Persamaan Differensial PDF
Persamaan Differensial PDF
CHOIRUL ANAM
FISIKA TIDAK BISA LEPAS DARI PD
dv c
g v
dt m
• v variabel terikat
• t variabel bebas
• PD
– PD Biasa (Ordinary Differential Equation), PD yang terdiri
hanya satu variabel bebas saja
– PD Parsial (Partial Differential Equation), PD yang terdiri
dari 2 atau lebih variabel bebas
ORDE PD
• PD ORDE SATU
– Turunan tertinggi adalah turunan pertama
dv c
g v
dt m
• PD ORDE DUA
– Turunan tertinggi adalah turunan kedua
d 2x dx
m 2 c kx 0
dt dt
SOLUSI NUMERIK PD ORDE SATU
dy
f ( x, y )
dx
METODE-METODE PENYELESAIAN
• Metode Euler
• Metode prediktor korektor
• Metode pendekatan dengan deret Taylor
• Metode Runge-kutta
METODE EULER
• PD Orde satu
y
dy
f ( x, y ) f (x,y)
dx
• Dengan menggunakan pendekatan
nilai awal (x0, y0), nilai y berikutnyayi+1
dapat diperoleh dengan: y . . error
yi 1 yi h f ( xi , yi )
xi xi+1 x
• Nilai baru = nilai lama + h
(kemiringan * ukuran langkah)
Latihan
Diketahui PD dy
xy 1
dx
i x y
0 0 0
• Maka 1 0,1 0,1
y 1 xy atau f ( x, y) 1 xy 2 0,2 0,198
3 0,3
• Bila ditentukan nilai 4
• y1 = 0 + 0,1*(1-0*0) 8
9
• y1 = 0,1 10
n sampai 10
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
1
0,1 2
0,2 3 4 5 6 7 8 9 10 111
n sampai 100
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tugas
• Tentukan secara analitik dan numerik
kecepatan benda yang jatuh bebas (ketika
benda jatuh muncul gesekan dengan udara).
• Buatlah grafik perbandingan antara t = 0
sampai t = 40 s, dengan selang (h) 5 sekon.
METODE
PREDIKTOR KOREKTOR
• Diantaranya metode
Heun→memperbaiki estimasi
kemiringan/slope dengan cara
menghitung rerata pada titik awal i dan
titik akhir i+1 dalam selang.
• Kemiringan rerata kemudian digunakan
untuk mengestimasi nilai pada yi+1
• Dari metode Euler, kemiringan diawal interval
y 'i f ( x, y )
Persamaan prediksi
y yi hkedua
0
• Kemudian
i 1 * f ( xpersamaan
, y) dibuat rerata
y 'i y 'i 1 f ( xi , yi ) f ( xi 1 y )
0
y' i 1
2 dipakai untuk menentukan
• Slope rerata 2 yi+1
f ( xi , yi ) f ( xi 1 y )
0
yi 1 yi h * i 1
2
Persamaan koreksi
PREDIKTOR KOREKTOR
.
Slope f (xi+1,y0i+1)
yi+1
yi .
Slope f (xi,yi)
y
Slope f [(xi,yi)+ (xi+1,y0i+1)]/2
.
xi xi+1 x
yi+1
yi .
h
xi xi+1 x
h
Latihan
dy
• PD 4e 0.8 x 0.5kondisi
y awal x =0, y=2
dx
dan ukuran langkah 1, dari x=0 hingga x=4
• Maka
yi01 yi h * f ( x, y )
• Berikutnya
y 0
i 1 2 1 * [ 4e 0
0.5 * 2] 5
f ( xi , yi ) f ( xi 1 yi01 )
yi 1 yi h *
2
1*[( 4e 0 0.5 * 2) (4e 0.8*1 0.5 * 5)]
yi 1 2
2
3 6.402
• Dilanjutkan y
iterasi
i 1 2
berikutnya 6.701
2
METODE DERET TAYLOR
• Deret Taylor untuk yi+1 di sekitar yi :
2 n
h h ,n
yi 1 yi hyi yi ... y i
2! n!
• Sedangkan
y f ( x, y)
d f ( x, y ) f f y f f
y f
dx x y x x y
• Sehingga
h f f2
yi 1 yi hyi ( f ) .....
2! x y
LATIHAN dy
Diketahui PD y sin x
dx
y f ( x, y ) sin x y
y cos x (1)(sin x y )
1
y1 0 1(sin( 0) 0) 1(cos(0) (sin( 0) 0) ...
2
1
y1
2
Catatan: Metode ini kurang digemari, sebab diperlukan perhitungan yang
Agak rumit untk penyelesainnya.
METODE RUNGE KUTTA
• Merupakan pengembangan metode Euler, perhitungan
dilakukan langkah demi langkah.
• Untuk PD orde satu
dy
f ( x, y )
dx
• Dengan titik pendekatan awal (x0, y0), berdasarkan metode
Euler, penyelesainnya
yi 1 yi h f ( xi , yi )
• Atau yi 1 yi dy
• Dengan dy adalah nilai perubahan nilai fungsi setiap langkah
METODE RUNGE KUTTA ORDE II
• Metode Runge Kutta membuat langkah yang lebih kecil dari
perubahan nilai, yaitu dengan membagi nilai perubahan tiap
langkah menjadi dua.
hf1 hf 2
dy
2
• Maka persamaan bisa ditulis
1
yi 1 yi (k1 k 2 )
2
dengan k1 dan k 2
k1 hf ( xi , yi )
k 2 hf ( xi h, yi k1 )
METODE RUNGE KUTTA ORDE III
1
yi 1 yi (k1 4k 2 k3 )
6
dengan k1 dan k 2
k1 hf ( xn , yn )
h k1
k 2 hf ( xn , yn )
2 2
k3 hf ( xn h, yn k1 2k 2 )
METODE RUNGE KUTTA ORDE IV
1
yi 1 yi (k1 k 2 )
2
dengan k1 dan k 2
k1 hf ( xn , yn )
k 2 hf ( xn h, yn k1 )