Anda di halaman 1dari 5

MUSEUM BATIK JAKARTA (1970)

ARSITEKTUR NUSANTARA DAN ACEH

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SARAH NURFAJAR

NIM : 170160107

TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Museum batik Jakarta dikenal dengan nama museum tekstil jakarta salah satu lembaga dalam
bentuk museum yang melakukan upaya melestarikan batik di indonesia, munculnya Gagasan
didirikanya Museum Tekstil yaitu sejak Tahun 1975 baru terlaksana dan diresmikan Ibu Tien Soeharto
Pada tanggal 28 Juni 1976 dengan disaksikan oleh Gubernur jakarta saat itu yaitu bapak Ali Sadikin.
Museum Tekstil bertempat di sebuah gedung seluas 16.410 meter persegi yang dibangun pada abad 19.
Meski terletak dekat dengan Pasar Tanah Abang, Museum Tekstil memiliki koleksi berbagai produk
tekstil. Jumlahnya mencapai 1.966 produk, terdiri dari 697 kain batik, 783 kain tenun, 101 busana dan
tekstil kontemporer, 324 koleksi campuran, dan 62 peralatan pembuatan tekstil.

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH

Museum batik merupakan sebuah cagar budaya yang secara khusus mengumpulkan,
mengawetkan, serta memamerkan karya-karya seni yang berkaitan dengan pertekstilan Indonesia.
Bertempat di Jalan Aipda K.S. Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, museum ini secara
resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976 dan berdiri dengan menempati gedung tua di atas areal seluas
16.410 meter persegi. Dalam sejarahnya, gedung yang digunakan sebagai museum ini dahulu
merupakan rumah pribadi seorang warga keturunan Perancis yang hidup di abad ke-19. Namun gedung
ini kemudian dijual pada seorang anggota konsulat Turki bernama Abdul Aziz Al Musawi Al Katiri.
Pada tahun 1942, gedung ini dijual lagi kepada Karel Cristian Cruq. Dan tidak begitu lama, gedung ini
pun beralihtangan lagi dan dijadikan Markas Besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR) pada saat
menjelang kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, kepemilikan
gedung ini dipegang oleh Lie Sion Phin. Setelah beberapa kali beralih kepemilikan dan beralih fungsi,
akhirnya pada tahun 1975, gedung ini diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan dijadikan
sebagai Museum Tekstil. Peresmian Museum Tekstil dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28
Juni 1976.

GAYA DAN CIRI-CIRI BANGUNAN

Museum batik Jakarta merupakan sebuah bangunan Arsitektur Kolonial,hal tersebut bisa kita
lihat dari wujud bangunannya itu sendiri serta sejarahnya yang menceritakan bahwa bangunan ini
mulanya milik seorang warga negara asing, dan dapat di lihat juga dari ciri-ciri bangunannya sebagai
berikut : - Bangunannya dominan berwarna putih

- Banyak terdapat bukaan yang lebar-lebar


- Memiliki taman yang luas
- Ornamer hias selalu memiliki fungsi dan lainnya.
Museum batik Jakarta memiliki taman yang sangat luas pada bagian depan,samping, dan
belakang seperti pada gambar di atas. Hal tersebut salah satu ciri -ciri yang menunujukkan bangunan
museum ialah bangunan kolonial. Dan di gambar juga menunjukkan warna bangunan yang dominan
warnanya putih, serta memiliki bukaan yang lebar guna untuk mendapatkan penghawaan alami yang
maksimal.

KONSEP ARSITEKTUR BANGUNAN KOLONIAL

1. Denahnya simetris
2. Temboknya tebal-tebal
3. Langitnya tinggi-tinggi dan terbuat dari marmer
4. Memiliki beranda depan dan belakang yang sangat luas serta terbuka
5. Terletak di tanah yang luas dengan taman di depan, samping, belakang
6. Diujung beranda terdapat barisan pilar atau kolom bergaya Yunani,dan lainnya

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Museum batik Jakarta merupakan sebuah bangunan peninggalan warga negara asing pada abad
ke -19, dan pada tanggal 28 juni1976 gedung ini diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan
dijadikan sebagai Museum Tekstil dan diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto. Bangunan museum batik
Jakarta adalah bangunan arsitektur kolonial yang terdapat di Indonesia tepatnya di Jalan Aipda K.S.
Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

DAFTAR PUSAKA

https://museumtekstiljakarta.com/

http://deni-nusantara.blogspot.com/2010/05/arsitektur-kolonial.html/

http://www.ilovejakarta.net/2014/02/museum-tekstil-jakarta-untuk-belajar-batik/

Anda mungkin juga menyukai