Anda di halaman 1dari 25

TUGAS ILMU GIZI DASAR

MINERAL MIKRO

Pembimbing:Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.kes

Oleh:

Dita Erlinda Purwasih (2330016046)

Titik indrawati (2330016047)

Mayya Kholidah (2330016048)

Balqis Sirojul Ummah (2330016049)

Rizky Nur Aisyah (2330016050)

Dwi Wahyu Puspitasari (2330016051)

S1 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATU ULAMA

2016

0
A. PENGERTIAN MINERAL MIKRO
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari 100
mg/hari. Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh,
namun mempunyai peranan essensial untuk kehidupan, kesehatan, dan
reproduksi. Yang termasuk dalam mineral mikro antara lain : Besi (Fe),
Seng (Zn), Iodium (J), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Krom (Cr), Selenium
(Se), Molibden (Mo), Fluor (F), Kobal (Co).

B. JENISMINERAL MIKRO
1. Besi (Fe)
Besi adalah Mineral mikro adalah mineral yang banyak
terdapat dalam tubuh Manusia dan hewan, sebanyak 3-5 gr didalam
tubuh manusia biasa. Besi mempunyai fungsi essensial didalam
tubuh sebagai alat angkutoksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh,
sebagai alat angkut elektron didalam sel dan sebagai reaksi enzim
didalam jaringan tubuh.
a) Absorpsi dan Metabolisme
Penyerapan zat besi terjadi dalam lambung dan usus
bagian atas yang masih bersuasana asam, banyaknya zat besi
dalam makanan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh
tergantung pada tingkat absorbsinya. Tingkat absorbsi zat
besi dapat dipengaruhi oleh pola menu makanan atau jenis
makanan yang menjadi; sumber zat besi. Misalnya zat besi
yang berasal dari; bahan makanan hewani dapat diabsorbsi
sebanyak 20 -30% sedangkan zat besi yang berasal dari
bahan makanan tumbuh-tumbuhan hanya sekitar 5%.
Zat besi yang terkandung dalam makanan
dipengaruhi oleh jumlah dan bentuk kimianya, penyantapan
bersama dengan faktor-faktor yang mempertinggi dan atau
menghambat penyerapannya. Faktor-faktor yang

1
mempengaruhi penghambatan penyerapan itu adalah tannin
dalam teh, phosvitin dalam kuning telur, protein kedelai,
phytat, asam folat, kalsium dam serat dalam bahan makanan,
zat-zat gizi ini dengan zat besi membentuk senyawa yang
tidak larut dalam air, sehingga sulit untuk diabsorpsi.
Dalam studi penelitian pada manusia, penyerapan zat
besi-hem maupun non-hem di hambat oleh suplemen
kalsium dan produk Susu. Efeknya tergantung pada
komsumsi yang secara simultan antara Ca dan Fe di dalam
lumen usus kecil bagian atas dan hal ini juga terjadi ketika
Ca dan Fe diberikan dalam keadaan puasa.
b) Fungsi Besi
Komponen hemoglobin dan mioglobin berperan
dalam transfer oksigen, diperlukan untuk penggunaan energi
sebagai bagian kegiatan metabolisme sel dan sistem
kekebalan.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan besi yang dianjurkan
Golongan AKB* Golongan AKB*
umur (mg) Unsur (mg)
0-6 bl 0,5 Wanita:
7-11 bl 7 10-12 th 20
1-3 th 8 13-15 th 26
4-6 th 9 16-18 th 26
7-9 th 10 19-29 th 26
30-49 th 26
Pria: 50-64 th 12
10-12 th 13 > 65 th 12
13-15 th 19
16-18 th 15 Hamil:
19-29 th 13 Trimester 1 +0

2
30 49 th 13 Trimester 2 +9
50-64 th 13 Trimester 3 + 13
> 65 th 13
Menyusui:
0-6 bl +6
7-12 bl +6
Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004
*
Angka Kecukupan Besi
d) Bahan Makanan yang Mengandung Besi ( Fe)

Kandungan besi beberapa makanan (mg/100 gram)

Bahanmakanan Nilai Bahan makanan Nilai


Fe Fe
Kedelai Murni 10,0 Biskuit 2,7
Kacang Hijau 6,7 Jagung Kuning 2,4
Kacang Merah 5,0 Roti Putih 1,5
Kelapa Tua, Daging 2,0 Beras 1,2
Udang Segar 8,0 Kentang 0,7
Hati Sapi 6,6 Bayam 3,9
Daging Sapi 2,8 Sawi 2,9
Telur Bebek 2,8 Daun Katuk 2,7
Telur Ayam 2,7 Kangkung 2,5
Ikan Segar 2,0 Daun Singkong 2,0
Ayam 1,5 Pisang Ambon 0,5
Gula Kelapa 2,8 Keju 1,5
Sumber: Daftar komposisi bahan makanan, Depkes 1979
e) Penyakit
 Akibat kekurangan Besi (Fe)
Kekurangan besi pada imimnya menyebabkan pucat,
rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan,
menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan

3
penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan
mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak
kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah
tersinggung, menurunnya kemampuan untuk
berkonsentrasi dan belajar.
 Akibat kelebihan Besi (Fe)
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi
dapat disebabkan oleh suplemen besi. Gejalanya
adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung
meningkat, sakit kepala, mengigau, dan pingsan.
2. Seng (Zn)

Seng essensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih


dari 100 tahun yang lalu. Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang
tersebar dihampir semua sel. Sebagaian besar yang berada didalam
hati, pankreas, ginjal. Otot, dan tulang. Jaringan yang banyak
mengandung sel adalah bagian-bagian mata, kalenjar prostat,
spermatozoa, kulit, rambut dan kuku .Di dalam cairan tubuh, seng
terutama merupakan ion intraseluler. Seng di dalam plasma hanya
merupakan 0,1% dari seluruh seng didalam tubuh yang mempunyai
masa pergantian yang cepat.

a) Absorpsi dan metabolisme Seng (Zn)


Absorpsidan metabolisme seng menyerupai absorpsi
dan metabolisme besi. Absorpsi membutuhkan alat angkut
dan terjadi di bagian atas usus halus (duodenum). Seng
diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah
dan dibawa ke hati. Kelebihan senh disimpan dalam hati
dalam bentuk metalotionein. Lainnya dibawa ke pankreas
dan jaringan tubuh lain. Di dalam pankreaa seng digunakan
untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan
dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikian

4
saluran cerna menerima seng dari dua sumber, yaitu dari
makanan dari cairan pencernaan yang berasal dari pankreas.
Sikulasi seng di dalam tubuh dari pankreas ke saluran cerna
dan kembali ke pankreas dinamakan sikulasi
enteropankreatik.
Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang
disintesis di dalam sel dinding saluran cerna. Bila konsumsi
seng tinggi, di dalam sel dinding saluran cerna sebagian
diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga
absorpsi berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk
simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus
halus yang umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionein di dalam
hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh.
Metalotionein diduga mempunyai peranan dalam mengatur
kandungan seng di dalam cairan interselular. Distribusi seng
antara cairan ekstraselular, jaringan dan organ dipengaruhi
oleh keseimbangan hormon dan situasi stres. Hati
memegang oeranan penting dalam redistribusi ini.
b) Fungsi Seng
Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor
pada kegiatan lebih dari 200 enzim. Zn berperan dalam
berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan
dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida,
dan asam nukleat. Zn berperan dalam pemeliharaan
keseimbangan asam basa. Zn sebagai bagian integral enzim
DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan
dalam sintesis DNA dan RNA. Zn berperan dalam
pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan
penyembuhan luka. Zn berperan dalam pengembangan
fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Zn
berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan

5
pembentukan antibody oleh sel B. Salah satu mineral mikro
yang dapat berpengaruh terhadap reproduksi sapi jantan
adalah mineral Zink (Zn) dan mineral Selenium (Se).
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan seng yang dianjurkan
Golongan AKS* Golongan AKS*
umur (mg) Unsur (mg)
0-6 bl 1,3 Wanita:
7-11 bl 7,9 10-12 th 12,9
1-3 th 8,3 13-15 th 15,8
4-6 th 10,3 16-18 th 14,0
7-9 th 11,3 19-29 th 9,3
30-49 th 9,8
Pria: 50-64 th 9,8
10-12 th 14,0 > 65 th 9,8
13-15 th 18,2
16-18 th 16,9 Hamil:
19-29 th 13,0 Trimester 1 + 1,2
30 49 th 13,4 Trimester 2 + 4,2
50-64 th 13,4 Trimester 3 + 10,2
> 65 th 13,4
Menyusui:
0-6 bl + 4,5
7-12 bl + 4,5
Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004
*
Angka Kecukupan Seng
d) Bahan Makanan yang Mengandung seng (Zn)
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani,
terutama daging, hati, kerang, dan telur. Serelia tumbuk dan
kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun
mempunyai ketersedian biologik yang rendah .

6
e) Penyakit
 Akibat kekurangan seng
Kekurangan seng dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan, gangguan kematangan seksual,
gangguan fungsi kekebalan, gangguan metabolisme,
gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indera,
memperlambat penyembuhan luka.
 Akibat kelebihan seng
Menurunkan absorbsi tembaga, pengaruh terhadap
kolesterol, keracunan, muntah-muntah, diare,
demam, kelelahan, anemia, gangguan reproduksi.
3. Iodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlh sangat sedikit, yaitu
sebanyak kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg.
Sekitar 75% dari iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid yang
digunakan untuk mensitesis hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4),
dan Triiodotironin ( T3). Hormon-hormon ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan
manusia.
a) Absorpsi dan sekresi Iodium
Iodium diabsorbsi dalam bentuk iodida. Konsumsi
normal sebanyak 100-150 µg/hari. Ekskresidilakukan
melalui ginjal dan jumlahnya berkaitan dengan yang
dikonsumsi. Dalam bentuk ikatan organikdalam makanan
hewani hanya separuh dari yodium yang dikonsumsi dapat
diabsorbsi. Di dalam darah, yodium terdapat dalam bentuk
bebas ddan terikat protein. Manusia dewasa sehat
mengandung 15-20 mg yodium, 70-80% diantaranya berada
dalam kelenjar tiroid (Ismail SD, 1993). Di dalam kelenjar
ini yodium digunakan untuk mensintesis hormon-hormon
triiodotironin (T3) dan tiroksin atau (T4) bila diperlukan.

7
Kelenjar tiroid harus menangkap 60 µg yodium sehari untuk
memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan
yodin oleh kelenjar tiroid dilakukan melalui transfor aktif
yang dinamakan pompa yodium. Mekanisme ini diatur oleh
hormon yang merangsang tiroid (Thyroid Stimulating
Hormone/TSH) dan hormon Thyrotropin Releasing
Hormonel/ TRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari untuk mengatur sekresi
tiroid. Hormon tiroksin kemudian di bawa darah ke sel-sel
sasaran dan hari, selanjutnya dipecah dan bila diperlukan
iodium kembali digunakan.
b) Fungsi Iodium
Iodium bagian integral dari T3 dan T4 berfungsi
untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon
tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen.
Hormon tyroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari
zat gizi yang dihasilkan energi. Tiroksin merangsang
metabolisme sampai 30%. Kedua hormon tersebut mengatur
suhu tubuh, reprodusi, pembentukan sel darah merah, fungsi
otot dan syaraf. Yodium berperan pula dalam perubahan
karotin menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesin kolesterol
darah.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan iodium yang dianjurkan
Golongan AKI* Golongan AKI*
umur (mg) Unsur (mg)
0-6 bl 90 Wanita:
7-11 bl 120 10-12 th 120
1-3 th 120 13-15 th 150
4-6 th 120 16-18 th 150
7-9 th 120 19-29 th 150

8
30-49 th 150
Pria: 50-64 th 150
10-12 th 120 > 65 th 150
13-15 th 150
16-18 th 150 Hamil: + 50
19-29 th 150
30 49 th 150 Menyusui:
50-64 th 150 0-6 bl + 50
> 65 th 150 7-12 bl + 50

Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004


*
Angka Kecukupan Iodium
d) Bahan Makanan yang Mengandung Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena
itu, makanan laut berupa ikan, udang, dan kerang manis
serta rumput laut silpau merupakan sumber iodium yang
baik. Didaeah pantai, air dan tanah mengandung banyak
iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai
mengandung cukup banyak iodium .Sehingga tanaman yang
tumbuh di daerah dekat pantai mengandumg banyak iodium.
e) Penyakit
 Akibat kekurangan Iodium
Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban,
kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin,
dan dalam keadaan berat bayi lahir dalamkeadaan
cacat mental yang permanen serta hambatan
pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme.
Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan
kemampuan belajar yang rendah.

9
 Akibat kelebihan Iodium
Suplemen dalam dosis terlalu tinggi dapat
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti
halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal
ini dapat menutup jalan pernafasan sehingga
menimbulkan sesak nafas.
4. Tembaga (CU)
Tembaga dianggap sebagai zat gizi esensial pada tahun
1928. tembaga melakukan fungsinya didalam tubuh, banyak
berinteraksi dengan seng, molibden, belerang, dan vitamin c.
Tembaga ada didalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40% ada
di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam
darah dan selebihnya didalam tulang, ginjal, dan jaring tubuh
lainnya. Di dalam plasma, 60% dari tembaga terikan pada
seruloplasmin, 30% pada transkuprein dan selebihnya pada albumin
dan asam amino.
a) Absorpsi dan Ekskresi Tembaga
Absorpsi tembaga sedikit terjadi didalam lambung
dan sebagian besar di bagian atas usus halus secara pasif dan
aktif. Absorpsi terjadi dengan alat angkut protein pengikat
tembaga metalotionein yang juga berfungsi dalam absorpsi
seng dan kanadium. Transpor tembaga ke hati terutama
menggunakan alat angkut albumin dan trankuprein.
Simpanan dalam hati berupa metalotionein atau
seruloplasmin. Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh
seruloplasmin dan transkuperin. Tembaga juga dikeluarkan
dari hati sebagai bagian dari empedu. Didalam saluran
cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali atau dikeluarkan
dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh. Pengeluaran
melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga
dalam tubuh. Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin,

10
keringat dan darah haid. Tembaga dapat diabsorpsi kembali
oleh ginjal bila tubuh memebutuhkan. Tembaga yang tidak
diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
b) Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh adalah sebagai
bagian dari enzim. Tembaga berperan dalam mencegah
anemia. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino
tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen dan kulit.
c) Angka Kecukupan Gizi
Tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh
karenaitu AKG untuk tembaga di Indonesia belum
ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga
yang aman untuk dikonsumsi adalah sebanyak 1,5-3,0 mg
sehari.
d) Bahan Makanan yang Mengandung Tembaga
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber
utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-
kacangan, unggas, biji-bijian, serilia dan coklat. Air juga
mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis
pip yang digunakan dan sumber air.
e) Penyakit
 Akibat kekurangan tembaga
Kekurangan tembaga jarang terjadi. Kekurangan
tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan
metabolism, di samping itu terjadi demineralisasi
tulang.
 Akibat kelebihan tembaga
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan
penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat
menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
Konsumsi sebanyak 10-15 tembaga sehari dapat

11
menimbulkan muntah-muntah dan diare. Berbagai
pendarahan intravascular dapat terjadi, begitupun
nekrosis sel-sel hati dan ginjal. Konsumsi dosis
tinggi dapat menyebabkan kematian.
5. Mangan (Mn)
Mangan merupakan bagian struktur dan fungsi miktokondria
(yang berfungsi dalam proses pelepasan energi). Mangan diperlukan
untuk pembukaan tulang rangka dan jaringan pengikat. Mangan
juga terdapat sebagai bagian enzim-enzim yang tersangkut dalam
sintesis asam lemak dan kolestrol, pembentukkan urea, pelepasan
lipida dari hati, metabolisme karbohidrat, dan sintesis
mukopolisakarida.
a) Absorpsi dan Ekresi Mangan
Absorsi mangan hingga sekarang belum diketahui
dengan pasti. Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya,
faktor makanan mempengaruhi absorsi mangan. Besi dan
kalsium menghambat absorsi mangan. Mangan diangkut
oleh protein transmaganin dalam plasma. Setelah di absorsi
mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan
dikeluarkan dengan feses. Taraf mangan dalam jarinan
diatur oleh sekresi selektif melalui empedu.
b) Fungsi Mangan
Bagian dari enzim-enzim penting, membantu dalam
banyak proses metabolisme.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan Mangan yang dianjurkan
Golongan AKM* Golongan AKM*
umur (mg) umur (mg)

0-6 bl 0,003 Wanita:


7-11 bl 0,6 10-12 th 1,6

12
1-3 th 1,2 13-15 th 1,6
4-6 th 1,5 16-18 th 1,6
7-9 th 1,7 19-29 th 1,8
30-49 th 1,8
Pria: 50-64 th 1,8
10-12 th 1,9 > 65 th 1,8
13-15 th 2,2
16-18 th 2.3 Hamil: + 0,2
19-29 th 2,3
30-49 th 2,3 Menyusui:
50-64 th 2,3 0-6 bl + 0,8
> 65 th 2,3 7-12 bl + 0,8

Sumber: Widyakarya Naional Pangan dan Gizi, 2004


*
Angka Kecukupan Mangan
d) Bahan Makanan yang Mengandung Mangan
Sumber Bahan makanan yang mengandung mangan
terdapat pada: Pisang, kuning telur, sayuran berdaun hijau,
hati, kacang kedelai, kacang, padi-padian utuh, kopi dan the.
e) Penyakit
 Akibat kekurangan mangan
Kekurangan mangan belum terlihat pada manusia.
Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan
jantan dan betina. Keturunan dari induk yang
menderita kekurangan mangan, menunjukkan
kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot.
 Akibat kelebihan mangan
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi
bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja
tembaga yang mengisap mangan yang ada pada debu
tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan

13
gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan
tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit
Parkinson.
6. Krom (Cr)
Krom merupakan mineral essensial yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom
berada dalam berbagai bentuk degan jumlah muatan berbeda. Krom
paling mudah diabsorsi dan paling efektif bila berada dalm bentuk
Cr+++. Absorsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun bila
knsumsi tinggi.
a) Absorpsi Krom
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 100%
hingga 25%. Mekanisme absorpsi belum diketahui dengan
pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang
mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus.
Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49
ug, setelah itu eksresi melalui urine meningkat. Ekskresi
melalui urine meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang
tinggi, aktivitas berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom krom diangkut oleh
transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom
dapat diangkut oleh albumin.
b) Fungsi Krom
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat
dan lipida. Krom bekerja sama dengan insulin dalam
memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel.
c) Angka Kecukupan Gizi
Kekurangan krom karena makanan yang jarang
terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom beum ditentukan
Amerika Serikat menetapkan jumlah yang aman untuk

14
dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug
sehari.
d) Bahan Makanan yang Mengandung Krom
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati .
Adapun bahan makanan yang mengndung krom yaitu,
kijing, daging, keju, minak jagung, padi-padian utuh.
e) Penyakit
 Akibat Kekurangan Krom
Biasanya terjadi pada kekurangan gizi berat.
Mungkin merupakan faktor diabetes pada orang tua
& penyakit kardiovasculer. Gejala seperti penyakit
diabetes, ketidak mampuan menggunakan glukosa
secara normal.
 Akibat Kelebihan Krom
Kelebihan krom karena makanan belum ditemukan.
Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang
mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian
penyakit hati dan kanker paru-paru.
7. Selenium (Se)
Selium merupakan bagian penting enzim glutation
peroksidase, yang dapat menghancurkan peroksida yang terbentuk
dari hasil oksidasi lemak di dalam tubuh. Selinium terbukti dapat
mencegah timbulnya penyakit hati pada tikus yang menderita
kekurangan vitamin E. Pada tahun 1973 ditemukan bahwa selenium
adalah mineral mikro yang merupakan bagian essensial dari enzim
glutation peroksidase. Selenium dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
namun penting bagi tubuh. Selenium adalah mineral mikro yang
merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.
a) Absorpsi dan sekresi selenium
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk
selenometionindan selenosistein. Absorpsi selenium terjdi

15
pada bagian atas usus halus secara aktif, Selenium diangkut
oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorpsi lebih efisien, bila
tubuh dalam keadaan kekuragan selenium. Konsusi tinggi
menyebabkan peningkatan sekresi melalui urine.
b) Fungsi Selenium
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA
dapat memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi
selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel
kanker. Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam
jaringan payudara manusia. Selenium dapat mendeaktivasi
toksisitas radiasi di dalam tubuh. Selenium bekerja
membersihkan darah dari efek kemoterapi dan malfungsi
liver. Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan selenium yang dianjurkan
Golongan AKM* Golongan AKM*
umur (mg) umur (mg)

0-6 bl 5 Wanita:
7-11 bl 10 10-12 th 20
1-3 th 17 13-15 th 30
4-6 th 20 16-18 th 30
7-9 th 20 19-29 th 30
30-49 th 30
Pria: 50-64 th 30
10-12 th 20 > 65 th 30
13-15 th 30
16-18 th 30 Hamil: +5
19-29 th 30
30-49 th 30 Menyusui:

16
50-64 th 30 0-6 bl +10
> 65 th 30 7-12 bl +10

Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004


*Angka kecukupan selenium

d) Bahan Makanan yang Mengandung Selenium


Sumber utama selenium adalah makanan laut, hati,
dan ginjal. Dagig dan unggas juga merupakan sumber
selenium terbaik . kandungan selenium dalam serelia, biji-
bijian, dan kacang-kacangan bergantung pada kondisi tanah
tempat tumbuhnya bahan makanan tersebut.
e) Penyakit
 Akibat kekurangan Selenium
Bayi prematur dan orang dewasa yang menerima
makanan parenteral total tanpa tambahan selenium,
memiliki resiko terjadinya kerusakan jantung dan
otot yang disebabkan oleh kekurangan selenium.
Gejala-gejala yang timbul akibat kekurangan
selenium, merupakan suatu hal yang jarang terjadi,
bisa dijelaskan dengan berkurangnya antioksidan
dalam jantung, hati dan otot, yang mengakibatkan
kematian jaringan dan kegagalan organ. Defisiensi
Se terkait erat dengan defisiensi vitamin E. antara
lain menyebabkan diatesis eksudatif pada unggas dan
penyakit daging putih (white muscle disease) pada
domba, dan kemandulan pada sapi perah betina.
 Akibat kelebihan selenium
Dosis tinggi selenium (> 1 mg sehari) menyebabkan
muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta
luka pada kulit dan system saraf.

17
8. Molibden(Mo)
Molibdenumn merupakan bagian dari dua macam enzim.
Yaitu satin oksidase dan sulfat oksidase. Didalam tubuh molibden
terkonsentrasi di dalam hati, ginjal, kelenjar adrenal, dan sel darah
merah.
a.) Absorpsi dan Metabolisme Molibden
Absorpsi molibden sangat efektif (kurang lebih
80%). Molibden dalam jumlah berlebihan menghambat
absorpsi. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit sekali
dalam tubuh, segera diabsorpsi dari saluran cerna, dan
diekskresi melalui urine.
b) Fungsi molibden
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim,
antara lain xantin oksidase, sulfat oksidase, dan aldehid
oksidase yang mengkatalis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi
seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan
sulfit.
c) Angka Kecukupan Gizi
Komposisi yang dianggap aman adalah sebayak 75-
250 μg sehari untuk orang dewasa dan 15-20 μg sehari untuk
anak-anak.
d) Bahan Makanan yang Mengandung molibden
Nilai molibden dalam makanan berlangsung pada
lingkungan dimana makanan tersebut ditanam. Sumber
utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan.
e) Penyakit
 Akibat kekurangan Molibden
Akibat kekurangan molbden karena makanan belum
pernah terlihat. Kekurangan molibden pernah terlihat
pada pasien yang mendapat makanan parenteral total.
Gejalanya adalah mudah tersinggung, pikiran kacau,

18
peningkatan laju pernafasan dan denyut jantung yang
dapat berakhir dangan pingsan.
 Akibat kelebihan Molibden
Konsumsi berlebihan di hubungkan dengan sindroma
mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai
molibden, asam urat dan oksidase xantin di dalam
darah.
9. Fluor (F)
Fluor merupakan koponen normal dari jaringan terklarifikasi
(yang mengalami proses pengapuran). Fluor berfungsi untuk
mencegah terjadinya kerusakan gigi dan menjag stabilitas tulang
dari kehilangan kalsum (misalnya pada wanita yang mengalami
menopouse).
a) Absorpsi dan Metabolisme Fluor
Sebagaian flour dari makanan atau miuman diserap
oleh lambung dan sebagian lagi oleh usus kecil. Dari 90% F
diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan setengah bagian
lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi.
Dengan tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi,
kadar flour dalam darah selalu konstan. Hal ini berkat
kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah,
F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan
darah janin : yang konsentrasinya lebih rendah.
b) Fungsi Flour
Flour dianggap zat gizi esensial karena peranannya
dalam mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada
saat tulang dan gigi dibentuk, pertama terbentuk Kristal
hidroksipatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian
flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal
tersebut dan membentuk fluoroapatit. Pembentukan

19
fluoroapatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap
kerusakan.
c) Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan flour yang dianjurkan
Golongan AKF* Golongan AKF*
umur (mg) Unsur (mg)
0-6 bl 0.001 Wanita:
7-11 bl 0,4 10-12 th 1,9
1-3 th 0,6 13-15 th 2,4
4-6 th 0,9 16-18 th 2,5
7-9 th 1,2 19-29 th 2,5
30-49 th 2,7
Pria: 50-64 th 2,7
10-12 th 1,7 > 65 th 2,7
13-15 th 2,4
16-18 th 2,7 Hamil: +0
19-29 th 3,0
30 49 th 3,1 Menyusui:
50-64 th 3,1 0-6 bl +0
> 65 th 3,1 7-12 bl +0

Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004


*Angka kecukupan Flour

d) Bahan Makanan yang Mengandung Flour


Makanan sehari-hari mengandung flour, namun
sumber utama adalah air minum. Air yang diperoleh melalui
Perusahaan Air Minum (PAM) sudah difluorodisasi.

20
e) Penyakit
 Akibat kekurangan Fluor
Kekurangan fluor terjadi didaerah dimana air
minum kurang mengandung fluor. Akibatnya, adalah
kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua.
 Akibat kelebihan Fluor
Kelebihan fluor dapat menyebabkan
keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat
tinggi atau setelah bertahun-tahun menggunakan
suplemon fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya
adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi
kekuningan) , mulas, diare, sakit di daerah dada,
gatal dan muntah .
10. Kobal ( Co)
Kobalt (Co) merupakan unsur mineralesensial untuk
pertumbuhan hewan, danmerupakan bagian dari molekul
vitaminB12 yang berfungsi untuk mencegah timbulnya anemia.
a) Absorpsi dan Ekskresi Kobal
Absorsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus
mengikuti mekanisme absorsi besi meningkat apabila
konsumsi besi rendah. Sebanyak 8,5% ekskresi kobal
dilakukan melalui urine, selebihnya melalui feses dan
keringat.Bahan Makanan yang Mengandung kolbat.
b) Fungsi Kobal
Kobalt merupakan komponen vitamin B12
(kobalamin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel
darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal
mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim.
c) Angka Kecukupan gizi
Untuk orang dewasa: 2 mg vitamin B12.

21
d) Bahan Makanan yang Mengandung Kobal
Makanan sumber vitamni B12 (daging, hati, susu dan
hasil olahan susu). Terdapat pada makanan hewani seperti
hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung
sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat
tumbuhnya.
e) Penyakit
 Akibat Kekurangan Kobal
Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor
intrinsik, sindroma gangguan absorpsi dan
gastrektomi.
 Akibat kelebihan kobal
Belum diketahui.

C. KESIMPULAN
Mineral mikro mempunyai peran sangat penting dalam
kelangsungan hidup kekurangan atau kelebihan mineral mikro esensial
menyebabkan penyakit. Unsur mineral merupakan salah satu komponen
yang sangat diperlukan oleh mahluk hidup disamping karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat aorganik atau kadar abu.
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian
pengendalian komponen cairan tubuh 65%. Untuk pemelihara fungsi tubuh,
manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang
dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan
mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia
mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena
tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah
yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan

22
organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan,
yaitu mineral makro dan mineral mikro.

23
DAFTAR PUSTAKA

Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Muchtadi, D. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta

Dwijayanti, L dan N. Santoso. 2013. Ilmu GIzi Menjadi SAngat Mudah.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Almatsier, S. 2009. Prinsip Ilmu Gizi Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Bahar, Asrul. 2001. Makanan dan gizi. Surabaya: Unesa University Press
Andriani, M dan B Wijadmadi.2012.Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
http://pustaka.libtang.pertanian.go.id/publikasi/p327308.pdf
http://kornelizsiki.blogspot.com/2010/06/makalah-ilmu-gizimineral-
mikro.html
http://www.arenaterbaru.com/2014/02/mineral-mikro-ilmu-gizi.html
http://repository.unib.ac.id/63/1/132JIPI-2006.pdf
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/article/download/1199/1097
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Nutrire/article/download/1271/116
3
http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/M0104/M010431.pdf

24

Anda mungkin juga menyukai