Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


(YME).Dimana Tuhan YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya.
Sehingga kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan
baik.

Dan akhirnya tersusunlah sebuah makalah Pubertas Prekoks. Makalah ini


telah kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin.Hal ini bertujuan untuk
memenuhi tugas .

Dengan selesainya makalah ini,maka kami tidak lupa mengucapkan


banyak terima kasih. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penulisan makalah ini.

Demikian makalah yang telah kami buat. Kami mohon kritik dan sarannya
apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Juga bermanfaat bagi kami selaku penulis.

Malang, Mei 2019

Penyusun

Kelompok 01

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 3

BAB II KASUS ............................................................................................. 4

2.1 Identitas Pasien .................................................................................... 4


2.2 Keluhan Utama..................................................................................... 4
2.3 Riwayat Penyakit Sekarang.................................................................. 4
2.4 Rieayat Penyakit Dahulu ...................................................................... 4
2.5 Riwayat Keluarga ................................................................................. 4
2.6 Pengkajian Psikososial ......................................................................... 4
2.7 Pemeriksaan Fisik ................................................................................ 5
2.8 Pemeriksaan Penunjang ....................................................................... 5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6

3.1 Pengertian Pubertas Prekoks ................................................................ 6


3.2 Epidemiologi ........................................................................................ 6
3.3 Etiologi ................................................................................................. 6
3.4 Faktor Resiko ....................................................................................... 7
3.5 Tanda dan Gejala.................................................................................. 7
3.6 Patofiologi ............................................................................................ 8
3.7 Klasifikasi ............................................................................................ 8
3.8 Pemeriksaan Penunjang ....................................................................... 9

BAB IV KESIMPULAN .............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pubertas Prekoks adalah timbulnya ciri-ciri seksual sekunder
sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada
anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara
spontan/dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya
proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (< 9 tahun) dengan
ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal
ini dan telah berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awal ini
bisa pula merupakan bagian dari variasi perkembangan normal seseorang,
namun bias pula merupkan penyakit/paparan hormone pertumbuhan yang
tidak normal.
Hingga saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum
diketahui secara pasti. Beberapa hal internal yang dapat menyebabkan
terjadinya Pubertas Prekoks adalahgangguan organ endokrin, genetika
keluarga (autosomal dominan), abnormalitas genetalia (gangguan organ
kelamin), penyakit pada otak, dan tumor yang menghasilkan hormone
reproduksi. Namun disamping itu, terdapat factor psikologis (emosi) dan
stressor lingkunan eksternal yang cukup memegang peranan.

3
BAB II

KASUS

2.1 Identitas Pasien


Nama : An.A
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Tulakan, Pacitan, Jatim
Diagnosa Medis : Pubertas Prekoks

2.2 Keluhan Utama


Ibu klien mengatakan payudara anaknya membesar
2.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan sejak usia 7 tahun payudara anaknya sudah
membesar, tumbuh rambut di daerah ketiak dan kemaluan, dan berat badan
meningkat.
2.4 Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami trauma kepala,
pajanan terhadap steroid/gonadotropin/masalah-masalah, seperti sakit
kepala, gangguan penglihatan/inkoordinasi motoric.
2.5 Riwayat Keluarga
Rieayat keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami gejala pubertas
prekoks
2.6 Pengkajian Psikososial
Ibu pasien mengatakan anaknya malu begaul dengan teman seumurannya.
Lebih banyak mengurung diri.

4
2.7 Pemeriksaan Fisik
 Aktivitas/istirahat
Mengalami ketidakmampuan/kurang keinginan untuk aktif atau
melakukan latihan teratur
 Makanan dan Cairan
Merencanakan makanan dengan normal/berlebihan, berat badan
tidak sesuai dengan tinggi badan
 Nyeri/Kenyamanan
Nyeri waktu pertumbuhan pada payudaranya
 Pernapasan
Tidak mengalami gangguan pernapasan
 Seksualitas
Tumbuh tanda-tanda seks sekunder

2.8 Pemeriksaan Penunjang


 Hasil test laboratorium menunjukkan LH=0,81 ; FSH=2,90 dan
estradiol=40,10
 Hasil USG lower abdomen
Uterus=echostruktur & ukuran normal, endometrium tak menebal,
parametrium tenang, tak tampak masa/kista
Vesica urinaria=echostruktur normal, dinding tak menebal, tak
tampak batu/masa

5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Pubertas Prekoks


Pubertas Prekoks adalah timbulnya ciri-ciri seksual sekunder
sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada
anak laki-laki. Kondisi ini terjadi dipicu oleh otak secara
spontan/dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh dan biasanya
proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (< 9 tahun) dengan
ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi lebih awal
ini dan telah berakhirnya masa pertumbuhan.
3.2 Epidemiologi
Dari berbagai ssumber seluruhnya menyatakan bahwa Pubertas Prekoks
dominan terjadi pada anak perepuan disbanding laki-laki. Hal ini
dimungkinkan Karen Pubertas Prekoks membawa sifat geneik yang
autosomal dominan dan lebih sering akibat paparan hormone estrogen dini
pada usia bayi. Untuk anak perempuan sering diakibatkan adanya penyakit
pada otak.
3.3 Etiologi
Hingga saat ini penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum
diketahui secara pasti. Beberapa hal internal yang dapat menyebabkan
terjadinya Pubertas Prekoks adalahgangguan organ endokrin, genetika
keluarga (autosomal dominan), abnormalitas genetalia (gangguan organ
kelamin), penyakit pada otak, dan tumor yang menghasilkan hormone
reproduksi. Namun disamping itu, terdapat factor psikologis (emosi) dan
stressor lingkunan eksternal yang cukup memegang peranan.
Pada dasar konsep paparan hormone yang paling sering digunakan
untuk menjelaskan penyebab pubertas prekoks pada anak. Sebuah
penelitian pernah mengatakan bahwa anak perempuan yang gemuk/
memiliki Body Mass Index (BMI) bernilai obesitas seringkali
menunjukkan ciri-ciri fisik terjadinya pubertas dini. Penelitian lain
mengungkapkan zat Bisphenol-A (BPA) yang merupakan bahan baku

6
pembuatan barang-barang dari plastic dan sering digunakan oleh bayi
maupun anak kecil (dot/botol plastic) dapat menstmulus peningkatan kadar
hormone estrogen yang pada akhirnya memicu terjadinya Pubertas
Prekoks.
3.4 Faktor Resiko
1. Obesitas
2. Adanya riwayat kelainan genetika dari orang tua/saudara kandung
3. Berjenis kelamin perempuan
4. Menjalani terapi radiasi pada sistem saraf pusat
5. Terpapar hormone seksual (kosmetik/makanan)
6. Sedang mengidap suatu penyakit genetic/gangguan metabolic.

Pubertas prekoks banyak ditemui pada pasien dengan sindrom McCune-


Albright/Hiperplasia adrenal Kongenital, yaitu suatu kondisi
perkembangan abnormal dari produksi hormon androgen pada laki-laki.
Pada kasus yang jarang, Pubertas Prekoks memiliki hubungan dengan
kejadian hipotiroidism.

3.5 Tanda dan Gejala

 Tanda dan Gejala Umum

1. Tumbuh rambut kemaluan/ketiak


2. Pertumbuhan tubuh yang cepat
3. Tumbuh jerawat
4. Bau badan seperti orang dewasa

 Tanda dan Gejala pada perempuan

1. Pertumbuhan payudara
2. Menstruasi

 Tanda dan Gejala pada laki-laki

1. Suara yang lebih berat

7
2. Testis dan penis yang membesar
3. Tumbuh kumis

3.6 Patofisiologi

Perjalanan Pubertas Prekoks diawali produksi GnRH berlebihan yang


menyebabkan kelenjar pituitary meningkatkan produksi luteinizing
hormone (LH) dan folice stimulating hormone (FSH).

Peningkatan LH menstimulasi produksi hormone seks steroid oleh sel


Leydig pada testis/sel granul pada ovarium.

Peningkatan FSH mengakibatkan pengaktifan kelenjar gonad dan akhirnya


membantu pematangan folikel pada ovarium dan spermatogenesis pada
testis.

3.7 Klasifikasi

Pubertas Prekoks dibagi menjadi 2 tipe utama:

1. Pubertas Prekoks Sentral, bias muncul secara dini bila terjadi


gangguan pada system penghambatan hormone yang diproduksi otak,
atau adanya hamartoma hipotalamus yang memproduksi sedikit
gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dan dapat terjadi dalam
berbagai aspek fisik.
2. Pubertas Prekoks Perifer, pubertas ini tidak dipengaruhi hormon
GnRH di otak yang biasanya memicu awal pubertas. Penyebab
utamanya adalah pelepasan estrogen/testosterone ke dalam tubuh
karena ada maalah dengan ovarium, testis, kelenjar adrenal/kelenja
pituitary.

8
3.8 Pemeriksaan Penunjang

Pertimbangkan untuk melakukan tes laboratorium : CBC, erythrocyte


sedimentation rate (ESR), thyroid-stimulating hormone (TSH), boneage,
FSH dan LH, fungsi hati, BUN, kreatinin urinalisis (UA), urin HCG,
karyotyping, dehydroepiandrosterone sulfat (DHEAS), androstenedione,
testosterone, adrenal suppression test untuk 17-hydroxyprogesterone, ahli
yang lebih memilih MRI daripada radiograf untuk melihat sella apabila
mencari CNS penyebab amenore pelvic ultrasound, MRI, dan
kemungkinan radiograf untuk melihat sella turcica. Yang tekhir ini dapat
mendeteksi lesi hipofise di dasar kelenjar hipofise dan dapat mengganggu
sella itu sendiri.

9
BAB IV
KESIMPULAN

Pubertas Prekoks adalah suatu keadaan dimana masa pubertas anak terjadi
lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umur sebelum 8 tahun pada anak
perempuan dan usia sebelum 9 tahun pada anak lai-laki. Kondisi ini terjadi dipicu
oleh otak secara spontan atau dikarenakan pengaruh bahan kimia dari luar tubuh
dan biasanya proses ini dimulai diakhir-akhir masa kanak-kanak (kUrang dari 9
tahun) dengan ditandai munculnya tanda-tanda kematangan organ reproduksi
lebih awal dan telah berakhirnya masa pertumbuhan. Pubertas yang lebih awak ini
bisa merupakan bagian dari variasi perkembangan normal seseorang, namun bisa
pula merupakan penyakit atau paparan hormon pertumbuhan yang tidak normal
(Adhie 2013).

10
DAFTAR PUSTAKA

Timur, Ayatullah 2015. Pubertas Prekoks di


http://www.slideshare.net/mobile/ayatullahtimur/pubertas-prekoks-54082542 (di
akses pada 18 Oktober)

https://books.google.com/books/about/Aag_Sistem_Reproduksi.html?id=t46O5s5
O-bYC

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai