4. Metode
1. Ceramah.
2. TanyaJawab
5. Media
•Flip Chart
•Leaflet
6. Kriteria Evaluasi
1.Evaluasi Struktur
•Peserta hadir ditempat penyuluhan
•Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang kandungan
•Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.Evaluasi Proses
•Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
•Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
•Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.Evaluasi Hasil
•Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian abortus, penyebab, pencegahan dan penanganan bila
terjadi abortus.
•Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 ibu hamil.
VI. Kegiatan Penyuluhan
VII. Pengorganisasian
Pembicara :
Fasilitator :
MATERI PENYULUHAN ABORTUS
A. PENGERTIAN
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Atau
berakhirnya kehamilan pada usia kehamilan kurang 20 minggu dan berat badan anak kurang dari
500 gram.
B. PENYEBAB
1. Karena kelainan telur menyebabkan kelainan pertumbuhan
2. Penyakit ibu :
a. Infeksiakut : pneumonia, thypus
b. Kekurangan hormone progesteron
c. Gangguan fungsi kelenjar gondok
d. Trauma (operasi, kecelakaan)
e. Kelainan alat kandungan.
C. JENIS-JENIS ABORTUS
1. Abortus spontan (abortus tanpa tindakan)
a. Abortus Imminent
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kalangsungan suatu
kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan.
b. Abortus Insipien
Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil kosepsi masih
berada pada kavum uteri. Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan keluar
perdarahan bertambah.
c. Abortus inkomplet
Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar.
d. Abortus komplit
Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari
kavum uteri
e. Missed abortion
Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin yang telah mati itu tidak
dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.Missed abortion biasanya didahului oleh abortus
iminens yang kemudian menghilang secara spontan, atau setelah pengobatan. Gejala
subyektif kehamilan menghilang, mamae agak mengendor lagi, uterus mengecil, tes
kehamilan menjadi negative.
f. Abortus habitualis
Adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut.Pada umumnya
penderita tidak sukar menjadi hamil, tetapi kehamilannnya berakhir sebelum 28 minggu.
2. Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat)
Kondisi yang memungkinkan dilakukan tindakan abortus provokatus adalah ibu dengan
perdarahan terus-menerus atau jika janin telah meninggal, ibu dengan molahidatidosa,
infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis (akibat pemerkosaan), ibu dengan kanker
servik, kanker payudara, hipertensi, TB paruaktif, DM yang disertai komplikasi vaskuler,
epilepsy, hiper emsis gravidarum yang berat, telah berulang kali mengalami operasi
Caesar, dan ibu dengan gangguan jiwa disertai kecenderungan untuk bunuh diri.
- Abortus provokatus kriminalis, sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki.
Ada beberapa alasan wanita tidak menginginkan kehamilan nya yaitu :
a. Alasan kesehatan, dimana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
b. Alasan psikososial, dimana ibu sendiri enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.
c. Kehamilan diluar nikah.
d. Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.
e. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit keturunan, janin cacat. Kehamilan
yang terjadi akibat pemerkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).
f. Adanya kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan kehamilan yang tidak
diinginkan
E.PENCEGAHAN ABORTUS
1.Usia ibu untuk hamil dan bersalin tidak boleh kurang dari 20 tahun dan lebih dari 30 tahun.
2.Pentingnya untuk melakukan pemeriksaan dini sebelum hamil untuk mendeteksi adanya
masalah-masalah kesehatan atau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri yang dapat mengganggu pertumbuhan janin.
3.Kehamilan harus direncanakan, sudah siap secara emosional dan fisik untuk menjadi
orangtua.
4.Mengatur jarak kehamilan dan bersalin agar tidak terlalu dekat.
5. Pemeriksaan kehamilan secara teratur di puskesmas.
6. Selama hamil trimester I atau hamil muda harus istirahat yang cukup, makan makanan
yang bergizi dan teratur, menghindari diri dari trauma fisik, pemeriksaan kehamilan secara
teratur, menghindari bahaya radiasi, tidak mengkonsumsi obat-obatan bebas, tidak
mengkonsumsi bahan makanan/minuman yang mengandung bahan kimia, tidak merokok,
minum kopi dan minuman ber alkohol.
G.KOMPLIKASI
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Degenerasi ganas dalam bentuk chorioca
DAFTAR PUSTAKA
http://sapperawat.blogspot.com/2015/06/sap-abortus.html
http://bidanstikespemkab.blogspot.com/2016/01/sap-abortus.html