Anda di halaman 1dari 2

Marilah kita senantiasa berupaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Takwa dengan makna yang sesungguhnya,


selalu berupaya mengabdi pada Allah dalam setiap aktivitas kita dengan penuh keikhlasan dan mengharapkan keridhoan-Nya semata. Juga
selalu merasa khawatir dan takut jika perbuatan yang kita lakukan membawa kita kepada kemurkaan Allah SWT.

Hadirin yang berbahagia


Beberapa bulan lagi kita akan memperingati hari besar hari kelahiran nabi Muhammad saw atau yang biasa kita sebut sebagai Maulid Nabi
Muhammad saw yang pada penanggalan hijriyah jatuh pada tanggal 12 Robi’ul awal. Semoga rasa kecintaan untuk meneladani kehidupan
Rosulullah masih bergelorah di dalam dada. Semangat untuk mendalami kehidupan keseharian Rosulullah yang penuh kesederhanaan semakin
membakar setiap jiwa insan yang mengaku sebagai umat beliau.

Allah swt berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 107


َ‫س ْلنَاكَ إِال َرحْ َمة ل ِْلعَالَمِ ين‬
َ ‫َو َما أ َ ْر‬
“Tidaklah Kami mengutusmu wahai Muhammad kecuali untuk menjadi rahmat sekalian alam” (Al-Anbiyah: 107)
Rosulullah bukan hanya menjadi rahmat bagi kaum muslimin yang menjadikan beliau sebagai panutan dan contoh sejati dalam merealisasikan
ketaatan kepada Allah, dalam bersosialisasi sehari, menjadi ayah, menjadi suami, menjadi kakek, menjadi panglima, menjadi Pengusaha
bahkan menjadi seorang pemimpin Negara sekaligus Pemimpin Ummat. Tetapi Rosulullah juga adalah rahmat untuk semesta alam, yang di
sana hidup manusia-manusia yang tak pernah tahu dan mau tahu buat apa mereka diciptakan oleh Allah. Dengan diutusnya Rosulullah saw ke
dunia, dengan membawa cahaya islam, Islam telah mampu merubah kehidupan umat manusia ke arah kehidupan yang penuh makna,
menerangi denagn ilmu pengetahuan dan kemakmuran.

Kaum Muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah


pada saat situasi dan kondisi sekarang ini, dimana mana sedang mencari seorang panutan yang ideal yang patut dicontoh. Al-Quran sejak 14
abad yang lalu telah menegaskan:
‫ّللاِ أُس َْوة َح َسنَة‬ ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
َ ‫سو ِل‬
“Sungguh terdapat dalam diri Rosulullah suri tauladan yang baik” (Al-Ahzab: 21)
Seorang sosok pribadi yang mulia, yang begitu mencintai umatnya, saat kematian akan menjemput beliau yang beliau ingat dan pikirkan adalah
umatnya. Hari-hari Rosulullah pun semasa hidupnya adalah memperhatikan bagaimana umatnya mendapat kesejahteraan di dunia dan
kebahagiaan di akherat.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia


Beberapa bulan lagi kita akan berada di bulan rabiul awal yang mulia, yang mana bukan hanya pada bulan itu saja Rosulullah dilahirkan tetapi
pada bulan itu juga beliau diwafatkan oleh Allah SWT. Kini sudah 14 abad berlalu saat Rosulullah meninggalkan umatnya, tetapi ajaran beliau
selalu hidup dan akan selalu menghidupkan hati orang-orang beriman. Ada beberapa hal yang hendaklah selalu diingat dan diwujudkan,
sebagai wujud kecintaan kita kepada Rosulullah saw:

1. Ikhlas mengikuti tuntunan Rosululllah dalam beribadah


Hal ini ditegaskan oleh Allah Swt dalam firmannya:
110:‫صالِحا َوال يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَادَةِ َربِ ِه أ َ َحدا [الكهف‬ َ ‫]فَ َم ْن َكانَ يَ ْر ُجوا ِلقَا َء َربِ ِه فَ ْليَ ْع َم ْل‬
َ ‫ع َمل‬
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Al-Kahfi: 110)

2. Konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT


sebuah firman Allah dalam Al-Quran:
َ ‫ّللاُ ال‬
َ‫شاك ِِرين‬ َ ‫س َيجْ ِزي‬
َ ‫شيْئا َو‬ َ ‫ع ِقبَ ْي ِه فَلَ ْن َيض َُر‬
َ َ‫ّللا‬ َ ْ‫علَى أ َ ْعقَا ِب ُك ْم َو َم ْن يَ ْنقَلِب‬
َ ‫علَى‬ َ ‫س ُل أَفَإ ِ ْن َماتَ أ َ ْو قُ ِت َل ا ْنقَلَ ْبت ُ ْم‬ ْ َ‫سول قَ ْد َخل‬
ُّ ‫ت مِ ْن قَ ْب ِل ِه‬
ُ ‫الر‬ ُ ‫َو َما ُم َح َمد إِال َر‬
“Dan tidaklah Muhammad itu kecuali seorang Rasul. Sudah berlalu rasul-rasul lain sebelumnya. Kerana itu, Apakah jika Muhammad
meninggal dunia atau terbunuh, kamu akan murtad dan kembali kepada agama nenek moyang kamu? Sungguh barang siapa murtad
kembali kepada agama nenek moyang, tidak sedikit pun menimbulkan kerugian kepada Allah SWT. Dan Allah akan menganjarkan
pahala bagi orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran:144)
Kecintaan orang beriman kepada Rasulnya yang tidak pernah putus sekalipun oleh kematian karena kecintaan atas dasar iman itu tetap
lestari dan abadi. Walau Rosulullah telah tiada, ketaatan kepada Allah harus terus adalah selamanya.

3. Meneladani kehidupan Rosulullah


Banyak sisi dari kisah kehidupan Rosulullah yang mesti diteladani oleh umat islam, apalagi pada saat sekarang ini, bangsa kita sangat
membutuhkan pemimpin yang dapat membimbing bangsa yang bukan hanya selamat dari krisis global, tapi yang lebih penting dari
pada itu seorang pemimpin yang juga dapat membimbing bangsa hingga mereka selamat di akherat kelak.
‫ّللاِ أُس َْوة َح َسنَة‬ ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
َ ‫سو ِل‬
“Sungguh terdapat dalam diri Rosulullah suri tauladan yang baik” (Al-Ahzab: 21)

4. Mencintai Rosullullah
Mencintai Rosulullah adalah kewajiban, membela kehormatan Rosulullah merupakan keharusan, karena itu adalah tanda dari
keimanan.

5. Berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunah

Umat saat ini sangat dituntut untuk benar-benar kembali kepada Al-Quran dan Sunah sebagaimana pesan Rosulullah ketika akan
wafat, itulah yang akan membimbing mereka menuju keselamatan di dunia dan akherat.

“Ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al-An’am : 153)

robbana zollamna

robbana laa tujigh kuluu

robbana atina

Anda mungkin juga menyukai