SINERGI
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Falsafah
disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul
“MODEL PENDEKATAN KOLABORATIF MODEL SINERGI”. Maksud dan tujuan untuk
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah.
Dalam menyelesaikan makalah ini, tentu saja terdapat kesulitan dan hambatan yang
kami temui, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat Ibu Tia Setiawati, S.Kp., M.Kep.Ns., Sp.Kep.An selaku
pembingbing yang senantiasa membingbing dan memberikan saran maupun kritik sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis
memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penyusunan dan pembaca
pada umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak membangun untuk
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dua prinsip utama model sinergi yaitu karakteristik pasien merupakan perhatian
perawat dan kompetensi perawat merupakan hal penting bagu pasien. Meskipun tiap pasien
dan keluarga memiliki sifat unik, semua pasien memiliki kebutuhan yang serupa dan
merasakan kebutuhan ini di sepanjang kontinum, dari yang rendah sampai yang tinggi.
Semakin berat gangguan pada pasien, semakin kompleks pula kebutuhannya.
Model sinergi berfokus pada kontribusi unik keperawatan terhadap perawatan pasien
dan menekankan peran perawat yang profesional. Berikut karakteristik pasien dan
kompetensi perawat.
B. Rumusan Masalah
Adapun untuk melengkapi makalah ini maka diperlukan adanya rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Model Pendekatan Kolaboratif Model Sinergi?
2. Apa saja karakteristik pasien?
3. Apa saja kompetensi peraw
1
2
C. Tujuan Masalah
Adapun untuk melengkapi makalah ini diperlukan adanya tujuan masalah yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Model Pendekatan Kolaboratif Model Sinergi.
2. Untuk mengetahui karakteristik pasien.
3. Untuk mengetahui kompetensi perawat.
BAB II
PEMBAHASAN
Dua prinsip utama model sinergi yaitu karakteristik pasien merupakan perhatian perawat
dan kompetensi perawat merupakan hal penting bagu pasien. Meskipun tiap pasien dan
keluarga memiliki sifat unik, semua pasien memiliki kebutuhan yang serupa dan merasakan
kebutuhan ini di sepanjang kontinum, dari yang rendah sampai yang tinggi. Semakin berat
gangguan pada pasien, semakin kompleks pula kebutuhannya.
Model sinergi berfokus pada kontribusi unik keperawatan terhadap perawatan pasien dan
menekankan peran perawat yang profesional. Berikut karakteristik pasien dan kompetensi
perawat.
B. Karakteristik pasien
a. Resiliensi : kemampuan untuk kembali ke tingkat fungsi restoratif dengan
menggunakan mekanisme koping kompensatori; kemampuan untuk pulih kembali
dengan cepat setelah serangan.
b. Kerentanan : mudah terserang stresor yang aktual maupun potensial yang dapat
memberikan efek merugikan pada hasil pasien.
c. Stabilitas : kemampuan untuk mempertahankan keadaan keseimbangan yang terus
menerus.
3
4
d. Kompleksitas : keterlibatan yang kompleks dari dua atau lebih sistem (misalnya
tubuh, keluarga, terapi).
e. Ketersediaan sumber : besarnya sumber (misalnya teknis, fiskal, personal,
psikologis, sosial) yang dimiliki pasien, keluarga dan komunitas dalam situasi
tersebut.
f. Partisipasi dalam perawatan : seberapa jauh pasien dan keluarga terlibat dalam aspek
perawatan.
g. Partisipasi dalam pengambilan keputusan : seberapa jauh pasien dan keluarga
terlibat dalam pengambilan keputusan.
h. Kemampuan memperkirakan : karakteristik sumatif yang memungkinkan seseorang
memperkirakan perjalanan penyakit tertentu.
C. Kompetensi perawat
a. Penilaian klinis : penalaran klinis, yang mencakup pengambilan keputusan klinis,
berpikir kritis, dan pemahaman menyeluruh terhadap situasi, disertai dengan
keterampilan keperawatan yan diperoleh selama proses penyatuan pengetahuan
formal dan pengalaman.
b. Advokasi/ lembaga moral : bekerja atas nama orang lain dan mewakili kekhawatiran
pasien, keluarga, dan komunitas; berfungsi sebagai agen moral dalam
mengidentifikasi dan membantu menyelesaikan masalah etis dan klinis di tatanan
klinis.
c. Praktik caring : kumpulan aktivitas keperawatan yang responsif terhadap keunikan
pasien dan keluarga dan yang menciptakan lingkungan yang menyayangi dan
terapeutik, dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan mencegah penderitaan;
praktik caring ini mencakup tidak hanya terbatas pada kewaspadaan, keterlibatan,
dan keresponsifan.
d. Kolaborasi : bekerja dengan orang lain (misalnya pasien, keluarga, pemberi
perawatan kesehatan) dengan cara meningkatkan dan mendorong kontribusi tiap
orang untuk mencapai tujuan pasien yang optimal dan realistik.
e. Pemikiran sistem : landasan pengetahuan dan instrumen yang memungkinkan
perawat untuk menghargai lingkungan perawatan dari sudut pandang yang mengakui
keterkaitan holistik yang terjadi dalam dan lintas sistem perawatan kesehatan.
f. Respons terhadap keragaman : kepekaan untuk mengenali, menghargai, dan
memadukan perbedaan dalam pemberian perawatan; perbedaan dapat meliputi tetapi
5
Terdapat tiga perspektif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil akhir memakai
model sinergi, yaitu hasil akhir yang dipandang dari sudut pasien, perawat dan perawatan
kesehatan. Hasil akhir yang optimal didasarkan pada hal yang penting bagi pasien. Hal ini
mencakup perubahan fungsi, perubahan perilaku, rasa percaya, kepuasan, kenyamanan, dan
kualitasa hidup. Hasil akhir yang dipandang dari sudut pandang perawat meliputi perubahan
fisiologis, ada atau tidaknya komplikasi, dan sampai seberapa jauh sasaran perawatan dicapai.
Hasil akhir yang dipandang dari sudut sistem perawatan kesehatan meliputi kecenderungan
kembali ke pola sebelumnya, biaya dan pemanfaatan sumber.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada bulan Agustus 1999, AACN (American Association Critical-care Nurses)
mengimplementasikan model sinergi untuk menghubungkan praktik bersertifikasi
dengan hasil klinis. Sinergi adalah suatu fenomena berkembang yang terjadi saat
individu saling bekerja sama meningkatkan cara untuk mencapai sebuah tujuan umum.
Model sinergi menjelaskan praktik keperawatan menurut kebutuhan dan karakteristik
pasien, bukan pada penyakit dan modalitas pengobatannya. Dasar pemikiran model
sinergi adalah karakteristik pasien dan keluarga mempengaruhi dan mendorong
karakteristik dan kompetensi perawat. Karena setiap pasien memiliki serangkaian
karakteristik ke situasi klinis, perawat harus memiliki karakteristik dan kompetensi unik
mereka sendiri. Ketika karakteristik pasien dan kompetensi perawat cocok dan sinergi,
hasil pasien yang optimal dapat dicapai.
2. Terdapat tiga perspektif yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil akhir memakai
model sinergi, yaitu hasil akhir yang dipandang dari sudut pasien, perawat dan
perawatan kesehatan. Hasil akhir yang optimal didasarkan pada hal yang penting bagi
pasien. Hal ini mencakup perubahan fungsi, perubahan perilaku, rasa percaya,
kepuasan, kenyamanan, dan kualitasa hidup. Hasil akhir yang dipandang dari sudut
pandang perawat meliputi perubahan fisiologis, ada atau tidaknya komplikasi, dan
sampai seberapa jauh sasaran perawatan dicapai. Hasil akhir yang dipandang dari sudut
sistem perawatan kesehatan meliputi kecenderungan kembali ke pola sebelumnya,
biaya dan pemanfaatan sumber.
B. Saran
Kurang sempurna dari makalah ini, saya harap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun saya sendiri sebagai penulis, ntuk itu saya meminta saran dan kritik
pembaca makalah ini aga saya dapat menyempurnakan penulisan-penulisan makalah yang
saya buat menjadi sempurna
6
DAFTAR PUSTAKA
http://ayumiayumi-ayumii.blogspot.co.id/2013/11/model-pendekatan-kolaboratif-model.html