Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Teori Belajar
a. Behavioristik (Stimulus-Respon)
Tokoh : Thorndike (Alat indra Law of effect, excercise, readiness), Watson (kebiasaan tingkah
laku yang dapat diukur), Clark Hull (Kebutuhan biologis danpemuasan kebutuhan biologis), Edwin
Guthrie (punishment), Skinner (penguatan positif dan negatif)
b. Kognitivisme (Tahapan perkembangan anak)
- Asimilasi a/ penyatuan info baru ke kognitif yg sdh dimiliki
- Akomodasi a/ penyesuaian struktur kognitif ke situasi baru.
- Ekuilibrasi a/ penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi
Tokoh :
- J. Piaget (proses genetik)
Tahap sensorimotor (0-2 tahun) kegiatan motorik dan persepsi sederhana
Praoperasional (2-7/8 tahun)
Praoperasional (2-4 tahun) penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan berkembang
proses intuitif
Intuitif (4-7 tahun) kesan abstrak, mengungkapkan isi hati secara simbolik
Operasional konkrit (7-12 tahun) menggunakan aturan yang jelas dan logis namun
hanya pada benda konkrit
Operasional formal (11-18 tahun) sudah mampu berpikir abstrak dan logis, berpikir
ilmiah
- Jerome Bruner (fungsi kognitif) menemukan konsep
Tahap enaktif pengetahuan motorik
Ikonik memahami objek melalui gambar atau visualisasi verbal
Simbolik ide/agasan abstrak, kemampuan berbahasa dan logika
- David Ausubel (beljar bermakna)
Hirarki belajar urutan materi dengan memunculkan gagasan mengenai prasyarat
belajar, yang di tuangkan dalam struktur isi
Analisis tugas urutan dalam tugas belajar
Subsumptive sequence umum ke rinci, asimilasi pengetahuan
Kurikulum spiral cara mengurutkan pengajaran. Umum ke rinci
Skema umum ke rinci. Mengaitkan dengan struktur kognitif yang sudah ada
Webteaching menata urutan isi bidang studi yang dikembangkan dengan menampilkan
pentingnya peranan struktur pengetahuan yang telah dimiiki oleh seseorang dan yang
akan dipelajari
Elaborasi integrasi pengetahuan pada tingkat makro
c. Konstuktivisme (konstruksi pengetahuan)
Tokoh
- Lev Vygotsky belajar dengan bantuan orang lain
d. Humanistik memanusiakan manusia
Tokoh
- Kolb (4 tahap belajar)
Pengetahuan konkrit memahami sesuatu sebagaimana adanya
Pengamatan aktif dan reflektif melalukan observasi ttng peristiwa yang dialaminya juga
melakukan refleksi
Konseptualisasi membuat abstraksi, mengembangkan teori, konsep, dan prosedur ttng objek
yg menjdi perhatiannya
Eksperimentasi aktif eksperimen secara aktif
- Honey dan Mumford (macam2 siswa)
Kelompok aktivis senang melibatkan diri pada beragai kegiatan
Kelompok reflektor berhati2 dan penuh pertimbangan
Teoris sangat kritis, suka menganaisis, berpikir rasional dgnpenalarannya
Pragmatis praktis
- Hubermas (tipe belajar)
Belajar teknis bagaimana berinteraksi dgn lingkungan alam scra benar
Praktis berinteraksi dgnlingkungan sosialnya
Emansipatoris kesadran akan transformasi budaya
- Bloom & krathwohl (taksonomi bloom)
Domain kognitif
Pengetahuan (mengingat, menghafal)
Pemahaman (menginterpretasikan)
Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
Analisis ( menjabarkan suatu konsep)
Sintesis (menggabungkan bagian konsep menjadi utuh)
Evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode, dll)
Domain pikomotor
Peniruan (menirukan gerak)
Penggunaan (menggunakan konsep u/ melakukn gerak)
Ketepatan (melakukan gerak dgn benar)
Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus)
Naturalisasi (melakukan gerak scr wajar)
Domain afektif
Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
Merespon (aktif berpartisiasi)
Penghargaan ( menerima nilai2 dan setia pd nilai trtentu)
Pengorganisasian (menghubungkan nilai2 yg dipercayai)
Pengamalan (menjadikan nilai sebagai bagian dri pola hidup)
2. Evaluasi
a. Pengukuran pemberian angka a/u bentuk kuantitatif
- Skala nominal (kategorikal; jenis kelamin,golongan, dsb),
- ordinal (urutan/jenjang tanpa melihat jarak antar urutan),
- interval (jarak yg sama dri angka yg berurutan),
- rasio (mirip interval, hanya memiliki 0 mutlak)
b. Penilaian proses pengumpulan info secara sistematis (menafsirkan hasil pengukuran)
- Batasan penilaian
Formatif (untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran berlangsung/ materi ajar
setiap pelaksanaan pembelajaran)
Sumatif (materi ajar pada kurun waktu tertentu)
- Prinsip penilaian
Objektif sesuai kriteria yg sdh ditetapkan
Terpadu memadukan kegiatan belajar (kognitif, afektif, psikomotorik)
Sistematis terencana & mengikuti tahapan yg baku
Terbuka terbuka bagi siapa saja
Menyeluruh dan berkesinambungan memperhatikan semua aspek
Adil keadilan bagi seluruh peserta didik
Valid mampu mengukur kompetensi sesuai dgn indikator
Andal dapat dipercaya dan memberikan hasil stabil & berulang
Manfaat memberikan nilai tambah, kebermaknaan, dan kebermanfaatan
- Bentuk Penilaian
Unjuk kerja
Observasi
Tes tertulis
Tes lisan
Penugasan
Portofoliowawancara
Ter inventori
Jurnal
Penilaian diri
Penilaian antar teman
c. Evaluasi
- Model Tyler evaluasi langsung
- Formatif-sumatif evaluasi program pengajaran
- Countenance evaluasi awal, transaksi, dan hasil
- Bebas tujuan tanpa mengetahui tujuan program
- CIPP konteks, masukan, proses, dan hasil
d. Langkah2 kegiatan penilaian hasil belajar
- Perencanaan dan pengembangan perangkat
- Pelaksanaan penilaian a/u pengujian
- Penskoran
- Pelaporan
- Pemanfaatan hasil penilaian
e. Langkah2 menulis tes
- Perumusan tujuan tes
- Penentuan bentuk pelaksanaan tes
- Penyusunan kisi2
- Penulisan butir soal
- Penelaahan butir soal
- Uji coba/ analisis
- Perakitan soal/perangkat tes
f. Analisis kualitas
- Tingkat kesukaran angka yg mnunjukkan besarnya proporsi peerta tes yang menjawab betul (0-
1). Jika 0 (sukar) dan 1 (terlalu mudah)
- Daya beda tingkat kemampuan suatu butir soal untuk membedakan kelompok pandai dan kurang
pandai
- Keberfungsian alternatif pilihan jawaban (pengecoh 5%)
- Omit proporsi tidak menjawab semua alternatif jawaban (10%)
- Validitas memberikan hasil yang tepat dan akurat
- Reabilitas konsistensi
g. Prosedur pengolahan nilai
- Melakukan penskoran
- Mengkonversi skor mentah ke skor standar
- Mengkonversi skor standar ke dalam nilai
3. Model pembelajaran
a. Pendekatan saitifik
- Mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengkomunikasikan
b. Kooperatif
- Karakteristik
Belajar dlm kelompok kecil
Melakukan interaksi seperti diskusi, curah pendapat dll
Tiap individu memiliki tanggung jawab bagi pencapaian tujuan
Guru sebagai fasilitator
Slavin
Ketergantungan positif
Interaksi tatap muka
Tanggung jawab individual
Keterampilan kooperatif
Proses kelompok
Pengelompokan siswa secara heterogen
Kesempatan yg sama
- Tahap umum
Orientasi
Kerja kelompok
Tes/kuis
Penghargaan kelompok
- Model2
STAD
Orientasi
Guru mempresentasikan materi
Siswa belajar atau berdiskusi dalam kelompok
Siswa mengerjakan kuis individual
Pemberian skor peningkatan individual
Penghrgaan kelompok
Penutup
Jigsaw
Pemberian materi yang sudah dipecah berikut lembar kerja ahli kepada kelompok asal
Diskusi kelompok ahli
Diskusi kelompok asli
Mengerjakan kuis
Peghargaan
GI
Siswa dihadapkan pada situasi yang problematis
Siswa merumuskan tugas2 belajar dan mengorganisasikannya
Siswa melakukan kegiatan belajar individual dan keompok
Menganalisis kemajuan proses dlm penelitian kelompok
Melakukan proses pengulangan
PBL
Orientasi (masalah aktual)
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Project Based learning
Mementukan pertanyaan mendasar
Mendesain perencanaan projek
Menyusun jadwal
Memonitor peserta didik dan kemajuan projek
Menguji hasil
Mengevaluasi pengalaman
Simulasi
Orientasi
Latihan partisipasi
Pelaksanaan simulasi
Wawancara partisipan
4. Gaya Belajar
a. Kecerdasan majemuk
- Logis matematika perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, perhitugan
deduktif-induktif
- Bahasa menggunakan kata, baik verbal mapun tulisan
- Musikal kepekaan irama, melodi, warna suara
- Visual spasial mempersepso berupakepekaan warna, bentuk, ruang, hubungan yg terjadi
- Kinestetis kemampan fisik, kecepatan, kelenturan, kekuatan
- Interpersonal suara, gerak, isyarat membedakan tanda interpersonal
- Intrapersonal memahami diri sendiri
- Naturalis mengenali benda fisik dan fenomena alam
5. Penyusun atom proton, elektron, neutron
6. Letak Unsur dalam SPU golongan = e valensi, per = n kulit
a. blok s s1 = IA, s2 = IIA
b. blok p (s + p) 3 = III A-VIII A
c. blok d (s + d) 3 = III B, 8-10 = VIII B
d. blok f 4f (lantanida), 5f (aktinida)
7. Sifat unsur
J E S K A
Kiri-kanan K B K B B
Atas-bawah B K B K K
A. REDUKSI kiri-kanan reduksi makin besar
B. Asam-basa kiri-kanan asam makin kuat
8. Ikatan Kimia
a. Ikatan Ion elektrovalen ion positif + negatif
b. Ikatan kovalen elektron bersama
9. Bentuk geometri
Jml domain Jml domain Jml domain
elektron elektron elektron Rumus contoh
Bentuk
total ikatan bebas umum
(DET) (DEI) (DEB)
2 2 0 AX2 linear BeH2, BeCl2.
3 0 AX3 Segitiga planar BH3,BF3,BCl3
3 2 1 AX2E Huruf V SO2
BF4-, BeCl42-, CH4,
4 0 AX4 tetrahedral
CCl4, SiCl4
3 1 AX3E Piramida trigonal NH3,NCl3,H3O+,PCl3
4
H2O, OCl2, SCl2,
2 2 AX2E2 Huruf V
SeCl2, TeCl2
1 3 AXE3 linear HF, OH-
PF5, PCl5
5 0 AX5 Trigonal bipiramida (TBP)
SF4, SeF4, TeCl4
5 4 1 AX4E Seesaw atau disfenoidal
ClF3, BrF3
3 2 AX3E2 Huruf T bengkok
2 3 AX2E3 linear ICl2-, I3-, XeF2
6 0 AX6 oktahedral SF6, SeF6
Piramida alas bujur sangkar BrF5, IF5
6 5 1 AX5E
terdistorsi
4 2 AX4E2 Bujur sangkar ICl4-, BrF4-, XeF4
7 7 0 AX7 Pentagonal bipiramida (PBP) IF7
10. Gaya antar molekul hidrogen (HF, H2O, NH3, alkohol, karboksilat), van der waals (dipol-dipol, dipol-
nondipol, nondipol-nondipol (london)). Titik didik tertinggi adalah ikatan hidrogen. Yang lain dilihat dari
Mr. Jika Mr relatif sama maka gaya dipol-dipol > dipol-non>non-non
11. Rumus empiris cari perbandingan mol
12. Pereaksi pembatas jumlah lebih sedikit
13. Kadar lihat buku. Sdh tau kan?
14. Kerja, Kalor, dan Gibbs
Q = ∆U+ (P x ∆V)
∆E = ∆H - P∆V
∆G = ∆H - T∆S
∆G = nRT ln P2/P1
∆E = -1,36 (1/n1 – 1/n2) 1 eV = 1,602 x 10-9 J
15. Entapi reaksi kalorimeter Q = m.c.∆T ∆H = -Q/n
16. Entapi reaksi pembentukan standar ∆H = Ka – Ki
17. Entapi reaksi hukum hess bunuh dia!!!!!!!!!!!
18. Entapi reaksi ikatan ∆H = Ki – Ka
19. Laju reaksi
a. Untuk cari orde, matikan yang konsentrasi sama
b. Faktor suhu, konsentrasi, luas permukaan, katalis
c. Perhitungan pengaruh suhu V = Vo (n)∆T/kenaikan t = to (1/n)∆T/kenaikan
20. Kesetimbangan K = [hasil]koef/[reaktan]koef
a. Derajat disosiasi terurai/ mula2
b. Nilai Q
- Jika Q =K setimbang
- Q > K reaksi kanan ke kiri (produk reaktan)
- Q < K Reaksi kiri ke kanan (rektan produk)
c. Kp = Kc.R.T∆n
d. Faktor
- Suhu naik (endo), turun (ekso)
- Konsentrasi tambah (jauh), kurang (dekat)
- Vol besar (koef besar), kecil (koef kecil)
- Tekanan kecil (besar), besar (kecil)
21. Analisis organik/anorganik
Jenis-jenis instrumen kimia
a. UV-Vis mengukur kadar senyawa dari suatu sampel. Contoh : kadar besi
b. FT-IR menentukan gugus fungsi dari suatu sampel
c. GC-MS (kromatografi-spektroskopi massa melakukan pemisahan dari suatu sampel berdasarkan
sifat dan kesamaannya menentukan struktur senyawa
d. HPLC pemisahan terhadap suatu sampel khususnya cair (liquid)
e. AAS analisis kadar analit terutama logam-logam dengan konsentrasi rendah
f. Piknometer massa jenis zat
g. Polarimeter polarisasi u/ glukosa (C optik)
h. Reflaktometer indeks bias
i. Konduktometri daya hantar listrik
j. Potensiometri elektrolisis
Kw
b. Garam basa [OH-] =√ Ka x [G] perhatikan pula valensi lemahnya yah ^^
32. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
a. Biner Ksp = s2
b. Terner Ksp = 4s3
Ion Senama mengurangi kelarutan
Pengendapan Jika Q>Ksp (mengendap) Q<Ksp (larut) Q = Ksp (tepat jenuh)
33. Sifat Koligatif larutan
a. Perhitungan
- Non-Elektrolit
Penurunan tekanan uap P = Po x Xp
Kenaikan titik didih ∆Tb = m x Kb
Penurunan titik beku ∆Tf = m x Kf
Tekanan osmotik = MRT
- Elektrolit
Cukup tambahkan faktor Van Hoff i = 1 + (n-1)α
b. Penerapan Sifat Koligatif
- Penurunan tekanan uap
Kolam apung
- Kenaikan titik didih
Penyulingan minyak bumi
Penyulingan gula
Menambahkan bumbu setelah air mendidih saat memasak
Menambahkan garam saat memasak
- Penurunan titik beku
Membuat campuran pendingin
Anti beku pada radiator mobil
Anti beku dalam tubuh hewan
Mencairkan salju
- Tekanan osmotik
Mengontrol bentuk sel
Mesin cuci darah
Pengawetan makanan
Membasmi lintah
Penyerapan air oleh akar tanaman
Desalinasi air laut (osmotik balik)
Penggunaan cairan tetes mata
34. Koloid
Perbedaan
Jenis-Jenis
Sifat-Sifat Koloid
a. Efek Tyndall penghaburan cahaya oleh partikel koloid
- Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
- Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap
b. Gerak Brown Gerak zig-zag partikel koloid karena tumbukan antara partikel koloid
c. Adsorpsi penyerapan partikel (ion/molekul) pada permukaan koloid
- Penyembuhan sakit perut oleh serbuk karbon (norit)
- Pewarna kain
- Penyembuhan penyakit maag dengan Magnesium hidroksida
d. Elektroforesis Bergeraknya partikel-partikel koloid yang bermuatan karena pengaruh medan listrik
- Penentuan muatan suatu partikel koloid
- Pengurangan zat-zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
e. Koagulasi penggumpalan partikel-partikel koloid karena adanya pemanasan, penambahan elektrolit
atau penambahan koloidyang muatannya berlawanan
- Pembentukan delta pada muara sungai
- Pengolahan karet
- Proses penjernihan air
- Penggumpalan darah
f. Dialisis Pemurnian koloid dari partikel pengotor yang dapat mengganggu kestabilan koloid
- Proses kerja ginjal membersihkan darah
- Proses pencucian darah oleh alat hemodializer
Pembuatan Koloid
a. Cara Dispersi
35. Reaksi Redoks dan Elektrokimia
a. Penyetaraan reaksi
- Buat setengah reaksi
- Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan biloks
- Setarakan jumlah O dengan menambah H2O pada ruas kekurangan (asam) kelebihan (basa)
- Setarakan jumlah H dengan menambah H+ (asam) OH- (basa)
- Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron
- Setarakan jumlah elektron
- Selesai ^^
b. Sel Volta
- Ingat!! KPAN & KRAO
- Esel = Ered - Eoks
- Yang mengalami oksidasi adalah yang memiliki potensial lebih rendah
- X/X+//Y+/Y
- Deret umum : Li K Ba Ca Na Mg Al Mn H2O Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cr Hg Ag Pt Au
(lihat kalau bapak kaisar nanti meninggal H2O zaman kerajaan fir’aun kuda poni senang
pembagian harta sebab bila krupuk hangus agak pahit au)
c. Sel Elektrolisis
- INGAT!! KNPA & KRAO
- Reaksi pada = katoda
Ion-ion IA, IIA, IIIA Al, Mn 2H2O + 2e 2OH- + H2
Ion logam lain Mnn+ + ne- M
Ion H+ 2H+ + 2e- H2
Jika lelehan maka pada poin (1) logamnya yang mengalami reduksi
- Reaksi Pada Anoda
Ion-ion SO42-, NO3- 2H2O 4H+ + O2 + 2e-
Ion VIIA 2X- X2 + 2e
Ion OH- 4OH- 2H2O + 4e- H2
Jika pakai elektroda tidak inert maka yg teroksidasi adalah elektrodanya
d. Hukum Faraday I
- 1 F = 1 mol e = 96500 C
- F = Q/96500 = i x t/96500
- w = eF = eQ/96500 = e x i x t/96500
e. Hukum Faraday II
- w1/e1 = w2/e2
- n1 x e1 = n2 x e2
36. Tata Nama
a. Senyawa Ion kation + anion + ida
b. Senyawa kovalen pakai awalan mono (hanya pada unsur kedua), di, tri, dst + ida
c. Kompleks jumlah ligan + nama ligan + nama atom pusat (kalau kation nama biasa kalau anion pakai
“at”) + (Romawi) nama disambung 1 kata
37. Isomer
a. Isomer struktur adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi strukturnya berbeda.
b. Isomer geometris adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi struktur ruangnya
berbeda.
c. Isomer optik adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul, gugus fungsi, dan posisi gugus
fungsi yang sama, tetapi letak atom atau gugus fungsinya berbeda sehingga memiliki bidang cahaya
polarisasi yang berbeda.
d. Isomer gugus fungsi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama, tetapi gugus
fungsinya berbeda.
e. Isomer posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi yang sama,
tetapi posisi gugus fungsinya berbeda
38. Reaksi pada senyawa organik
a. Reaksi pembakaran + O2 menghasilkan CO2 dan H2O
b. Pada alkana, alkena, dan alkuna
- Adisi pemutusan ikatan rangkap (penjenuhan) Dengan H2, X2, atau HX (markovnikov dan
anti markovnikov [biasanya dengan bantuan katalis peroksida])
- Subtitusi penggantian
- Eliminasi Pembentukan rangkap
- Reaksi ozonolisis mengetahui letak ikatan rangkap
- Reaksi identifikasi ikatan rangkap dengan Br2
c. Pada Turunan alkana
- Alkohol
Alkohol + Na Natrium etoksida + H2
Eter + Na tdk bereaksi
Oksidasi
Alkohol primer aldehid as. Karboksilat
Alkohol sekunder keton
Alkohol tersier tdk mengalami oksidasi
Alkohol + as. Karboksilat ester
Reaksi Uji Iodoform, reaksi uji ini dilakukan untuk menentukan keberadaan gugus metil ujung
dalam senyawa alkohol atau senyawa karbonil (aldehida atau keton): CH3-CHOH- atau CH3-
CO-
Alkohol + asam halida/PX3/PX5 haloalkana
Dehidrasi alkohol alkena
Uji Lukas membedakan alkohol primer, sekunder, tersier
- Eter
Eter + asam halida alkohol + haloalkana
Eter + PX5 halo alkana
- Aldehid
Aldehid dioksidasi asam karboksilat
Aldehid + fehling/benedict asam karboksilat + endapan merah bata
Aldehid + Tolllens asam karboksilat + cermin perak
Adisi aldehid alkohol primer
- Keton
Adisi keton alkohol sekunder
- Asam karboksilat
Asam karboksilat + alkohol ester
39. Asam amino dan Protein
a. Asam amino esensial tdk dapat diproduksi oleh tubuh asam amino esensial: valin (Val), leusin
(Leu), isoleusin (Ile), fenilalanin (Phe), triptofan (Trp), treonin (Thr), metionin (Met), lisin (Lys),
histidin (His), dan arginin (Arg).
b. Asam amino nonesensial ada dalam tubuh glisin (Gly), alanin (Ala), asparagin (Asn), glutamin
(Gln), prolin (Pro), serin (Ser), tirosin (Tyr), asam glutamat (Glu), sistein (Cys), asam aspartat (Asp),
sistin (Cys-Cys), hidroksiprolin, hidroksilisin.
40. POLIMER
Sumber Nama Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat/Kegunaan
Protein Asam amino Kondensasi Daging, telur
Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum
Alam Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu
As. Nukleat Nukleotida Kondensasi RNA
Karet alam Isoprene Adisi Getah pohon karet
Polietena Etena Adisi Plastik
PVC Vinil klorida Adisi Pipa, lantai
Polipropilena Propena Adisi Tali plastic
Teflon Tetrafloroetilena Adisi Panci anti lengket
Sintesis Bakelit Formaldehid+fenol Kondensasi Alat listrik
Dakron Etilena glikol Kondensasi Kain sintesis
Nilon Heksametilena Kondensasi Parasut
diamida + as.
Adipat
43. Radioaktif
Jenis sinar
a. Sinar α massa yang besar, daya tembus sinar ini paling lemah di antara sinar radioaktif, namun empunyai
daya pengion yang paling kuat. Sinar ini dibelokkan oleh medan magnet ke arah kutub negatif.
b. Sinar β partikel ini dapat dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi. Energi sinar beta
sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah.
Dalam medan magnet, sinar ini membelok ke arah kutub positif.
c. Sinar γ Sinar gama memiliki daya tembus yang sangat besar, paling besar di antara sinar radioaktif tetapi daya
pengionnya paling lemah. Sinar ini tidak bermuatan listrik sehingga tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik.
Waktu Paruh
N = No x ( ½ )t/t1/2
44. Warna nyala
a. Li = merah
b. Na = Kuning
c. K = ungu
d. Rb = biru kemerahan
e. Sc = Biru
f. Ba = hijau
g. Mg = putih
h. Ca = jingga-merah
i. Sr = merah