Anda di halaman 1dari 12

490 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013

Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami Konsep Larutan Buffer


pada Tingkat Makroskopis dan Mikroskopis

Mangara Sihaloho
Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo
Korespondensi: Jalan Jenderal Sudirman 6 Kota Gorontalo, 96128.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kesalahan siswa dalam memahami konsep larutan buffer
pada tingkatj makroskopis dan mikroskopis. (2) pola-pola gambaran mikroskopik larutan buffer oleh siswa.
Rancangan penelitian adalah rancangan deskriftif. Subyek adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri Kota
Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013. Objek penelitian adalah siswa SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4
Gorontalo. Masing-masing sekolah diambil 2 kelas. Data diperoleh melalui tes gambaran mikroskopis, berupa tes
tertulis dalam bentuk uraian objektif. Data dianalis dengan persentase. Darihasil analisis diidentifikasi bentuk-
bentuk kesalahan pemahaman siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami
kesalahan dalam memahami konsep larutan buffer. Pola gambaran mikroskopis yang salah adanya (a) campuran
hasil reaksi larutan buffer dari asam lemah dan garamnya tidak mengalami ionisasi menjadi ion-ionnya. (b.)
campuran hasil reaksi dari basa lemah dan garamnya tidak mengalami ionisasi dalam larutan yang terbentuk. (c)
hasil larutan yang terbentuk dalam larutan buffer asam lemahnya mengalami ionsasi sempurna dan garam tidak
terionisasi. Bertolak dari hasil penelitian ini maka untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
konsep pada tingkat mikroskopik hendaknya menggunakan model gambaran mikroskopik dalam pembelajaran.

Kata kunci: Kesalahan siswa, memahami konsep, makroskopis, mikroskopis

Konsep kimia dalam ilmu kimia dapat secara konsisten akan menimbulkan terjadinya
ditinjau dari dua aspek yaitu konsep yang bersifat salah konsep.
makroskopis dan mikroskopis. Konsep yang Penelitian yang berkaitan dengan kesulitan
bersifat makroskopis digeneralisasi dari siswa dalam memahami konsep mikroskopik yang
pengamatan langsung terhadap gejala alam atau telah dilakukan adalah sebagai berikut. Maskil &
hasil eksperimen, seperti misalnya konsep Helena (1977: 101) mengemukakan bahwa siswa
tentang wujud zat padat dan zat cair.Konsep kesulitan memahami konsep partikel pada tingkat
mikroskopis adalah konsep yang ditetapkan oleh mikroskopis. Sihaloho (2001: 136)
para pakar dan digunakan untuk menjelaskan suatu mengemukakan siswa maupun guru kesulitan
objek seperti atom, ion, molekul, orbital atau memahami tentang proses yang diperlukan untuk
peristiwa abstrak seperti ionisasi garam dalam air, memberikan gambaran mikroskopik larutan
konsep asam lemah dan garamnya pada materi elektrolit berkaitan dengan interaksi antara
larutan buffer. Konsep yang bersifat mikroskopis spesies-spesies yang terdapat dalam larutan.
cenderung lebih sulit dipahami dibandingkan Kesalahan siswa dalam memahami konsep-konsep
dengan konsep makroskopis. untuk dapat pada tingkat mikroskopis antara lain adalah
memahami suatu konsep dengan utuh, kita harus Keadaan partikel asam basa (Nakheh, 1994:495)
mengenal konsep tersebut baik dari tingkat dan siswa dan elektrokimia (Huddle, Margaret &
makroskopis maupun mikroskopisnya. Nakhleh Rogers, 2000:104). Siswa tidak memahami bahwa
(1994:343) mengemukakan bahwa kesulitan siswa penambahan konsentrasi pereaksi (SO2) pada suhu
dalam memahami konsep mikroskopis dapat tetap menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
menimbulkan pemahaman yang salah, yang mana arah kanan atau keproduk (SO3), sehingga hanya
apabila pemahaman yang salah ini berlangsung konsentrasi SO3 yang bertambah (Sihaloho,
2007:50)
Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami...489

Konsep Larutan Buffer merupakan salah satu adanya. Rancangan yang digunakan adalah
materi esensial yang sebagian besar konsepnya rancangan deskriftif.Subjek dalam penelitian ini
bersifat abstrak. Pokok bahasan ini diajarkan pada adalah siswa kelas XII SMA Negeri Kota
siswa kelas XI semester 2. Keabstrakan konsep- Gorontalo tahun pelajaran 2011/2012. Dipilihnya
konsep pada pokok bahasan ini sangat potensial siswa kelas XII sebagai subjek karena materi
dalam menimbulkan kesalahan konsep. Dengan larutan buffer sudah mereka peroleh. Objek dalam
memperhatikan hal ini, maka sangatlah perlu dalam penelitian ini masing-masing sekolah
dilakukan penelitian tentang kesalahan siswa diambil 2 kelas, yang berjumlah 227 orang.
dalam memahami konsep-konsep larutan buffer Seminggu sebelum penelitian dilakukukan terlebih
pada tingkat makroskopis dan mikroskopis. Tujuan dahulu diberitahukan kepada siswa akan diadakan
penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat tes tentang materi larutan buffer.
kesalahan siswa dalam memahami konsep larutan Data penelitian ini dikumpulkan dengan
buffer ditinjau dari aspek makroskopis dan tes gambaran makroskopik dan mikroskopis yang
mikroskopis; (2) pola-pola kesalahan yang berupa tes tertulis yang berbentuk uraian objektif
dimiliki oleh siswa dalam memahami konsep dan wawancara. Data dianalis dengan persentase.
larutan buffer dari aspek makroskopis dan Dari hasil analisis tersebut diidentifikasi bentuk
mikroskopis.Manfaat dari penelitian ini adalah: (1) bentuk kesalahan pemahaman siswa dalam
untuk kepentingan teoritis, hasil penelitian ini memahami konsep larutan buffer. Wawancara
diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi diberikan pada sebagian siswa yang menunjukkan
informasi tentang pemahaman pada tingkat pemahaman tentang larutan buffer melalui
makroskopis materi asam basa dan hasil reaksi gambaran mikroskopis dengan benar pada tes
asam basa; (2) untuk kepentingan praktis dapat tertulis.
dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
praktisi pendidikan dalam meningkatkan kwalitas
hasil pengajaran materi asam basa dan hasil reaksi
asam basa dengan menggunakan gambaran
mikroskopis. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Dari hasil Penelitian diperoleh persentase


Penelitan ini merupakan penelitian siswa yang memberikan jawaban benar tentang
deskriftif yang bertujuan untuk menguraikan atau kesalahan siswa dalam memahami konsep larutan
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sebagaimana buffer diberikan pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Persentase Siswa yang Memberikan Jawaban Benar Tentang Tes Konsep Larutan Buffer
N No. Persentase Siswa
yang Menjawab
N0 Konsep Aspek yang diteliti Item
benar
Larutan
1 a. Defenisi larutan buffer asam 1 55,06
Buffer Asam b. Identifikasi jenis larutan yang termasuk larutan 2 36,56
buffer asam
1 c. Identifikasi spesies-spesies yang terbentuk hasil 3 36,56
campuran larutan buffer asam dari HF dengan NaF
d. Gambaran mikroskopik yang terbentuk 4 25,99
Larutan
2 a. Defenisi larutan buffer basa 5 44,05
490 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Buffer Basa b. Identifikasi jenis larutan yang termasuk larutan 6 48,90


buffer basa
c. Identifikasi spesies-spesies yang terbentuk hasil 7 22,90
2 campuran larutan buffer basa dari NH3 dengan
NH4Br
d. Gambaran mikroskopik yang terbentuk 8 14,53
Penambahan
3 a. Identifikasi spesies-spesies yang terbentuk hasil 9 39,64
asam campuran larutan buffer dari NH3 dengan HCl
3 b. Gambaran mikroskopik yang terbentuk 10 30,39
Penambahan
4 a. Identifikasi jenis larutan bufer yang terbentuk 11 16,74
basa b. Identifikasi spesies-spesies yang terbentuk hasil 12 14,53
4 campuran larutan buffer asam dari HCN dan NaOH
c. Gambaran mikroskopik yang terbentuk 13 17,18
Menen-
5 a. Akibat penambahahan sedikit air terhadp perubahan 14 15,86
5 tukan pH pH dan PKa
b. menentukan pH 15 25,11
c. mentukan pKa 16 9,69
Rata-rata 28.36
Keterangan:* Jumlah siswa SMA 1 Gto = 52 orang; SMA 2 Gto = 57 orang; SMA 3 Gto =
63orang, SMA 4Gto = 57
Berdasarkan hasil penelitian deskripsi Pemahaman tentang identifikasi jenis larutan
tingkat pemahaman siswa tentang materi larutan yang termasuk larutan buffer asam dan larutan
buffer adalah sebagai berikut. buffer basa
Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa
Pemahaman tentang konsep larutan buffer siswa yang menjawab benar tentang identifikasi
asam dan larutan buffer basa. jenis campuran yang termasuk larutan buffer asam
Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa sebanyak 36,36%, dan jenis campuran larutan
siswa yang menjawab benar konsep tentang buffer basa sebanyak 48,90. Fakta ini
larutan buffer asam 55,06%, dan konsep larutan menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa
buffer basa 44,05%. Fakta ini menunjukkan bahwa terhadap konsep ini termasuk kategori rendah.
tingkat pemahaman siswa tentang konsep larutan
buffer termasuk dalam kategori rendah. Pemahaman tentang identifikasi spesies-spesies
Kemampuan siswa memahami konsep larutan yang terbentuk hasil campuran larutan buffe
buffer asam lebih tinggi dibandingkan memahami asam dan larutan bufer basa.
konsep larutan buffer asam. Hal kemungkinan Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa
dapat disebabkan karena siswa tidak dapat siswa yang menjawab benar konsep tentang
membedakan antara konsep larutan bufer asam dan identifikasi spesies-spesies yang terbentuk dari
larutan buffer basa. hasil campuran larutan buffer asam dari dari HF
dengan NaF sebanyak 38,56%, sedangkan dari
Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami...491

hasil campuran larutan buffer asam dari dari campuran larutan buffer HCN dan larutan NaOH
NH3dengan NH4Br 22,90. Fakta ini menunjukkan termasuk kategori sangat rendah.
bahwa tingkat pemahaman siswa dalam dalam
mengidentifikasi spesies-spesies zat yang Pemahaman kemampuan memberikan
terbentuk dalam larutan buffer asam rendah dan gambaran mikroskopik spesies-spesies larutan
untuk larutan buffer basa sangat rendah. buffer yang terbentuk dengan penambahan
asam kuat atau basa kuat.
Pemahaman kemampuan memberikan
Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa
gambaran mikroskopik larutan buffer asam
dan larutan bufer basa siswa yang menjawab benar gambaran
Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa mikroskopis tentang spesies-spesies yang
siswa yang menjawab benar gambaran terbentuk dalam larutan bufer dengan
mikroskopis tentang spesies-spesies yang penambahan asam kuat, HCl sebanyak 30,39 %,
terbentuk dalam larutan bufer asam hasil campuran sedangkan larutan buffer dengan basa kuat
larutan HF dengan NaF sebanyak 23,00%, sebayak 17,18 %. Fakta ini menunjukkan bahwa
sedangkan spesies-spesies yang terbentuk dalam tingkat pemahaman siswa dalam memberikan
larutan buffer basa hasil campuran larutan NH3 gambaran mikroskopik larutan bufer dengan
dengan NH4Br sebanyak 14,53%. Fakta ini penambahan asam kuat adalah rendah, dan
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa penambahan basa kuat terhadap lautan buffer
dalam memberikan gambaran mikroskopik larutan sangat rendah.
bufer asam maupun larutan buffer basa sangat
rendah. Pemahamn akibat penambahan sedikit air
terhadap pH, pKa larutan bufer, menentukan
Pemahaman kemampuan mengidentifikasi pH, dan pKa
spesies-spesies yang terbentuk hasil campura Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa
larutan buffer dengan penambahan asam kuat siswa yang menjawab benar pengaruh
dan larutan buffer dengan basa lemah penambahan sedikit air terhadap larutan buffer
` Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa sebanyak 15%, dalam menentukan pH dari suatu
siswa yang menjawab benar tentang identifikasi larutan buffer 25%, dan menentukan pKa dari
jenis larutan bufer yang terbentuk campuran suatu larutan bufer 9,69 %. Fakta ini menunjukkan
larutan 100 ml HCN 0,2 M ditambah 50 ml NaOH bahwa tingkat pemahaman siswa dalam
0,2 M sebanyak 16,74 %. Fakta ini menunjukkan menentukan suatu pH, pKa termasuk kategori
bahwa pemahaman siswa dalam mengidentifikasi sangat rendah.
jenis larutan bffer sangat rendah.
Data pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Pola Kesalahan siswa dalam memberikan
gambaran mikroskopis tentang larutan buffer
siswa yang menjawab benar tentang identifikasi
asam
spesies-spesies yang terbentuk hasil campuran Pola-pola kesalahan yang dimiliki oleh
larutan buffer NH3 dengan larutan HCl sebanyak siswa dalam memahami konsep larutan buffer
39,64%, sedangkan spesies-spesies yang pada jurnal ini mewakili konsep larutan buffer
terbentuk hasil campuran larutan buffer HCN dan asam dan larutan buffer basa.
larutan NaOH sebanyak 14,53 %. Fakta ini Gambaran mikroskopis tentang larutan buffer
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa asam
dalam mengidentifikasi spesies-spesies yang
terbentuk hasil campuran larutan buffer NH3 Pada Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak
dengan larutan HCl adalah rendah, hasil 55,06 menjawab benar bahwa larutan buffer asam
492 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

adalah campuran asam lemah dan garamnya. Pada Siswa yang memberikanjawaban (a), (b),
18,52% siswa yang menjawab salah diperoleh (c) dan (d) tidak memahami bahwa campuran dari
pola-pola kesalahan seperti pada Tabel 1.2a. asam lemah (CH3COOH) dan basa konyugasinya
(CH3COONa) merupakan jenis larutan buffer
Tabel 1.2a Pola-pola Jawaban Salah yang asam . Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum
diberikan oleh Siswa BesertaPersentasenya memahami konsep yang dimilikinya, akibatnya
Berkaitan dengan defenisi larutan buffer asam. dapat mengidentifikasi jenis larutan yang termasuk
larutan buffer asam.
Jawaban Persentase
Pada Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak
a.asam lemah dan basa lemah 9,25
36,56 menjawab benar tentang bahwa spesies-
b. basa kuat dan garamnya 2,20
d.asam lemah dan basa kuat 5, 28 spesies larutan buffer asam yang terbentuk hasil
e. basa kuat dan asam kuat 1,76 campuran larutan HF dengan NaF adalah a. HF,
H+, Na+ dan F- Pada 33,46% siswa yang menjawab
Siswa yang menjawab (a), (b) dan (d) dianggap salah diperoleh pola-pola kesalahan seperti pada
tidak memahami bahwa larutan buffer asam Tabel 1.2.c
merupakan campuran asam lemah dan garamnya
atau campuran asam lemah dan basa Tabel 1.2.c Pola-pola Jawaban Salah yang
konyugasinya. Sedang kan yang memberikan diberikan oleh Siswa BesertaPersentasenya
jawaban (e) memahami bahwa campuran basa kuat Berkaitan dengan spesie-spesies larutan buffer
asam yang terbentuk hasil campuran larutan
dan asam lemah merupakan reaksi
HF dengan NaF
netralisasi.dengan basa konyugasinya.

Pada Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak Jawaban Persentase


36,56 menjawab benar tentang identifikasi b. NaF, H+ dan F- 14,53
campuran larutan senyawa yang termasuk larutan
buffer asam, yaitu CH3COOH dan CH3COONa. c. H+, F- dan Na+ 10,13
-
Pada 18,52% siswa yang menjawab salah d. HF, Na dan F 4,40
diperoleh pola-pola kesalahan seperti pada Tabel e. HF, NaF, H+ dan F -
4,40
1.2.b

Tabel 1.2.b Pola-pola Jawaban Salah yang Siswa yang menjawab (a) dan (e) tidak
diberikan oleh Siswa BesertaPersentasenya memahami bahwa NaF yang terbentuk dari
Berkaitan dengan identifikasi jenis larutan campuran asam lemah dan basa konyagasinya
buffer asam. terionisai sempurna menjadi ion Na+ dan ion F-
dan HF mengalami ionisai sebagian menjadi H+,
F-, sehingga masiha ada molekul HF tersisa dalam
Jawaban Persentase
larutan. Sedangakan yang menjawab (d) sudah
a. HCN dan NH4OH 2,64 memahami bahwa NaF mengalami ionisasi
b. CH3COOH danNaOH 8,37 sempurna dan HF tidak mengalami ionisasi.
Pada Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak
c. HCL danNaCl 24,67
36,56 %, mengidentifi spesies-spesies larutan
d. NH4Cl danNaCl 2,64 buffer asam yang terbentuk dalam larutan, hanya
Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami...493

25,99% siswa yang memberikan gambaran


mikroskopis dengan benar. Pada 32,90% siswa
yang menjawab salah diperoleh pola-pola
kesalahan seperti pada Tabel 1.2d
Tabel 1.2d Pola-pola Gambaran Mikroskopis Larutan Buffer asam Salah Berkaitan dengan spesie-
spesies hasil campuran larutan HF dengan NaF yang terbentuk.

Jawaban Persentas
e
b. c

b. 5,72

c. 14,13

d. e.
d. 18,94

e. 5,28

P: Dalam tes tertulis anda menyatakan bahwa


Siswa yang memberikan gambaran larutan buffer asam adalah merupakan
mikroskois (b), (c), (d) dan (e) belum memahami campuran asam lemah dan garamnya. Apa
konsep larutan buffer asam secara utuh. Hal dapat alasan anda memilih jawaban tersebut.
terjadi karena mereka belum dapat J: Karena berdasarkan defenisi yang saya baca
menghubungkan antar konsep yang dimilikinya, bahwa larutan buffer dinyatakan
sehingga tidak dapat mengilustrasikan konsep demikian.Sehingga apabila asam lemah
yang dimilikinya dalam bentuk gambar. dicampur dengan garamnya akan diperoleh
larutan buffer asam.
Meskipun ada beberapa siswa yang P: Baik, Dapatkah anda memberikan contoh
menjawab benar konsep secara makroskopis dan campuran yang termasuk asam lemah dan
mikroskopis, ternyata mereka tidak memahami garamnya.
sepenuhnya tahap-tahap tersebut. Dalam hal ini J: Contoh Asam lemah adalah CH3COOH
ada kemungkinan menjawab benar hanya karena sedangkan sedangkan garamnya adalah
menebak saja atau atau menghapal seperti yang CH3COONa.
terungkap pada hasil wawancara berikut:
494 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

P : Baik, tes tertulis pada soal no 3 jika larutan J: Spesies-spesies yang terdapat dalam air adalah
HF ditambahkan dengan NaF akan terbentuk H+ dan F-, karena terionisasi sebagian.
larutan buffer asam. Dapatkah anda P: Baik, HCl merupakan contoh asam kuat, jika
menyebutkan spesies-spesies yang terbentuk dilarutkan dalam air akan terionisasi sempurna
dari hasil campuran l kedua larutan buffer ion-ionnya . Spesies-spesies apakah yang
tersebut? terdapat dalam larutan.
J: Jika larutan HF ditambah dengan NaF hasil J: Spesies-spesies yang terdapat dalam larutan
reaksinya adalah HF dengan NaF. Jadi adalah H+ dan Cl+, karena HCl terurai
spesies-spesies yang ada dalam larutan adalah menjadi ion-ionya.
HF, NaF. P: Tadi anda mengatakan bahwa senyawa HF
P: Dalam tes tertulis anda menjawab bahwa dalam air tesrionisasi sebagian menjadi ion
spesies-spesies yang terbentuk dalam larutan H+ dan F-, sedangkan zat HCl dalam air akan
adalah HF, H+, Na+ dan F-. Bagaimana terionisasi sempurna menjadi ion- H+ dan Cl-,
pendapat kamu tentang hal tersebut? kalau begitu apa yang membedakan antara
J: Tidak tau Pak saya hanya menebak saja Pak? terionisasi sebagian dan ionisasi sempurna.
P: Baik pada soal no 4 gambaran mikroskopis J : Oh....!, ya, benar Pak! tapi saya juga tidak
larutan buffen dari hasil campuran larutan mengerti Pak? Kalu begitu perbedaannya apa
HF dengan NaF anda memilih gambar seperti Pak ?
pada jawaban a. Dapatkah anda P : Baik, terionisasi sempurna berarti terurai
mengemukakan alasannya? selurunya. Jadi bila suatu senyawa atau zat,
J: Begini Pak, karena pada soal no 3 saya memilih misalnya HCl dimasukkan dalam air maka HCl
jawaban a maka saya pilih gambar yang akan rerurai seluruhnya menjadi ion H+ dan
mewakili spesies-spesies HF, H+, Na+ dan F-. ion Cl-,sehingga tidak ada lagi senya HCl yang
P : Baik. Gambar yang anda pilih benar, tetapi ditemukan dalam larutam, karena sudah
dapatkah memberikan alasan mengapa spesies- terionisasi seluruhnya menjadi ion-ionnya.
spesies itu yang diperoleh dalam larutan. Baik, dari penjelasan ini apakah anda sudah
J : Tidak mengerti Pak? Soalnya belum pernah bisa bahwa jika senyawa HF dimasukkan
ada penjelasan seperti itu pada saat dalam air akan terionisasai sebagian menjadi
mempelajari materi larutan buffer. ion-ionnya?
P : Baik, Apakah anda pernah mempelajari J: Berarti terionisasi sebagian, menjadi ion H+
tentang konsep ionisasi sempurna dan ionisasi dan ion F-, Tidak tau Pak?
sebagian? Menurut kamu arti dari kedua istilah
tersebut. Gambaran mikroskopis tentang larutan buffer
J: Terionisasi sempurna artinya terurai semuanya, basa
Pada Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak
sedangkan terionisasi sebagian artinya terurai
44,08 menjawab benar bahwa larutan buffer basa
sebagian.
adalah campuran basa lemah dan garamnya. Pada
P: Baik, menrut kamu tadi bahwa senyawa HF
24,22% siswa yang menjawab salah diperoleh
merupakan contoh senyawa/zat asam lemah.
pola-pola kesalahan seperti pada Tabel 1.3.a
Bila saya mengatakan apabila senyawa HF
dilarutkan dalam air maka HF akan terionisasi
sebagian dalam larutan. Menurut anda spesies-
spesies apa yang terdapat dalam air ?
Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami...495

Tabel 1.3.a Pola-pola Jawaban Salah yang basa lemah(NH3) dan basa konyugasinya (NH4Cl)
diberikan oleh Siswa BesertaPersentasenya merupakan jenis larutan buffer basa. Tidak
Berkaitan dengan defenisi larutan buffer basa. dapatnya siswa mengidentifikasi jenis larutan yang
termasuk larutan buffer asam, karena belum
memahami konsep yang dimilikinya. Hal ini
Jawaban Persentase mungkin terjadi karena siswa hanya menghapal
a. asam lemah dan basa 3,08 konsep. Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak 22,90%
lemah menjawab benar bahwa spesies-spesies larutan
4,84
b.asam lemah dan garamnya buffer basa yang terbentuk hasil campuran larutan
d. asam lemah dan basa kuat NH3 dan NH4Br adalah NH3, NH4+, Br- dan OH-.
d. basa kuat dan asam kuat
10, 13 Pada 36,99% siswa yang menjawab salah
diperoleh pola-pola kesalahan seperti pada Tabel
6,17
1.3.c
Siswa yang menjawab (a), (b), (c) tidak
memahami bahwa larutan buffer basa merupakan Tabel 1.3.c Pola-pola Jawaban Salah yang
campuran basa lemah dan garamnya. Siswa yang diberikan oleh Siswa BesertaPersentasenya
menjawab (d) tidak dapat memahami bawa Berkaitan dengan spesie-spesies larutan buffer
campuran larutan basa kuat dan asam kuat basa yang terbentuk hasil campuran larutan
merupakan reaksi netralisai. NH3Hdan NH4Br
Pada Tabel 1.1 tampak bawa sebanyak
48,90 menjawab benar tentang identifikasi Jawaban Persentase
campuran larutan senyawa yang termasuk larutan
buffer basa, yaitu larutan NH3 dan NH4Cl. Pada a. NH3, NH4Br, Br -, OH- 12,33
31,06% siswa yang menjawab salah diperoleh +
dan H
pola-pola kesalahan seperti pada Tabel 1.3.b
b. NH3, NH4Br , dan OH- 10,53
Tabel 1.3.b Pola-pola Jawaban Salah yang +
c. NH3, NH4 , Br- dan H+,
diberikan oleh Siswa BesertaPersentasenya 3,96
+ -
Berkaitan dengan identifikasi campuran e. NH3, NH4 dan Br 10,13
larutan senyawa yang termasuk larutan buffer
basa
Siswa yang menjawab (a) dan (b) tidak
memahami bahwa NH4Br yang terbentuk dari
campuran basa lemah dan basa konyagasinya
Jawaban Persentase
terionisai sempurna menjadi ion NH4+ dan ion Br+.
a. HCN dan NH4OH 1,76 Siswa menjawab (e) mahami bahwa NH4Br
b.CH3COOH dan CH3COONa 12,33 mengalami ionisasi sempurna.
d. CH3COOH danNaOH Pada Tabel 4.1 tampak bawa sebanyak
22,90% yang menjawab benar mengidentifikasi
e. NH4Cl danNaCl 11,89 spesies-spesies larutan buffer yang terbentuk
6,17 dalam air, hanya 14,53% siswa yang memberikan
gambaran mikokrospis dengan benar. Pada 37,0%
Siswa yang memberikanjawaban (a), (b), siswa yang menjawab salah diperoleh pola-pola
(d) dan (e) tidak memahami bahwa campuran dari kesalahan seperti pada Tabel 1.3d
496 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Tabel 4.3.d Pola-pola Gambaran Mikroskopis Larutan Buffer asam Salah Berkaitan dengan
spesie-spesies hasil campuran larutan NH3 dengan NH4Br yang terbentuk.

Jawaban Persentase
a. b.
a. 13,65
b. 10,57

c. 10,57
d. 2,20

c. d.

hal ini adanya siswa yang menjawab benar haya


Siswa yang memberikan gambaran karena menebak saja seperti yang terungkap pada
mikroskois (a), (b), (c) dan (d), meskipun mereka wawancara tersebut.
benar dapat menentukan spesies- spesies larutan P: Dalam tes tertulis anda menyatakan bahwa
buffer yang terbentuk dalam larutan, mereka larutan buffer basa adalah merupakan
belum memahami konsep yang dimilikinya secara campuran basa lemah dan garamnya. Apa
utuh. alasan anda memilih jawaban tersebut.
J: Saya membaca dibuku pengertian larutan
Meskipun ada siswa yang menjawab benar bufferbasa dinyatakan demikian.
secara makroskopis, akan tetapi mereka tidak
sepenuhnya memahami konsep tersebut. Dalam
Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami...497

P : Pada tes tertulis Anda menjawab bila senyawa (c) menentukan spesies-spesies larutan buffer yang
NH3dan NH4Cl dicampurkan akan terbentuk terbentuk dalam larutan, termasuk kategori sangat
jenis larutan buffer basa. Dapatkah rendah. Pemahaman siswa secara umum baik pada
menentukan manakah yang termasuk basa dan tingkat makroskopis dan tingkat mikroskopis
garamnya pada kedua senyawa tersebut. termasuk dalam kategori rendah.
J : Tidak tau Pak. Setahu saya NH3 bukan basa Pola kesalahan siswa dalam memberikan
karena tidak ada OH. gambaran mikroskopis larutan buffer yang
P : NH4Cl termasuk garam atau basa? diberikan oleh siswa menunjukkan pemahaman
J : Bingung Pak ? mereka tentang :
P: Baik, Dapatkah anda memberikan contoh (a) adanya campuran hasil reaksi larutan buffer
campuran yang termasuk basa lemah dan dari asam lemah dan garamnya dalam larutan,
garamnya. NaF tidak mengalami ionisasi menjadi ion-ionnya
J : Misalnya HCN dan NaCl. dalam larutan yang terbentuk. Asam lemah, HF
P : Baik, Pada tes tertulis jika NH3 ditambahkan tidak terionisasi sama sekali dalam larutan.(b.)
NH4Br akan terbentuk larutan basa. Menurut adanya campuran hasil reaksi larutan buffer dari
Anda spesies-spesies apakah yang terdapat basa lemah dan garamnya tidak mengalami
dalam larutan buffer basa? ionisasi dalam larutan yang terbentuk.(c) adanya
J : Tidak tahu Pak? hasil larutan yang terbentuk dalam larutan buffer
P : Baik, tetapi pada tes tertulis anda menjawab asam lemahnya mengalami ionsasi sempurna dan
spesies yang terbentuk adalah NH3, NH4+, Br- garam yang terbentuk tidak terionisasi.
danOH-. Sumber penyebab ketidakmampuan
J : Saya hanya menebak saja Pak Guru? sebagian besar siswa dalam memberikan gambaran
P: Baik, Pada tes tertulis kamu memilih gambar mikroskopis tidak digunakannya gambaran
pada soal No 8 bahwa spesies-spesies yang mikroskopis dalam membahas larutan buffer atau
terbentuk dalam larutan buffer basa adalah mater lainnya dalam pembelajaran kimi di SMA.
jawaban (d). Dapatkah Anda mengemukakan
alasannya? SARAN
J: Karena pada soal no 7 saya memilh spesies Karena tingginya kesalahan siswa dalam
seperti NH3, NH4+, Br- dan OH -,maka saya memahami konsep tentang materi larutan
memilhnya sesuai dengan simbol yang ada penyangga, baik pada tingkat makroskopis
pada keterangan gambar. maupun mikroskopis, maka dalam mengajarkan
konsep tersebut, hendaknya penggunaan model
SIMPULAN gambaran mikroskopis untuk menjelaskan konsep
Berdasarkan hasil penelitian dan yang abstrak dalam bentuk konkrit perlu diberikan.
pembahasan yang telah diuraikan pada bab Meskipun ketidak mampuan siswa dalam
sebelumnya dapat kemukakan beberapa memberikan gambaran mikroskopis tidak
kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut. berdampak secara langsung pada pokok bahsan
Pemahaman tentang proses yang larutan buffer, penentuan pH, khusunya titrasi
diperlukan untuk memberikan gambaran asam basa, akan tetapi rendahny siswa yang
mokroskopik larutan buffer berkaitan dengan.(a). mampu mengidentifikasi ionisasi sebagian dan
pengertian larutan buffer termasuk dalam ionisasi sempurna, mengidentisifikasi spesies-
kategori rendah,(b) menentukan jenis larutan spesies yang terdapat dalam larutan akan
buffer,termasuk kategori rendah menyulitkan siswa dalam menetukan pH, dan
titrasi asam basa. Untuk itu pemahaman siswa
498 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

tentang larutan buffer perlu ditingkatkan dengan Kean, E. dan Midlecamp, C. 1985. Panduan
remidial dengan menggunakan model gambaran Belajar Kimia Dasar. Jakarta: Gramedia.
mikroskopis. Dalam penggambaran mikroskopis
secara kwantitatif melakukan penyederhanaan Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, J.H.
yang signifikan. Agar tidak terjadi salah konsep 1989. Kimia Untuk Universitas, Jilid I.
akibat dari penyederhanaan ini, maka guru perlu Terjemahan oleh Hadyana Pudjaatmaka.
memberikan penjelasan yang lebih bersifat Jakarta: Erlangga
kwantitatif proporsional, misalnya dengan
menghubungkan antara pH dan pKa dengan Maskil, R & Helena, P.J. 1997. Asking Model
proporsi spesies yang ada dalam bentuk terkait. Questions. Education in Chemistry, 132-
143

DAFTAR PUSTAKA
Nakhleh, 1994. Student Models Matter in The
Dahar,R.W 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Context of Acit-Bace Chemistry. Jornal of
Erlangga Chemical Education. 71 (6) : 495-499.

Griffith, A.K. and Preston, K.R. 1992. “Grade 12-


Peterson, R.F., Treagust, D.F., & Garnet, P.J.
Students’ Misconception Relating to
1986. “Identification of Secondary
Fundamental Characteristics of Atom and
Students’ Misconception of Covalent
Molecules”. Journal of Research in
Bonding and Structure Concepts Using A
Science Teaching. 29 (6): 611-628.
Diagnostic Instrumen”. Jornal of Research
in Science Education. 16: 40-48.
Good, R, Kromhout, R.A, & Mellon, E.K. 1979.
Piaget’s Work and Cmemical Education.
Sadiman,A.S. 1986. Media Pendidikan.Jakarta:
Journal of Chemical Education. 57 (7):
Rajawali.
428-435.

Russell, J.W. Kozma,R.B Jones,T., Wyskoff, Marx


Huddle, P.A. 1996. “An In-Depth of
& Davit.J.1997. Use ofSimultaneous
Misconceptions in Stoichiometry and
Syncroniced Mascroscopic, Microscopic
Chemical Equilibrium at a South African
and Symbolic Representations To Enhance
University”. Journal of Research in
the Teaching and Learning of Chemical
Science Teaching. 33 (1): 65-77.
Conceps. Jornal of Chemical Education,
74(3), 330-334
Huddle, P.A. and White, M.D. 2000. “Using a
Teaching Model to Correct Known
Smith.K.J. & Metz. P.A.1996. Evaluting Student
Misconceptions in Electrochemistry”.
Understanding of Solution Chemistry
Jornal of Chemical Education. 77 (1) :
Trough Miscroscopic Representation.
104-110.
Jornal of Chemical Education. 73 (3) :
233-235.
Ibnu, S. 1989. Kesalahan Konsep dan
Konsekuensinya dalam Pengajaran IPA.
Sihaloho, M. 2007. Kajian Pemahaman Konsep
Kumpulan Karangan Ilmiah. Malang: IKA
Asam Basa Pada Tingkat makroskopis dan
IKIP Malang.
mikroskopis Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Kimia Universitas Negeri
Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami...499

Gorontalo . Laporan Penelitian Tidak di


publikasikan. Gorontalo: UNG

Sihaloho, M. 2007. Kefektifan Pembelajaran


Kimia dengan Pendekatan Makroskopis
dan Mikroskopis Berbasis Makromedia
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
SMAN di Gorontalo pada Konsep
Pergeseran Kesetimbangan Kimia.
Gorontalo : UNG

Osborne,R.J and Wittrok, M.C.1985.Learning


Science A. Generative Process Science
Education,64(4), 489-503.

Anda mungkin juga menyukai