Anda di halaman 1dari 23

“Kelebihan dan kekurangan di setiap perjalanan Kurikulum &

perkembangan kurikulum Pendidikan IPA ”

DI SUSUN

Grandy C. Tangkuman
Yulia Pondean

JURUSAN PENDIDIKAN IPA S2


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2019

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 1


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
Kasih dan Karunia-Nya telah mengizinkan Penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul tentang “Kelebihan dan kekurangan di setiap perjalanan
kurikulum & perkembangan kurikulum pendidikan IPA” sebagai bahan pelajaran Mata
Kuliah Kurikulum.

Makalah ini bertujuan untuk menunjang dan lebih mendalami serta


menjelaskan tentang Kelebihan dan kekurangan di setiap perjalanan kurikulum &
perkembangan kurikulum pendidikan IPA. Adapun makalah ini di buat berdasarkan
beberapa referensi dari sumber yang terpercaya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Adapun
kritik dan saran yang membangun akan kami terima.

Tondano, Oktober 2019

Penulis

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................ii

Daftar isi......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2


1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kelemahan dan Kelebihan di setiap perjalanan kurikulum.............3

2.2 Perkembangan Kurikulum IPA.....................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulsn...................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................iv

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 3


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum
mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk
kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh
bangsa tersebut sekarang. Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
cenderung atau selalu mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan
ilmu pengatahuan dan teknologi. Kurikulum harus dapat mengantisipasi
perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang dianggap paling
strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan
yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan
manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa
menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.

Secara periodik kurikulum diindonesia berkembang sesuai dengan


kearifan zaman. Adapun bentuk perkembangan krikulum dikarenakan sifat
dasar kurikulum yang dinamis. Sejarah membuktikan bahwa kurikulum
merupakan sesuatu hal yang sangat kompleks dan sistematis, ditinjau dari
perkembangannya dari masa ke masa. Dalam kurikulum sebelum orde baru,
pada masa kolonial perkembangan kurikulum diatur dengan ototritas kaum
kolonial pada masa itu. Seiring berkembangnya zaman tepatnya setelah
kemerdekaan RI, indonesia mulai membentuk Rencana Pelajaran pada tahun
(1947) yaitu kurikulum pertama yang disusun lebih sistematis dan relevan
namun strukturnya sangat sederhana, kemudian dilanjutkan dengan Kurikulum
1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968 Kurikulum 1975, Kurikulum 1984,
Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006 (KTSP) dan yang
terakhir Kurikulum 2013.

Oleh karena itu, penulis membuat analisis kelemahan dan kelebihan di


setiap perjalanan kurikulum serta perkembangan kurikulum pendidikan IPA.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 4


1.2 Rumusan Masalah

Masalah umum yang terdapat dalam penulisan makalah ini adalah tentang
perkembangan kurikulum dan pendidikan IPA. Agar permasalahan tersebut tidak
terlalu luas, maka di batasi sebagai sub-sub masala sebagai berikut:

1. Analisis kelemahan dan kelebihan di setiap perjalanan kurikulum .


2. Bagaimana perkembanagan kurikulum IPA.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan di setiap perjalanan kurikulum


2. Untuk mengetahui perkembanagan kurikulum IPA.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelemahan dan Kelebihan di setiap perjalanan kurikulum


Kurikulum 1947
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rentjana
Pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah
digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam psoses perjuangan
merebut kemerdekaan.
(W. Sri, 2014) menambahkan bahwa, Kurikulum pertama pada masa
kemerdekaan namanya Rentjana Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer
menggunakan leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa
Inggris. Rencana Pelajaran 1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi melihat dunia
pendidikan masih menerapkan kurikulum Belanda, yang orientasi pendidikan dan
pengajarannya ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan
ditetapkan Pancasila Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana
Pelajaran 1947 baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu Rencana Pelajaran 1947
sering juga disebut kurikulum 1950. Susunan Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana,
hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta
garis-garis besar pengajarannya. bentuknya memuat dua hal pokok:

1. Daftar mata pelajaran dan jam mengajar


2. Garis-garis besar pengajaran (GBP)

Rencana pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran dalam arti kognitif namun
yang diutamakan pendidikan watak atau kepribadian (value attitude) meliputi:

1. Kesadaran bernegara dan bermasyrakat.


2. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari.
3. Perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

Ciri-ciri kurikulum 1947 :

 Lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan


sejajar dengan bangsa lain.
 Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam
pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran.
Kelebihan dari kurikulum 1947 :

 lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan


sejajar dengan bangsa lain.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 6


Kekurangan dari kurikulum 1947 :

 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan


kolonial Belanda dan Jepang.

Garis-garis besar pengajaran pada saat itu menekankan pada cara guru
mengajar dan cara murid mempelajari. Misalnya, pelajaran bahasa mengajarkan
bagaimana cara berbicara, membaca, dan menulis. Ilmu Alam mengajarkan
bagaimana proses kejadian sehari-hari, bagaimana mempergunakan berbagai
perkakas sederhana (pompa, timbangan), dan menyelidiki berbagai peristiwa
sehari-hari, misalnya mengapa lokomotif diisi air dan kayu, mengapa nelayan
melaut pada malam hari, dan bagaimana menyambung kabel listrik. Pada
perkembangannya, rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap pelajarannya, yang
dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952.

Kurikulum 1952
Pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Dengan
berganti nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai 1952. (W. Sri, 2014)
menambahkan bahwa Pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran pada masa
Mr. Soewandi sebagai Menteri PP dan K (Pengajaran, Pendidikan dan
Kebudayaan) adalah dalam rangka mengubah sistem pendidikan kolonial ke dalam
sistem pendidikan nasional. Sebagai konsekuensi dari perubahan sistem itu, maka
kurikulum pada semua tingkat pendidikan mengalami perubahan pula, sehingga
yang semula diorientasikan kepada kepentingan kolonial maka kini diubah selaras
dengan kebutuhan bangsa yang merdeka. Salah satu hasil panitia tersebut yang
menyangkut kurikulum adalah bahwa setiap rencana pelajaran pada setiap tingkat
pendidikan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pendidikan pikiran harus dikurangi


2. Isi pelajaran harus dihubungkan terhadap kesenian
3. Pendidikan watak
4. Pendidikan jasmani
5. Kewarganegaraan dan masyarakat

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana
Pelajaran Terurai 1952. Silabus mata pelajarannya jelas. Seorang guru mengajar
satu mata pelajaran. Fokusnya pada pengembangan Pancawardhana, yaitu, Daya
cipta, Rasa, Karsa, Karya, Moral.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 7


Ciri-ciri kurikulum 1952 :

 Setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan


dengan kehidupan sehari-hari.
 Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok
bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/ artistik, keprigelan
(keterampilan), dan jasmaniah.

Kelebihan dari kurikulum 1952 :

 Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.

Kekurangan dari kurikulum 1952 :

 Masih kurangnya tenanga pengajar.


 Tidak didukung dengan fasilitas yang memadai.

Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan peng-organisasian materi
pelajaran dengan pengelompokan suatu pelajaran yang berbeda, yang dilakukan
secara korelasional (correlated subject curriculum).
Ciri-ciri kurikulum 1968 :

 Mata pelajaran yang dikolerasikan dengan mata pelajaran yang lain,


walaupun batas demokrasi antar mata pelajaran masih terlihat jelas.
 Penjurusan di SMA dilakukan di kelas II, dan disederhanakan menjadi dua
jurusan, yaitu Sastra Sosial Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam
(PASPAL).
 Menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan
Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya
9.

Kelebihan dari kurikulum 1968 :

 Bertujuan pada pembentukan manusia Pancasila Sejati.


 struktur pendiddikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Kekurangan dari kurikulum 1968 :

 Muatan materi masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan


belum terikat erat dengan keadaan nyata dalam lingkungan sekitar.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 8


Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 yang melatarbelakangi
adalah pengaruh konsep di bidang manajemen. Menurut Mudjito (dalam
Dwitagama: 2008) Zaman ini dikenal dengan istilah satuan pelajaran yaitu
pelajaran setiap satuan bahasan.
Ciri-ciri kurikulum 1975 :

 Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembangan Sistem Instruksi


(PPSI).
 Setiap satuan dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksional khusus (TIK),
materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.

Kelebihan dari kurikulum 1975 :

 Menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif.


 Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
 Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
Kekurangan dari kurikulum 1975 :

 Kurikulum 1975 banyak dikritik.


 Guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap
kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak


mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN
1983 menyiratkan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari
kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itula pada tahun 1984 pemerintah
menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh kurikulum 1984.

Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 yang
disempurnakan.
Ciri-ciri kurikulum 1984 :

 Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).

· Mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan itu penting.


· Posisi siswa ditempatkan sebgai subyek belajar. Dari mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan,hingga melaporkan.

Kelebihan dari kurikulum 1984 :


· Mengusung proses skill approach.

 Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.


Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian,
baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 9


pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa
memahami konsep yang dipelajarinya.

Kekurangan dari kurikulum 1984 :


· Kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran.

Kurukulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses pembelajaran
menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar
dengan kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena
berkesesuaian suasan pendidikan di LPTK (lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan) pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar.
Akibatnya, pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya
ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi (isi)
pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai
mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang
cukup banyak.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Ciri-ciri kurikulum 1994 :

 Adanya perubahan dari sistem semester ke sistem caturwulan.


 Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
 Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem
kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat
kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan
pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sekitar.
 Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik,
dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal
yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka,
dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan penyelidikan.
 Pengajaran dari hal yang konkrit ke ha yang abstrak, dari hal yang mudah
ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
 Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan
untuk pemantapan pemahaman.

Kelebihan dari kurikulum 1994 :

 Adanya perubahan dari sistem semester ke sistem caturwulan.


 Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
 Guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik
secara mental, fisik, dan sosial.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 10


Kekurangan dari kurikulum 1994 :
· Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
· Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait
dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2004
Implementasi pendidikan di sekolah mengacu pada seperangkat kurikulum.
Salah satu bentuk invovasi yang dikembangkan pemerintah guna meningkatkan
mutu pendidikan adalah melakukan inovasi di bidang kurikulum. Kurikulum 1994
disempurnakan lagi sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam
pemerintahan dari sentralistik menjadi disentralistik sebagai konsekuensi logis
dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tentang otonomi daerah.
Pada era ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum sekolah (Depdiknas, 2002). Kurikulum ini menitik
beratkan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas
dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta
didik, berupa penguasaan terhadap serangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan
minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.

Ciri-ciri kurikulum 2004 :


· Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupu
klasikal.
· Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
· Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
· Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
· Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.

Kelebihan dari kurikulum 2004 :

 Guru sebagai fasilitator.


 Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan
minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 11


· Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata
pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.
Kekurangan dari kurikulum 2004 :

 Kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni
ujian. Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan
ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih
banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar
pemahaman dan kompetensi siswa.

· Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar


kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang
pembelajaran secara berkelanjutan.

Kurikulum 2006
Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk
implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah ini
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar
kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar
sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
(7)standar penilaian pendidikan.
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan
kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
Ciri-ciri kurikulum 2006 :

 Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual


maupun klasikal.
 Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,
kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan
pekerjaan masyarakat sekitar.
 KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
 Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
 Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi
sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 12


Kelebihan dari kurikulum 2006 :

 Guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai


dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
 Siswa sebagai pusat pembelajaran.
 Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-
program pendidikan.
 Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
 Berpusat pada siswa.
 Menggunakan berbagai sumber belajar.
 kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan.

Kekurangan dari lurikulum 2006 :

 Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada


kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan
sekolah.
 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .
 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan.
 Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi
kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru
untukmendapatkan tunjangan profesi.

Kurikulum 2013

Isi dari kurikulum ini lebih menitikberatkan pada karakter. Untuk mata
pelajaran lebih di kurangi. orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah
tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Perubahan yang paling mendasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis
science dan tidak berbasis hafalan lagi. (J.Ahmat 2014)

Kelebihan kurikulum 2013:

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya
didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi,
praktek, sikap dan lain-lain.
3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi.
4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 13


5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan.
6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti
pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan.
7. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap
terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan
sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
8. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi
seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.
9. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi
profesi, pedagogi, sosial dan personal.
12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran (buku induk)
13. Guru berperan sebagai fasilitator
14. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat
15. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku,
dimana buku sudah disiapkan dari pusat
16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat dan memperoleh
koordinasi dan supervise dari daerah
17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode
pembelajaran yang lebih bervariasi
18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi
19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama
dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-
lain.

Kelemahan kurikulum 2013

1. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013


guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak
mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru.
2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum
2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada
kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga
membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir
guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar
merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat
memotivasi siswa agar kreatif.
3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific
4. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
5. Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik
6. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi
plagiat dalam kasus ini.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 14


7. Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama.
8. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.
9. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap
materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang
kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu.
10. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di
sekolah terlalu lama.
11. Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu
KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.
12. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional
13. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
14. Guru tidak tiap dengan perubahan
15. Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan secara holistic.
16. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang
17. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang
18. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum
19. Tingkat keaktifan siswa belum merata
20. KBM umumnya saat ini mash konvensional
21. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan.
22. Menambah beban kerja guru.
23. Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak berhasil menjalankan
kurikulum 2013
24. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga
ada unsur keterpaksaan.

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 15


Perbandingan Perkembangan Kurikulum Di Indonesia (Pramudita dkk 2016)

Tahun Kurikulum Keterangan

- Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama

Rencana Pelajaran setelah kemerdekaan


1947 - Istilah kurikulum masih belum digunakan.
1947
Sementara istilah yang digunakan adalah
Rencana Pelajaran
Rencana Pelajaran - Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum
1954
1954 sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947

- Kurikulum ini merupakan kurikulum


terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa
masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan
beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi
1968 Kurikulum 1968 menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social
Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu
Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami
fusi menjadi Ilmu Pengetahun Alam (IPS) atau
yang sekarang sering disebut Sains

1975 Kurikulum 1975 - Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom


yang sangat rinci

1984 Kurikulum 1984 - Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari


kurikulum 1975

1994 Kurikulum 1994 - Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari


kurikulum 1984
Kurikulum - Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh
Berbasis sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah
2004
Kompetensi (KBK) dijadikan uji coba dalam rangka proses
pengembangan kurikulum ini

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 16


Kurikulum Tingkat- KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena

2006 Satuan Pendidikan KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK.


(KTSP) Kurikukulum ini dikembangkan oleh BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan)
- Mengembangkan konsep kompetensi inti
2013 Kurikulum 2013 sebagai integrator horizontal. Sejumlah mata
pelajaran dikurangi atau diintegrasikan.

No. KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan


1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan diturunkan dari kebutuhan
dari Standar Isi masyarakat

Standar isi diturunkan dari standar Standar isi diturunkan dari


2
kompetensi lulusan mata pelajaran standar kompetensi lulusan

Semua mata pelajaran harus


Pemisahan antara mata pelajaran
berkontribusi terhadap
3 pembentuk sikap, pembentuk
pembentukan sikap,
keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
keterampilan, dan pengetahuan

Mata pelajaran diturunkan dari


4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
kompetensi yang ingin dicapai

Mata pelajaran lepas satu dengan yang


Semua mata pelajaran diikat
5 lain, seperti sekumpulan mata pelajaran
oleh kompetensi inti
terpisah

Pengembangan
Pengembangan Pengembangan kurikulum
kurikulum sampai
6 kurikulum sampai sampai pada buku teks dan
pada kompetensi
pada silabus buku pedoman
dasar

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 17


Tematik kelas I
Tematik kelas I-III Tematik integrative kelas I-VI
7 dan II (mengacu
(mengacu maple) (mengacu kompetensi)
mapel)

2.2 Perkembangan Kurikulum IPA

Pengertian IPA (Sains)


Ilmu Pengetahuan Alam dapat disebut juga sains (science). Science
mempunyai arti sebagai pengetahuan dan natural science atau ilmu pengetahuan
alam (IPA). IPA ini diajarkan baik di SDMI, SMP/MTS,SMA/MA atau
SMK/SMAK. Pada beberapa jenjang sekolah tersebut terdapat perbedaan dalam
pengajarannya. IPA di SD/MI dan SMP/MTS diajarkan sebagai IPA terpadu
sedangkan SMA/MA dan SMA/SMAK, IPA diajarkan sebagai Biologi, Fisika,
Kimia, Ilmu Bumi dan antariksa. IPA mempelajari fenomena alam yang fluktual,
baik berupa kenyataan (fact) atau kejadian(event) dan hubungan sebab akibatnya.
IPA berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari yang amat bergantung dengan
alam, zat dan segala gejala yang terdapat di alam. Dengan kata lain dahulu, saat ini
dan masa yang akan datang, IPA mempunyai peran penting dalam kehidupan
masyarakat (Fadila, 2008).
Di era modern ini IPA mempunyai banyak pengertian banyak ahli
mendefinisikan tentang pengertian IPA.Selain perkembangan IPA juga dikaji.Dari
waktu ke waktu IPA terus berkembang dan semakin baik.Mulai dari IPA yang
alamiah hingga terciptanya teknologi(Fadila, 2008)..

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari


tentang fenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA mempunyai
beberapa pengertian dari pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA, cara
penyelidikan IPA sampai objek kajian IPA. Dari beberapa pengertian tersebut kita
akan membahas tentang pengertian IPA. Adapun beberapa pengertian IPA menurut
para ahli sebagai berikut:
1. IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan (induktif) namunpada perkembangan selanjutnya IPA
juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (Soekardjo, 1973 dalam
Fadila, 2008).
2. IPA menurut arti per-katanya yaitu ilmu, pengetahuan dan alam. Ilmu
adalah pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia. Dari dua pengertiantersebut dapat digabungkan yaitu IPA
sebagai ilmu yang mempelajaritentang sebab dan akibat kejadian-kejadian
yang ada di alam ini. (Soekarno, 1973dalam Fadila, 2008).
3. IPA adalah body knowledge. IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang
mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan
berlakunya hukum-hukum umum. IPA merupakan pengetahuan yang didapat
dengan jalan study dan praktik. IPA juga dapat diartikan sebagai suatu cabang
study yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta
terutama dengan disusunnya hukum umum dengan induksi dan hipotesis
(Subiyanto, 1998 dalam M. Khusniati*, S.D. Pamelasari, 2014).

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 18


4. Definisi lain tentang IPA yang lengkap diberikanoleh Collete (1994) dalam
Fadila (2008), “science should be viewed as a way of thinking in the pursuit
of understanding nature, asa way of investigating claims about phenomenon
and as body of knowledge that has resulted from inquiry” atau “ilmu
Pengetahuan Alam harus dipandang secara berfikir dalam pencarian tentang
pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan
dari inquiry”.
5. Istilah IPA merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Natural
Science”atau disebut science.Dalam bahasa Indonesia Science ditulis “sains”
atau IPA. Menurut Trowbridge and Byde (1990) dalam Fadila (2008) sains atau
IPA merupakan representasi dari hubungan dinamis yang mencangkup tiga
factor utama yaitu The extant body of scientific knowledge, the values of
science and the methods and processes of science” yang artinya sains
merupakan produk (body of scientific knowledge)dan proses (methods and
processes), serta mengandung nilai-nilai (values). Menurut kamus oxford Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) ialah satu cabang ilmu pengetahuan yang melibatkan
perhatian dan eksperimen untuk membuat rumusan idea, penerangan dan
pemahaman terhadap fenomena atau gejala yang terjadi di alam.
6. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan
yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri:
objektif, metodik, sistimatis,universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. Carin
dan Sund (1993)dalam Fadila (2008) dalam Depdiknas mendefinisikan IPA
sebagai “pengetahuanyang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku
umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
7. IPA merupakan ilmu pendidikan bidang studi, dalam hal ini bidangstudi
IPA (alam dan gejalanya). Pendidikan IPA merupakan gabunganantara teori
IPA dengan teori ilmu pendidikan. Ilmupendidikan adalah ilmu yang menelaah
fenomerna pendidikan dalam prespektif yang luas dan integratif. Fenomena
pendidikan ini bukan hanya gejala yang melekat pada manusia (gejala yang
universal) dalam perspektif yang luas, melainkan juga sekaligus merupakan
upaya untuk membentuk kepribadian manusia (insan) yang dirancang
secara sadar dan sistematis dalam proses interaksi antara pendidik dengan
peserta didik baik di dalam maupun di luar sekolah (Fadila, 2008).

Perkembangan IPA (Sains) di Indonesia


Suatu program pembelajaran akan dapat mencapai hasil seperti yang
diharapkan apabila direncanakan dengan baik. Tiga hal yang menjadi perhatian
banyak pihak dalam kegiatan pembelajaran.materi apa yang akan diajarkan,
bagaimana cara mengajarkan serta bagaimana cara mengetahui bahwa proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif. Pertama, Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten
memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan tiga hal pokok dalam
pembelajaran.
Kurikulum IPA pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga dirancang
sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi. Hal ini dikarenakan
IPAmemegang peranan penting sebagai dasar pengetahuan untuk
mengungkap bagaimana fenomenaalam terjadi. Dengan begitu, IPA menjadi

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 19


sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai bagian dari pengetahuan yang
harus dimiliki memasuki era informasi dan teknologi. IPA sekaligus memberi
kontribusi besar bagi pengetahuan yang terkait dengan isu-isu global (Fadila, 2008).
Standar kompetensi IPA untuk lulusan SMP dirumuskan dengan
mempertimbangkan standar kompetensi yang telah dikuasai lulusan sekolah dasar
dan juga tingkat perkembangan mental peserta didik SMP. Pengembangan
kurikulum IPA merespon secara proaktifberbagai perkembangan informasi, ilmu
pengetahuan, dan teknologi, serta tuntutan desentralisasi.ini dilakukan untuk
meningkatkan relevansi program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan
setempat(Fadila, 2008).
IPA umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan,
khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia
yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di
masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.
Sehingga pengembangan kemampuan peserta didik dalambidang IPA merupakan
salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan dunia memasuki era teknologi informasi (Fadila,
2008). Kurikulum K13 pokok pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat
kajian dimensi objek, tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis,
kimia dan biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang
berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi
kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. Aspek fisis IPA
memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji
berbagai fenomena atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda tak
hidup yang ada di alam semesta (Fadila, 2008).
Modernisasi yang dilakukan di Indonesia terkait dengan adanya perubahan
kurikulum yang dominan terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh
pada kurikulum 1984 dan 1994.selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang
biasa dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai akhirnya
sekarang telah disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)(Fadila, 2008).

Kurikulum IPA di Indonesia


Melihat dari kurikulum di atas maka kurikulum Pendidikan IPA di SMP telah
dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi karena IPA sangat penting
sebagai Ilmu Pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi. Kurikulum sebelum K13
IPA di SMP diajarkan dengan memisahkanmata pelajaranm kedalam tiga aspek yaitu
Fisika, Biologi dan Kimia. Dalam hal ini ketiga mata pelajaran ini hanya mencakup pada
aspek IPA tanpa teknologi dan masyarakat. Padahal tujuan dari pembelajaran IPA bukan
hanya pada konsep tetapi ketrampilan proses agar dapat berpikir ilmiah, rasional dan kritis.
Sesuai dengan adanya isi materi yang kurang mengenapada teknologi maka ketiga aspek
tersebut dirangkum dalam satu mata pelajaran yaitu pendidikan IPA terpadu yang saat ini
telah diterapkan dalam kurikulum K13 (Fadila, 2008).
 Meminjam bahasanya Bentley dan Watts bahwa Pengajaran IPA dikembangkan
berdasarkan persoalan atau tema IPA untuk dapat dikaji dari aspek kemampuan
peserta didik yang mencakup aspek mengkomunikasikan konsep secara ilmiah, aspek
pengembangan konsep dasar IPA, dan pengembangan kesadaran IPA dalam konteks

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 20


ekonomi dan social. Konsep pembelajaran IPA tersebut berarti mengandung seluruh
aspek yang berhubungan dengan pengetahuan untuk dapat menanggapi isu lokal,
nasional, kawasan, dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika, serta menilaisecara
kritis perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi serta dampaknya(Fadila, 2008).
 Agar peserta didik SMP dapat mempelajari IPA denganbenar, maka IPA harus
dikenalkan secara utuh, baik menyangkut objek, persoalan, maupun tingkat organisasi
dari benda-benda yang ada di dalam alam semesta. Dengan kata lain bahwa IPA
sebagai mata pelajaran di SMP hendaknya diajarkan secara utuh atau terpadu, tidak
dipisah-pisahkan antara biologi, fisika, kimia dan bumi antariksa(Fadila, 2008).
 IPA di SMP diajarkan dengan pemisahan antara biologi, fisika dan kimia. Ketidak-
utuhan konsep IPA dalam pembelajarannya sebagai ilmu yang mencakup aspek IPA,
teknologi dan masyarakat,juga secara psikologis berat bagi peserta didik SMP.
Pembelajaran IPA di SMP secara utuh mengajak peserta didiknya untuk mulai ke arah
berpikir abstrak dengan mengenalkan IPA secara utuh dengan harapan muncul upaya
penyelidikan-penyelidikan ilmiah(Fadila, 2008).
 Menjadikan materi IPA di SMP secara terpadu seperti yang digariskan oleh
Kurikulum K13 semata untuk merespon pertanyaan kritis mengenai materi IPA
sebelumnya yang hanya menekankan pada "subject matter oriented program".
Sehingga, materi IPA kurikulum K13 untuk SMP didesain untuk menjawab persoalan-
persoalan pada masalah-masalah global.Sayangnya, sistem pendidikan nasional secara
nyata sampai saatini belum melahirkan secara khusus guru IPA, melainkan
menghasilkan gurubiologi, kimia dan fisika.Untuk itulah IPA di SMP diajarkan secara
terpisah sekaligus mengakomodasi keberadaan guru biologi dan fisika (Fadila, 2008).
 Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih
alami dan situasi dunia nyata,serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang
IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari hari. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang
memungkinkan siswa menerapkan konsep-konsep IPA dan berpikir tingkat tinggi dan
memungkinkan mendorong siswa peduli dan tanggap terhadap lingkungan dan budaya
(Fadila, 2008)..

Pengembangan Kurikulum & Pendidikan IPA 21


BAB III
PENUTP

3.1 Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Seacara periodik kurikulum diindonesia berkembang sesuai dengan kearifan zaman.
Seiring berkembangnya zaman tepatnya setelah kemerdekaan RI, indonesia mulai
membentuk Rencana Pelajaran pada tahun (1947) yaitu kurikulum pertama yang
disusun lebih sistematis dan relevan namun strukturnya sangat sederhana, kemudian
dilanjutkan dengan Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968 Kurikulum
1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006
(KTSP) dan yang terakhir Kurikulum 2013 yang masing-masing mempunyai
kelebihan untuk kemajuan pendidikan di indonesia tetapi dalam implementasinya
tidak lepas dari kekurangan .

Perkembangan IPA bisa dilihat dari kurikulum K13 melalui IPA terpadu.
Pembelajaran IPA difokuskan dalam konsep dan ketrampilan proses agar dapat
berpikir ilmiah, rasional dan kritis. Tiga aspek IPA yaitu Biologi, Fisika dan Kimia
dirangkum dalam satu mata pelajaran yaitu pendidikan IPA terpadu. IPA yang
umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya
di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu
berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat
yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi.

Pengembangan kurukulum & Pendidikan IPA


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Makalah perkembangan pembelajaran ipa. Online


(http://faisalnento.blogspot.com/2014/04/makalah-perkembangan-pembelajaran-
ipa.html)
Fadila, 2018.Perkembangan kurikulum di indonesia hingga kurikulum
2013.Online(https://gmb-indonesia.com/2018/05/20/perkembangan-
kurikulum-di-indonesia-hingga-kurikulum-2013-k13/)

Fadila, Siska. 2008.Perkembangan IPA (Sains) di Indonesia. Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta.

M. Khusniati*, S.D. Pamelasari, 2014. Penerapan Critical Review Terhadap Buku


Guru Ipa Kurikulum 2013 Untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa
Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Berpendekatan Saintifik .Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii )
Semarang : Oktober 2014.

R.Rahmawati, 2012. Perkembangan kurikulum di indonesia.


(http://syelvyana46.blogspot.com/2012/10/perkembangan-kurikulum-di-
indonesia.html)

W.Sri, 2014. Perkembangan Kurikulum di indonesia


,Online(http://pendidikanekonomia.blogspot.com/2014/05/perkembangan-
kurikulum-di-indonesia_862.html)

Pengembangan kurukulum & Pendidikan IPA

Anda mungkin juga menyukai