Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika pada Bab I pasal I
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Sedangkan menurut UU No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian


narkotika adalah “ zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.” Sebenarnya Narkoba itu legal yang digunakan dalam dunia kedokteran,
namun saat ini narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang
menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan narkoba dengan alasan untuk
kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui bahaya narkoba.

Kata “ narkotika “ sendiri berasal dari Bahasa Yunani “ Narkoum “ yang berarti membuat
lumpuh atau membuat mati rasa. Namun perlu diketahui sebelumnya bahwa narkotika
memiliki khasiat dan manfaat yang digunakan dalam dunia kedokteran untuk penanganan
kesehatan, serta berguna bagi penelitian perkembangan ilmu pengetahuan farmasi/
farmakologi. Ironisnya saat ini malah disalahgunakan oleh pihak tertentu yang menjadikan
narkotika sebagai komoditas ilegal. Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya
singkatan kata tersebut memang sangatlah berbahaya bagi manusia. Narkoba dapat merusak
kesehatan manusia baik secara fisik, emosi maupun perilaku pemakainya. Bahkan pada
pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah overdosis bisa
mengakibatkan kematian. Namun sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat
berbahaya, masih saja ada orang-orang yang menyalahgunakannya.

Data BNN menyebutkan bahwa rata-rata 50 orang meninggal karena narkoba setiap hari.
50 orang setiap hari yang berarti sekitar 18.000 orang setiap tahunnya. Ironisnya, 18.000
sumber daya manusia yang seharusnya bisa memberikan inovasi dan tenaganya dalam rangka
meningkatkan pembangunan Indonesia diberbagai sektor justru merelakan nyawanya
menjadi budak nafrkoba tanpa ada konstribusi untuk negara. Pada tahun 2016, tercatat
sebanyak hampir 4 juta jiwa dari perkiraan Badan Narkotika Nasional ( BNN ) yang
mencapai 5,1 juta jiwa. Menurut UNODC ( United Nations Office on Drugs and Crime ),
pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai angka 5.060.000 orang. Dengan rincian
pengguna crystalline methamphetamine ( sabu ) 1,2 juta orang ; cannabis ( ganja ) 2,8 juta
orang ; ekstasi 950 ribu orang dan heroin 110 ribu orang, dari jumlah ini 52,5% berusia
dibawah 30 tahun, kelompok pemuda remaja dan produktif.

Dari data tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pengguna narkoba umumnya adalah para
remaja. Kurangnya ilmu pengetahuan serta pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya
narkoba ternyata masih belum dihayati benar oleh para remaja khususnya di indonesia. Pada
awalnya orang-orang yang mengkonsumsi narkoba ketika berada di jenjang SMP. Di SMP
mereka tertarik mencoba minuman keras. Ketika mereka sudah masuk SMA mereka mulai
mencoba obat-obatan yang dosisnya tinggi. Orang-orang mengkonsumsi narkoba itu
bertujuan untuk menenangkan diri dari masalah yang dihadapinya.

Narkotika yang disalahgunakan oleh setiap individu dapat membawa efek-efek


negatif terhadap tubuh pemakai itu sendiri baik secara fisik maupun psikis. Karakteristik
psikologis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan terjadinya tindakan
penyalahgunaan narkoba. Jika pelajar mengkonsumsi narkoba tanpa henti ( ketagihan ) akan
merusak beberapa jaringan di tubuh yang mengakibatkan tidak konsen dalam pelajaran,
selalu gelisah, tidak fokus pada pelajaran sehingga prestasi siswa pecandu akan menurun.

Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak digencarkan dan keluhan serta
kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba yang telah mendunia, namun tetap saja
masih banyak para remaja hingga anak dibawah umur yang terjerumus diluar pengawasan
masyarakat disekitarnya. Karena itu, melalui proposal penelitian ini penulis berharap para
remaja lebih waspada dan peduli akan kesejahteraan bersama demi perbaikan bangsa dan
masa depan yang cerah.
1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan pada proposal ini
adalah Bagaimana dampak penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja terhadap kesehatan
mental dan fisik?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah penelitian ini dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kesadarn siswa SMAN 5 Cimahi terhadap korban.


2. Untuk memberitahu bahay narkoba terhadap remaja.
3. Untuk mengetahui mengapa remaja menggunakan narkoba.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi penggunaan narkoba di kalangan remaja.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan proposal ini adalah agar pembaca dapat mengetahui sejauh mana
dampak atau pengaruh penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja Kota Cimahi.

1.5 Metode Penelitiaan


 Dalam penelitian ini digunakan metode observasi tidak langsung. Menurut Margono
observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Dengan itu tujuannya adalah mendapat gambaran
dengan akurat tentang setiap siswa akan dampak narkoba bagi dirinya kedepan.
 Observasi ini dilakukan oleh penulis dengan mengunjungi BNN Kota Cimahi untuk
mengumpulkan data.
 Metode pengumpulan data dilakukan oleh penulis yaitu metode wawancara secara
langsung dan jenis data yang digunakan adalah kualitatif yaitu dengan mengajukan
penambahan secara langsung di mana penulis mencari data tersebut di BNN Kota
Cimahi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Narkoba dan Penyalahgunaannya

Narkotika / narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan obat atau bahan
berbahaya yang telah populer beredar di masyarakat perkotaan maupun di perdesaan,
termasuk bagi aparat hukum. Narkoba merupakan bahan atau zat yang bila masuk ke dalam
tubuh akan memengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat atau otak sehingga bilamana
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik dan psikis atau jiwa.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintesis maupun semi sintesis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika,psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.


Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

- Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari baik tanaman sintesis maupun semi
sintesis dan dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hiangnya rasa,
mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri dan dapat menyebabkan ketargantungan
- Psikotropika adalah zat atau obat ,baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psiko aktif melalu pengaruh selektif pada susunan syaraf rusak yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
- Bahan adiktif lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaanya dapat menimbulkan ketergantungan.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba bukan untuk maksud pengobatan


tetapi ingi9n menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebihan, teratur dan cukup lama
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental dan kepribadiannya.

2.2 Jenis-Jenis Narkotika

Jenis narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin ( purauw ) , petidin,
termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain. Sedangkan jenis psikotropika
yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, sabu, obat penenang seperti
mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK termasuk LSD, Plushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan atau zat bukan narkotika dan psikotropika seperti
alkohol atau etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup maupun pelarut.

Seringkali pemaikaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja ( usia 14-20
taun ) harus diwaspadai orang tua karna umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung
menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba lain yang lebih berbahaya (putauw).

1. OPIAT/OPIUM
Merupakan golongan narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap.
- Menimbulkan rasa kesibukan
- Menimbulkan semangat
- Merasa waktu berjalan lambat
- Pusing,kehilangan keseimbangan atau mabuk
- Merasa rangsang birahi meningkat
- Timbul masalah kulit dimulut dan hidung

2. MORFIN
Morfin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan
zat kimia untung penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien penyakit
tertentu. Cara pemakaiannya disuntik dibawah kulit, kedalam otot atau pembuluh
darah.
- Menimbulkan mual, muntah, sulit buang hajat besar
- Mulut kering dan warna muka berubah
- Berkeringat
- Dapaat menyebabkan pingsan dan jantung berdebar debar
- Gelisah dan perubahan hati

3. HEROIN
Heroin adalah keturunan morfin atau opioda semi sintetik dengan proses kimiawi
yang dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan ysng bersifat ganda
dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleha para pecandunya yang bodoh
dengan cara menyuntik heroin keotot.
- Denyut nadi melambat
- Tekanan darah menurun
- Membuntuk dunia sendiri
- Diafragma mata mengecil
- Penyimpangan perilaku

4. Ganja atau Kanabis


Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica.pada tanaman ini terkandung 3
zat utama yaitu tetrahidrokanibinol, kanabinol dan kanadibiol. Cara penggunaan
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau menggunakan pipa rokok
- Denyut jantung lebih cepat
- Mulut dan tenggorokan kering
- Sulit mengingat
- Kadang kadang menjadi agresif
- Sensitif dan gelisah
- Berfantasi

5. KOKAIN
Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca (
erythoroxylon coca ) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan
cara atau teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman , dihisap seperti
rokok, disuntik kepembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil dan
beragam metode lainnya.

2.3 Kesehatan Fisik dan Psikis

I. Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Sedangkan pengertian kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun


1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “ suatu keadaan fisik, mental
dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.”
Dalam undang-undang no.9 tahun 1960 pasal 2 bab I menyebutkan bahwa kesehatan
meliputi kesehatan badan, rohani, sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan.

II. Pengertian Kesehatan Psikis atau Mental

Kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan


sesuai usianya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya sendiri, seperti
menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan dan masyarakat, serta
teman sebaya.

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup
harmonis dan produktif, sebagai bagian yang utuh dan kualitas hidup seseorang dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia.

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian kesehatan mental dari para ahli, yaitu
sebagai berikut:

1. Hadfield menyatakan bahwa, kesehatan mental adalah upaya memelihara mental yang
sehat dan mencegah agar mental tidal sakit.
2. Alexander Schneiders menyatakan bahwa, kesehatan mental adalah suatu seni yang
praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan
dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-
gangguan psikologis.
3. Carl Witherington menyatakan bahwa, kesehatan mental adalah ilmu pemeliharaan
kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam
mengembangkan mental yang sehat.

III. Pengertian Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik adalah keadaan baik, artinya bebas dari sakit, seluruh badan serta
bagian-bagiannya.
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau
tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

2.4 Remaja

Di zaman modern ini, terjadi perkembangan pendidikan yang pesat, terutama


psikologi dan ilmu pendidikan. Salah satu kemajuan di bidang psikologi adalah dicarinya
fase-fase perkembangan manusia, ciri-ciri dan gejala-gejala yang tampak pada setiap fase
perkembangan tersebut secara mendalam. Pada fase-fase perkembangan itu, masa remaja
merupakan pusat perhatian. Hal ini disebabkan karena masa remaja merupakan masa transisi
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Menurut Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, karakteristik remaja umumnya


memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga seringkali ingin mencoba-coba, mengkhayal
dan merasa gelisah serta berani melakukan pertentangan jika dirinya merasa disepelekan atau
tidak dianggap. Seringkali remaja melakukan perbuatan-perbuatan menurut normanya sendiri
karena terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsisten di masyarakat yang dilakukan oleh
orang dewasa.

Menurut Soerjono Soekanto, masa remaja merupakan gejala sosial yang bersifat
sementara dari kedudukannya mengakibatkan remaja masih mencari identitasnya.

Salah satu karakteristik remaja ialah berkeinginan besar untuk mencoba segala hal
yang belum diketahuinya, hal inilah yang biasanya membuat remaja terjerumus pada
narkoba.

2.5 Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba
yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dampak dapat terlihat pada fisik maupun psikis ( mental ) seseorang.

 Dampak terhadap fisik


a. Gangguan pada sistem saraf (neurologis) seperti : kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah, seperti : infeksi akut otot jantung,
gangguan pembuluh darah.
c. Gangguan pada kulit, seperti : penanahan, alergi, eksim.
d. Gangguan pada paru-paru ( pulmoner ) seperti : penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas.
e. Sering sakit kepala, mual-mual, dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati
dan sulit tidur.
f. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan produksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakaturan menstruasi, dan
amenorhoe ( tidak haid )
g. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakai jarum suntik secara
bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,C dan HIV.
 Dampak terhadap Psikis ( mental )
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
b. Hilangnya kepercayaan diri, apatis, mengkhayal, penuh curiga.
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Dampak terhadap psikis ( mental ) pada remaja ini membuat remaja menjadi malas
belajar yang bisa membuat prestasinya menurun.

Jadwal Pelaksanaan

No. Nama Kegiatan Bulan


1. Persiapan : penyusunan proposal, penyusunan 19- 21 Januari 2019
instrument dan studi dokumentasi
2. Pelaksanaan penelitian 25 Januari 2019
3. Seminar proposal atau desain penelitian 28 Januari 2019
4. Analisis data 28 Januari 2019
5. Penyusunan laporan 30 Januari 2019
6. Seminar hasil penelitian, penyelesaian laporan
Rencana Anggaran

No. Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah


1. Kertas polio
2. Pulpen
3. Pensil
4. Print
5. Jilid biasa
6.
7.
8.
9.

Anda mungkin juga menyukai