Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizqa Rahmawati

Nim : 5190121004
Kelas : C

A. Latar Belakang Permasalahan


Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting untuk ikut membangun
perekonomian nasioanal, karena pada ekonomi modern saat ini, pasar modal merupakan saraf
financial dunia. Salah satu hal yang menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian suatu
negara yaitu tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri sekuritas yang
ada pada negara tersebut. Pasar modal berperan sebagai sarana untuk mobilisasi dana dari
pihak yang memiliki kelebihan dana ke pihak yang memerlukan dana. Kehadiran pasar modal
memperbanyak pilihan sumber dana dan pilihan investasi bagi investor, sehingga kesempatan
untuk memperoleh imbalan hasil semakin besar sesuai dengan karakteristik investasi yang
dipilih (Ningsih, 2011)
Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya
melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi yang ditanamkan dan tingkat return
yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Return juga merupakan imbalan yang diperoleh
investor atas keputusannya untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukan, karena
pasar modal tidak dapat memberikan jaminan kepada investor untuk memperoleh return
saham dengan pasti (Bintara, 2015).
Investasi yang dilakukan para investor selalu didasarkan pada pertimbangan yang
rasional. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang
bersifat fundamental dan informasi teknikal. Melalui dua pendekatan informasi tersebut
diharapkan investor yang melakukan investasi mendapatkan keuntungan yang signifikan
ataupun dapat menghindari kerugian yang harus ditanggung. Selain informasi keuangan
terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi return saham seperti : Corporate Social
Responsibility (CSR) dan struktur kepemilikan.
Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu bagian penting bagi perusahaan sebagai
strategi bisnisnya. Konsep CSR sangat berkaitan dengan sustainability perusahaan. Karena
perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada
hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. CSR
akan memicu tanggapan positif dari masyarakat. Kegiatan CSR merupakan bagian dari tata
kelola perusahaan yang baik. Masyarakat akan memilih produk yang memiliki tata kelola
perusahaan yang baik sehingga muncul penilaian positif yang berdampak kepada loyalitas
masyarakat yang semakin meningkat. Tidak hanya itu, para investor akan lebih tertarik
membeli saham perusahaan sehingga akan baik terhadap nilai perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu bukti bahwa perusahaan
tidak hanya berorientasi pada kepentingan shareholders dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya, namun juga pada kepentingan stakeholders. Kesadaran stakeholders akan
pentingnya pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan mendorong
perusahaan untuk mengungkapkan praktik-praktik atau kegiatan Corporate Social
Responsibility yang dilakukan (Paulinda & Sayekti, 2016).
Baru-baru ini Indonesia Corporate Responsibility Award (ICSRA) 2017 telah
terselenggara dengan menempatkan 41 perusahaan terbaik terkait penerapan Corporate
Sosial Responsibility di perusahaan. ICSRA merupakan apresiasi penghargaan tertinggi yang
diberikan kepada perusahaan yang terbaik di bidang Corporate Social Responsibility nya di
Indonesia baik dalam kategori Tbk maupun Private (Olifia, 2017).
1 Bagus dan 1 made (2015) mengungkapkan pengaruh Corporate Social Responsibility
dan informasi laba akuntansi pada return saham dalam penelitiannya menemukan bahwa
masing-masing variabel Corporate Social Responsibility berpengaruh positif signifikan pada
return saham dan informasi laba akuntansi tidak berpengaruh terhadap return saham. Oleh
karena itu perusahaan harus mampu konsisten dan meningkatkan terus bentuk
pertanggungjawaban sosial yang dilakukan agar investor tertarik untuk menanamkan
modalnya. Sama halnya dengan Erman (2011) menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate
Social Responsibility dari lingkungan, ekonomi, dan sosial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Hal ini menjelaskan bahwa investor juga menggunakan informasi
Corporate Social Responsibility ini untuk keputusan investasi.
Perusahaan yang secara sukarela menerbitkan laporan Corporate Social Responsibility
mandiri memiliki asosiasi lebih kuat antara total Corporate Social Responsibility dan return
saham dibandingkan perusahaan yang tidak. Temuan ini menunjukkan bahwa investor
mengandalkan laporan Corporate Social Responsibility mandiri karena mereka menghargai
kinerja Corporate Social Responsibility perusahaan (Lagore et al, 2015) menyatakan bahwa
pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Hal ini karena perusahaan
dan investor masih memiliki persepsi yang rendah mengenai CSR. Pada akhirnya
pengungkapan CSR oleh suatu perusahaan tidak menimbulkan reaksi investor sehingga tidak
mempengaruhi return saham.
Di Indonesia, perkembangan mengenai CSR dibuktikan dengan adanya Undang-undang
No. 40 Th 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan semua perseroan untuk
melakukan CSR. Selain itu, tujuan undang-undang tersebut yaitu adanya tuntutan
perkembangan bisnis sesuai dengan Good Coorporate Governance (GCG). GCG adalah
sistem yang menghubungkan seluruh partisipasian perusahaan yaitu komisaris, manajer, dan
stakeholders dalam menentukan arah kinerja perusahaan (Wijayanto, 2016).
Sistem tata kelola perusahaan yang baik dapat memberikan perlindungan efektif terhadap
investor untuk mendapatkan return atas modal yang mereka tanamkan. Selain itu, perusahaan
dapat memastikan bahwa manajer tidak bertindak demi kepentingannya sendiri tetapi demi
kepentingan perusahaan. Hal ini berkaitan langsung dengan struktur kepemilikan yang ada
pada perusahaan.
Manajemen pada umumnya merupakan perwakilan dari golongan pemegang saham
mayoritas tersebut. Di dalam sebuah perusahaan selalu terdapat konflik antara manajemen
dan pemilik. Terkadang keinginan pemilik dan manajemen berbeda. Manajemen sering
melakukan tindakan opportunistik yang mengabaikan kepentingan para pemegang saham.
Hal ini jelas akan berpengaruh pada nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham.
Jika perkembangan harga saham naik, maka akan berpengaruh pada return saham dan
akan meningkatkan risiko investasi sehingga mempengaruhi return yang diperoleh. Penjualan
saham yang tinggi mengindikasikan bahwa return yang diperoleh meningkat, sehingga
sahamnya diminati oleh para investor.
Pada sebuah perusahaan yang sudah go public, nilai sebuah perusahaan tercermin
pada harga sahamnnya yang di perdagangkan di bursa efek. Jika harga saham meningkat
maka nilai perusahaan tersebut juga meningkat, demikian juga dengan kekayaan pemegang
sahamnya. Sebaliknya, jika harga saham perusahaan turun maka nilai perusahaan tersebut
turun dan kekayaan pemegang sahamnya juga turun (Murwaningsari, 2012).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dilihat bahwa Corporate Social
Responsibility menjadi salah satu masalah yang menarik perhatian. Dampak sosial yang
buruk akan meningkatkan resiko perusahaan dan juga memperburuk hubungan antara
perusahaan dengan para stakeholders. Hal tersebut akan berdampak negatif pada reputasi
perusahaan, sehingga akan menurunkan nilai perusahaan bahkan dapat mengakibatkan
berakhirnya perusahaan itu sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan
masalah penelitian ini adalah apakah Corporate Social Responsibility dan kepemilikan
berpengaruh terhadap return saham?
C. Motivasi
“Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility dan kepemilikan perusahaan
terhadap return saham” periset (Rizqa, 2019) memberikan justifikasi atau motivasi mengapa
isu permasalahan ini penting untuk dibahas karena sebagai berikut. Pertama, perusahaan dan
investor masih memiliki persepsi yang rendah mengenai CSR. Kedua, laba dan
pengungkapan corporate social responsibility secara bersama-sama berpengaruh terhadap
abnormal return saham pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh
pengungkapan Corporate Social Responsibility dan kepemilikan perusahaan terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2015-2016.

E. Manfaat
Dari Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi dan pengetahuan mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility dan
Kepemilikan terhadarp return saham pada perusahaan manufatktur serta dapat
memberikan tambahan bahan referensi guna penelitian selanjutnya yang memerlukan
pengembangan lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi return
saham.
2. Maanfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam
menyusun pelaksanaan peraturan lebih lanjut terkait pelaksanaan kewajiban
Corporate Social Responsibility bagi Perseroan Terbatas dan juga memberikan
masukan bagi perusahaan di sektor manufaktur untuk dapat melaksanakan program
Corporate Social Responsibility secara berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai