OLEH :
18090000171
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERDEKA
MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya izin,
rahmat, dan kuasaNya kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Sistem Komunikasi Interpersonal
Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Psikologi
komunikasi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita,khususnya mengenai Sistem Komunikasi
Interpersonal. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, saya berharap kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah
ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Persepsi Interpersonal
2.2 Konsep Diri
2.3 Atraksi Interpersonal
2.4 Hubungan Interpersonal
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
"Pertama, pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat indera kita
melalui benda-benda fisik; gelombang, cahaya, gelombang suara,
temperature, dan sebagainya; pada persepsi interpersonal, stumuli mungkin
sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang
disampaikan fihak ketiga.
Kedua, bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar
obyek itu; kita tidak meneliti sifat-sifat batiniyah obyek itu. Pada persepsi
interpersonal kita mencoba memahami apa yang tampak pada alat indera
kita.
Ketiga, ketika kita mempersepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita;
kita pun tidak memberikan reaksi emosional padanya. Dalam persepsi
interpersonal, faktor-faktor personal anda, dan karakteristik orang yang
ditanggapi serta hubungan anda dengan orang tersebut, menyebabkan
persepsi interpersonal sampai cenderung untuk keliru.
Cerdas Cerdas
Terampil Terampil
Rajin Rajin
Hangat Dingin
Teguh Teguh
Praktis Praktis
Waspada Waspada
c. Petunjuk Proksemik
d. Petunjuk Kinesik
Selain gerakan badan yang dilakukan oleh kepala dan tangan, juga gerakan gerakan
kaki bisa memberi isyarat seperti halnya posisi duduk, berkacak pinggang dan
sebagainya.
e. Petunjuk Wajah
f. Petunjuk Paralinguistik
g. Petunjuk Artifaktual
Pada bagian ini kita justru tidak membahas tentang proses persepsi itu
sendiri malainkan faktor-faktor personal yang mempengaruhi kecermatan
persepsi. Faktor faktor personal seperti Pengalaman, Motivasi dan
Kepribadian.
a. Pengalaman
Inilah yang menyebabkan seorang ibu segera melihat hal yang tidak
beres pada wajah anaknya atau pada petunjuk kinesik lainnya. Ibu
lebih berpengalaman memersepsi anaknya, daripada bapaknya. Ini
juga sebabnya mengapa lebih sukar berdusta didepan orang yang
paling dekat.
b. Motivasi
a. Strereotyping
Stereotipe adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari
kelompok tertentu, dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa
orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu tersebut. Stereotipe
dapat berupa prasangka positif dan negatif, Sebagian orang menganggap
segala bentuk stereotipe negatif. Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya
hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-
karang (wikipedia)
Dalam psikologi sosial, komponen kognitif disebut citra diri (self image)
dan komponen afektif disebut harga diri ( self esteem). Keduanya menurut
William dan Philip, berpengaruh besar pada pola komunikasi interpersonal.
a. Orang lain
d. Membuka Diri
e. Selektivitas
Konsep diri menyebabkan terpaan selektif (selective exposure),
persepsi selektif (selective perception), ingatan selektif (selective
attention), dan penyandian selektif (selective encoding).
Kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang, kita sebut
sebagai atraksi interpersonal.
C. Isolasi Sosial
b. Ganjaran (Reward)
c. Keakraban (familiarity)
d. Kedekatan (proximity)
Orang cenderung menyukai mereka yang tempat tinggalnya
berdekatan, atau mahasiswa yang duduk berdekatan akan lebih
mudah menjalin persahabatan.
e. Kemampuan (competence)
b. Efektifitas Komunikasi
b. Model Peranan
c. Model Permainan
d. Model Interaksional
Disebut tahap perkenalan, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk
“menangkap” informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak
berusaha “menggali” secepatnya identitas, sikap, dan nilai pihak yang
lain. Bila merasa ada kesamaan , mulailah dilakukan proses
pengungkapan diri. Bila mereka merasa berbeda, mereka akan berusaha
menyembunyikan dirinya. Hubungan interpersonal mungkin diakhiri.
Proses ini disebut Newcomb sebagai reciprocal scaning (salin menilik).
c. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among
Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat
menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu: