Anda di halaman 1dari 3

Why no one speaks indonesia's language?

Mengapa tidak ada orang yang ingin berbicara bahasa indonesia?

No. Source Text Target Text


1. The goal for Bahasa Indonesia is to break Tujuan dari Bahasa Indonesia ialah untuk
down communication barriers and memecahkan penghalang dalam
facilitate inclusion of more than 300 ethnic berkomunikasi dan mencantumkan
groups in the new nation, whose fasilitas lebih dari 300 suku di bangsa
independence was officially recognised in yang baru, kemerdekaan mereka yang
1949. secara resmi diakui pada tahun 1949.

2. Because no major ethnic group, including


Karena tidak ada mayoritas suku,
the Javanese (whose highly complex termasuk orang jawa (mereka yang
bahasanya sangat kompleks pada saat
language was at the time spoken by about
40% of the population), would have its diucapkan oleh sekitar 40% dari
mother tongue as the official language,populasi), bisa mendapat bahasa ibu
inequality would not be created or mereka sebagai Bahasa resmi,
reinforced. ketidaksetaraan tidak akan muncul atau
memperkuat.
3. Bahasa Indonesia would help draw unity Bahasa Indonesia akan membantu
menggambarkan Bhinekka Tunggal Ika.
out of diversity.
4. But in reality, things aren’t so simple. Tapi nyatanya, tidak semudah itu.

5. Today, standard Bahasa Indonesia, which Sekarang, standar Bahasa Indonesia, yang
hasn’t evolved too drastically from Malay, mana tidak berubah terlalu drastis dari
is rarely spoken in casual conversations. Bahasa Melayu, sangat jarang digunakan
dalam konversasi sehari-hari.

6. People think it’s too ‘kaku’, meaning rigid Banyak orang berfikir Bahasa Indonesia
and stiff. itu terlalu ‘kaku’.

7. Moreover, people sometimes find Bahasa Terlebih lagi, orang-orang kadang merasa
Bahasa Indonesia tidak memadai untuk
Indonesia inadequate to express what they mengungkapkan apa yang mereka ingin
want. untuk ungkapkan.

8. Part of the problem lies in the language Bagian dari masalahnya terletak pada
itself: Bahasa Indonesia has fewer words bahasa itu sendiri: Bahasa Indonesia
than most languages. memiliki lebih sedikit kata daripada
sebagian besar bahasa.
9. Endy Bayuni of The Jakarta Post has written Endy Bayuni dari The Jakarta Post menulis
that foreign translations of Indonesian bahwa terjemahan asing dari novel orang
novels tend to read better, while Indonesia cenderung lebih enak untuk
Indonesian translations of foreign novels dibaca, sedangkan terjemahan Indonesia
sound ‘verbose and repetitive’. dari novel asing terdengar ‘bertele-tele
dan berulang-ulang’
10. But there’s also a political dimension. Tetapi ada juga aturan main politik.
11. Because Indonesians learn Bahasa Karena orang Indonesia belajar Bahasa
Indonesia di sekolah, kemudian
Indonesia in school, then hear it as adults
mendengar itu seperti orang dewasa
primarily in political speech, they associate terutama pada pidato politik, mereka
mengaitkannya dengan homogenitas
it with homogeneity, according to Dr
(persamaan macam), menurut Dr Nancy J
Nancy J Smith-Hefner, associate professor Smith-Hefner, yang tergabung dalam
professor antropolgy di Universitas
of anthropology at Boston University.
Boston

12. People dissatisfied with Bahasa Indonesia Orang-orang yang tidak puas dengan Bahasa
have plenty of options. Indonesia punya banyak pilihan.
13 There are hundreds of regional languages Ada ratusan bahasa daerah dan dialek,
and dialects, sometimes spoken intact, kadang diucapkan utuh, kadang dicampur
sometimes blended with Bahasa Indonesia. dengan Bahasa Indonesia.
14. Meanwhile, Indonesia’s youth continue to Sementara itu, anak muda Indonesia terus
form their own, cooler language variants, membuat varian bahasa mereka sendiri yang
gleefully challenging older ears, with the lebih keren, sangat senang menyulitkan
internet becoming colloquial Bahasa kuping orang yang umurnya lebih tua,
dengan internet menjadi bahasa sehari hari
Indonesia’s new frontier.
dan menjadi trobosan baru dalam bahasa
indonesia
15. The country has close to the freest speech .Negara ini hampir menjadi negara dengan
cara bicara paling bebas di Asia, dan anak
in Asia, and young Indonesians are fanatical muda Indonesia adalah penggemar fanatik
fans of Twitter, Facebook, WhatsApp and dari Twitter, Facebook, WhatsApp dan
Instagram, menggunakan platform tersebut
Instagram, using the platforms to evolve untuk mengembangkan bahasa mereka
sendiri dengan kata-kata baru dan kata kata
their own language with new and borrowed pinjaman (pinjaman dari bahasa asing).
words.
Group 15
M. Alhambra Pasya (2018130059)
Nia Maulidya Hariri (2018130069)
Rido Pratama Putra (2018130131)
2-B

Anda mungkin juga menyukai