Anda di halaman 1dari 4

ANALISA JURNAL

No Komponen Hasil Penelitian


1 Judul penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan
hubungan antara harga diri dan perilaku seksual remaja
pada kencan.
2 Peneliti Frida Mayasari, M. Noor
Rochman Hadjan
3 Tahun Penelitian Tahun 2000
4 Latar Belakang Penelitian Banyaknya remaja yang telah melakukan hubungan
seksual sebelum menikah menjadi pemikiran serius bagi
orang tua, masyarakat, pendidik, agamawan bahkan
remaja itu sendiri.
penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jawa
Tengah (Mochtadi, 1995), yang menunjukkan bahwa 6
persen dari 630.283 atau sekitar 37.817 siswa SLTA di
Jawa Tengah telah melakukan hubungan seksual sebelum
nikah.
Secara garis besar harga diri adalah evaluasi yang dibuat
oleh individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
dirinya, yang diekspresikan suatu bentuk sikap setuju atau
tidak setuju dan menunjukkan tingkat di mana individu
itu meyakini dirinya sendiri sebagai individu yang
mampu, penting dan berharga
5 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara
perilaku seksual remaja yang berpacaran dengan harga
diri dengan mempertimbangkan pengalaman berpacaran
6 Metode Penelitian Penelitian ini adalah dengan teknik incidental sampling
dengan cara mem- berikan skala kepada siswa SMU yang
mempunyai pacar yang ditemui oleh peneliti sendiri
maupun oleh teman-teman peneliti yang diminta
bantuannya
Hasil analisis uji beda terhadap 52 butir skala harga diri
dengan menggunakan SPSS/C+ 6.0
7 Hasil dan Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara
Penelitian perilaku seksual remaja pada kencan dengan harga diri
mereka tidak signifikan di antara anak laki-laki dan di
antara anak perempuan.

Koefisien korelasi antara harga diri dan perilaku seksual


remaja yang sedang berpacaran untuk subjek
laki-laki sebesar - 0,1873 (p>0.050). Artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara harga diri dengan
perilaku seksual remaja yang sedang berpacaran.
Koefisien korelasi antara harga diri dan perilaku seksual
pada remaja yang sedang berpacaran untuk
subjek perempuan sebesar -0,2528 (p<0,050). Artinya
ada hubungan yang negatif antara harga diri dengan
perilaku seksual pada siswa perempuan
Rxy frekuensi berganti pacar (0,3116) yang lebih besar
daripada Rxy harga diri (- 0,1873) hal ini menunjukkan
adanya sumbangan yang lebih besar pada frekuensi
berganti pacar daripada harga diri terhadap perilaku
seksual.
Nama : Viktoria Epriyanti P
NIM :SNR18213031
Mata Kuliah : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Tugas 2

Pembahasan artikel ditinjau dari aspek etik keperawatan:

Menurut pendapat saya artikel ini ditinjau dari asperk etiknya, artikel ini mencakup prinsip
etik yaitu beneficience (berbuat baik). Beneficience adalah melakukan yang terbaik dan tidak
merugikan orang lain , tidak membahayakan pasien . Apabila membahayakan, tetapi menurut
pasien hal itu yang terbaik maka perawat harus menghargai keputusan pasien tersebut, sehingga
keputusan yang diambil perawatpun yang terbaik bagi pasien dan keluarga. Beneficience berarti,
hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
lain. Dalam artikel ini dikatakan perawatan paliatif akan membantu pasien kanker yang
penyakitnya tidak mungkin disembuhkan menghadapi ajalnya secara baik menurut saya adalah
salah satu prinsip berbuat baik.kemudian disampaikan juga dalam artikel ini Apabila pasien
harus sampai pada kenyataan menghadapi ajalnya, maka diharapkan mereka dapat
menghadapinya dalam keadaan fisik dan psikologis yang nyaman dan baik, serta harkat diri yang
tinggi.
Tim sukarelawan dokter asal Singapura akan dipimpin oleh CEO dari HCA Hostice Care
Singapore, Ramaswamy Akhileswaran. Ia akan memimpin tim multidisipliner dari negaranya itu
untuk melatih para praktisi di Jakarta dalam hal penilaian, pengobatan, dan terapi nyeri beserta
keluhan dan gejala yang dialami para pasien kanker. Hal ini berguna untuk meningkatkan
kualitas tenaga kesehatan serta membantu dalam penangan dalam meringankan penderitaan
pasien.
Nama : Viktoria Epriyanti P
NIM :SNR18213031
Mata Kuliah : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Tugas 3

Contoh kasus keperawatan ajal dan paliatif dalam lingkungan masyarakat


Ny. A usia 55 tahun menderita penyakit kanker tenggorokan stadium 4 dan dirawat di ruang
ICU kemudian karna penyakitnya sudah tidak dapat disembuhkan keluarga tenaga medis
menyarankan agar pasien dirawat dirumah oleh keluarga. Keluarga pasien juga berusaha
mempertahankan klien tapi sudah sulit untuk ditangani karna sudah memasuki stadium yang
berat. Dalam aspek spiritual juga sudah dilakukan, biasanya memnggil tokoh agama untuk
mendoakan kesembuhannya. Klien sudah bebrapa kali masuk rumah sakit dan semakin lama
keadaannya semakin memburuk. Dan sudah bnyak biaya yang dikeluarkan. Akhirnya keluarga
pasien memutuskan menyetujui agar pasien dirawat dirumah oleh keluargnya.
Pendapat saya mengenai kasus ini tenaga kesehatan menyerahkan keputusan sepenuhnya
kepada keluarga pasien untuk menyetujui penghentiann tindakan medis tepat. keputusan tersebut
sepenuhnya diserahkan pada keluarga yang mana termasuk dalam prinsip etik otonomi. Tenaga
kesehatan meyampaikan kondisi pasien yang sebenarnya, keluarga berhak tau bagaimna
perkembngan atau kemunduran kondisi pasien. Pasien juga lebih baik dirawat dirumah, dengan
begitu pasien menjadi semakin dekat dengan keluarga dan mendapatkan kasih sayang serta
dukungan dari keluarga dirumah dan dilingkungan dalam fase akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai