Anda di halaman 1dari 10

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN

MESIN INDUSTRI

1.1 Pendahuluan
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung
suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus
mempunyai/memiliki kualitas yang baik, harga yang pantas, di produksi dan diserahkan ke
konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap
saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini
harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. Secara skematik, program
perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 1 Program perawatan sebagai pendukung aktivitas produksi.

Perawatan merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Merawat
dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda
dengan perusahaan lainnya.

1.1 Tujuan khusus


Setelah menyelasaikan bab ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk:
1. dapat memahami gunanya memperpanjang umur penggunaan asset pada indistri.
2. memahami tentang perlunya ketersediaan optimum peralatan
yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
3. dapat dimengerti perlunya jaminan kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. memahami perlunya keselamatan bagi orang yang menggunakan
peralatan industri tersebut dalam bentuk apapun.

1. 2 Jenis-jenis Perawatan dalam Industri


Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah
kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan memperbaiki kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara
yaitu: perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance) dan perawatan yang tidak
direncanakan (Unplanned maintenance).Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat
pada Gambar 2.
Perawatan preventif dalam perawatan mesin tetap diharapkan dan harus berjalan dengan
baik,yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan (preventif) sehingga produksi dapat berjalan. Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

1. 2. 1 Perawatan korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan
dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
Gambar 2 Skema pembagian rencana perawatan pada industri

1. 2. 2 Perawatan berjalan
Pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.

1. 2. 3 Perawatan prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan
dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih. Pekerjaan
perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan dan untuk memperbaikinya
harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

1. 2. 4 Perawatan darurat (Emergency Maintenance)


Merupakan pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan
atau kerusakan yang tidak terduga pada saat mesin atau pabrik sedang berjalan, biasanya untuk
perbaikan ini tidak perlu dihentikan operasi pabrik secara keseluruhan. Disamping jenis-jenis
perawatan yang telah disebutkan di atas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa
dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
a. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan,
karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatannya. Dengan alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak
tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
b. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru,
berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk
melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika
peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara
penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan
yang baru dan siap pakai, ada beberapa istilah yang umum dipakai dalam
perawatanperalatan industri:
1. Availability, perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan.
2. Downtime, perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan
tidak dipakai/dioperasikan.
3. Check, menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register, alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut
inventarisasi peralatan/fasilitas.
5. Maintenance management, organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah
disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule, suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan
kejadian-kejadian yang menyertainya.
7. Maintenance planning, suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta
metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan
dimasa yang akan datang.
8. Overhaul, pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu
fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test, membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang
dapat diterima.
10. User, pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner, pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor, seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-
pabrik dan bangunan-bangunan.
13. Efisiensi
14. Trip, mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
15. Shut-in, sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
16. Shut-down, Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.

1. 3 Setrategi Perawatan
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi
pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang akan
digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga
perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan. Dalam menentukan strategi perawatan, banyak
ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:
- tenaga kerja yang terampil,
- ahli teknik yang berpengalaman,
- instrumentasi yang cukup mendukung, dan
- kerja sama yang baik diantara bagian perawatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
- umur peralatan/mesin produksi,
- tingkat kapasitas pemakaian mesin,
- kesiapan suku cadang,
- kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat, dan
- situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
Untuk menjalankan program produksi dengan gangguan minimum, maka waktu untuk
pekerjaan perawatan perlu direncanakan sebaik mungkin. Waktu pekerjaan perawatan ditentukan
atas kondisi: kapan aktivitas produksi dihentikan karena adanya kebutuhan perawatan dan kapan
pabrik tidak beroperasi karena jadwal waktu atau jam kerja yang sudah tercapai batas yang
ditentukan. Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar kecilnya industri, jenis dan tingkat
produksi. Tabel 1 memperlihatkan berbagai sistem penggantian waktu kerja di industri, sehingga
bisa ditentukan waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan perawatan pada saat pabrik tidak
beroperasi.
Tabel 1 Sistem penggantian waktu kerja di industri

Dasar-dasar pokok yang perlu diperhatikan untuk menunjang dalam pembentukan sistem
perawatan:
- jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik,
- jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus dilakukan
pada tiap bagian,
- program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan,
- metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil, dan
- metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan perawatan adalah:
a. Ruang lingkup pekerjaan, untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu
diberi petunjuk atau pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar-gambar atau
skema dapat membantu dalam melakukan pekerjaan.
b. Lokasi pekerjaan, lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan
informasi yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah
dengan memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor departemen dan lain
sebagainya.
c. Prioritas pekerjaan, prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan
sesuai dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka
perlu memberi mesin tersebut prioritas utama.
d. Metode yang digunakan, “membeli dan kemudian memasang” sangat berbeda artinya
dengan “membuat kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan
dengan berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tersebut
dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai.
e. Kebutuhan material, apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah
ditentukan, maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material yang
dibutuhkan ini harus selalu tersedia.
f. Kebutuhan alat perkakas, sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar
mudah penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk
alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya.
g. Kebutuhan keahlian, keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia
bekerja.
h. Kebutuhan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan
pekerjaan harus ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan
pengawasannya.

1.4 contoh perawatan mesin industry


a. mesin bubut
Perawatan mesin bubut yang benar dan teratur dapat membuat kinerja mesin bubut
optimal serta mesin lebih awet. Efeknya hasil produksi bubut juga akan meningkat serta
keuntungan juga akan meningkat, serta dapat meminimalisir biaya kerusakan mesin
bubut. Untuk itu perlu dilakukan perawatan mesin bubut yang baik dan benar. Berikut ini
akan saya ulas beberapa cara merawat mesin bubut.
Perawatan Komponen mesin bubut yang perlu diperhatikan diantaranya:
1. Perawatan Alat /Tool
2. Pengecekan Pahat/pisau Bubut, ukuran sudut pemakanan sesuai atau tidak
3. Pengecekan rumah pahat, ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran
4. Pengecekan senter kepala lepas
5. Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya/ kecepatan putar
6. Perawatan Umum
b. mesin frais
adapun perawatan mesin frais adalah sebagai berikut:
Perawatan setiap enam bulan:
1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek kekencangan baut
pengikat bagian bawah.
2. Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan dengan pengering
silika gel.
3. Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat hasil
pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.
4. Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
5. Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
6. Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan. Periksa
gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang.
7. Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya. Gunakan oli
menurut tingkat spesifikasinya.
8. Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang terlihat pada semua
bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling motor.
Perawatan setiap dua tahun:

1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.


2. Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan rangkaiannya serta
tandai kabel-kabel untuk mempermudah pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar
tidak rusak.
3. Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk pemeriksaan.
Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di tempat aman.
4. Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari goresan. Cek
kopling dan keausannya.
5. Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran
oli, apakah tersumbat.
6. Keluarkan motor dari tutupnya.
7. Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan.
8. Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami retak-retak.
9. Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan rotor.
10. Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor dan bersihkan
lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih.
11.Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan isolasi
dan balutan-balutan yang merusak.
12. Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah bersih.
13. Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.
14. Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit yang
digerakkan dan catat hasilnya.
15. Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.
16. Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi
serta kontinuitasnya.
17. Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu
perbaiki dengan pengering silika gel.
c. mesin press hidrolik
Perawatan berkala pada mesin press hidrolik ini dapat dilakukan dengan seperti ini :
1. Kebocoran oil semua jenis hidrolik harus diperiksa karena kebocoran yang sangat
kecil pun dapat menimbulkan problem yang sangat besar dan sangat di anggap
masalah sepele dengan memeriksa hal terkecil dahulu. Fitting yang longgar harus
dikencangkan dan bersih dari bocoran oil. Memelihara kebersihanmesin press akan
membantu anda untuk masalah kebocoran yang mungkin terjadi.
2. level oil untuk menggunakan mesin dengan keadaan pemenuhan level minyak
sampai batas maksimum. Untuk menentukan jenis oil yang harus digunakan,
perhatikan petunjuk pemakaian oil yang diberikan pada hampir semua mesin.
3. Sekrup-Sekrup longgar pada masalah ini merupakan masalah yang besar, jika
dibiarkan tanpa penanganan yang di jadwalkan ada beberapa yang dapat terjadi
yaitu menimbulkan getaran dan guncangan yang dapat melonggarkan sekrup-sekrup
disekitar bidang tooling.
4. Guided plantens beberapa bushing fitting harus memiliki film yang tipis pada rod.
Pelumasan yang berlebihan dapat menimbulkan akumulasi kotoran dan keausan
prematur bearing. Bushing lainya mempunyai fitting jenis katupdengan pemeriksaan
di mana frafit diintragiskan menjadi perunggu. Bushing ini memerlukan
pemeliharaan yang sangat sedikit. Jangan pernah menggunakan gemuk untuk jenis
bearing ini.
5. Suhu pemanas setelah mesin dipanaskan hingga temperatur beroperasi, periksa suhu
pada oil. Idealnya dengan temperatur tersebut adalah 48 Derajat Celcius.
6. Light curtains membiarkan sinar masuk mengenai ram dan bergerak turun. Mesin
press seharusnya berhenti dengan segera. Dan membiarkan sinar masuk pada
upstroke dapat menghentikan mesin press. Dapat diperhatikan manual pemilik untuk
kinerja yang tepat pada penggunaannya.
7. Kebersihan harus sering diperiksa untuk memastikan bahwa bidang kerja bersih.
Karena hal ini pun juga harus penting di jadwalkan dan di perhatikan. Hal ini
membantu memastikan lingkungan kerja yang aman dan mencegah kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai