Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KE-2

SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Tanjungpura

Dosen Pengajar:

RUDI SUGIONO SUYONO, S.T. M.T.

Disusun Oleh:

ADE NURFADILLAH D1012131055

MUHAMMAD RAMADHAN D1012131016

RIO IRWANSYAH D1012131027

SATRIO ARDYANSYAH D101213101

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2018

1
DESKRIPSI PENGERTIAN SISTEM TRANSPORTASI MAKRO DAN

CONTOHNYA

Sistem transportasi makro adalah penggambaran suatu sistem transportasi

yang terdiri dari sistem-sistem transportasi mikro yakni sistem kegiatan, sistem

jaringan dan sistem pegerakan yang bergerak secara sinergis dan saling

mempengaruhi satu dengan yang lain.

Sedikit perubahan pada sistem transportasi mikro akan mempengaruhi

sistem mikro lainnya yang ada dalam satu sistem makro tersebut.Sistem

transportasi makro terdiri dari beberapa sistemtransportasi mikro, yaitu sistem

kegiatan (transport demand), sistem jaringan (transport supply), sistem pergerakan

(traffic), dan sistem kelembagaan (goverment). Sistem-sistem tersebut saling

berinteraksi dan diatur oleh sistem kelembagaan.

1
 Sistem kegiatan adalah sistem yang terdiri dari sistem pola kegiatan

sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain. Kegiatan yang timbul dalam

sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan

yang perlu dilakukan setiap hari yang tidak dapat dipenuhi oleh tata guna

lahan tersebut. Besarnya pergerakan sangat terkait dengan jenis dan

intensitas kegiatan yang dilakukan.

Salah satu contoh dari sistem kegiatan adalah:

1. Bangkitan Perjalanan ( Trip Generation ) .Bangkitan pergerakan adalah

tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari

suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu

zona atau tata guna lahan ( Tamin, 2000 ).

2. Distribusi Perjalanan ( Trip Distribution ) ,distribusi perjalanan terjadi karena

suatu tata guna lahan tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduknya. Hal ini

dipengaruhi oleh adanya pemisah jarak yang dapat menimbulkan hambatan

perjalanan ( trip impedance ) berupa nilai jarak, biaya dan waktu.


3. Pemilihan Moda ( Moda Choise ), pemilihan moda dipengaruhi oleh

tingkat pelayanan angkutan umum yang meliputi : tarif, rute, kenyamanan,

keamanan dan sebagainya.

4. Pemilihan Rute Perjalanan ( Rute Choice )

2
Pemilihan rute merupakan model yang menggambarkan dasar pemilihan rute dari

daerah asal ke tujuan. Pemilihan rute dipengaruhi oleh tingkat pelayanan ruas-ruas

jalan pada rute yang dilalui dan biaya operasional kendaraan yang dikeluarkan.

 Sistem jaringan adalah sistem yang berfungsi untuk mendukung

pergerakan manusia dan atau barang, moda ini berupa moda transportasi

(sarana) dan media (prasarana) tempat moda tersebut bergerak.

Contoh dari sistem jaringan adalah:

1. Perangkat keras ( hardware ) sebagai sarana transportasi ini dikenal

dengan sistem jaringan yang meliputi jaringan jalan raya, kereta api,

terminal, bus, bandara dan pelabuhan laut.


2. Perangkat lunak ( software ) sebagai sarana yang diperlukan adalah

undang-undang dan peraturan lalu lintas yang terkait dengan lalu lintas.

 Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan

suatu pergerakan manusia/kendaraan, sistem ini disebut dengan sistem

pergerakan. Sistem pergerakan berperan penting dalam menampung

pergerakan penduduk/ orang dan/ atau barang agar tercipta pergerakan

yang lancar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kembali sistem

sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada, dalam bentuk aksesibilitas

dan mobilitas.

Untuk menjamin terjadinya pergerakanyang aman, nyaman, lancar, mudah

dan handal dan sesuai dengan lingkungan. Maka diperlukan suatu sistem yang

3
mengatur tiga sistem diatas. Sistem ini disebut sistem kelembagaan.Contoh sistem

kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportasi adalah Bappeda, Bina

Marga, dan Polantas. Beberapa contoh tersebut merupakan institusi-institusi yang

mengatur sistem kegiatan, sistem jaringan, dan sistem pergerakan. Koordinasi

diantara instansi-instasi yang termasuk dalam sistem kelembagaan sangat

diharapkan untuk mencapai tujuan dari sistem transportasi makro Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai