Wazo23 4 3 PDF
Wazo23 4 3 PDF
23
SORT BASYA SIREGAR: Sistem pemberian pakan
24
WARTAZOA Vol . 2 No . 3-4, Maret 1992
Penelitian lainnya yang telah dilakukan oleh berian konsentrat dan hijauan harus, diatur dalam
Campbell (1961) mengungkapkan bahwa pem- suatu sistem yang mampu memberikan tingkat ke-
berian pakan yang lebih sering pada sapi-sapi pe cernaan bahan makanan yang lebih baik . Pembe-
rah yang sedang berproduksi susu akan berakibat rian konsentrat yang hampir bersamaan waktunya
pada : dengan pemberian hijauan berakibat pada menurun-
a. Peningkatan konsumsi pakan . nya kecernaan bahan kering dan bahan organik
b . Peningkatan produksi susu . pakan.
c. Peningkatan kadar lemak susu . Adanya hijauan dan konsentrat dalam waktu
Dari penelitian yang diutarakan di atas dapat yang bersamaan dalam rumen akan mengurangi ke-
disimpulkan bahwa frekuensi pemberian pakan cernaan hijauan. Hal ini terjadi karena mikro
akan dapat meningkatkan konsumsi pakan, se organisme dalam rumen mempunyai preferensi un-
hingga produksi susu akan mengalami peningkatan. tuk mencerna konsentrat lebih dahulu karena kon-
Peningkatan susu tersebut terjadi karena energi dan sentrat lebih mudah dicerna dari pada rumput . Pem-
zat-zat makanan lainnya yang diperlukan untuk berian konsentrat yang dilakukan 2 jam sebelum
memproduksi susu tersedia dalam jumlah lebih ba- pemberian hijauan akan mengakibatkan peningka-
nyak . Frekuensi pemberian pakan tidak hanya me- tan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hal
ningkatkan konsumsi pakan, akan tetapi juga me- ini terjadi karena konsentrat yang kaya akan pati
ningkatkan kecernaan bahan kering pakan . Peneli- sebagian besar sudah dicerna oleh mikro-
tian yang diutarakan oleh Mc Cullouh (1973) pada organisme rumen pada saat hijauan mulai masuk
domba mendapatkan, bahwa pemberian pakan dari ke dalam rumen (Hutabarat, 1970) .
satu kali menjadi 4 kali sehari akan dapat mening- Dengan demikian sistem pemberian pakan
katkan kecernaan bahan kering dari 63,9% menja- yang lebih baik dalam upaya meningkatkan produk-
di 67,1 % dan penyediaan protein dalam rumen me- si susu sapi-sapi perah laktasi adalah mengatur ja
ningkat dari 2,2 g menjadi 3,19 g/hari . Peningka- rak antara pemberian konsentrat dengan hijauan.
tan kecernaan bahan kering pakan akan menambah Dalam hubungan ini pemberian pakan dapat di-
jumlah zat-zat makanan yang dapat diabsorbi un- lakukan dengan mendahulukan pemberian konsen-
tuk kebutuhan memproduksi susu . trat minimal 2 jam sebelum pemberian hijauan se-
cara bertahap . Pemberian hijauan sekaligus dalam
jumlah banyak akan bersisa banyak yang berarti
merupakan pemborosan pakan dan akan mening-
SISTEM PEMBERIAN PAKAN
katkan biaya produksi .
Frekuensi pemberian pakan biasanya dikaitkan Frekuensi dan sistem pemberian pakan yang di-
dengan frekuensi pemerahan . Peternak-peternak kaitkan dengan frekuensi pemberian untuk menda-
sapi perah umumnya memberikan konsentrat dua patkan produksi susu yang tinggi, telah dicoba
kali sehari yang diikuti dengan pemerahan susu dua kan pada Institut Nasional Peternakan di Denmark
kali sehari, yaitu pagi dan siang atau sore hari . Kon- (McCullough, 1973) dengan perlakuan sebagai
sentrat ada yang memberikan sesudah peme- berikut :
rahan dan ada pula yang memberikan sebelum pe-
merahan . Hijauan diberikan setelah setiap pembe-
rian konsentrat . Jam Perlakuan
Untuk mencapai produksi susu yang tinggi, di
3 .30 pagi Pemberian konsentrat yang diikuti dengan
samping frekuensi pemberian pakan yang lebih se- pemberian air minum dan umbi-umbian .
ring sebaiknya diikuti pula dengan frekuensi peme 4 .00 pagi Pemerahan (dapat diberi sedikit konsen-
rahan yang lebih sering . Penelitian-penelitian yang trat pada waktu pemerahan) .
telah dilakukan menyimpulkan bahwa peningkatan Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah
frekuensi pemerahan dari dua kali menjadi tiga kali pemerahan .
sehari akan dapat meningkatkan produksi susu se- 9 .30 pagi Pemberian konsentrat yang diikuti dengan
kitar 15 - 20% (King, 197,8) . pemberian air minum dan umbi-umbian .
10 .00 pagi Pemerahan (dapat diberi sedikit konsentrat
Selain frekuensi pemberian pakan dan peme-
pada waktu pemerahan) .
rahan yang perlu diperbanyak, sistem pemberian
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah
pakan perlu pula diperhatikan . Dalam hal ini pem- pemerahan .
25
SORT BASYA SIREGAR: Sistem pemberian pakan
KESIMPULAN
Perlakuan-perlakuan yang diutarakan di atas
1 . Produksi susu per individu yang tinggi merupa-
terbukti mampu meningkatkan produksi susu sapi-
kan salah satu peluang untuk memperoleh keun-
sapi perah dari rata-rata 6 .512,6 kg menjadi rata
tungan yang lebih tinggi dalam usaha pemeli-
rata 10 .078,8 kg per laktasi atau meningkat seki-
haraan sapi perah .
tar 54,8%. Bahan kering dari pakan yang diberikan
2 . Perimbangan antara bahan keying yang berasal
sebayak 64% berasal dari hijauan dan 36% ber-
dari hijauan dengan konsentrat dalam pembe-
asal dari konsentrat . Perlakuan-perlakuan yang di-
utarakan di atas kemungkinan besar tidak akan da- rian pakan yang didasarkan pada kualitas hijau
an yang diberikan harus selalu diperhatikan agar
pat dilaksanakan peternak-peternak sapi perah di
bukan saja dapat mencapai produksi susu yang
Indonesia, karena susu yang diproduksi peternak
tinggi tetapi juga memenuhi syarat kualitas mi-
sebagian besar atau hampir seluruhnya ditampung
nimal yang telah ditetapkan oleh industri peng-
oleh koperasi yang telah ada di setiap wilayah pe-
olahan susu .
meliharaan sapi perah. Penampungan atau pengam-
3. Frekuensi pemberian pakan sebaiknya lebih dari
bilan susu dari peternak selama ini hanya dilakukan
oleh koperasi sebanyak dija kali sehari, yakni pagi dua kali sehari karena akan dapat meningkat-
dan sore hari . kan konsumsi pakan maupun konsumsi zat-zat
Peternak-peternak sapi perah pada umumnya makanan, meningkatkan kecernaan zat-zat ma-
kanan dan pads akhirnya meningkatkan produk-
tidak mempunyai alat ataupun fasilitas pendingin
si susu .
susu di rumah, sehingga frekuensi pemerahan sapi
4. Peningkatan frekuensi pemberian pakan hen-
sapi perahnya terpaksa disesuaikan dengan fre-
daknya diikuti pula dengan peningkatan fre-
kuensi pengambilan susu oleh koperasi . Namun se-
kuensi pemerahan . Hal ini haruslah didukung
bagai salah satu upaya untuk meningkatkan pro-
oleh koperasi dengan menata kembali cara pe-
duksi susu sapi-sapi perah yang dipelihara oleh
nampungan susu dari peternak sehingga kope-
para peternak, frekuensi pemerahan perlu ditingkat-
rasi dapat pula menampung produksi susu yang
kan dari dua kali menjadi minimal tiga kali dalam
dihasilkan oleh para peternak yang memerah
sehari semalam. Untuk ini pihak koperasi perlu me-
sapi-sapinya tiga kali atau lebih dalam sehari
mikirkan dan mengantisipasi dengan suatu cara pe-
semalam .
nampungan susu yang dapat mengakomodasikan
semua susu yang diproduksi apabila para peternak DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan frekuensi pemerahan sapi-sapi pe-
rahnya dari dua kali menjadi tiga kali atau lebih da- Acker, D . 1971 . Animal Science and Industry .
lam sehari semalam . Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New
Silase dan hay yang diutarakan dalam perlaku- Jersey .
an di atas, dapat diganti dengan hijauan maupun
rumput segar. Hijauan ataupun rumput yang di Anonymous. 1991 . Pengalaman Tarunatani Ma-
berikan peternak-peternak sapi perah di Indonesia gang di Jepang dan Pelaksanaan Usahatani Se-
umumnya termasuk dalam kelompok hijauan yang telah Magang . Dit . Bina Penyuluhan, Ditjen
berkualitas sedang . Dalam hal ini formula pakan Peternakan, Jakarta.
26
WARTAZOA Vol . 2 No . 3-4, Maret 1992