dan 2 NADH yang nantinya akan digunakan dalam proses respirasi aerobik di siklus
krebs.

Advertisement
Dalam prosesnya sendiri, glikoslisis diawali dengan tahapan berikut:

1. Dengan bantuan enzim heksokinase, terjadi penambahan gugus fosfat dari ATP pada molekul
glukosa sehingga terbentuklah glukosa 6-fosfat.
2. Dengan bantuan enzim fosfoglukoisomerase Glukosa 6-fosfat tersebut kemudian diubah
menjadi isomer fruktosa 6-fosfat.
3. Dengan bantuan enzim Fosfofruktokinase gugus fosfat dari ATP ditransfer ke glukosa 6-fosfat
dan menghasilkan fruktosa 1,6 bisfosfat.
4. Dengan bantuan enzim Aldolase, fruktosa 1,6 bisfosfat dipecah menjadi 2 molekul gula yang
berbeda yaitu, gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) dan dihidroksiaseton.
5. Pada tahap ini, PGAL akan terpisah menjadi substrat glikolisis berikutnya, sementara
dihidroksiaseton .
6. Dengan bantuan enzim Triosafosfat dehidrogenase, elektron dan H+ pindah dari substrat
gliseraldehid fosfat menuju NAD+ kemudian terbentuklah 2 NADH dan 1,3-bifosfogliserat.
7. Dengan bantuan enzim fosfogliserokinase, kelompok fosfat 1,3-bifosfogliserat ditransfer ke ADP.
Pada tahap ini, 1 molekul glukosa menghasilkan 2 molekul ATP dan senyawa 3-fosfogliserat.
8. Dengan bantuan enzim fosfogliseromutase, Gugus fosfat 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-
fosfogliserat.
9. Dengan bantuan enzim enolase, 2-fosfogliserat kemudian melepaskan molekul air (H2O)
sehingga terbentuklah fosfoenol piruvat kinase (PEP).
10. Dengan bantuan enzim Piruvat kinase, fosfoenol piruvat kinase mentransfer gugus fosfat dan
menghasilkan asam piruvat dan 2 ATP lagi yang digunakan untuk siklus glikolisis selanjutnya.

2. Tahap Siklus Krebs


Setelah melalui glikolisis, saat ini terdapat 3 material bahan yang terbentuk, yaitu 2 molekul asam pirufat,
2 NADH, dan 2 ATP. Ketiga material bahan tersebut digunakan dalam tahapan respirasi aerob
selanjutnya, yakni siklus krebs.

Untuk asam piruvat, mereka akan dikirim dari sitoplasma menuju mitokondria. Asam piruvat pada
mitokondria diubah menjadi asetil koenzim A melalui reaksi dekarboksilasi oksidatif. Aseteil koenzim A
tersebut memasuki siklus asam sitrat pada mitokondria yang kemudian setiap 1 molekul Aseteil koenzim
A menghasilkan 4 NADH, 1 GTP (setara 2 ATP), 1 FADH, CO2, dan H2O. CO2 dan H2O dibuang melalui
mekanisme eksresi sementara zat lainnya memasuki tahapan respirasi aerob selanjutnya, yakni tahap
transfer elektron.

Advertisement

3. Tahap Transfer Elektron


Transfer elektron terjadi dalam ruang intermembran pada mitokondria. Pada tahapan respirasi aerob
inilah oksigen benar-benar digunakan dalam menghasilkan ATP yang lebih banyak.
Dari glikolisis dan siklus krebs, saat ini terdapat 4 ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa, yakni 2
dari glikolisis dan 2 dari GTP pada siklus krebs. Selain ATP, terdapat pula 2 FADH dan 10 NADH yang
dihasilkan dari glikolisis sebanyak 2 NADH, reaksi dekarboksilasi oksidatif (tahap transisi) sebanyak 2
NADH, dan akhir siklus krebs sebanyak 6 NADH. Kesemua zat ini akan terlibat dalam tahap transfer
elektron yang menghasilkan sejumlah ATP yang lebih banyak lagi.

Reaksi pertama, NADH akan mentransfer sepasang elektron ke molekul FP atau Flapoprotein.
Flaporotein menjadi tereduksi, sementara NADH mengalami oksidasi dan menjadi NAD+.

Elektron dari flapoprotein akan bergerak menuju 6 akseptor elektron, yakni 6 akseptor protein dan 2
menjadi sitokrom A dan sitokrom A3. Kedua sitokrom terakhir ini adalah oksigen.

Elektron berenergi tinggi dari NADH dan FADH2 memasuki sistem reaksi. Dalam perjalanannya, energi
elektron tersebut mengalami penurunan energi yang digunakan untuk proses fosforilasi ADP menjadi
ATP sehingga satu molekul NADH setara dengan 3 ATP dan satu molekul FADH2 setara dengan 2 ATP.
Jadi setelah melalui proses dan tahapan respirasi aerob yang panjang, dapat disimpulkan bahwa satu
molekul glukosa dapat menghasilkan total 34 molekul ATP.

Fermentasi alkohol

Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme
ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol).

Bagan fermentasi alkohol


Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.
Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan
membebaskan CO2. Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+untuk selanjutnya
digunakan dalam glikolisis kembali.

Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia selama ribuan tahun dalam
pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol

Fermentasi Asam Laktat

Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan tahap glikolisis. Fermentasi
asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot,
proses ini dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan tetapi, penumpukan asam laktat
berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat berlebih dibawa darah menuju hati untuk diubah kembali
menjadi asam piruvat. Industri susu menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan
yoghurt.

Bagan fermentasi asam laktat

Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH
diubah kembali menjadi NAD+ saat pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak
menghasilkan CO2, seperti halnya fermentasi alkohol.

Anda mungkin juga menyukai