Anda di halaman 1dari 5

KADAR AIR TANAH

Rahmat Ian Ardana ( G021171022 )


Kelompok : 5 (lima), Asisten : Nur Hijrah
Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Kode Pos 90245, Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN pemanjangan lebih cepat untuk


1.1. Latar Belakang mendapatkan suatu air bagi
Kapasitas lapang adalah persentase konsumsinya (Kartasapoetra, 2007).
kelembaban yang ditahan oleh tanah Air merupakan salah satu komponen
sesudah terjadinya drainase dan dalam tanah yang termasuk dalam
kecepatan gerakan air ke bawah tanah sebagai sistem tiga fase yang
menjadi sangat lambat. Keadaan ini terdiri dari udara, matriks tanah dan
terjadi 2 – 3 hari sesudah hujan jatuh air itu sendiri.
yaitu bila tanah cukup mudah Air merupakan zat pelarut
ditembus oleh air, textur dan struktur yang ada di alam, dimana didalam
tanahnya uniform dan pori-pori tanah tanah biasa disebut air tanah yang
belum semua terisi oleh air dan mengandung banyak ion-ion yang
temperatur yang cukup tinggi. penting bagi pertumbuhan tanaman.
Kelembaban pada saat ini berada di Air sebagai pelarut sekaligus alat
antara 5 – 40%. Selama air di dalam transportasi unsur hara yang
tanah masih lebih tinggi daripada kemudian diserap oleh akar tanaman
kapasitas lapang maka tanah akan melalui pembuluh xylem
tetap lembab, ini disebabkan air (Poerwowidodo, 2007).
kapiler selalu dapat mengganti Kadar air dalam suatu
kehilangan air karena proses bentang tanah sangat penting untuk
evaporasi. Bila kelembaban tanah diketahui, dimana jika diketahui
turun sampai di bawah kapasitas kadar air pada kapasitas lapangnya
lapang maka air menjadi tidak maka tanaman yang dipilih akan
mobile. Akar-akar akan membentuk sesuai dengan kadar air dalam tanah.
cabang-cabang lebih banyak, Tanaman tertentu yang tidak toleran

24
terhadap air, pada tanah dengan air tanah tersebut belum cukup, maka
yang berlebih akan mengalami harus ditambahkan sejumlah air,
plasmolisis pada sel-nya yang akan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
menyebabkan tumbuhan tersebut air tanaman, berupa air irigasi
layu bahkan membusuk, sedangkan II. METODOLOGI
tanah dengan kadar air pada 2.1. Waktu & Tempat
kapasitas lapang rendah maka akan Praktikum Kadar Air Kapasitas
membuat tanaman kering sampai Lapang dilaksanakan pada hari Rabu,
mati (Sutedjo, 2010). 18 April 2018 pukul 11.30 WITA
Air yang diperlukan tanaman sampai selesai di laboratorium Kimia
yaitu pada kondisi normal dimana Tanah, Departemen Ilmu Tanah,
tidak terlalu kering dan tidak terlalu Fakultas Pertanian, Universitas
basah yang nantinya akan berdampak Hasanuddin, Makassar.
pada penyerapan hara bagi tanaman, 2.2. Alat & Bahan
sehingga pada keadaan optimal Alat yang digunakan dalam
tanaman akan tumbuh dengan subur praktikum ini yaitu meteran,
dan cepat dalam hal waktu cangkul, sekop, sendok, oven, cawan
(Poerwowidodo, 2007). petri, timbangan analitik, alat tulis
1.2. Tujuan menulis, kalkulator dan buku
Tujuan dari praktkum ini penuntun dasar-dasar ilmu tanah.
adalah untuk mengetahui kadar air Bahan yang digunakan yaitu
kapasitas lapang dengan air, trash bag, plastik gula, serasah
menggunakan rumus yang telah dan sampel tanah yang diambil di 4
ditetapkan. sudut plot.
1.3. Kegunaan 2.3. Prosedur Kerja
Kadar air tanah sangat 1. Membersihkan area pembuatan
diperlukan untuk menilai apakah plot dari rumput liar.
kondisi kadar air dalam tanah 2. Membuat plot dengan ukuran 1
tersebut sudah cukup untuk m x 1 m dengan bentuk persegi.
memenuhi kebutuhan air tanaman 3. Membuat pematang dengan
atau belum. Apabila kadar air dalam tinggi 30 cm disetiap sisi plot.

25
4. Menutup plot dengan trash bag. 14. Menimbang berat sampel setelah
5. Menyiram plot dengan air dikeluarkan dari oven.
sebanyak 20 liter sehari sebelum 15. Kemudian catat berat sampel
pengambilan sampel tanah kering setelah dioven tanpa
6. Mengambil 4 sampel tanah ada tambahan berat cawan,
sebanyak 5 sendok pada 4 titik di dengan cara mengurangi berat
dalam plot, kemudan masukkan sampel + berat cawan dengan
kedalam plastik gula. berta cawan.
7. Kemudian bawa sampel tanah 16. Menghitung kadar air kapasitas
kedalam laboratorium, setelah di lapang dari sampel tanah
keringkan dengan udara selama menggunakan rumus :
satu malam Kadar Air Tanah =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑣𝑒𝑛
8. Menimbang cawan petri yang x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑣𝑒𝑛

digunakan.
9. Masukkan keempat sampel tanah III. HASIL & PEMBAHASAN
kedalam cawan petri masing- 3.1. Hasil
masing satu sendok. Berat cawan Petridis = 61,9 g
10. Menimbang sampel tanah dengan Berat cawan Petridis + tanah kering
cawan petri dengan timbangan udara (g) = 117, 6 g
analitik Berat cawan Petridis + tanah kering
11. Mencatat berat awal sampel oven (g) = 101,0 g
tanah, dengan cara Berat tanah kering udara (g) = 55,7
menjumlahkan berat cawan ( 117,6 – 61,9 = 55,7 )
dengan berat sampel + cawan Berat air yang telah hilang (g) = 16,6
kemudian dikurangi berat cawan ( 117,6 – 101 = 16,6 )
12. Memasukkan kedalam oven
dengan suhu 105˚C selama 1x24
jam.
13. Mengeluarkan keempat sampel
tanah dari oven, kemudian
didinginkan.

26
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kadar massa awal dikurang massa oven
Air Kapasitas Lapang. dengan massa oven lalu
Berat setelah mengkalikannya dengan 100%.
Sampel Berat Awal Oven
Dari hasil pengamatan, kadar
Diambil
air dalam tanah cukup besar yaitu
dari 4
sebesar 42,45 %, ini dipengaruhi
titik 55,7 g 39,1 g
oleh letak pengampilan sampel yaitu
pada lapisan tanah paling atas yang
mengandung bahan organik. Sesuai
Menghitung kadar air kapasitas
pendapat Hanafiah ( 2017) kadar air
lapang :
tanah dipengaruhi oleh kadar bahan
Kadar Air =
organik tanah dan kedalaman solum,
massa awal−massa setelah oven
x 100%
massa setelah oven makin tinggi kadar bahan organik
55,7−39,1
Kadar air = X 100 tanah akan makin tinggi kadar air,
39,1
serta makin dalam kedalaman solum
= 42,45 %
tanah maka kadar air juga semakin
tinggi.
3.2. Pembahasan
Penentuan kadar air kapasitas
IV. PENUTUP
lapang suatu bentang lahan diketahui
4.1. Kesimpulan
jika massa awal dikurangi dengan
Penentuan kadar air kapasitas
massa setelah oven dibagi rmassa
lapang dapat dihitung dengan cara
setelah oven dan dikalikan dengan
massa awal dikurangi dengan massa
100%, sehingga nantinya diperoleh
setelah oven dibagi massa setelah
sejumlah besaran persen yang
oven kemudian dikali dengan 100%.
merupakan kadar air pada kapasitas
Lapisan tanah paling atas memiliki
lapang tanah tersebut. Hal ini sesuai
kadar air yang cukup tinggi karena
dengan pendapat Poerwowidodo
mengandung bahan organic yang
(2007) yang menyatakan bahwa
dapat menyimpan air.
dalam menentukan kadar air pada
suatu kapasitas lapang maka
diperoleh dengan cara membagikan

27
4.2. Saran LAMPIRAN
Dalam melakukan praktikum
harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, agar hasil yang diperoleh
bisa maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Jakarta: Rajawali Pers

Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu


Tanah. Jakarta: Akademika
Pressindo

Kartasapoetra. 2007. Hukum Tanah.


Jakarta: Rineka Cipta
Poerwowidodo. 2007. Telaah
Kesuburan Tanah. Bandung:
Angakasa Baru

Sutedjo, Mulyani. 2010. Pengantar


Ilmu Tanah. Jakarta: Rineka
Cipta

28

Anda mungkin juga menyukai