Anda di halaman 1dari 18

No.

Urut Absen : 60
NIM : 21080118140071
Nama : Mochammad Izzulhaq
Mata Kuliah : Statistika Lingkungan
Tanggal Ujian : Jumat, 4 Oktober 2019
Kode Dosen Wali : 2055

A Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif menurut Nasution (2017), diartikan sebagai bentuk


analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu
sample. Analisa deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif. Hasil
analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak. Jika
hipotesis nol (H0) diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Analisis
deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, oleh karena
itu analisis ini tidak berbentuk perbandingan atau hubungan. analisis deskriptif dapat
dilakukan dengan bantuan bantuan software SPSS. Data numerik yang ditampilkan
adalah pusat data, yaitu: mean; median; dan modus, posisi data, yaitu: quartil dan
percentil, keragaman data, yaitu: standar deviasi, varians, dan range.

A.1 Pusat Data (Mean, Median, Modus)

Data yang ditampilkan adalah tanpa surfaktan dan masing-masing


penambahan surfaktan yaitu: 2%, 4%, 6%, 8%. Untuk mencari pusat data dengan
menggunakan SPSS adalah dengan memilih opsi analyse, descriptive statistic dan
memilih frequencies, kemudian menceklis kotak mean, median, mode. Didapatkan
data sebagai berikut:

A.1.1 Tanpa Penambahan Surfaktan


Tanpa_penambahan_surfaktan

Valid 45
N
Missing 0
Mean 3.562011
Median 3.634300
Mode 2.5757

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan pusat data dari data tanpa
penambahan surfaktan adalah:
Mean: 3.562011
Median: 3.634300
Modus: 2.5757

A.1.2 Dengan Penambahan Surfaktan 2%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_2
persen

Valid 45
N
Missing 0
Mean 3.156407
Median 3.042600
Mode 2.0045

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan pusat data dari data dengan
penambahan surfaktan 2% adalah:
Mean: 3.156407
Median: 3.042600
Modus: 2.0045

A.1.3 Mean Dengan Penambahan Surfaktan 4%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_4
persen

Valid 45
N
Missing 0
Mean 2.848213
Median 2.919900
Mode 1.3984

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan pusat data dari data dengan
penambahan surfaktan 4% adalah:
Mean: 2.848213
Median: 2.929900
Modus: 1.3984

A.1.4 Mean Dengan Penambahan Surfaktan 6%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_6
persen

Valid 45
N
Missing 0
Mean 3.045244
Median 3.010300
Mode 1.5042

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan pusat data dari data dengan
penambahan surfaktan 6% adalah:
Mean: 3.045244
Median: 3.010300
Modus: 1.5042
A.1.5 Mean Dengan Penambahan Surfaktan 8%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_8
persen

Valid 45
N
Missing 0
Mean 2.912838
Median 3.035900
Mode 1.3528

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan pusat data dari data dengan
penambahan surfaktan 8% adalah:
Mean: 2.912838
Median: 3.035900
Modus: 1.3528

A.2 Posisi data (Percentil, Quartil)


Data yang ditampilkan adalah tanpa surfaktan dan masing-masing penambahan
surfaktan yaitu: 2%, 4%, 6%, 8%. Untuk mencari posisi data dengan menggunakan SPSS
adalah dengan memilih opsi analyse, descriptive statistic dan memilih frequencies, kemudian
menceklis kotak quartil dan percentil dengan mengisi berapa persen yang diinginlan, dalam
tugas ini ditampilkan persentil 80%. Didapatkan data sebagai berikut:

A.2.1 Tanpa Penambahan Surfaktan

Tanpa_penambahan_surfaktan

Valid 45
N
Missing 0
25 3.342700
Percentiles
50 3.634300
75 3.732150

80 3.806200

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan posisi data dari data tanpa
penambahan surfaktan adalah:
Quartil:
Q1 = 3.342700
Q2 = 3.634300
Q3 = 3.732150
Persentil:
Dari data diambil persentil 80% didapatkan P80 = 3.806200

A.2.2 Dengan Penambahan Surfaktan 2%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_2perse
n

Valid 45
N
Missing 0
25 2.575900

50 3.042600
Percentiles
75 3.618550

80 3.675940

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan posisi data dari data dengan
penambahan surfaktan 2% adalah:
Quartil:
Q1 = 2.575900
Q2 = 3.042600
Q3 = 3.618550
Persentil:
Dari data diambil persentil 80% didapatkan P80 = 3.675940

A.2.3 Dengan Penambahan Surfaktan 4%


Dengan_surfaktan_konsentrasi_4perse
n

Valid 45
N
Missing 0
25 2.584900

50 2.919900
Percentiles
75 3.261750

80 3.298920

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan posisi data dari data dengan
penambahan surfaktan 4% adalah:
Quartil:
Q1 = 2.584900
Q2 = 2.919900
Q3 = 3.261750
Persentil:
Dari data diambil persentil 80% didapatkan P80 = 3.298920

A.2.4 Dengan Penambahan Surfaktan 6%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_6perse
n

Valid 45
N
Missing 0
25 2.476900

50 3.010300
Percentiles
75 3.583400

80 3.754660

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan posisi data dari data dengan
penambahan surfaktan 6% adalah:
Quartil:
Q1 = 2.476900
Q2 = 3.010300
Q3 = 3.583400
Persentil:
Dari data diambil persentil 80% didapatkan P80 = 3.754660

A.2.5 Dengan Penambahan Surfaktan 8%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_8perse
n

Valid 45
N
Missing 0
25 2.346400

50 3.035900
Percentiles
75 3.287900

80 3.717100

Dengan menggunakan bantuan SPSS didapatkan posisi data dari data dengan
penambahan surfaktan 8% adalah:
Quartil:
Q1 = 2.346400
Q2 = 3.035900
Q3 = 3.287900
Persentil:
Dari data diambil persentil 80% didapatkan P80 = 3.717100

A.3 Keragaman (Standar Deviasi, Range, Varians)

Data yang ditampilkan adalah tanpa surfaktan dan masing-masing penambahan


surfaktan yaitu: 2%, 4%, 6%, 8%. Range data Rentang data adalah beda pengamatan terbesar
dan terkecil dalam kumpulan data tersebut. Varians adalah harga penyimpangan/deviasi yang
juga memperhitungkan deviasi tiap data terhadap meannya (rata-ratanya). Untuk mencari
keragaman data dengan menggunakan SPSS adalah dengan memilih opsi analyse, descriptive
statistic dan memilih frequencies, kemudian menceklis kotak standar deviasi, varians, dan
range. Didapatkan data sebagai berikut:
A.3.1 Tanpa Penambahan Surfaktan

Tanpa_penambahan_surfaktan

Valid 45
N
Missing 0
Std. Deviation .3744496
Variance .140
Range 1.7640

Dengan menggunakan bantuan software SPSS dalam menganilisis keragaman data


diperoleh keragaman data tanpa penambahan surfaktan adalah sebagai berikut:

Standar deviasi : 0.3744496


Varians : 0.140
Range : 1.7640

A.3.2 Dengan Penambahan Surfaktan 2%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_2
persen

Valid 45
N
Missing 0
Std. Deviation .6755721
Variance .456
Range 3.0872

Dengan menggunakan bantuan software SPSS dalam menganilisis keragaman data


diperoleh keragaman data dengan penambahan surfaktan 2% adalah sebagai berikut:

Standar deviasi : 0.6755721


Varians : 0.456
Range : 3.0872

A.3.3 Dengan Penambahan Surfaktan 4%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_4
persen
Valid 45
N
Missing 0
Std. Deviation .6016800
Variance .362
Range 2.7510
Dengan menggunakan bantuan software SPSS dalam menganilisis keragaman data
diperoleh keragaman data dengan penambahan surfaktan 4% adalah sebagai berikut:

Standar deviasi : 0. 6016800


Varians : 0. 362
Range : 2.7510

A.3.3 Dengan Penambahan Surfaktan 6%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_6
persen

Valid 45
N
Missing 0
Std. Deviation .7647603
Variance .585
Range 3.3097

Dengan menggunakan bantuan software SPSS dalam menganilisis keragaman data


diperoleh keragaman data dengan penambahan surfaktan 6% adalah sebagai berikut:

Standar deviasi : 0. 7647603


Varians : 0. 585
Range : 3.3097

A.3.4 Dengan Penambahan Surfaktan 8%

Dengan_surfaktan_konsentrasi_8
persen

Valid 45
N
Missing 0
Std. Deviation .7782684
Variance .606
Range 3.1402
Dengan menggunakan bantuan software SPSS dalam menganilisis keragaman data
diperoleh keragaman data dengan penambahan surfaktan 8% adalah sebagai berikut:

Standar deviasi : 0. 7782684


Varians : 0. 606
Range : 3.1402

B. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak. Dengan bantuan software SPSS dilakukan uji normalitas
menggunakan 2 metode, yaitu metode Persyaratan uji Kolmogorov Smirnov dan uji Shapiro
Wilk. Persyaratan Uji Kolmogorov Smirnov adalah: Data berskala interval atau ratio
(kuantitatif), data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi, dan dapat
untuk n besar maupun n kecil. Dalam SPSS uji kolmogirov dinyatakan normal apabila
didapatkan nilai sig lebih dari 0.05. Syarat dari uji shapiro wilk adalah sebagai berikut: Data
berskala interval atau ratio (kuantitatif), data tunggal/belum dikelompokkan pada tabel
distribusi frekuensi, data dari sampel random. Dengan SPSS uji shapiro wilk dinyatakan
normal apabila nilai sig lebih dari 0.05. Cara menguji normalitas data di SPSS adalah
menggunakan menu analyze, descriptive lalu memilih explore dan menceklis normalitas
data.
B.1 Tanpa Penambahan Surfaktan
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Tanpa_penambahan_surfak
.142 45 .023 .961 45 .133
tan

a. Lilliefors Significance Correction

Dari data tanpa penambahan surfaktan , data sig Kolmogorov adalah 0.023 dan lebih
kecil dari 0.05 sehingga dinyatakan tidak normal dan harus dilakukan transformasi data
untuk dihasilkan data yang normal. Sedangkan uji shapiro didapatkan nilai sig adalah
0.133 dan lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal.
B.2 Dengan Penambahan Surfaktan 2%
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Dengan_surfaktan_ko
.108 45 .200* .955 45 .080
nsentrasi_2persen

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari data dengan penambahan surfaktan 2%, data sig Kolmogorov adalah 0.200 dan
lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal. Sedangkan uji shapiro didapatkan nilai
sig adalah 0.080 dan lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal.

B.3 Dengan Penambahan Surfaktan 4%


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Dengan_surfaktan_ko
.114 45 .170 .970 45 .301
nsentrasi_4persen

a. Lilliefors Significance Correction

Dari data dengan penambahan surfaktan 4%, data sig Kolmogorov adalah 0.170 dan
lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal. Sedangkan uji shapiro didapatkan nilai
sig adalah 0.301 dan lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal.

B.4 Dengan Penambahan Surfaktan 6%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Dengan_surfaktan_ko
.060 45 .200* .987 45 .895
nsentrasi_6persen

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.


Dari data dengan penambahan surfaktan 6%, data sig Kolmogorov adalah 0.200 dan
lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal. Sedangkan uji shapiro didapatkan nilai
sig adalah 0.895 dan lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal.

B.5 Dengan Penambahan Surfaktan 8%


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Surfaktan_8persen .095 45 .200* .978 45 .534

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Dari data dengan penambahan surfaktan 8%, data sig Kolmogorov adalah 0.200 dan
lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal. Sedangkan uji shapiro didapatkan nilai
sig adalah 0.534 dan lebih besar dari 0.05 sehingga dinyatakan normal.

C. Identifikasi outlier

Data Outlier disebut juga dengan data pencilan. Pengertian dari Outlier
adalah data observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim, baik secara univariat ataupun
multivariat. Yang dimaksud dengan nilai-nilai ekstrim dalam observasi adalah nilai yang jauh
atau beda sama sekali dengan sebagian besar nilai lain dalam kelompoknya. Dengan
menggunakan software SPSS dapat mencari tahu outlier data menggunakan boxplot yang
dapat di akses dengan menu analyze, descriptive data, lalu memilih explore dan menceklis
kotak outlier. Didapatkan identifikasi data outlier adalah:

C.1 Tanpa Penambahan Surfaktan


Dalam data tanpa penggunaan surfaktan diketahui bahwa terdapat nilai outlier yang
ditemukan di data 2, 8, 9, 32, 33, 42, 45. Sehingga harus dilakukan transformasi data untuk
membuatnya normal.
C.2 Dengan Surfaktan Konsentrasi 2%

Dari data dengan penambahan surfaktan konsentrasi 2% diketahui bahwa tidak ditemukan
outlier pada data tersebut. Sehingga data dinyatakan normal.

C.3 Dengan Surfaktan Konsentrasi 4%


Dari data dengan penambahan surfaktan konsentrasi 4% diketahui bahwa ditemukan outlier
pada data 40. Hal itu terjadi karena nilai sig Kolmogorov kurang dari 0.2, tetapi data tetap dinyatakan
normal.

C.4 Dengan Surfaktan Konsentrasi 6%


Dari data dengan penambahan surfaktan konsentrasi 6% diketahui bahwa tidak ditemukan
outlier pada data tersebut. Sehingga data dinyatakan normal.
C.5 Dengan Surfaktan Konsentrasi 8%

Dari data dengan penambahan surfaktan konsentrasi 8% diketahui bahwa tidak ditemukan
outlier pada data tersebut. Sehingga data dinyatakan normal.

D. Transformasi Data
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Trans_lngamma .122 45 .091 .972 45 .340

a. Lilliefors Significance Correction

Untuk menormalkan data dilakukan transformasi data menggunakan bantuan


software SPSS, dengan menu transform dan memilih compute variable dan ditentukan jenis
transformasi yang akan digunakan. Dalam penormalan data tanpa penambahan surfaktan
digunakan transformasi data dengan lngamma, sehingga didapatkan data dengan nilai sig
kologorov 0.091 yang lebih besar dari 0.05 sehingga data sudah dinyatakan normal. Nilai sig
shapiro wilk adalah 0.340 yang lebih besar dari 0.05 sehingga data sudah dinyatakan normal.
Hasil dari boxplot data yang sudah ditransformasi dengan lngamma, didapatkan nilai
outlier yang lebih sedikit dari sebelumnya, yaitu di data 2, 8, 9, 33, 42. Outlier terbentuk
karena nilai sig uji Kolmogorov masih lebih kecil dari 0.2, tetapi data telah termasuk data
normal.

REFERENSI

Nasution. Leni. 2017. STATISTIK DESKRIPTI. Tinggi Agama Islam (STAI) Serdang Lubuk Pakam

Anda mungkin juga menyukai