Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin dirasakan, terutama

di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Pembangunan infrastruktur di segala bidang

pembangunan fisik untuk fasilitas umum seperti; jalan raya, rumah sakit, listrik dan fasilitas

dasar umum lainnya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia.

Demi kelancaran jalannya sebuah proyek maka dibutuhkan manajemen yang akan mengelola

proyek dari awal hingga proyek berakhir, yakni manajemen proyek. Manajemen proyek adalah

penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan

sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar

mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselamatan

kerja (Husen, 2011:2).

Pada tahapan perencanaan proyek diperlukan adanya estimasi durasi pelaksanaan

proyek, perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat penting karena

perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek bisa berjalan dan dapat dilaksanakan

dengan waktu yang optimal. Realita dilapangan menunjukan bahwa waktu penyelesaian

sebuah proyek bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak dapat

dipastikan. Tingkat ketepatan estimasi waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat

ketepatan perikaraan durasi setiap kegiatan didalam proyek. Dalam mengestimasi waktu dan

biaya disebuah proyek diperlukan optimalisasi. Optimalisasi biasanya dilakukan untuk

mengoptimalkan sumber daya serta meminimalkan risiko.

CV. Karya Tiga Putera merupakan sektor pembangunan, khususnya pembangunan

infrastruktur. Pemeliharaan Jalan Gandawijaya merupakan salah satu proyek yang dikerjakan
oleh CV. Karya Tiga Putera ini, Jalan Gandawijaya sendiri berada di tengah-tengah kota

Cimahi, yang mana jalan Gandawijaya bisa dikatakan sebagai jantung kota Cimahi. Jalan ini

sudah ada sejak lama saat Cimahi masih menjadi bagian dari Kabupaten Bandung, Pemkab

pada tahun 1970an memindahkan para pedagang kaki lima dari Pasar Antri ke Jalan

Gandawijaya. Setelah menjadi daerah otonom, Jalan Gandawijaya kembali ditata Pemerintah

Kota Cimahi hingga kondisinya jauh lebih rapi dan bersih dari pedagang kaki lima. Kawasan

Gandawijaya sendiri terdiri dari deretan puluhan pertokoan.

Perkembangan teknologi pada saat ini khususnya industri konstruksi terpacu untuk

mengimbangi baik dari segi teknis maupun manajemennya. Dari segi teknis, pihak-pihak yang

terkait berusaha membuat atau merumuskan perhitungan yang cermat. Sedangkan dari segi

manajemen berusaha membuat metode yang efektif dan efisien serta penjadwalan sehingga

dapat dibuat rencana yang baik untuk pelaksanaan proyek konstruksi infrastruktur.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa

Konstruksi yakni Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang

meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran dan pembangunan

kembali suatu bangunan.

1.2 Identfikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah pada penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengendalian manajemen proyek pemeliharaan Jalan Gandawijaya yang

dilakukan oleh CV. Karya Tiga Putera?

2. Bagaimana pengendalian proyek pemeliharaan Jalan Gandawijaya dengan metode CPM

(Critical Path Method) dapat mengoptimalkan waktu dan biaya pada oleh CV. Karya Tiga

Putera?
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengidentikasi:

1. Untuk mengetahui pengendalian proyek pemeliharaan Jalan Gandawijaya yang telah

dilakukan CV. Karya Tiga Putera.

2. Untuk mengetahui pengendalian manajemen proyek dengan metode CPM (Critical Path

Method) dapat mengoptimalkan waktu penjadwalan pemeliharaan Jalan Gandawijaya pada

CV. Karya Tiga Putera.

1.4 Manfaat dan Kegunaan

Adapun hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memberikan

sumbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik bagi perusahaan maupun

bagi masyarakat dilingkungan perguruan tinggi, maupun bagi penulis sendiri.

1. Bagi penulis

Diharapkan dapat menambah wawasan, sehingga dalam kenyataannya dilapangan atau

setelah bekerja dapat bermanfaat.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk

dijadikan sebagai bahan masukan yang bermanfaat, dalam hal pertimbangan

perencanaan dan pengendalian suatu proyek.

3. Bagi pihak lain,

Hasil penelitian ini ditujukan kepada yang ingin melakukan penelitian atau ingin

mengetahui tentang Network Planning lebih lanjut disamping pembahasan yang sudah

ada sebelumnya.
4. Bagi masyarakat,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi agar mengetahui

pelaksanaan dalam melakukan pemeliharaan suatu jalan.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Manajemen Operasi

Manajemen operasi merupakan serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam

bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan menjadi hasil. Aktivitas menciptakan

barang dan jasa ada di semua organisasi. Dalam perusahaan manufacturing, aktivitas produksi

yang menciptakan barang biasanya cukup jelas. Di dalamnya, kita dapat melihat penciptaan

dari sebuah produk seperti sebuah TV Sony atau sebuah sepeda motor Harley Davidson.

(Heizer & Render, 2015:3)

Adapun manajemen operasi menurut Richard L. Daft (2006:216) adalah bidang

manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan

teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.

Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulannya manajemen produksi dan

operasi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa atau kegiatan yang

mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang

akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. (Dr. H.A. Rusdiana, M.M. 2014:18-19).

1.5.2 Manajemen Proyek

Proyek adalah sebuah kumpulan aktivitas yang bersifat sementara (temporary) yang

dirancang untuk mencapai suatu hasil yang unik (tidak bersifat operasional atau terus menerus)

karena proyek bersifat sementara, maka proyek memiliki batasan ruang lingkup dan sumber
daya. Untuk itu diperlukan suatu pengaturan atau manajemen terhadap batasan-batasan proyek

tersebut dengan tetap berusaha mencapai tujuan proyek.

Manajemen proyek mencakup banyak aspek seperti pengelolaan lingkup kerja (scope

management), manajemen waktu (time management), manajemen biaya (cost management),

manajemen kualitas dan sebagainya. Setiap aspek dalam pelaksanaan manajemen proyek

memilki kendalanya masing-masing.

PMBOK (Project Management Body of Knowledge) yang diterjemahkan oleh Budi

Santoso (2016:3) mendefinisikan manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan

(knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktifitas-

aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

Menurut (Heizer & Render, 2015:75) Manajemen proyek merupakan suatu pemikiran

tentang manajemen yang ditujukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek.

Manajemen proyek memiliki arti berbeda karena menggambarkan suatu komitmen sumber

daya dan manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang penting dalam jangka waktu relatif,

di mana setelah selesai manajemen akan dibubarkan. Terdapat tiga fase dalam manajemen

proyek, yaitu: perencanaan, penjadwalan dan pengendalian

a. Perencanaan

Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang yaitu

dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus

menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.

Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan

waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan proyek dilakukan dengan

cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya,

mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan

sistem informasi.
b. Penjadwalan

Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi

tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,

tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan

proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai

permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk

mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Ada

beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek, Barchart, Penjadwalan

Linear, Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi

penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan

koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.

c. Pengendalian Proyek

Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utamanya yaitu

meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya

proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya, waktu ,

mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan

yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,

pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.

1.5.3 Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) atau Metode Jalur Kritis merupakan model kegiatan

proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik

pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan

sebagai busur atau garis antara titik.


Menurut (Muhardi, 2011:105) Metode jalur kritis adalah metode yang sederhana dalam

menentukan rencana jadwal proyek, yang mengasumsikan waktu pengerjaan setiap aktivitas

dari awal hingga akhir adalah diketahui dengan pasti (certainty).

Anda mungkin juga menyukai