Stres Kerja PDF
Stres Kerja PDF
2002, NO. 1, 28 - 42
ABSTRACT
maupun pengambilan putusan dan penen- akan dicapai dalam melakukan suatu tugas
tuan kebijakan. akan dipengaruhi oleh faktor tertentu yang
disebut dengan nilai pendukung prestasi
kerja.
META-ANALISIS
Azwar (1987) prestasi kerja adalah hasil
Tugas utama penelaahan ilmiah adalah yang dicapai seseorang dalam melakukan
menemukan kebenaran ilmiah yang suatu tugas. Prestasi dapat diartikan sebagai
sifatnya objektif, dapat diverifikasi dan hasil yang telah dicapai, dilakukan atu
dikomunikasikan untuk memenuhi fungsi- dikerjakan (Poerwodarminto, 1982).
nya, yaitu: membuat deskripsi, menjelas- Prestasi yang dicapai seseorang dalam
kan, pengembangan teori, membuat bekerja disebut dengan prestasi kerja.
prediksi serta melakukan kontrol
(suryabrata, 1998). Untuk dapat memenuhi Prestasi kerja dapat diartikan sebagai
fungsi ilmiah tersebut, hasil-hasil penelitian hasil atau taraf kesuksesan yang dapat
memerlukan suatu metode ilmiah yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
sistematis untuk mengintegrasikan temuan- pekerjaan, menurut kriteria yang berlaku
temuan atau hasil-hasil penelitian. dari pekerjaan tersebut (Baskorowati,
1987). Uraian ini didukung pula oleh
Namun kenyataannya telah diketahui Mitcel (1985) yang mengatakan bahwa
bersama bahwa putusan yang dilakukan prestasi kerja merupakan perpaduan antara
oleh penentu kebijakan biasanya kemampuan dan motivasi.
didasarkan pada sejumlah hasil penelitian
mengenai fenomena tertentu. Oleh karena
berbagai keterbatasan studi tunggal, sangat Nilai Pendukung Prestasi Kerja
jarang terjadi putusan apalagi yang bersifat Cormic dan Tiffin (1979) merumuskan
strategis yang didasarkan pada hasil suatu terdapat tiga hal yang mempengaruhi
studi tunggal, apakah berasal dari prestasi kerja seseorang, antara lain:
penelitian survei, eksperimen lapangan
ataupun eksperimen laboratorium. Keter- a. Faktor individual, yang meliputi sifat-
batasan-keterbatasan tersebut pada studi sifat fisik, sifat-sifat kepribadian, minat
tunggal ini bisa terjadi karena kelemahan ataupun motivasi, umur, jenis kelamin,
pada alat ukur yang digunakan, cara tingkat pendidikan dan pengalaman
pengukuran, waktu pengukuran, subjek kerja.
penelitian maupun faktor-faktor lain yang b. Faktor situasional, yang meliputi faktor
tidak terspesifikasi (Suryabrata, 1998). fisik dan pekerjaan antara lain metode
kerja, pengaturan dan kondisi perleng-
kapan kerja, penataan ruang kerja,
PRESTASI KERJA
keadaan lingkungan fisik seperti
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia penyinaran, kebisingan, temperatur
selalu melakukan aktivitas, salah satu maupun ventilasi.
aktivitas itu adalah bekerja. Bekerja c. Faktor sosial dan organisasi antara lain
mengandung arti melaksanakan suatu tugas kebijakan perusahaan, jenis latihan dan
dngan hasil yang akan dicapai, hasil yang
pengawasan, sistem upah, di ling- kualitas total dalam suatu hasil pekerjaan,
kungan sosial. dibutuhkan orang-orang yang cerdas dan
bukan pekerja keras. Dengan demikian
Strees dan Porter (1983) berpendapat dibutuhkan suatu keahlian khusus dalam
bahwa prestasi kerja individu merupakan pelaksanaan pelatihan dan ini merupakan
fungsi gabungan dari beberapa faktor suatu seruan khusus bagi dunia pendidikan.
penting, yaitu: Kali ini karyawan membutuhkan gambaran
a. Kemampuan tentang dirinya secara suportif dan bersifat
b. Perangai instruktif. Walaupun setiap faktor mempu-
c. Minat seseorang pekerja nyai arti yang penting, tetapi kombinasi
beberapa variabel tersebut sangat
d. Kejelasan dan penerimaan atas penje-
menentukan tingkat keberhasilan pekerja.
lasan peranan seorang pekerja.
e. Tingkat motivasi kerja. Berikut ini disampaikan suatu model
tentang gambaran dan penghargaan bagi
Suatu hasil penelitian yang dilakukan karyawan, merupakan hubungan yang
oleh Kreitner (2000) didapatkan suatu hasil penting dalam lingkup prestasi kerjanya.
bahwa untuk mencapai produktivitas dan
RESULT
- Learning
ABILITY EFFORT - Personal Development
- Stabel, Strong Job
Performance
Dari uraian di atas, maka prestasi kerja melakukan pekerjaannya yang ditugaskan/
secara garis besar dipengaruhi oleh dua diberikan kepada karyawan tersebut.
faktor, yaitu faktor internal dan faktor Penilaian prestasi kerja formal biasanya
eksternal. Faktor internal meliputi: berlangsung pada periode waktu tertentu,
kemampuan, motivasi, minat, bakat, dan penilaian formal ini paling sering
karakteristik kepribadian, karakteristik dilaksanakan oleh organisasi guna
fisik, pengalaman, tingkat pendidikan, mengevaluasi prestasi kerja karyawan.
pengetahuan, ketrampilan, jenis kelamin, Penilaian prestasi kerja informal terjadi
persepsi terhadap peran, dan usia. Faktor saat supervisor merasa membutuhkan
eksternal meliputi imbalan, desain kerja, komunikasi (Simamora, 1997). Dampak
kepemimpinan, tujuan pekerjaan, metoda penilaian prestasi kerja adalah:
kerja, kondisi perlengkapan kerja dan
desain, lingkungan fisik, lingkungan sosial, a. Bagi individu, sebagai tindakan disi-
isi dan struktur kegiatan kerja, ruang kerja plin, kenaikan gaji, promosi, pemecatan
(Barrick(1993), Strees dan Porter(1983), atau pemberhentian sementara.
Handoko (1986), Mc. Cormic dan Tiffin b. Bagi organisasi, membantu dalam
(1979)). pengambilan keputusan kompensasi dan
pemberian umpan balik atas prestasi
kerja, membantu saat perekrutan,
Penilaian Prestasi Kerja
seleksi, orientasi dan pelatihan.
Evaluasi prestasi kerja adalah merupa- Pada umumnya yang mempunyai
kan aktivitas yang digunakan sebagai wewenang untuk menilai adalah atasan
persyaratan efektivitas kinerja karyawan. langsung dari para karyawan. Hal itu tentu
Di beberapa organisasi, 2 sistem evaluasi saja paling logis, karena yang mengetahui
prestasi kerja dikenakan pada karyawan pekerjaan karyawan sehari-hari adalah
yaitu secara formal dan informal. Manajer atasannya langsung. Ada yang berke-
akan selalu berpikir tentang bagaimana beratan kalau penilaian hanya dilakukan
karyawan bekerja dengan baik, dan ini oleh atasan langsung sendiri saja, karena
yang disebut dengan system informal. dikhawatirkan adanya unsur subyektivitas
Sedangkan system formal adalah system yang tinggi, maka ada yang menggunakan
yang dirancang secara reguler oleh beberapa orang untuk menilai prestasi
organisasi secara sistematis mengevaluasi bawahan.
prestasi kerjanya (Ivancevich, 2001).
Menurut Manulang (1981) penilaian
Penilaian kinerja adalah penilaian yang prestasi kerja adalah suatu penilaian secara
dikenakan pada prestasi kerja dan sistematis kepada pegawai oleh beberapa
akuntabilitas karyawan. Penilaian prestasi orang ahli untuk suatu atau beberapa tujuan
kerja (performance appraisal) secara tertentu.
keseluruhan merupakan proses yang
berbeda dari evaluasi pekerjaan (job Dengan demikian tujuan penilaian
evaluation). Penilaian kinerja dilakukan prestasi kerja adalah proses untuk menilai
berkenaan dengan seberapa baik seseorang atau mengevaluasi secara sistematis
prestasi kerja karyawan suatu perusahaan
atau organisasi dalam periode waktu untuk
Stressful Risk of
Job Injury
Conditions and
Illness
Individual and
Situasional Factors
3. Kesalahan pengukuran pada variabel mengabaikan fakta bahwa ada salah satu
independen. atau beberapa informasi artifak yang tidak
4. Dikotomi pada variabel dependen. tersedia. Meta-analisis berbekal hasil
5. Dikotomi pada variabel independen. analisis penelitian individual, baik
penelitian korelasional maupun penelitian
6. Variasi rentangan dalam variabel
eksperimental (Sugiyanto, 2002).
independen.
7. Artifak atrisi. Berbeda dengan penelitian korelasional,
pada penelitian perbandingan, sebelum
8. Ketidaksempurnaan validitas konstruk
memulai analisis terlebih dahulu dilakukan
pada variabel dependen.
konversi harga F ke dalam harga t, r dan d
9. Ketidaksempurnaan validitas konstruk agar dapat dilakukan analisis lebih lanjut.
pada variabel independen. Rumus konversi:
10. Kesalahan pelaporan atau trankrip-
d = 2t / √ N atau
sional.
2
11. Varians yang disebabkan oleh faktor d = 2 r/√(1-r)
luar. r = t /√ t2 + (N-2)
Adapun langkah-langkah yang harus r = (d/2)/√(1 + (d/2)2 (1)
ditempuh dalam meta-analisis meliputi t =√F
proseur sebagai berikut:
D = ∑ Wi di/∑ Ni
1. Mengidentifikasi dan memformulasikan
permasalahan penelitian. Selanjutnya analisis korelasi meta-
analisis Hunter-Schmidt meliputi langkah-
2. Mengumpulkan data melalui seleksi
langkah, sebagai berikut:
artikel atau hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan permasalahan pene- 1. Menghitung mean korelasi populasi, ρxy
litian. (r), dihitung dengan menggunakan
rumus:
3. Penjelasan dan evaluasi data
∑ [ Ni ri ] / ∑ NI (2)
4. Analisa dan interpretasi hasil analisa itu
sendiri. r adalah korelasi studi I, n dan Ni
adalah jumlah individu dalam studi i.
Secara garis besar, meta-analisis dilak-
sanakan dalam dua tahapan. Tahap 2. Menghitung varians r, S2r (σ2r) dengan
pertama, bare-bone meta-analysis, yaitu rumus:
meta analisis yang yang dimaksudkan ∑ [ Ni (ri –r)2 ] / ∑ NI (3)
untuk mengoreksi artifak-artifak yang
informasinya tersedia pada hampir semua 3. Menghitung varians kesalahan
studi. Tahap kedua, meta-analisis yang pengambilan sampel:
dimaksudkan untuk mengoreksi artifak- (σ2e) = ( 1 – r 2 )2 / (N – 1 ) (4)
artifak yang informasinya hanya tersedia 4. Menghitung varians yang dikoreksi atau
secara random atau sporadis. Jadi meta- varians yang sesungguhnya:
analisis tetap dapat dilakukan dengan
menggunakan distribusi efek artifak dan (σ2 ρxy) = σ2r - σ2e (5)
Perhitungan Bare Bones Meta-Analisis secara random atau sporadis, dengan rumus
sebagai berikut:
Dalam perhitungan Bare Bones meta-
analisis ini (Hunter dan Schmidt 1990), a. T = ∑ Ni
dilakukan untuk semua studi, maupun b. N = T/K
Jenis
Sign
Th Peneliti N Relia ryy a rxx b R
(p)
bilitas
1986 Robert L.M. 268 CA 0.68 0.82 - - 0.90** p<01
1986 Stephen (Studi I) 104 CA 0.20 0.45 0.86 0.93 0.30** p<01
1986 Stephen (Studi II) 206 CA 0.54 0.73 0.83 0.91 0.24** p<01
1988 Paul E. Spector 191 Ce.A 0.57 0.75 0.19 0.44 0.51** p<01
1989 Michael R.F. 332 Ce.A 0.29 0.54 0.46 0.68 0.02* p<05
1989 Booney Vance 28 Ce.A - - - - 0.40* p<05
1990 Stephen D 114 CA - - - - 0.35** p<01
1992 Cheri Ostrof 13808 CA - - - - 0.28** p<01
1993 Murray-Barrick 154 TR - - 0.33 0.57 0.03 p<01
1995 Linda Sue 152 TR - - - - 0.16* p<05
1995 Moch. Razali 209 CA - - -0.32 0.57 0.92** p<01
1997 Dianne, M.T. (Studi I) 44 LM -0.36 0.6 -0.29 0.54 0.45* p<05
1997 Dianne, M.T. (Studi II) 60 LM 0.46 0.68 0.25 0.5 0.86** p<01
1998 Theresa 2256 - - 0.13 0.36 0.25* p<05
1999 Vivian KG & Thomson 308 CA - - - - 0.77* p<05
1999 Yun Iswanto 42 CA - - - - 0.46** p<01
2002 Murray B. & Mike 164 Ce.A - - 0.41 0.64 0.84* p<05
M 0.653 0.614
SD 0.047 0,046