Anda di halaman 1dari 4

Tidak Mematuhi Peraturan Lalu Lintas

Liputan6.com, Jakarta - Pasca uji coba pelarangan kendaraan roda dua melintasi
wilayah Thamrin dan Monas, Jakarta, pro kontra pun mencuat. Walau dianggap kurang
bijaksana oleh sebagian pengguna roda dua, polisi sebagai pelaksana tampaknya punya
alasan lain seputar implementasi kebijakan tersebut.

Tak lain, hal tersebut dikarenakan 78 persen kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
wilayah hukum DKI Jakarta didominasi oleh pengguna kendaraan roda dua, atau jenis
sepeda motor.

Pada operasi Zebra Jaya yang baru saja tuntas dilakukan Polda Metro Jaya sendiri, roda
dua menjadi penyumbang terbesar pelanggaran lalu lintas yang perharinya total mampu
menembus angka 6 ribu tilang. Dalam 14 hari operasi Zebra Jaya 2014, Polda Metro
Jaya menjaring hingga 90.000 pelanggaran lalu lintas di Jakarta.
Kasus Bayi Debora, Ketua ICMI: Hak Warga Negara
Dapatkan Layanan Kesehatan

f
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan pelayanan kesehatan merupakan hak setiap
warga negara.

Jimly mengemukakan hal itu menanggapi kasus kematian bayi Debora yang diduga
akibat kelalaian Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres Jakarta Barat.

Tidak hanya itu, ia menyebut negara memiliki tanggung jawab untuk memberikan
kesejahteraan sosial bagi seluruh warga negara.

"Hak warga untuk mendapat pelayanan kesehatan, itu kewajiban negara, negara
bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial," ujar Jimly dalam konferensi pers yang
digelar di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
Jimly kemudian menyebutkan hal tersebut tercantum dalam Pasal 33 dan Pasal 34
Undang-Undang Dasar 1945.

"Pasal 33 dan 34 di Undang-Undang Dasar sudah mengatur itu," jelas Jimly.


Partisipasi masyarakat yang turut menyoroti kasus tersebut memang patut dihargai,
namun tentunya negara tetap harus bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.

"Bahwa partisipasi masyarakat itu ada, itu dihargai, tapi tidak berarti negara lepas
tanggung jawab, tanggung jawab itu ada pada negara," kata Jimly.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu pun menegaskan, dalam membangun rumah
sakit juga harus memiliki aturan dan negara harus bisa menangani kelalaian yang
dilakukan oleh rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta.

"Di bidang kesehatan pun begitu, ada yayasan swasta, bikin rumah sakit ada
aturannya kan tapi itu tidak melepaskan tanggung jawab negara," tegas Jimly.

Pada dasarnya, kata Jimly, seluruh masyarakat harus mendapatkan pelayanan


kesehatan. Namun tidak semua rumah sakit bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, negara harus bertanggung jawab dalam menangani hal tersebut.

"Misalnya untuk orang miskin diadakan BPJS, maka semua harus dilayani, hanya saja
tidak semua rumah sakit punya kontrak dengan BPJS, ada juga rumah sakit yang
belum (ikut program BPJS)," pungkas Jimly.

Sebelumnya, kasus kematian bayi Debora menjadi perhatian pemerintah sejak


beberapa hari yang lalu.

Bayi Debora diduga tidak segera mendapatkan penanganan medis maksimal dari
rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, lantaran orangtuanya tidak
memiliki cukup biaya yang mengakibatkan bayi itu ditolak penanganaannya oleh
pihak rumah sakit.

Nyawa Debora pun akhirnya tidak bisa diselamatkan pada Minggu, 3 September 2017
lalu.

Anda mungkin juga menyukai