Anda di halaman 1dari 68

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UNTUK


MENDUKUNG KEGIATAN LITERASI DI SD NEGERI 01 LURAGUNG
KECAMATAN KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN

DISUSUN OLEH:

Nama : Hanik Puji Utami, S.Pd.I


Nip : 19910727 201902 2 008
Angkatan : XLVI
No. Urut : 08
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Golongan/ Ruang : Penata Muda/ III a
Unit kerja : SDN 01 Luragung
Kelompok : Kelompok 4
Coach : Ir Wahyu Istiyanti, MM
Mentor : Sarmini,S.Pd

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN BEKERJASAMA
DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UNTUK


MENDUKUNG KEGIATAN LITERASI DI SDN 01 LURAGUNG
KECAMATAN KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN

Disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 28 Mei 2019
Tempat : Balai Latihan Koperasi dan UMKM

Semarang,
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Hanik Puji Utami, S.Pd.I


NIP. 19910727 201902 2 008

Menyetujui,

Coach Mentor

Ir. Wahyu Istiyanti, MM Sarmini, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Madya Kepala SDN 01 Luragung
NIP. 19640502 199003 2 002 NIP . 197301151995032002

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN


UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN LITERASI DI SDN 01 LURAGUNG
KECAMATAN KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN

Telah diseminarkan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 28 Mei 2019
Tempat : Balai Latihan Koperasi dan UMKM

Mengesahkan,

Coach Mentor

Ir. Wahyu Istiyanti, MM Sarmini, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Madya Kepala SDN 01 Luragung
NIP. 19640502 199003 2 002 NIP . 197301151995032002

Penguji,

Ir. Wahyu Kusnowibowo,MT

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita


panjatkanpada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat
limpahan rahmatdan berkah-Nya, penyusun mampu menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Pemanfaatan Perpustakaan Untuk
Mendukung Kegiatan Literasi di SDN 01 Luragung Kecamatan
Kandangserang Kabupaten Pekalongan” dengan baik. Rancangan
kegiatan Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar ANEKA yang terdiri
dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Rancangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASN di SD
Negeri 01 Luragung dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. M. Arief Irwanto, M.Si, sebagai Kepala Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
2. Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang telah mengirimkan peserta
untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
3. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kabupaten Pekalongan yang
selalu mendampingi dan membimbing selama melaksanakan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III .
4. Drs, sebagai narasumber yang telah memberikan kritik dan saran
demi sempurnanya rancangan ini.
5. .selaku Coach dan pembimbing yang telah membantu dan
membimbing penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Sarmini,S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 01 Luragung yang
telah mengarahkan dan membimbing selama penyusunan rancangan
aktualisasi ini.

iv
7. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan
motivasi dan arahan dalam penyusunan kegiatan aktualisasi.
8. Rekan-rekan angkatan XLVI yang telah berbagi pengetahuan dan
pengalaman.
9. Seluruh keluarga yang telah memberikan motivasinya, serta semua
pihak yang telah membantu penyusunan rancangan aktualisasi ini.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini tentunya masih banyak


terdapat kekurangan, kesalahan dan kekhilafan karena keterbatasan
kemampuan penulis, Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak demi perbaikan yang bersifat membangun rancangan
aktualisasi ANEKA ini. Semoga rancangan ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun kita bersama.

Semarang, 29 Mei 2019


Penulis

Hanik Puji Utami, S.Pd.I

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................... .................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Isu ....................................................................... 4
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan .................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................ 8
E. Tujuan ................................................................................... 9
F. Manfaat ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara .................................................. 11
B. Nilai-Nilai Dasar ASN ........................................................... 11
C. Kedudukan dan Peran ASN .................................................. 21
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi .................................................................... 28
1. Identitas dan Lokasi Sekolah ............................................. 28
2. Dasar Hukum Pembentukan ............................................. 29
3. Visi, Misi, Nilai Organisasi ................................................. 30
4. Struktur Organisasi ........................................................... 33
5. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain ............... 34
6. Job Deskripsi ..................................................................... 35
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ............................................... 36
C. Role Model ............................................................................ 39

vi
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Rencana Kegiatan Aktualisasi di Unit Kerja .......................... 41
B. Jadual Rancangan Aktualisasi .............................................. 49
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 50

BAB V PENUTUP ............................................................................ 51


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. 55

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu ................................................................... 4


Tabel 1.2. Penetapan Isu dengan Metode APKL dan USG ............... 6
Table 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan ...................................... 8
Tabel 3.1. Data Guru dan Karyawan Sekolah .................................... 34
Tabel 3.1. Data siswa dan romobongan belajar ................................. 34
Tabel 3.2. Sarana dan Prasarana ..................................................... 35
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...................................... 43
Tabel 4.2. Jadual Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi .................... 49
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ................... 50

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SDN Besani ................................... 33

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, menjelaskan bahwa bangsa indonesia memiliki kekayaan
alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar
yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat mengelola
sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem Pemerintahan Negara
Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang
berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini di kenal dengan istilah
ASN (Aparatur Sipil Negara).
Pegawai negeri sipil yang saat ini disebut sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN) mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, Hal ini sejalan dengan amanat UU No.5 Tahun 2014
Tentang aparatur sipil Negara yang menjelaskan tugas dan fungsi ASN
sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan publik, 3 ) Perekat
dan pemersatu bangsa. Sehingga pelaksanaan pelatihan dasar
mengarahkan peserta diklat untuk memahami betul tugas dan
fungsinya di lingkungan kerja. Pemahaman ini dibangun melalui mata
diklat yang terakumulasi dalam kata ANEKA yaitu ; 1) Akuntabilitas, 2)
Nasionalisme, 3) Etika Publik, 4) Komitmen Mutu, 5) Anti Korupsi.
Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan,
ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga
yang melaksanakan tugasnya sebagai jabatan struktural, salah
satunya yaitu dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas
Pendidikan Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya yaitu Guru
Sekolah Dasar.
Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara
seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri
untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan
berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang embannya. Guru

1
memiliki peran yang paling aktif dalam pelaksanaan pendidikan demi
mencapai tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan dan menjadi
motivator bagi setiap individu. Berbagai usaha dilakukan oleh guru atau
pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses
belajar agar lebih efektif dan efisien. Salah satu faktor yang
menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar adalah sumber
belajar. Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi
dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan
proses perubahan perilaku. Salah satu sumber belajar yang sering
digunakan dalam proses belajar mengajar adalah perpustakaan dan
buku.
Buku merupakan salah satu sumber belajar yang relevan di
sekolah. Salah satu cara agar dapat memanfaatkan buku sebagai
sumber belajar adalah dengan melaksanakan gerakan literasi di
sekolah. Gerakan Literasi Sekolah, dikembangkan berdasarkan
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015, tentang Penumbuhan Budi
Pekerti. Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan membiasakan dan
memotivasi peserta didik untuk mau membaca dan menulis, guna
menumbuhkan budi pekerti. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat
menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan literasi tinggi.
Kegiatan literasi ini tidak hanya membaca, tetapi juga dilengkapi
dengan kegiatan menulis yang harus dilandasi dengan keterampilan
atau kiat untuk mengubah, meringkas, memodifikasi, menceritakan
kembali, dan seterusnya.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang amat
penting yang memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta
didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam
pengertahuan dengan membaca bahan perpustakaan yang ada di
perpustakaan sekolah.

2
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk
mengumpulkan dan menyimpan bahas pustaka. Tetapi dengan adanya
perpustakaan sekolah, diharapkan peserta didik secara lambat laun
memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat fundamental
untuk belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Apabila fungsi
perpustakaan sudah diterapkan dengan baik, maka dapat digunakan
sebagai pedoman dalam meningkatkan budaya baca peserta didik.
Teori sumber belajar dan fungsi perpustakaan yang telah
terpapar diatas, hal ini sesuai dengan program yang dijalankan SDN 01
Luragung . SDN 01 Luragung memanfaatkan keberadaan perpustakaan
yang ada di sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. SDN 01
Luragung merupakan sekolah dasar yang bertempat di desa. Sekolah
dasar di desa mayoritas tidak menjadikan perpustakaan sekolah
sebagai sumber belajar. Adanya perpustakaan sekolah hanya dijadikan
sebagai tempat untuk meminjam buku, bahkan tidak jarang sekolah
dasar di pedesaan yang tidak memiliki perustakaan sekolah.
Berdasarkan kondisi di SDN 01 Luragung, perpustakaan di
SDN 01 Luragung saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Ruang
perpustakaan yang masih menjadi satu dengan ruang kantor guru,
serta buku yang belum tertata dengan rapi meyebabkan kurangnya
minat baca bagi peserta didik, termasuk kurangnya kegiatan literasi di
SDN 01 Luragung.

A. Identifikasi Isu
1. Identifikasi Isu
Rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai
dasar PNS terdiri atas identifikasi isu dan penetapan isu. Isu atau
masalah ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi nyata
yang terjadi di SDN 01 Luragung dengan kondisi yang diharapkan.
Sumber aktualisasi yang diangkat dapat berasal dari individu, unit
kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan
aktualisasi ini bersumber dari aspek:

3
1. Whole of government (WoG),
2. Pelayanan publik, dan
3. Manajemen ASN.

Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai


Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu di SDN 01 Luragung sebagai berikut :
Tabel 1.1
Identifikasi Isu
Kondisi Saat Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan
1 Kurang Pelayanan Perpustakaan Perpustakaan
optimalnya public belum dapat
pemanfaatan dimanfaatkan dimanfaatkan
perpustakaan sebagai sumber dengan optimal
sekolah untuk belajar bagi sebagai sumber
mendukung peserta didik. belajar bagi
kegiatan literasi peserta didik.
di SDN 01
Luragung.

2 Kurangnya guru Manajemen Kurangnya guru Adanya guru


PJOK di SDN ASN PJOK sehingga PJOK sehingga
01 Luragung siswa bisa
berolahraga membimbingc
tanpa ada siswa
bimbingan dari berolahraga
guru
3 Rendahnya Whole of Kurangnya Peserta didik
motivasi belajar Government perhatian orang mengerjakan
peserta didik tua dalam tugas atau PR
dalam membimbing yang diberikan
pembelajaran di anaknya untuk guru agar
SDN 01 belajar. meningkatkan
Luragung. prestasi.

4 Rendahnya Pelayanan Kurangnya Peserta didik


kesadaran public kesadaran membuang
siswa dalam Peserta didik sampah pada
membuang dalam tempatnya dan
sampah di SDN membuang mampu
01 Luragung. sampah pada menjaga
tempatnya kebersihan
lingkungan
sekolah.

4
Kondisi Saat Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan

5 Kurang Pelayanan Kurangnya Diharapkan


optimalnya Publik tenaga pembina pembina
pelatihan pramuka pramuka
ekstrakurikuler sehingga memberikan
pramuka di SD menyebabkan games yang
Negeri 01 ekstrakurikuler menarik
Luragung pramuka sehingga
terkesan kegiatan lebih
membosankan menyenangkan

Identifikasi isu dilakukan melalui analisis menggunakan alat


bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas dan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth). Identifikasi penentuan
kelayakan isu dilihat dari nilai APKL, sedangkan penentuan prioritas
isu yang akan dipecahkan dapat dilihat dari nilai USG yang dapat
dilihat pada tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis
Kriteria A Kriteria B Peri
Sumber Identifikasi
A P K L Keteranga U S G ∑ ng-
Isu Isu
n kat
Pelayanan Kurang + + + + Memenuhi 5 5 4 1 1
public optimalnya syarat 4
pemanfaatan
perpustakaan
sekolah
untuk
mendukung
kegiatan
literasi di
SDN 01
Luragung.

Manajeme Kurangnya + + + + Memenuhi 3 4 4 1 3


n ASN guru PJOK di syarat 1
SDN 01
Luragung
Whole of Rendahnya + + + - Tidak
Governme motivasi memenuhi

5
Kriteria A Kriteria B Peri
Sumber Identifikasi
A P K L Keteranga U S G ∑ ng-
Isu Isu
n kat
nt belajar syarat
peserta didik
dalam
pembelajaran
di SDN 01
Luragung.
Pelayanan Rendahnya + + + - Tidak
public kesadaran memenuhi
siswa dalam syarat
membuang
sampah di
SDN 01
Luragung.

Pelayanan Kurang + + + + Memenuhi 5 4 4 1 2


Publik optimalnya syarat 3
pelatihan
ekstrakurikul
er pramuka
di SD Negeri
01 Luragung
Keterangan:
A: Aktual U: Urgency
P: Problematik S: Seriousness
K: Kekhalayakan G: Growth
L: Kelayakan
Berdasarkan data di atas, ada beberapa proses untuk
menganalisis isu guna menentukan isu mana yang menjadi prioritas.
Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu, yaitu:
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya peristiwa yang benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki permasalahan yang
kompleks, sehingga perlu suatu solusi.

6
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk menemukan pemecahan masalahnya.
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan suatu isu. Setiap variabel diberikan rentang skor
1-5.
a. Urgency (urgensi), dapat dilihat dari mendesak atau tidak
masalah tersebut untuk diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), dapat dilihat dari dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kinerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), dapat dilihat dari
perkembangan masalah tersebut jika tidak diselesaikan,
apakah berkembang sedemikian rupa bahkan bisa
menimbulkan masalah lain.
Berdasarkan analisis APKL dan USG seperti tercantum pada
tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang
memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk
mendukung kegiatan literasi di SDN 01 Luragung.
2. Kurang optimalnya penggunaan pelatihan ekstrakurikuler
pramuka di SDN 01 Luragung.
3. Kurangnya guru PJOK di SDN 01 Luragung.
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu
paling prioritas yakni “Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan
di SDN 01 Luragung” dengan perolehan skor USG 14.

B. Dampak Isu Jika Tidak Terselesaikan

7
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan.
Dampak dari isu yang tidak dilaksanakan tersaji dalam Tabel 1.5
berikut :
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Pelayanan Kurang 1. Ruang perpustakaan yang kecil dan
Publik optimalnya masih menjadi satu dengan ruang
pemanfaatan kantor guru sehingga membuat siswa
perpustakaan enggan untuk memanfaatkan
sekolah untuk perpustakaan sebagai penunjang
mendukung pembelajaran.
kegiatan literasi di 2. Rendahnya minat baca peserta didik.
SDN 01 3. Fungsi perpustakaan sebagai sumber
Luragung. belajar juga belum optimal
menyebabkan peserta didik belum
memperoleh kesempatan untuk
memperluas dan memperdalam
pengetahuan melalui membaca.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan
dituliskan rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini. Setelah
melalui tahap analisis dengan metode USG, maka dapat diidentifikasi
isu yang menjadi prioritas, yaitu kurang optimalnya pemanfaatan
perpustakaan di sekolah. Berdasarkan latar belakang dan hasil
identifikasi isu yang telah diperoleh, maka rumusan masalah
rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut : Bagaimana
optimalisasi perpustakaan sekolah untuk mendukung kegiatan literasi
di SD Negeri 01 Luragung Kecamatan Kandangserang Kabupaten
Pekalongan?

D. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
peserta pendidikan dan pelatihan dasar menerapkan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

8
Korupsi untuk mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan di SDN 01
Luragung Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan.
b. Tujuan khusus
1) Tersedianya kartu anggota perpustakaan bagi peserta didik.
2) Tersedianya area baca untuk menarik perhatian peserta didik
agar berkunjung ke perpustakaan
3) Tersedianya pengetahuan dinding untuk menambah
pengetahuan peserta didik.
4) Terlaksananya “Sabtu Literasi” untuk meningkatkan minat
baca peserta didik.
5) Terpilihnya pembaca terbaik (best reader) perpustakaan.
E. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Penulis bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya
dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai
dasar ASN yang telah didapakan selama mengkuti inclass
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
b. Memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi keterkaitan
prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan whole of
Government.
2. Bagi Peserta didik
a. Meningkatkan minat baca.
b. Meningkatkan kemampuan membaca.
c. Memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan.
3. Bagi Instansi
a. Terwujudnya visi dan misi sekolah
b. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam
melaksanakan proses belajar mengajar
4. Bagi Pihak Lain
Peserta didik mendapatkan pelayanan prima sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar ANEKA serta membantu meningkatkan

9
prestasi sekolah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

10
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang,
suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan Negara. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang. Kesadaran Bela Negara itu hakikatnya kesediaan
berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga
yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
· Unsur Dasar Bela Negara:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologiI negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara

B. Nilai Dasar PNS


Bagi masyarakat Indonesia menjadi PNS adalah sebuah harapan
dalam keluarga, dan merupakan sebuah kebanggaan jika ada dalam
keluarga seorang PNS. Hal ini dikarenakan tidak setiap orang bisa
menjadi PNS karena harus mengikuti tahapan-tahapan untuk lulus jadi
PNS.
Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Lima nilai

11
dasar yang biasa disingkat ANEKA ini merupakan modal awal PNS
dalam menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai
dasar PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi.
Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai yang terkandung
dari masing-masing poin ANEKA.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab
dan kemauan untuk bertanggung jawab. PNS memiliki tugas pokok
fungsi yang wajib untuk dijalankan. Setiap PNS hendaknya sadar
akan tugasnya. Tidak hanya sekadar sadar. Mereka juga harus
bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakan. Sebagai abdi
masyarakat, PNS memiliki tanggung jawab yang besar. Maka tidak
salah jika setiap PNS melakukan perencanaan yang matang
sebelum melaksanakan tugasnya. Adanya transparansi juga penting
untuk dilaksanakan. Tanpa transparansi PNS akan kesulitan dalam
menjalankan tugas. Ada 9 aspek akuntabilitas antara lain :
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas
semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan
yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dan keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang

12
tidak disengaja. Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir
(LAN, 2015).

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap
bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah

13
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila
agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus


diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.

14
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.

15
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.

16
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3. Etika Publik
Etika publik yaitu pembelian pelayanan kepada masyarakat
Seorang PNS harus mampu memberi pelayanan yang ramah
selama menjalankan tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak
boleh terlihat sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan.Aspek
etika publik antara lain :
a. Kebersamaan: dapat diartikan bagaimana individu menciptakan
rasa kebersamaan untuk menjalankan pelayanan kepada
pelanggan.
b. Empati: dapat diartikan bagaimana individu memberikan rasa
empati kepada pelanggan tentang masalah/kesulitan yang
dihadapi.
c. Kepedulian: dapat diartikan bagaimana individu peduli terhadap
kesulitan pelnggan dan mencoba mencari solusinya.
d. Kedewasaan: dapat diartikan bagaimana individu berpilaku
dewasa sesuai tugas/tupoksinya.
e. Orientasi organisasi: dapat diartikan bagaimana individu
memperhatikan orientasi dalam berperilaku kepada pelanggan.

17
f. Respek: dapat diartikan bagaimana individu berperilaku sopan
dan santun saat memberikan pelayanan.
g. Kebajikan: dapat diartikan bagaimana individu berberilaku baik
sesuai dengan norma yang berlaku saat melayani pelanggan.
h. Integritas: dapat diartikan bagaimana kesesuaian perkataan
dan perbuatan individu.
i. Inovatif: dapat diartikan bagaimana individu berinovasi dalam
memberikan pelayanan.
j. Keunggulan: dapat diartikan bagaimana individu memiliki
keunggulan tersendiri ketika memberikan pelayanan.
k. Keluwesan: dapat diartikan bagaimana individu berperilaku
luwes saat melayani.
l. Kearifan: dapat diartikan bagaimana individu bijaksana sesuai
dengan situasi dan kondisi saat melayani.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi
mutu.Ada empat indikator dari nilai – nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Orientasi mutu: orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas
pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
b. Efektif dan efisien: efektif dapat diartikan sejauh mana dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai
apapun yang coba dikerjakan. Efektivitas organisasi tidak
hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan. Sedangkan efisien dapat diartikan
jumbah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan.

18
Efisiensi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia untuk mencapai tujuan.
c. Inovasi: Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan
hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan
mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan,
yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik
yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Adaptasi: dapat diartikan bagaimana pegawai mengadaptasi
dari program atau organisasi lain untuk meningkatkan mutu
organisasinya.
e. Pelayanan sepenuh hati: dapat diartikan bagaimana pegawai
memberikan pelayanan sepenuh hati kepada pelanggan.
f. Perbaikan berkelanjutan: dapat diartikan bagaimana
pegawai/organisasi melakukan suatu perbaikan setelah melihat
situasi dan kondisi yang ada di unit kerjanya.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah
pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih
luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar
telah melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9
(sembilan) nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap

19
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
dari perbuatan curang.
2) Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan
seseorang memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi
dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang
untuk tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang.
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8) Berani

20
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang
lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
C. Kedudukan dan Peran PNS
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara dijelaskan bahwa PNS memegang peranan besar dalam
kelancaran pemerintahan dan pembangunan. PNS memiliki peran dan
kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya sistem
pemerintahan serta pelayanan lembaga negara kepada masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan Intervensi semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri,
namun demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas
umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS
pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi,
semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di

21
kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban
selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.

22
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status
jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini belum sempurna
untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu , diangkat sebagai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesusi dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
menjalankan tugas pemerintahan.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola
karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan

23
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan
pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN,
Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014).
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Goverment (WoG) dipandang menunjukkan atau
menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas
sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon
terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain,
2004). Dari definisi itu diketahui bahwa WoG merupakan
pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun
dalam model NPM. Bentuk pendekatannya bias dilakukan dalam
pelembagaan formal atau pendekatan informal.
Beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal antara lain:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga, yaitu penguatan
koordinasi yang dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga
yang dikoordinasikan masuh terjangkau dan manageable.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus, yaitu pembentukan
lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementrian.
c. Membentuk gugus tugas, yaitu bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan diluar struktur formal, yang sifatnya
tidak permanen.
d. Koalisi sosial, yaitu merupakan bentuk informal dari
penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di
tataran praktek antara lain:
a. Kapasitas SDM dan institusi
b. Nilai dan budaya organisasi
c. Kepemimpinan

24
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG adalah:
a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik
yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang
dibutuhkan warga masyarakat.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat seperti
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan, dan
lainnya.
c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis
barang yang dibutuhkan warga masyarakat seperti jalan,
perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan
seterusnya.
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan
hukuman dan peraturan perundang-undangan maupun
kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan
masyarakat.
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat
dibedakan dalam lima macam pola pelayanan sebagai berikut:
a. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan
publik yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai
dengan bidang, tugas, fungsi dan wewenangnya.
b. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan secara terpadu pada suatu instansi pemerintah
yang bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing.
c. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan masyarakat
yang diberikan secara tunggal oleh satu unit kerja
pemerintahan berdasarkan pelimpahan kewenangan dari unit
kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
d. Pola pelayanan terpusat, yaitu pelayanan masyarakat yang
dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang bertindak
selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah.

25
e. Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang
merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan yang
bersifat elektronik atau on-line sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan keinginan dan kapasitas masyarakat pengguna.
3. Pelayanan Publik
Pelayan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusatdan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
(Lembaga Admunistrasi Negara: 1998). Sedangkan definisi yang
ada saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan
pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa pelayanan publik kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur
pertama adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik,
unsur kedua adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur
ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Kesadaran seluruh
anggota ASN untuk memberikan kontribusi terhadap upaya
perbaikan kualitas pelayanan publik di Indonesia akan memiliki

26
implikasi strategis jangka panjang yang penting bagi upaya untuk
mengubah kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik.
ASN perlu memahami berbagai hal yang menjadi fundamen
pelayanan publik antara lain:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai
manusia,akan tetapi juga berfungsi untuk memberikan
perlindungan bagi warga negara (proteksi).

D. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, bagian dari
gedung atau bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku, buku
koleksi yang diatur dan disusun sedemikian rupa, sehingga mudah
untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan ooleh
pembaca. ( Sutarno NS, 2006:11)
Secara lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu
unit kerja dari sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat
penyimpanan koleksi buku-buku pustaka untuk menunjang proses
pendidikan.
Dari beberpa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan adalah tempat untuk mengembangkan informasi dan
pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan sekaligus
sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar cakrawala
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Sejalan
dengan perkembangan zaman pengertian perpustakaan berubah

27
secara berangsur-angsur. Pada mulanya setiap ada kumpulan buku-
buku koleksi yang dikelola secara rapi dan teratur disebut
perpustakaan. Tetapi karena adanya perkembangan teknologi modern
dalam usaha pelestarian dan pengembangan informasi maka koleksi
perpustakaan tidak hanya terbatas buku-buku saja tetapi juga beraneka
ragam jenisnya.

28
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. PROFIL ORGANISASI
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
a. Identitas sekolah
Nama sekolah : SD NEGERI 01 LURAGUNG
NPSN / NSS : 20333807 / 101032601007
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi Sekolah : C
Tahun Akreditasi : 2017
b. Lokasi Sekolah
Alamat : Langkap
RT / RW : 08/ 04
Nama Dusun : Langkap
Desa / Kelurahan : Luragung
Kode Pos : 51163
Kecamatan : Kandangserang
2. Dasar Hukum Pembentukan
SK Pendirian Sekolah : 421.2/08697/Neg/1993
Tanggal SK Pendirian : 19 Agustus 1993
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 19 Agustus 1993
Luas Tanah : 759 m2
3. Visi dan Misi
a. Visi Misi Kabupaten Pekalongan
1) Visi
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang
Sejahtera, Religiuis dan Berkelanjutan Berbasis Potensi
Lokal.

2) Misi

29
b. Meningkatkan fasilitas pembangunan sosial dan
ekonomi kerakyatan berbasis UMKM, pertanian,
peternakan dan perikanan.
c. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat
d. Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan
masyarakat yang lebih baik
e. Menyelenggarakan Birokrasi pemerintah yang
profesional, bersih dan berakhlak
f. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang
berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan
lingkungan
g. Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk
peningkatan daya saing daerah
h. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi
ekonomi daerah

b. Visi Misi SD Negeri 01 Luragung


1) Visi
Mewujudkan peserta didik yang bertakwa kepada Allah
swt, cerdas, sehat, trampil,serta berbudi luhur
berlandaskan nilai-nilai budaya dan agama.

2) Misi
a) Mengembangkan dan membina perilaku taqwa dalam
kehidupan beragama.
b) Melaksanakan dan mengoptimalkan proses
pembelajaran dengan pendekatan berpusat pada
siswa.
c) Memotivasi dan menumbuhkembangkan kemandirian,
ketrampilan dan apresiasi seni budaya, serta
kesadaran berolahraga dalam rangka
peneguhankepribadian yang berkarakter.
d) Membimbing peserta didik agar terampil, kreatif dan
cerdas dalam menghadapi suatu masalah dengan
perilaku penuh etika berdasarkan nilai-nilai budaya
dan agama.
e) Menumbuhkembangkan semangat anak agar berani
bersaing dalam bidang akademik maupun non
akademik.
f) Mempersiapkan peserta didik untuk menempuh
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi

30
4. Tujuan Sekolah
a. Meningkatkan keterampilan siswa.
b. Meningkatkan kecerdasan siswa.
c. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
e. Meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa dalam segala
bidang.
f. Meningkatkan sikap santun dan bijak kesemua siswa.
g. Meningkatkan tingkat kemandirian siswa.
h. Meningkatkan kejujuran dan tanggungjawab siswa.
i. Meningkatkan perilaku ibadah atau religius sesuai dengan
agama yang dianutnya.
j. Meningkatkan ketertiban, kebersihan, keindahan,
kerindangan dan kenyamanan di lingkungan sekolah.

5. Nilai Organisasi
Nilai-nilai dalam pelaksanakan tugas guru di SDN 01
Luragung sesuai dengan Nilai Pendidian Karakter di
Kemendikbud, yaitu:
1. Memiliki Integritas adalah keselarasan antara pikiran,
perkatan dan perbuatan.
2. Kreatif dan Inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda
dariyang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya.
3. Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau dituntut dari pekerjaan.
4. Pembelajar adalah selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme.
5. Menjujung Meritokrasi adalah menjunjung tinggi keadilan
dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten.
6. Terlibat Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan.
7. Tanpa Pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan
penuh dedikasi

31
6. Struktur Organisasi

TRUKTUR ORGANISASI
PENGELOLA SEKOLAH
SD NEGERI 01 LURAGUNG

KEPALA SEKOLAH
KOMITE
Sarmini S.Pd

GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS 3 GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6
1
Reni Hartati, Hanik Puji Ita Alfikroh, S.Pd Nanik Asmaradani, Irawan Ardhi Bambang , S.Pd
S.Pd UItamiS.Pd.I S.Pd. S,S.Pd

GURU AGAMA PENJAGA PERPUST TATA USAHA


GURU PJOK
Kurniyasih
Slamet Endang Lestari, Caryono
S.Pd.I

Gambar 3.1
Struktur Organisasi SD Negeri 01 LuragunG

32
7. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Tabel 3.2
Data Guru dan Karyawan Sekolah
Pendid Jabatan
No Nama/NIP Pangkat/Gol
ikan
1 Sarmini, S.Pd IV.a/ S1 Kepala
NIP.197301151995032002 Pembina Sekolah

2 Bambang, S.Pd IV.a/ S1 Guru Kelas


NIP. 196111121983041002 Pembina VI
3 Slamet S.Pd.I IV.a/ S1 Guru PJOK
NIP. 196509021987021001 Pembina
4 Ita Alfikroh, S.Pd III.a/ S1 Guru Kelas
NIP. 19880401 201902 2 005 Penata Muda III
5 Hanik Puji UtamiI, S.Pd.I III.a/ S1 Guru Kelas II
NIP. 19910727 201902 2 008 Penata Muda
6 Irawan Ardhi Susetyo, S.Pd. III.a/ S1 Guru Kelas V
NIP.19920404 201902 1 003 Penata Muda
7 MURTI RAHAYU, S.PD. SD III.a/ S1 Guru Kelas
NIP. 19730709 201406 2 004 Penata Muda IIA
8 Reni Hartati, S.Pd S1 Guru Kelas I

9 Endang Lestari, S.Pd.I S1 Guru PAI

10 Caryono SMA Tata


Usaha/Opera
tor
11 Kurniyasih, S.Pd S1 Penjaga
Perpustakaa
n

Adapun jumlah siswa di SDN 01 Luragung adalah 103 siswa


yang terbagi ke dalam 6 rombongan belajar. Berikut disajikan data
siswa dan rombongan belajarnya:

33
Tabel 3.3 Data Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar
Tingkat Jumlah Siswa
No Nama Rombel
kelas L P Total
1. Kelas I 1 11 6 17
3. Kelas II 2 8 5 13
5. Kelas III 3 4 7 11
5. Kelas IV 4 13 12 25
6. Kelas V 5 10 12 22
7. Kelas VI 6 9 6 15

Sarana Prasarana yang terdapat di SDN 01 Luragung diuraikan


dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana SDN 01 Luragung

Juml
No Jenis Prasarana Kondisi
ah
1. Kamar mandi/ WC guru 1 Baik
2. Kamar mandi/ WC siswa 2 Baik
3. Kantor guru 1 Baik
4. Ruang Kelas I 1 Baik
5. Ruang Kelas II 1 Baik
6. Ruang Kelas III 1 Baik
7. Ruang Kelas IV 1 Rusak ringan
8. Ruang Kelas V 1 Rusak Ringan
9. Ruang Kelas VI 1 Baik
10. Ruang Perpustakaan 1 Rusak

1. Job Deskripsi
Masing-masing dari perangkat sekolah memiliki tugas pokok
dan fungsi yang berbeda. Adapun tugas pokok dan fungsi dari
perangkat sekolah adalah sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah
Memimpin dan mengelola satuan pendidikan.
2) Guru Kelas
Membimbing dan mengajar peserta didik, mengevaluasi hasil
pembelajaran, memberikan remedial dan pengayaan, serta
melaksanakan tugas lain yang sesuai dengan tupoksinya.
3) Guru PAI
Melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
4) Guru PJOK

34
Melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
5) Penjaga Sekolah
a) Melaksanakan tugas pengamanan sekolah
b) Memonitor lingkungan sekolah
c) Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah

B. Tugas Jabatan Peserta Latsar


1. Tugas sebagai Aparatur Sipil Negara
Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN disebutkan dalam pasal 11 bahwa tugas ASN adalah:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Selain hal di atas di dalam pasal 23 UU ASN juga
disebutkan beberapa kewajiban ASN yaitu:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yangberwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan’

35
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Jabatan Fungsional Guru
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dijelaskan pada Bab I pasal 1 (1) bahwa jabatan fungsional guru
adalah jabatan fungsional yang mempunyai runag lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Dalam pasal 5 (1) disebutkan pula bahwa tugas utama
guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah. Hal ini tentu berkaitan dengan
penulis, di mana penulis adalah seorang guru kelas di sekolah
dasar yang tugasnya tentu mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan dasar (SD).

3. Tugas Pokok dan Tugas Fungsional Guru Kelas


Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

36
dijelaskan pada Bab VII Pasal 13 (1) dijelaskan bahwa Rincian
kegiatan Guru Kelas adalah:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyisin silabus pembelajaran;
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya;
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dan program induksi;
l. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri;
n. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
o. Membuat karya inovatif.
Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen lebih dijelaskan lagi pada pasal 20 bahwa
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

37
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan konsisi
fisik tertentu atau latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum,
dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

C. Role Model

Gambar 3.1
Ir. Tri Rismaharini, M.T

Waklikota Surabaya Ibu Ir. Tri Rismaharini, M.T., dipilih sebagai role
model karena kepimpinan (Akuntabilitas) beliau dinilai luar biasa dan membawa
perubahan besar bagi kemajuan kota Surabaya. Terbukti di bawah
kepemimpinannya, pada bulan Januari 2019 Surabaya meraih tiga penghargaan
sekaligus dari kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) yaitu
Adipura Kencana, Kinerja Pengurangan Sampah, dan Nirwasita Tantra. Selain
tingkat nasional, Surabaya juga meraih penghargaan tingkat internasional yaitu
penghargaan Sustainable City and Human Settlements Award (SCAHSA) untuk
kategori Global Green City dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun
2017 dan menjadi kota favorit di ajang penghargaan bergengsi dunia "The 4th
Guangzhou International Award for Urban Innovation" yang digelar di
Guangzhou, China pada 7 Desember 2018 (Nasionalisme Sila ketiga)
Berbagai inovasi dilakukan dalam memperbaiki kinerja pegawai(Etika
Publik) . Beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang disiplin dan secara

38
tegas akan menindak semua pegawai yang kinerjanya dinilai kurang
memenuhi target (Komitmen Mutu).Beliau juga sangat berkomitmen untuk
meningkatkan pelayanan publik guna memuaskan masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan penambahan sarana dan prasarana (Komitmen mutu)
yang dinilai sangat bermanfaat.
Beliau memulai karirnya sebagai PNS dengan pekerjaan yang tidak
jauh dari latar belakang pendidikannya di arsitektur. Beliau berhasil
menjabat Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan
Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko) di usianya yang
menginjak 36 tahun. Setelahnya, beliau dipercaya menjadi Kepala Seksi
Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya sekaligus
Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya di tahun 2001. Karirnya
terus meroket. Beliau terus dipercaya untuk memimpin di tahun 2002
sebagai Kepala Bagian Bina Pembangunan. Beliau sempat menjabat
sebagai Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan sekaligus Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya pada tahun 2005.Ketika
beliau berhasil memegang kepemimpinan sebagai Kepala Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, beliau mulai menata Kota
Surabaya yang buruk penataannya.Pada masa kepemimpinannyamenjadi
wali kota selama dua periode, Surabaya menjadi lebih asri dan tertata
dengan baik dibandingkan sebelumnya, serta lebih hijau dan lebih segar
(Anti Korupsi).

39
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA
1. Unit kerja : SDN 01 Luragung Kecamatan Kandangserang
Kabupaten Pekalongan.

2. Identifikasi isu :
a. Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk
mendukung kegiatan literasi di SDN 01 Luragung. (sumber isu :
pelayanan publik)
b. Kurangnya guru PJOK di SDN 01 Luragung. (sumber isu :
pelayanan publik)
c. Rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran
di SDN 01 Luragung. (sumber isu : whole of government)
d. Rendahnya kesadaran siswa dalam membuang sampah di
SDN 01 Luragung. (sumber isu : Pelayanan publik)
e. Kurang optimalnya pelatihan ekstrakurikuler pramuka di SD Negeri
01 Luragung. (sumber isu : Manajemen ASN)

3. Isu yang diangkat :


Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk
mendukung literasi di SDN 01 Luragung.

4. Gagasan Penyelesaian Isu:


Optimalisasi Pemanfaatan Perpustakaan Untuk Mendukung
Kegiatan Literasi di SDN 01 Luragung.
5. Kegiatan Penyelesaian Isu:

40
a. Membuat kartu anggota perpustakaan untuk peserta didik –
(sumber kegiatan: inovasi).
b. Melaksanakan “sabtu Literasi” – (sumber kegiatan : inovasi).
c. Memilih pembaca terbaik kelas 2 (Best reader) – (sumber
kegiatan: inovasi).
d. Membuat pengetahuan dinding – (sumber kegiatan : inovasi).
e. Merapikan buku-buku perpustakaan sesuai dengan kategori
buku (sumber kegiatan : inovasi).
f. Membuat area baca yang menarik (sumber kegiatan : inovasi)
g. Membuat poster gerakan membaca ( sumber kegiatan :
inovasi)

41
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Penguatan
Output/Hasil Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi
dengan ANEKA Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat kartu a. Melakukan Mendapat ijin Konsultasi Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
anggota konsultasi dengan dan masukan dengan Kepala adalah sebagai mendukung
perpustakaan Kepala Sekolah dari kepala Sekolah dan perwujudan visi SD N 01 nilai
untuk peserta dan koordinasi sekolah untuk koordinasi Luragung yaitu pendidikan
didik. dengan guru lain. melaksanakan dengan guru lain “Mewujudkan peserta karakter yang
(sumber kegiatan. dengan didik yang bertakwa ada di
kegiatan: inovasi) komunikasi yang kepada Allah swt, Kemendikbud
sopan dan
cerdas, sehat, yaitu “
santun untuk
trampil,serta berbudi Integritas,
mendapat
persetujuan luhur berlandaskan nilai- Kreatif,
pembuatan kartu nilai budaya dan agama” Inovatif, dan
anggota dan pada misi ketiga Tanpa Pamrih
perpustakaan. yaitu “Memotivasi dan
(Etika publik) menumbuhkembangkan
kemandirian,
ketrampilan, dan
b. Menyediakan Tersedianya Mempersiapkan apresiasi seni budaya,
peralatan yang peralatan peralatan untuk serta kesadaran
digunakan untuk untuk pembuatan kartu
berolahraga dalam
membuat kartu pembuatan perpustakaan
rangka peneguhan
perpustakaan. kartu dengan
perpustakaan tanggung jawab kepribadian yang
(Akuntabilitas) berkarakter”

c. Mendata jumlah Data jumlah Mendata jumlah


dan identitas dan identitas dan identitas

42
peserta didik. peserta didik peserta dengan
jelas
(Akuntabilitas)
Tercetaknya Mencetak kartu
d. Mencetak kartu kartu anggota anggota
anggota perpustakaan perpustakaan
perpustakaan dengan efektif,
dengan nomor ID, efisien dan
nama dan alamat inovasi
peserta didik (komitmen
mutu)
e. Membagikan kartu Peserta didik Membagikan
perpustakaan mendapat kartu
kepada peserta kartu anggota perpustakaan
didik. perputakaan dengan penuh
tanggung jawab
(Akuntabilitas)
2 Melaksanakan a. Melakukan Mendapat Konsultasi Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
“sabtu konsultasi dengan persetujuan dengan Kepala adalah sebagai mendukung
Literasi” 30 Kepala Sekolah dan dorongan Sekolah dan perwujudan visi SD N 01 nilai
menit mengenai untuk koordinasi guru Luragung yaitu pendidikan
membaca pembuatan “Sabtu melaksanakan kelas dengan “Mewujudkan peserta karakter yang
Literasi” dan “Sabtu Literasi” komunikasi yang didik yang bertakwa ada di
dipagi hari
koordinasi dengan kegiatan sopan dan kepada Allah swt, Kemendikbud
Sumber guru kelas. membaca santun untuk
kegiatan : cerdas, sehat, yaitu “
dipagi hari mendapat
Inovasi trampil,serta berbudi Integritas,
selama 30 persetujuan
menit pembuatan luhur berlandaskan nilai- Kreatif,
“Jumat Literasi”. nilai budaya dan agama” Inovatif, dan
(Etika Publik) misi ketiga yaitu Tanpa Pamrih
“Memotivasi dan
b. Membimbing Bimbingan Saya menumbuhkembangkan
pelaksanaan membaca membimbing kemandirian,

43
“Sabtu Literasi” peserta didik peserta didik ketrampilan, dan
pada pagi hari dengan sepenuh apresiasi seni budaya,
selama 30 menit di hati supaya serta kesadaran
perpustakaan. peserta didik berolahraga dalam
merasa senang rangka peneguhan
dalam kegiatan kepribadian yang
“sabtu Literasi” berkarakter” dan
(Komitmen
perwujudan Misi
Mutu)
keempat yaitu
c. Mengingatkan Adanya Saya memotifasi
peserta didik motifasi bagi peserta didik “Membimbing peserta
bahwa “Sabtu peserta didik dengan penuh didik agar terampil,
Literasi” supaya lebih tanggung jawab kreatif dan cerda dalam
dilaksanakan giat dalam agar tercipta menghadapi suatu
seminggu sekali membaca kegiatan masalah dengan perilaku
pada hari Sabtu. membaca yang penuh etika berdasarkan
efektif dan
efisien
(Akuntabilitas)

44
3 Memilih a. Konsultasi dengan Mendapat Melakukan Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
pembaca terbaik kepala sekolah dan persetujuan konsultasi dan adalah sebagai mendukung
(Best reader) koordinasi dengan dari kepala berkoordinasi perwujudan visi SD N 01 nilai
Sumber guru lain untuk sekolah dengan guru Luragung yaitu pendidikan
kegiatan: inovasi memilih pembaca Mendapat untuk “Mewujudkan peserta karakter yang
yang baik persetujuan memperoleh didik yang bertakwa ada di
dari kepala kesepakatan kepada Allah swt, Kemendikbud
sekolah dan dengan
cerdas, sehat, yaitu “
guru lain komunikasi yang
trampil,serta berbudi Integritas,
sopan dan
santun untuk luhur berlandaskan nilai- Kreatif,
menentukan nilai budaya dan agama” Inovatif, dan
peserta didik dan misi SD N 01 Tanpa Pamrih
yang mengikuti Luragung pada misi
lomba pembaca kelima yaitu
terbaik (best “Menumbuhkembangkan
reader) (Etika semangat anak agar
Publik) berani bersaing dalam
bidang akademik
b. Menentukan peserta Terpilihnya Saya maupun non akademis.”
didik yang akan peserta didik menentukan
mengikuti lomba yang akan peserta didik
pembaca terbaik mengikuti yang akan
(Best Reader). lomba mengikuti lomba
membaca membaca
terbaik dengan
tanggung jawab
( Akuntabilitas)
c. Menentukan hasil Terpilihnya Saya dengan
lomba pembaca peserta didik guru lain
terbaik (best yang terbaik menentukan
reader). dalam lomba peserta didik
membaca yang menang

45
dalam lomba
membaca terbaik
dengan penuh
keadilan
(Nasionalisme
sila ke 5)
e. Menyiapkan reward Tersedianya Saya
best reader peralatan untuk menyiapkan
pemberian peralatan untuk
reward pemberian
reward dengan
sepenuh hati
(Komitmen
Mutu)

f. Mengumumkan Pemberian Memberikan


hasil dan pemberian hadiah kepada hadiah kepada
reward kepada peserta didik peserta didik
peserta didik yang terpilih
sebagai
pemenang
dengan
Transparan
(Akuntabilitas)
4 Membuat a. Melakukan Mendapat ijin Konsultasi Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
pengetahuan konsultasi dengan untuk membuat dengan kepala adalah sebagai mendukung
dinding Kepala Sekolah pengetahuan sekolah secara perwujudan visi SD N 01 nilai
Sumber kegiatan: mengenai dinding sopan dan Luragung yaitu pendidikan
inovasi pembuatan santun untuk “Mewujudkan peserta karakter yang
pengetahuan mendapat ijin didik yang bertakwa ada di
dinding. dalam kepada Allah swt, Kemendikbud
pembuatan
cerdas, sehat, yaitu “
pengetahuan

46
dinding (Etika trampil,serta berbudi Integritas,
Publik) luhur berlandaskan nilai- Kreatif,
b. Menyediakan alat Tersedianya Menyediakan nilai budaya dan agama” Inovatif, dan
dan bahan yang alat dan bahan alat dan bahan dan Misi SD N 01 Tanpa Pamrih
diperlukan untuk untuk dengan sepenuh Luragung pada misi
membuat dinding pembuatan hati (Komitmen ketiga yaitu “Memotivasi
pintar dinding pintar Mutu) dan
menumbuhkembangkan
kemandirian,
c. Memberikan Motivasi Memotivasi
ketrampilan, dan
motivasi kepada peserta didik siswa supaya
peserta didik untuk untuk berkarya membuat karya apresiasi seni budaya,
membuat karya. dalam dinding secara serta kesadaran
membuat kelompok berolahraga dalam
dinding pintar (Nasionalisme rangka peneguhan
sila ke 4) kepribadian yang
berkarakter” dan
d. Mengajak peserta Hasil karya Saya beserta perwujudan Misi
didik untuk dinding pintar peseta didik keempat yaitu
menempelkan tertempel di menempel hasil “Membimbing peserta
karyanya pada dinding karya dinding didik agar terampil,
dinding pintar perpustakaan pintar di dinding kreatif dan cerda dalam
perpustakaan menghadapi suatu
dengan inovatif masalah dengan perilaku
(Etika Publik) penuh etika berdasarkan
nilai-nilai budaya dan
agama
5. Merapikan buku- a. Melakukan Mendapat Konsultasi Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
buku konsultasi dengan persetujuan dengan kepala adalah sebagai mendukung
perpustakaan Kepala Sekolah untuk sekolah secara perwujudan visi SD N 01 nilai
sesuai dengan mengenai penataan merapikan sopan dan Luragung yaitu pendidikan
kategori buku buku perpustakaan buku santun untuk

47
Sumber kegiatan perpustakaan mendapat ijin “Mewujudkan peserta karakter yang
: inovasi dalam penataan didik yang bertakwa ada di
buku kepada Allah swt, Kemendikbud
perpustakaan cerdas, sehat, yaitu “
(Etika Publik) trampil,serta berbudi Integritas,
b. Membersihkan dan Terbentuknya Saya luhur berlandaskan nilai- Kreatif,
merapikan ruang ruang membersihkan nilai budaya dan agama” Inovatif, dan
perpustakaan dan perpustakaan ruang dan Misi SD N 01 Tanpa Pamrih
menata supaya rapi yang bersih, perpustakaan
Luragung pada misi
rapi dan secara gotong
nyaman royong dengan keempat yaitu
guru lain supaya “Membimbing peserta
cepat selesai dan didik agar terampil,
ringan kreatif dan cerda dalam
(Nasionalisme menghadapi suatu
sila ke 3) masalah dengan perilaku
c. Memilah-milah buku Buku terkumpul Saya memilah- penuh etika berdasarkan
sesuai dengan sesuai dengan milah buku nilai-nilai budaya dan
kategori buku kategori buku sesuai dengan agama.”
masing-masing kategori buku
dan yang masih
dapat digunakan
dengan
tanggung jawab
(Akuntabilitas)
d. Menata buku di rak Buku tertata Menata buku
yang sudah tersedia dengan rapi didalam rak
sesuai kategori sesuai dengan
buku kejelasan
supaya mudah
dalam
mengambil
ataupun

48
mengembalikan
buku
(Akuntabilitas)

6. Membuat area a. Melakukan Mendapat ijin Musyawarah Konstribusi kegiatan ini Kegiatan ini
baca yang konsultasi dengan dan masukan dengan Kepala adalah sebagai mendukung
menarik di kepala sekolah dari kepala Sekolah dalam perwujudan Misi di SDN nilai
perpustakaan. sekolah pembuatan area 01 Luragung oada misi pendidikan
Sumber kegiatan: baca keempat yaitu karakter yang
inovasi (nasionalisme “Membimbing peserta ada di
sila ke 4) didik agar terampil, Kemendikbud
kreatif dan cerda dalam yaitu “
b. Merancang desain Desain area Mendesain area
menghadapi suatu Integritas,
area baca. baca yang baca dengan
inovatif kreatif, inovatif masalah dengan perilaku Kreatif,
dan efisien penuh etika berdasarkan Inovatif, dan
(Komitmen nilai-nilai budaya dan Tanpa Pamrih
Mutu) agama
c. Mengkoordinasikan Koordinasi Melakukan
pembuatan area yang baik koordinasi
baca bersama dengan guru dengan guru lain
guru. lain dengan penuh
kejelasan
(Akuntabilitas)

d. Melakukan Terbentuknya Saya menata


penataan area area baca area baca di
baca di salah satu disalah satu salah satu sudut
sudut perpustakaan sudut perpustakaan
perpustakaan dengan penuh
tanggung jawab
(Akuntabilitas)

49
e. Menghias area Terbentuknya Saya menghias
baca area baca yang area baca
lebih menarik dengan inovasi
peserta didik (Etika Publik)
7 Membuat poster a. Melakukan Mendapat ijin Musyawarah Kontribusi kegiatan ini Kegiatan ini
gerakan konsultasi dengan dan masukan dengan Kepala adalah sebagai mendukung
membaca kepala sekolah dari kepala Sekolah dalam perwujudan visi SD N 01 nilai
Sumber kegiatan sekolah pembuatan area Luragung yaitu pendidikan
: inovasi baca “Mewujudkan peserta karakter yang
(nasionalisme didik yang bertakwa ada di
sila ke 4) kepada Allah swt, Kemendikbud
cerdas, sehat, yaitu “
b. Membuat desain Memperoleh Saya membuat
trampil,serta berbudi Integritas,
poster yang desain poster desain poster
luhur berlandaskan nilai- Kreatif,
berhubungan yang
berhubungan nilai budaya dan agama” Inovatif, dan
dengan kegiatan
dengan kegiatan misi ketiga yaitu Tanpa Pamrih
gemar membaca
membaca “Memotivasi dan
dengan inovatif menumbuhkembangkan
(komitmen kemandirian,
mutu) ketrampilan, dan
c. Mencetak Poster Tercetak poster Saya mencetak apresiasi seni budaya,
yang berhubungan poster ditempat serta kesadaran
dengan kegiatan percetakan berolahraga dalam
gemar membaca dengan penuh rangka peneguhan
tanggungjawab kepribadian yang
(Anti korupsi) berkarakter” dan
d. Memasang poster Terpasangnya Saya memasang perwujudan Misi
ditempat yang poster poster dengan keempat yaitu
strategis jelas
“Membimbing peserta
(Akuntabilitas)
didik agar terampil,
kreatif dan cerda dalam

50
menghadapi suatu
masalah dengan perilaku
penuh etika berdasarkan

51
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SDN Besani
Bulan/Minggu ke-
Juni Juli Bukti Kegiatan
No Kegiatan
2 3 4 1
1 Membuat kartu anggota Video kegiatan
perpustakaan untuk peserta konsultasi dan
didik. koordinasi, kartu anggota
perpustakaan, foto
pembagian kartu
perpustakaan
2 Melaksanakan “sabtu Video kegiatan
Literasi” 30 menit membaca konsultasi dan
dipagi hari koordinasi, jadwal “Sabtu
Literasi”, foto kegiatan
“Sabtu Literasi””
3 Memilih pembaca terbaik (Best Hadiah, foto pembagian
reader) reward

4 Membuat pengetahuan dinding Video/foto kegiatan


konsultasi dan
pembuatan pengetahuan
dinding
5 Merapikan buku-buku Video/foto kegiatan
perpustakaan sesuai dengan konsultasi dan kegiatan
kategori buku merapikan perpustakaan

6 Membuat area baca yang Video/foto kegiatan


menarik di perpustakaan. konsultasi dan
pembuatan area baca
diperpustakaan
7 Membuat poster Foton poster gemar
membaca

Keterangan :

: Pelaksanaan Kegiatan

52
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi
ANEKA di unit kerja, terdapat kemungkinan kendala yang akan
dihadapi sehingga rancangan kegiatan tidak dapat terealisasikan
dengan optimal. Maka dari itu, perlu dibuat kemungkinan-
kemungkinan kendala yang akan terjadi, antisipasi menghadapi
kendala tersebut serta strategi menghadapi kendala tersebut yang
dipaparkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan
Strategi
No Kegiatan Kendala
menghadapi
kendala
1. Membuat kartu Belum Menyediakan alat
anggota perpustakaan tersedianya alat dan bahan untuk
untuk peserta didik dan bahan untuk membuat kartu
membuat kartu anggota
anggota perpustakaan.
perpustakaan.
2. Membuat area baca Kurangnya ruang Berkoordinasi
diperpustakaan untuk meletakkan dengan guru lain
area baca di untuk penataan
perpustakaan. ruang perpustakaan
sehingga ada ruang
untuk area baca.
3. Membuat Adanya peserta Meletakkan
pengetahuan dinding didik yang malas pengetahuan
membaca dinding di tempat
pengetahuan yang mudah dilihat.
yang ada di
dinding.

4. Merapikan buku-buku Letak buku yang Merapikan buku


perpustakaan sesuai masih berantakan supaya rapi dan
dengan kategori buku dan belum sesuai mudah diambil
kategori
5. Melaksanakan “Sabtu Beberapa peserta Memberikan
Literasi” didik masih malas motivasi kepada
untuk membaca. peserta didik tentang
pentingnya
membaca.
6. Memilih pembaca Peserta didik Memberikan

53
terbaik (Best reader) kurang percaya semangat kepada
diri untuk tampil peserta didik agar
membaca di berani tampil
depan teman dan membaca di depan
gurunya. teman dan gurunya.

54
BAB V
PENUTUP

Pegawai Negeri Sipil adalah suatu bagian dari Aparatur Sipil


Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai seorang ASN terdapat
beberapa nilai-nilai dasar yang harus dikuasai, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi atau biasa
diakronimkan menjadi ANEKA. berkaitan dengan penulis sebagai Calon
ASN, untuk dilantik menjadi ASN perlu lulus mengikuti kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS. Salah satu penentuan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS
adalah dengan membuat Rencana Aktualisasi yang nantinya akan
dihabituasikan di unit kerja.
Di SDN 01 Luragung Kecamatan Kandangserang Kabupaten
Pekalongan, beberapa isu yang diangkat dalam rencana aktualisasi, di
antaranya : kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan di sekolah
untuk mendukung kegiatan literasi, kurangnya guru PJOK, rendahnya
motivasi belajar peserta didik,rendahnya motivasi belajar peserta didik
dalam pembelajaran, rendahnya kesadaran siswa dalam membuang
sampah, dan kurang optimalnya kegiatan ekstrakurikuler di SDN 01
Luragung. Dalam rencana aktualisasi penulis memilih satu isu, yaitu :
kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan di sekolah untuk
mendukung kegiatan literasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam lima
(5) kegiatan, yaitu : Membuat kartu anggota perpustakaan untuk peserta
didik, Membuat area baca yang menarik, Membuat pengetahuan dinding,
Merapikan buku-buku perpustakaan sesuai dengan kategori buku,
Melaksanakan “sabtu Literasi”, Memilih pembaca terbaik (Best reader).
Dampak yang akan terjadi apabila tidak dipecahkan adalah
perpustakaan yang ada di SDN 01 Luragung hanya akan menjadi
pajangan, dan tidak membawa manfaat terutama manfaat untuk siswa.
Siswa tidak bisa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
Sehingga, siswa tidak memperoleh kesempatan untuk memperluas dan

55
memperdalam ilmu pengetahuan. Siswa hanya memperoleh pengetahuan
dari gurunya saja.
Kegiatan-kegiatan tersebut kemungkinan mengalami kendala
sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal
atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh sebab itu Penulis berharap agar
rancangan aktualisasi di SDN 01 Luragung bisa berjalan sebagaimana
jadwal dan tahapan yang telah diusun dengan dukungan segenap pihak.

56
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Akuntabilitas. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Nasionalisme. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015).Etika Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015).Komitmen Mutu. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Anti Korupsi. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul


Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Permen PAN RB No 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru


dan Angka Kreditnya. Jakarta: MenPAN RB.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.


Jakarta: Republik Indonesia.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen.


Jakarta: Republik Indonesia.

https://id.wikipedia.org/wiki/bela-negara
diakses pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2019 pukul 10:30

57
https://bertema.com/tugas-pokok-guru-sesuai-permendikbud-15-tahun-
2018 diakses pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2019 pukul 15:00

https://www.finansialku.com/kepemimpinan-wanita-tri-rismaharini/ diakses
pada hari Minggu tanggal 26 Mei 2019 pukul 19:00

https://www.kajianpustaka.com/2012/11/perpustakaan.html diakses pada


hari senin tanggal 27 Mei 2019 pukul 13.00

58
DAFTAR RIWAYAT HUDUP
a. Identitas Diri

1 NamaLengkap Hanik Puji Utami, S.Pd.I

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Formasi Jabatan Guru Kelas Ahli Pertama

4 NIP 19910727 201902 2 008

Tempat dan
5 Kebumen, 27 Juli 1991
TanggalLahir

Temanggung Rt 02 Rw 21
6 Alamat Rumah Tambakrejo Tempel
Sleman

7 Nomor Hp 082265536353

8 Alamat e-mail hanik.utami@yahoo.com


Desa Luragung Kecamatan
9 Alamat Kantor Kandangserang Kab.
Pekalongan

b. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan

MI AL-IMAN DAARUSSALAAM 2003 -

SMPN 01 SECANG 2006 -


SMA NEGERI 5 MAGELANG 2009 IPS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2014 S1 PGMI
MAGELANG

59

Anda mungkin juga menyukai