DI RUANG AMARILIS 1
b. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan,
pada umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari, disebabkan oleh
kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi, kecemasan, dll.
c. Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu
pola tidur, seperti somnabulisme (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi
pada anak-anak, yaitu pada tahap III dan IV tidur NREM.somnabulisme ini
dapat menyebabkan cedera.
d. Enuresa
Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak sengaja pada waktu tidur, atau
biasa disebut dengan istilah mengompol. Enuresa ada dua jenis, yaitu: enuresa
noktural, merupakan mengompol diwaktu tidur ; dan enuresa diurnal,
mengompol pada saat bangun tidur. Enuresa noktural umumnya merupakan
gangguan pada tidur NREM
e. Apnea Tidur dan Mendengkur
Mendengkur pada umumnya tidak termasuk gangguan tidur, tetapi
mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah.
Terjadinya apnea dapat mengacaukan jalannya pernapasan sehingga dapat
mengakibatkan henti napas. Bila kondisi ini berlangsung lama, maka akan dapat
menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi menjadi
tidak teratur.
f. Narcolepsi
Narcolepsi merupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur,
misalnya tertidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau disaat
sedang membicarakan sesuatu. Hal ini merupakan suatu gangguan neurologis.
Gangguan pola tidur secara umum merupakan suatu keadaan dimana individu
mengalami atau mempunyai risiko perubahan dalam jumlah dan kualitas pola istirahat
yang menyebabkanketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan
(Carpenito, LJ, 1995).
B. Pathways
Stress
Kerentanan
Strategi mengatasi
Internalisasi
Emosi peringatan
Insomnia
Kriteria hasil:
a. Klien tertidur dalam waktu 30 menit setelah naik tempat tidur
b. Klien melaporkan perasaan segar disaat terbangun di pagi hari
c. Badan tampak segar dan tidak lesu
3. Intervensi
a. Anjurkan agar klien tidak mengkonsumsi kafein dan alcohol
Rasional: kafein dan alkohol mengganggu siklus tidur
b. Atur posisi klien pada posisi fowler
Rasional : posisi fowler mempermudah pernapasan saat tidur
c. Ajarkan klien unyuk relaksasi sebelum tidur
Rasional: relaksasi mengurangi peningkatan tonus simpatik
d. Kendalikan sumber-sumber kebisingan lingkungan
Rasional :suara bising (keras) dapat mengganggu tidur/istirahat
e. Pastikan kamar tidur memiliki ventilasi yang baik
Rasional : ventilasi yang baik mempermudah pertukaran udara
f. Berikan fasilitas tidur senyaman mungkin (kasur, bantal, slimut)
Rasional : memberikan kenyamanan untuk meningkatkan kwalitas tidur