Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH BEHAVIORISME

Dosen Pengampu : Fatwa Temtama, S.Psi,. M.Psi

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Jultrya Mawaddah H. Nursin 1900013341

Muhammad Khairul Shafardi 1900013342

Diyah Rachamawati 1900013356

Erlina Devi Ayu Cahyani 1900013371

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA 2019
Behaviorisme dipelopori oleh ilmuwan berkebangsaan Rusia yaitu Ivan M. Sekhenov (1829-

1905). Dia menghabiskan waktunya untuk mencampur secara kaku antara asosiasionisme dengan

materialisme, dan dia menyimpulkan bahwa semua perilaku itu disebabkan oleh stimulasi. Pada tahun

1863, Sekhenov menulis “Reflexes of the brain” dimana ia berpendapat bahwa stimuasi menyebaban
semua perilaku, dan tidak hanya proses pembebasan saja yang ada dalam sistem saraf pusat, tapi juga

ada proses penghalangan. buku ini menandakan awal mula munculnya behaviorisme. Pada abad 20

dibawah kepemimpinan John B. Watson dan B. F. Skinner behaviorisme mendominasi penelitian

psikologi.

A. Pengertian Behaviorisme

Behaviorisme adalah pendekatan yang memfokuskan perhatian pada lingkungan dan perilaku

individu. Pendekatan ini berfokus pada interaksi organisme dan lingkungannya dengan kata lain berfokus

pada perilaku, bukan perasaan. Prinsip pendekatan behaviorisme atau perilaku diterapkan secara luas untuk

membantu manusia mengubah perilaku mereka kearah yang lebih baik. Psikolog yang menganut

pendekatan ini disebut behavioris.

B. Tokoh-Tokoh Behaviorisme
1. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Beliau mencetuskan sebuah pengkondisian pavlovian (klasikal) yaitu sebuah pengkondisian

yang membentuk berbagai gerak refelks yang dimulai stimulas yang belum jadi kebiasaan

(unconditioned stimulus) dan respon yang belum jadi kebiasaan (undocitioned responses).

Pavlov setuju dengan Sekhenov bahwa ada penghalangan dan juga pembebasan. Perangkat

istilah dari Pavlov adalah sistem sinyal pertama dan kedua. Sistem sinyal pertama terjadi pada

saat stimulus yahng sudah menjadi kebiasaan bertindak sebagai sinyal pada peristiwa. Sistem

sinyal kedua terjadi ketika simbol yang berubah-ubah menghasilkan stimuli, sebagaimana

yang terjadi dalam bahasa manusia.

2. Edward Lee Thorndike (1874-1949)


Beliau terkenal dengan percobaannya yang meneliti tingkah laku kucing-kucingnya dan

kontruksi “kotak-kotak puzzle” yang begitu buruk. Dari percobaan tersebut beliau

menyimpulkan bahwa ada dua hukum pembelajaran yaitu :


1. Hukum Latihan, yang pada dasarnya sama dengan hukum frekuensinya Aristoteles. Jika

asosiasi lebih sering digunakan, maka koneksinya akan lebih kuat. Sedangkan kurangnya

penggunaan maka koneksinya akan lemah. hal ini berturut-turut disebut hukum kegunaan

dan ketidak bergunaan.

2. Hukum Efek, ketika sebuah sebuah asosiasi diikuti dengan “keadaan yang memuaskan”

maka koneksi menguat. Begitu juga sebaliknya jika keadaan memuakkan maka

koneksinya lemah.

3. John Breadus Watson (1878-1958)

Pada tahun 1913 beliau menulis sebuah artikel yang berjudul “Pshychology as a Behaviorist
Views It” untuk Pshychological review. Disini beliau menerangkan program behavioris.

Kemudian beliau menulis buku yang berjudul “Behaviorism : An introduction to


comparative pshychology” yang berisi percobaan tentang tikus sebagai model paling pas

untuk perilaku manusia, tetapi gagal. Menurut Watson, psikologi pada dasarnya merupakan

ilmu stimuli dan respons. Proses otak tidak penting dan emosi merupakan respon terhadap

stimuli. Pikiran adalah pembicaraan yang tidak terungkapkan. Dan Watson menolak eksistensi

insting manusia, kapasitas atau talenta warisan, dan juga terhadap tempramen.

4. Burrnhus Frederic Skinner (1904-1990)

Skinner menekankan bahwa psikologi harus membahas tentang hal yang dilakukan oleh

individu. Tindakan dan perilaku mereka tidak seharusnya membahas hal-hal yang tidak

terlihat, seperti pikiran, perasaan, dan tujuan. Ia menyakini bahwa imbalan dan hukuman

menentukan perilaku kita. Contohnya seorang anak berperilaku baik karen mendapatkan
imbalan dari orang tuanya atas perilaku baik itu. Menurutnya hal ini terjadi karena kondisi

lingkungan yang terus dialami. Ia berhasil menjadi salah satu penulis psikologi terbaik,

termasuk buku “Walden II” sebagai buku fiksi yang menjelaskan perilaku sebuah komunitas

berdasarkan persepektif behaviorism.

C. Kesimpulan

Behaviorisme adalah sebuah aliran yang memfokuskan pada tingkah laku manusia dan lingkungan

sebagai sebuah pengkondisian yang membentuk berbagai gerak refelks dan respon. Hal ini dipengaruhi
dengan sering atau tidaknya sebuah asosiasi digunakan.
D. Daftar Pustaka

Boerre,C George.2007.Sejarah Psikologi.Yogyakarta:Prismasophie.

King,A Laura.2010.Psikologi Umum.Jakarta:Salemba

Anda mungkin juga menyukai