elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya
pada benda tersebut dihilangkan. Keadaan dimana suatu benda tidak dapat lagi kembali ke
bentuk semula akibat gaya yang diberikan terhadap benda terlalu besar disebut
sebagai batas elastis.
Tiga hal utama yang harus diketahui di dalam mengalami sifat elastis dari suatu bahan,
yaitu sifat tegangan ( stress ), regangan ( strain ), dan modulus elastisitas .
Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu
akan mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak
gaya-gaya tersebut diberikan. Ada tiga jenis perubahan bentuk yaitu regangan, mampatan,
dan geseran.
1
1. Tegangan ( stress )
Tegangan adalah “ Perbandingan antara gaya tarik atau tekan yang bekerja terhadap luas
penampang benda “.
Besarnya gaya yang diberikan oleh molekul-molekul persatuan luas benda disebut
tegangan atau stress. Dalam suatu keseimbangan gaya, gaya reaksi dari molekul –molekul
benda sama besar dengan gaya luar.
Regangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai gaya persatuan
luas penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol σ (dibaca sigma). Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak memiliki satuan dikarenakan
pertambahan panjang (ΔL) dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan satuan yang
sama
Bila kita hendak mengangkat sebuah benda tetapi kita tidak memiliki mesin angkat
makabenda tersebut dapat kita angkat dengan menggunakan bantuan katrol dan tali.
katrol menancap erat pada balok diatasnya dan tali ditempatkan pada rol katrol. Apa yang
terjadi pada kasus ini ? benda tersebut bergantung pada salah satu ujung tali dan ditarik
oleh kita pada ujung yang lainnya. Tali yang tertarik akan tegang sehingga balok katrol
dapat dianggap sebagai sebuah struktur.
2
2. Regangan ( strain )
Regangan adalah “Perbandingan antara pertambahan panjang (ΔL) terhadap
panjang mula-mula(L)”
Regangan dinotasikan dengan ε dan tidak mempunyai satuan.
Keterangan:
Makin besar tegangan pada sebuah benda, makin besar juga regangannya. Artinya, ΔX juga
makin besar. jika pada akhirnya tali telah mengalami pertambahan sejauh Δl dari yang
semula sepanjang L, maka regangan yang terjadi pada tali merupakan perbandingan antara
penambahan panjang yang terjadi terhadap panjang mula-mula dari tali.
3
Berdasarkan grafik pada gambar diatas, untuk tegangan yang sama, misalnya 1 ×
108 N/m2, regangan pada aluminium sudah mencapai 0,0014, sedangkan pada baja baru
berkisar pada 0,00045. Jadi, baja lebih kuat dari aluminium. Itulah sebabnya baja banyak
digunakan sebagai kerangka (otot) bangunan-bangunan besar seperti jembatan, gedung
bertingkat, dan jalan layang.
3. Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah sebuah konstanta bahan yang memiliki nilai tertentu
untuk bahan tertentu.
Semakin kecil modulus elastisitas sebuah benda, maka akan semakin mudah bagi
bahan untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan. begitu pula sebaliknya,
Semakin besar modulus elastisitas sebuah benda, maka akan semakin sulit bagi
bahan untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan.
Di antara beberapa material utama konstruksi (baja, beton, kayu, aluminium), baja
adalah material yang memiliki regangan maksimum yang besar dan modulus elastisitas
yang tinggi.
Elastisitas suatu bahan dapat diketahui dengan membandingkan hubungan antara tegangan
dan regangan yang dialami oleh suatu bahan. Perbandingan antara tegangan dan regangan
dari suatu benda disebut sebagai konstanta modulus elastisitas atau modulus young.
Modulus Young adalah besarnya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk
meregangkan benda. Dengan kata lain, mddulus Young merupakan perbandingan antara
tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan tingkat elastisitas
suatu benda. Semakin besar nilai modulus Young, semakin besar pula tegangan yang
diperlukan untuk meregangkan benda. Modulus Young dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
4
untuk merenggangkan sebuah besi pegas, anda akan membutuhkan ratusan kali lipat dari
tenaga yang anda butuhkan untuk merenggangkan sebuah karet gelang. Ketika diberi gaya
tarik, karet ataupun pegas akan meregang, dan mengakibatkan pertambahan panjang baik
pada karet gelang ataupun besi pegas. Besarnya pertambahan yang terjadi pada setiap
keadaan tergantung pada elastisitas bahannya dan seberapa besar gaya yang bekerja
Nilai modulus Young untuk beberapa jenis bahan ditunjukkan pada tabel berikut.
4. Batas Elastis
Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar gaya tertentu. Apabila gaya
yang diberikan lebih kecil daripada batas elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula
ketika gayatersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk semula. Benda
secara permanen berubah bentuk.
5
5. Mampatan
Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan regangan.
Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah diberi gaya.
Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong keluar setelah
diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda akan terdorong ke dalam
(memampat).
Keterangan:
F = Gaya (N)
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)
A = Luas penampang (m2)
E = Modulus elastisitas (N/m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
6
HUKUM HOOKE
Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas ditarik dengan suatu gaya tanpa
melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang sebanding dengan
simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi arahnya berlawanan dengan arah gerak benda.
Pertambahan panjang yang terjadi berbanding lurus dengan gaya tarik yang diberikan. Hal ini
pertama kali diselidiki pada abad 17 oleh seorang arsitek berkebangsaan Inggris yang
bernama Robert Hooke. Hooke menyelidiki hubungan antara gaya tarik yang diberikan pada
sebuah pegas dengan pertambahan panjang pegas tersebut.
Deformasi (perubahan bentuk) pada benda padat elastis mengikuti aturan yang dikemukakan
Robert Hooke yang kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Ahli matematika dan juga
seorang filsuf asal Inggris ini mencetuskan hukum Hooke (elastisitas) yang berbunyi :
Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak dapat kembali ke
bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya terus bertambah maka benda
dapat rusak. Dengan kata lain, hukum Hooke hanya berlaku hingga batas elastisitas.
Dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum Hooke ini menjelaskan
mengenai hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah pegas ditinjau dari
pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya perbandingan antara
gaya dengan pertambahan panjang pegas adalah konstan. Fenomena ini dapat lebih
mudah dipahami dengan memperhatikan gambar grafik berikut ini.
7
Gambar 1, menjelaskan bahwasanya
jika pegas ditarik ke kanan maka pegas akan meregang dan bertambah panjang.
Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka pertambahan panjang
pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. Dengan kata lain, semakin besar gaya tarik,
semakin besar pertambahan panjang pegas.
Pada Gambar 2, digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang menunjukkan
perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas bernilai konstan. Hal
ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang dikenal sebagai ketetapan
pegas.
Hooke menemukan bahwa pertambahan panjang pegas yang timbul berbanding lurus
dengan gaya yang diberikan. Lebih jauh lagi, Hooke juga menemukan bahwa pertambahan
panjang pegas sangat bergantung pada karakteristik dari pegas tersebut.
Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang akan mengalami pertambahan panjang
yang besar meskipun gaya yang diberikan kecil. Sebaliknya pegas yang sangat sulit teregang
seperti pegas baja akan mengalami pertambahan panjang yang sedikit atau kecil meskipun
diberi gaya yang besar.
Karakteristik yang dimiliki masing-masing pegas ini dinyatakan sebagai tetapan gaya dari
pegas tersebut. Pegas yang mudah teregang seperti karet gelang memiliki tetapan gaya
yang kecil. Sebaliknya pegas yang sulit teregang seperti pegas baja memiliki tetapan gaya
yang besar. Secara umum apa yang ditemukan Hooke bisa dinyatakan sebagai berikut:
Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas selalu
berlawanan dengan arah simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan ukuran
kekakuan pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang besar, sedangkan pegas lunak
memiliki k kecil.
8
Keterangan:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya
maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya
pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut.
•Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang
•Teleskop yang berfungsi untuk melihat benda-beda yang letaknya jauh agar
tampak dekat, seperti benda luar angkasa
•Alat pengukur percepatan gravitasi bumiJam yang menggunakan peer sebagaipengatur
waktu
•Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau kedudukan
kapal yang berada di laut
•Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil
•Ayunan pegas
•Beberapa benda yang telah disebutkan diatas memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi dampak positif terhadap kualitas hidup
manusia.
9
B. Sifat Elastisitas Pegas
Gaya pegas disebut juga gaya pemulih.
Pegas merupakan benda elastis karena dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya pada
pegas dihilangkan. Gaya yang dapat menggerakkan benda kembali ke bentuk semula
disebut gaya pemulih. Setiap pegas memiliki sifat elastis atau lentur. Sifat ini merupakan
sifat bawaan dari setiap pegas. Pegas yang bersifat elastis dapat kembali ke bentuk asalnya
jika gaya yang memengaruhinya ditiadakan. Bahwa sifat elastis dari sebuah pegas ada
batasnya.
Shock Breaker
Sebagai contoh, shock breaker sebuah kendaraan tidak bersifat elastis, akan menyebabkan
kendaraan itu tidak nyaman untuk dinaiki. Oleh karena bersifat elastis, gaya gaya yang
ditimbulkan roda saat melewati jalan yang rusak akan diredam oleh pegas yang terdapat
dalam shock breaker.
Jika sebuah benda diberi gaya tarik atau tekan, maka benda tersebut akan meregang
(berdeformasi memanjang atau memendek), Namun jika suatu ketika gaya tersebut
dihilangkan, maka benda tersebut akan kembali seperti semula (seperti sebelum diberi
gaya). Keadaan ini disebut sebagai keadaan elastis, sedangkan suatu keadaan dimana jika
gaya atau beban yang bekerja pada benda tersebut ditambah besarnya, benda tersebut
tidak bisa kembali ke bentuk semula atau kembali seperti sebelum benda tersebut
berdeformasi. Keadaan ini disebut sebagai keadaan Plastis atau Inelastis.
10
Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula
setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari
luar. Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang,
pegas, dan pelat logam disebut benda elastis seperti pada gambar berikut.
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau
bentuk.Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya
untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar,
sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar
dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke
keadaan semula.
11
Apabila sebuah gaya F diberikan pada sebuah pegas seperti gambar diatas, panjang pegas
akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan antara perpanjangan pegas
dengan gaya yang diberikan dapat digambarkan dengan grafik seperti pada gambar berikut.
Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus OA menunjukkan besarnya gaya F yang sebanding
dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini pegas dikatakan meregang secara linier.
Jika F diperbesar lagi sehingga melampaui titik A, garis tidak lurus lagi. Hal ini dikatakan batas
linieritasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih bisa kembali ke bentuk semula.
Apabila gaya F diperbesar terus sampai melewati titik B, pegas bertambah panjang dan tidak
kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Ini disebut batas elastisitasatau
kelentingan pegas. Jika gaya terus diperbesar lagi hingga di titik C, maka pegas akan putus.
Jadi, benda elastis mempunyai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan melebihi batas
elastisitasnya, maka pegas tidak mampu lagi menahan gaya sehingga pegas akan putus karena
diberikan gaya yang melebihi batas elastisitas pegas.
12
Misalkan pegas diangtung secara vertikal dan salah satu ujungnya diagntungi beban dan ujung
lainnya pada titik diam. Akibat beban pagas akan mengalami perubahan panjang.Perubahan
panjang pegas(∆L) dapat ditentukan dengan syarat besar gaya gravitasi(g) sama dengan daya
pegas.
Atau
(0.9)
Maka panjang pegas sekarang bertambah karena gaya gravitasi dari beban. Jika beban diam,
maka posisinya disebut dengan posisis setimbang. Posisi setimbang ini adalah posisi
setimbang yang baru karena adanya pertambahan panjang dari pegas. Jika benda dibiarkan
berisolisasi atau bergetar, maka benda akan bergerak bolak-balik di tituk setimbang yang
baru. Saat menggunakan titik setimbang baru, gaya gravitasi dihilangkan karena sudah
diisolasi dengan pertambahan panjang pegas.
Manfaat pegas
Sifat elastisitas pegas yang jika diberikan gaya yang tidak lebih dari batas elastisitasnya
membuat pegas kembali ke bentuk semula sering dimanfaatkan ke berbagai macam teknologi
dalam keseharian hidup kita, diantaranya:
(-)Neracapegas
Neraca pegas digunakanuntuk mengukur besar gaya. Pertambahan panjang pegas ketika
ditarik atau ditekan akan dikonversikan ke skla gaya( satuan newwton ). Timbangan yang kita
gunakan untuk mengukur berat termasuk neraca pegas
13
(-)Sistem suspensi kendaraan bermotor
Jika sebuah kendaraan bermotor melewati jalanan yang tidak rata atau berlubang, maka
kendaraan akan mengalami kejutan yang disebabkan naik turunnya permukaan jalan. Pegas
digunakan dalam sisitem suspensi kendaraan untuk meredam kejutan tersebut dengan
memanfaatkan sifat elastisitas.
Penggunaan pegas pada setir kemudi yang akan mengurangi kemungkinan dada pengemudi
menabrak setir ketika tabrakan fatal. Padasaattabrakan, kolomsetirmemendekdanbergeser
miring untuk menhindari tabrakan dengan dada pengemudi.
14
ENERGI POTENSIAL PEGAS
Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (Joule).
F = gaya pegas (N).
∆x = x2 – x1 = pertambahan panjang (m).
k = konstanta pegas (N/m2).
Keterangan:
T = periode (s).
m = massa benda (kg).
k = konstanta pegas (N/m).
l = panjang bandul (m).
g = percepatan gravitasi (10 m/s2).
15
C. Susunan Pegas
Dalam penerapannya, terkadang membutuhkan lebih dari satu pegas melainkan sejumlah
pegas yang disusun untuk mendapatkan sifat yang diiiginkan,
Rangkaian pegas dan terdiri dari dua jenis, yaitu rangkaian seri dan pararel.
Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus
listrik akan mengalir ke semua komponen.
Pada rangkaian seri, arus yang lewat besarnya sama tiap elemen.
Jika pegas dirangkai seri, gaya yang dialami masing-masing pegas sama dengan gaya tariknya,
tetapi simpangannya berbeda.
16
Jadi, syarat pegas disusun seri ialah :
1. F=F1=F2=…
2. ∆x=∆x1 + ∆x2+…
Keterangan:
F = gaya (N)
Salah satu ujung rangkaian pegas ditahan kemudian ujung yang lain rangkaian pegas ditarik
dengan gaya sebesar FF sehingga rangkaian pegas bertambah panjang sebsar ΔxΔx.
Pada rangkaian seperti ini maka gaya sebesar FF bekerja pada masing-masing pegas dan
besar ΔxΔx merupakan penjumlahan dari pertambahan panjang masing-masing pegas
(Δx1,Δx2…..ΔxnΔx1,Δx2…..Δxn).
Δx=Δx1+Δx2+…..+ΔxnΔx=Δx1+Δx2+…..+Δxn
Menurut hukum Hooke, Δx=FksΔx=Fks, sehingga persamaan (1) dapat dikembangkan untuk
mendapatkan besar kosntanta pegas pengganti rangkaian seri (ksks).
Fks1ks==Fk1+Fk2+…..+Fkn1k1+1k2+…..+1kn
17
2. Pegas Disusun Paralel
rangkaian yang disusun secara berderet disebut rangkaian paralel.
Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total
arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen.
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal
inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya
yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan
tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun
kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
18
Keterangan :
19
Salah satu ujung rangkaian pegas ditahan kemudian ujung yang lain rangkaian pegas ditarik
dengan gaya sebesar FF sehingga rangkaian pegas bertambah panjang sebesar ΔxΔx. Pada
contoh soal rangkaian paralel seperti ini maka gaya sebesar FF terbagi ke masing-masing
pegas dan setiap pegas bertambah panjang dengan besar yang sama.
ΔxF==Δx1=Δx2=…..=ΔxnF1+F2+…..+FnΔx=Δx1=Δx2=…..=ΔxnF=F1+F2+…..+Fn
Menurut hukum Hooke, F=kΔxF=kΔx, sehingga persamaan (4) dapat dikembangkan untuk
mendapatkan besar kosntanta pegas pengganti rangkaian paralel (kpkp).
kpΔxkp==k1Δx1+k2Δx2+….+knΔxnk1+k2+….+knkpΔx=k1Δx1+k2Δx2+….+knΔxnkp=k1+k2+….+
kn
20
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Sebuah pegas digantung dengan posisi seperti gambar berikut! Pegas kemudian diberi
beban benda bermassa M = 500 gram sehingga bertambah panjang 5 cm.
Tentukan :
a) Nilai konstanta pegas
b) Energi potensial pegas pada kondisi II
c) Energi potensial pegas pada kondisi III ( benda M kemudian ditarik sehingga bertambah
panjang 7 cm)
d) Energi potensial sistem pegas pada kondisi III
e) Periode getaran yang terjadi jika pegas disimpangkan hingga bergetar harmonis
f) Frekuensi getaran pegas
Pembahasan
a) Nilai konstanta pegas
Gaya-gaya yang bekerja pada benda M saat kondisi II adalah gaya pegas dengan arah ke atas
dan gaya berat dengan arah ke bawah. Kedua benda dalam kondisi seimbang.
c) Energi potensial pegas pada kondisi III ( benda M kemudian ditarik sehingga bertambah
panjang 7 cm)
21
d) Energi potensial sistem pegas pada kondisi III
e) Periode getaran yang terjadi jika pegas disimpangkan hingga bergetar harmonis
2. Enam buah pegas identik disusun sehingga terbentuk seperti gambar di bawah. Pegas
kemudian digantungi beban bermassa M .
Jika konstanta masing-masing pegas adalah 100 N/m, dan massa M adalah 5 kg, tentukan :
a) Nilai konstanta susunan pegas
b) Besar pertambahan pertambahan panjang susunan pegas setelah digantungi massa M
Pembahasan
a) Nilai konstanta susunan pegas
22
(Special Thanks for Mas Muhammad Ibnu http://throughmyfence.blogspot.com atas
koreksinya)
2b) Benda M dipengaruhi gaya gravitasi / beratnya (W) yang arahnya ke bawah. Kenapa
tidak jatuh,..karena ditahan oleh pegas (ada gaya pegas Fp) yang arahnya ke atas. Benda
dalam kondisi diam, sehingga gaya ke gaya berat besarnya harus sama dengan gaya pegas.
Jadi Fp = W. Rumus Fp = kΔ x, sementara rumus W = mg.
3. Perhatikan gambar berikut! Pegas-pegas dalam susunan adalah identik dan masing-
masing memiliki konstanta sebesar 200 N/m.
Gambar 3a
Gambar 3b
23
Tentukan :
a) nilai total konstanta susunan pegas pada gambar 3a
b) nilai total konstanta susunan pegas pada gambar 3b
Pembahasan
a) nilai total konstanta susunan pegas pada gambar 3a
Susunan pada gambar 3a identik dengan 4 pegas yang disusun paralel, sehingga k tot = 200 +
200 + 200 + 200 = 800 N/m
4. Sebuah benda bermassa M = 1,90 kg diikat dengan pegas yang ditanam pada sebuah
dinding seperti gambar dibawah! Benda M kemudian ditembak dengan peluru bermassa m
= 0,10 kg.
Jika peluru tertahan di dalam balok dan balok bergerak ke kiri hingga berhenti sejauh x = 25
cm, tentukan kecepatan peluru dan balok saat mulai bergerak jika nilai konstanta pegas
adalah 200 N/m!
Pembahasan
Peluru berada di dalam balok, sehingga kecepatan keduanya sama besarnya, yaitu v.
Balok dan peluru ini punya energi kinetik EK. Kenapa kemudian berhenti? Karena dilawan
oleh gesekan pada lantai. Jadi persamaan untuk kasus ini adalah :
24
Masuk datanya untuk mendapatkan kecepatan awal gerak balok (dan peluru di dalamnya) :
Tentukan :
a) nilai konsanta pegas
b) energi potensial pegas saat x = 0,02 meter
(Sumber gambar : Soal UN Fisika 2008 Kode Soal P4 )
Pembahasan
a) nilai konsanta pegas
6. Seorang anak yang massanya 50 kg bergantung pada ujung sebuah pegas sehingga pegas
bertambah panjang 10 cm. Tetapan pegas bernilai...
A. 500 N/m
B. 5 N
C. 50 N/m
25
D. 20 N/m
E. 5000 N/m
Pembahasan
kΔx = mg
k (0,1) = 50(10)
k = 5000 N/m
Pembahasan
Gaya elastik, gaya pegas:
F = kΔx
k = F/Δx
Paling besar?
A. k = 50 / 10 = 5
B. k = 50 / 0,1 = 500
C. k = 5 / 0,1 = 50
D. k = 500 / 0,1 = 5000
E. k = 500 / 10 = 50
(elastisitas - un fisika sma 2013)
26
8. Untuk merenggangkan pegas sebesar 5 cm diperlukan gaya 10 N. Tentukan
pertambahan panjang pegas jika ditarik dengan gaya sebesar 25 N!
Pembahasan
Dari rumus gaya pegas diperoleh besar konstanta pegas, jangan lupa ubah cm ke m:
F = kΔx
10 = k(0,05) k = 10/0,05
k = 200 N/m
Selain cara di atas bisa juga dengan cara perbandingan, hasilnya sama.
9. Untuk meregangkan sebuah pegas sebesar 4 cm diperlukan usaha 0,16 J. Gaya yang
diperlukan untuk meregangkan pegas tersebut sepanjang 2 cm diperlukan gaya
sebesar...
A. 0,8 N
B. 1,6 N
C. 2,4 N
D. 3,2 N
E. 4,0 N
(umptn 1996)
Pembahasan
Data:
Δx = 4 cm = 0,04 m
W = 0,16 joule
Usaha pegas tidak lain selisih energi potensial pegas, dalam hal ini bisa dianggap dari
kondisi Δx = 0 m menjad Δx = 0,04 m
W = ΔEp
W = 1/2 k(Δx)2
0,16 = 1/2 k (0,04)2
k = 200 N/m
Kembali ke rumus gaya pegas dengan pertambahan panjang yang diminta sekarang
adalah 2 cm
Δx = 2 cm = 0,02 m
F = kΔx
F = 200(0,02) = 4 newton.
27
10. Sepotong kawat logam homogen dengan panjang 140 cm dan luas
penampangnya 2 mm2 ketika ditarik dengan gaya sebesar 100 N bertambah
panjang 1 mm. Modulus elastik bahan kawat logam tersebut adalah....
A. 7 × 108 N/m2
B. 7 × 109 N/m2
C. 7 × 1010 N/m2
D. 7 × 1011 N/m2
E. 7 × 1017 N/m2
(Modulus Elastisitas - UAN Fisika 2002)
Pembahasan
Data:
F = 100 N
Lo = 140 cm = 1,4 m
A = 2 mm2 = 2 × 10−6 m2
ΔL = 1 mm = 10−3 m
E =....
28
A. 200 N/m
B. 225 N/m
C. 250 N/m
D. 400 N/m
E. 750 N/m
12. Sebuah pipa vertikal terpasang di dalamnya sebuah pegas dan sebuah penampang
lingkaran dari karet berjari-jari 10 cm seperti terlihat pada gambar berikut.
Suatu zat cair dengan massa jenis 800 kg/m3 kemudian dimasukkan ke dalam pipa hingga
setinggi 35 cm. Pegas tertekan ke bawah hingga posisinya setinggi h. Jika konstanta pegas
adalah 200 N/m dan percepatan gravitasi 10 m/s2 tentukan nilai h!
Pembahasan
Soal ini menghubungkan topik gaya pegas dengan gaya berat dari cairan atau fluida. Ingat
selain rumus berat w = mg, bisa juga w = ρ g V, dimana ρ adalah massa jenis benda dan V
adalah volume benda. Jika benda berbentuk tabung, volume benda bisa diganti dengan luas
alas kali tinggi atau hA, sehingga w = ρ g hA.
Tentukan dulu perubahan panjang pegas akibat diisinya pipa dengan cairan:
Gaya dari pegas = Gaya dari zat cair
Dengan demikian h = 50 cm − 44 cm = 6 cm
29
13. Dua pegas dengan kosntanta masing-masing 18 N/m dan 9 N/m. Hitung
konstanta pegas pengganti jika kedua pegas disusun secara:
(a) seri
(b) paralel
Penyelesaian:
a. Jika disusun secara seri maka
ks=k1×k2k1+k2=18×918+9=6 N/cmks=k1×k2k1+k2=18×918+9=6 N/
cm
30
15. Sebuah balok yang bermassa 225 gram digantungkan pada pegas sehingga pegas
bertambah panjang 35 cm. Berapa panjang pegas mula-mula jika konstanta pegas 45 N/m ?
Di ketahui :
m = 225 gram =0,225 kg
X2 = 35 cm
K : 45 N/m
Ditanya :
X1 . . . .
Jawab :
F = k . Δx
F = w = m. g = 0.225 kg . 10s/m2 = 2.25 N
F = k . Δx
2.25 N = 45 N/m .Δx
2.25 N / 45 N/m = Δx
0.05 m = Δx
5 cm = Δx
Δx = x2 – x1
5 cm = 35 cm – x1
30 cm = x1
Jadi panjang pegas mula-mula 30 cm
16. Konstansta dua buah pegas yang dihubungkan secara paralel 100 N/m. jika sebuah
pegas dengan konstanta 200 N/m digantungkan pada pegas peralel tersebut. Tentukan
pertambahan panjang pegas jika beban bermassa 3 kg digantungkan
pada pegas
tersebut ?
Di ketahui :
K1 = 100 N/m
K2 = 200 N/m
m : 3 kg
ditanya :
Δx . . . . ?
Jawab :
Kp = k1 + k2
Kp = 100 N/m + 200 N/m
Kp = 300 N/m
F = w = m . g = 3 kg (10m/s2) = 30 N
F = k . Δx
30 N = 300 N/m . Δx
30 N / (300N/m) = Δx
31
0.1 m = Δx
10 cm = Δx
Jadi pertambahan panjang pegas tersebut adalah 10 cm.
17. ika ditarik dengan gaya 100 N pegas bertambah panjang 5 cm. berapakah energy
potensial pegas yang di perlukan agar pegas bertambah panjang 15 cm?
Di ketahui :
F = 100 N
ΔX1 = 5 cm = 0.05 m
ΔX2 = 15 cm = 0.15 m
Di tanya :
Ep . . .?
Jawab :
F = k . Δx
100 N= k . 0.05 m
K = F / Δx
K = 100 N / 0.05 m
K = 200 N/m
Ep = ½ k Δx2
Ep = ½ (200 N/m) (0.15)2
Ep = 2.25 Joule
Jadi energi potensial pegas yang diperlukan agar pegas bertambah panjang 15 cm sebesar
2.25 Joule.
18. Seutas kawat logam berdiameter 1,4 mm dan panjang 60 cm digantungi beban
bermassa 100 gram. Kawat tersebut bertambah panjang 0,3 mm. Apabiia percepatan
gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s2, hitunglah:
a. tegangan,
b. regangan, dan
c. modulus Young bahan.
Penyelesaian:
Diketahui
d = 1,4 mm
r = 0,7 mm = 7 x 10-4m
m = 100 g = 0,1 kg
g = 9,8 m/s2
ℓ0 = 60 cm = 0,6 m
∆ℓ = 0,3 mm = 3 x 10-4 mm
Ditanyakan :
32
a. δ
b. e
c. Y
Jawab:
19. Sebuah pegas memiliki panjang 50 cm saat digantung vertikal. Pada saat diberi beban
seberat 30 N, pegas bertambah panjang menjadi 55 cm. Berapakah konstanta pegas dan
panjang pegas ketika ditarik gaya sebesar 45 N?
Penyelesaian:
Diketahui:
X0 = 50 cm = 0,5 m
X1 = 55 cm = 0,55 m
F1 = 30 N
F2 = 45 N
Ditanyakan :
a. K
b. X2
Jawab:
33
20. Seutas kawat sepanjang 1 meter ditarik dengan gaya 4 N. Luas penampang kawat
tersebut 2 mm2 dan modulus elastisitasnya 101° N/m2. Hitung pertambahan panjang
kawat akibat gaya yang diberikan!
Penyelesaian:
Diketahui:
Y = 1010 N/m2
A = 2 mm2 = 2×10-6 m2
ℓ=1m
F=4N
Ditanyakan = ∆ℓ
Jawab:
34
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk awal setelah gaya pada benda tersebut dihilangkan. Keadaan dimana suatu benda
tidak dapat lagi kembali ke bentuk semula akibat gaya yang diberikan terhadap benda
terlalu besar disebut sebagai batas elastis.
Robert Hooke seorang arsitek berkebangsaan Inggris. Dari percobaan yang telah
dilakukannya Robert Hooke mengemukakan sebuah teori mengenai perubahan panjang
pegas dengan gaya luar yang diberikan pada pegas. Seperti yang telah kita ketahui pegas
merupakan benda elastis yang akan bertambah panjang ketika diberi gaya, dan pegas akan
kembali pada panjang mula – mula setelah gaya dihilangkan. Menurut Robert Hooke
“pertambahan panjang pada pegas berbanding lurus dengan gaya yang diberika pada pegas
tersebut”. Pernyataan tersebut yang kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Apakah
percobaan yang telah kamu lakukan hasilnya sama dengan percobaan yang dilakukan oleh
Robert Hooke ? jika demikian berarti kamu telah berhasil membuktikan landasan teori
Hukum Hooke.
Sedangkan hukum Hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas/benda elastis lainnya
agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas
elastisitasnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya
maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya
pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut.
Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian seri. rangkaian yang disusun
secara berderet disebut rangkaian paralel.
pengaruh gaya yang bekerja pada pegas terhadap pertambahan panjang pegas adalah
berbanding lurus, apabila gaya diperbesar maka pertambahan panjang akan semakin
besar.
35
B.SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=sifat+elastisitas+bahan&oq=sifat+elastisitas+bahan&a
qs=chrome..69i57j0l5.8027j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://www.pelajaran.co.id/2016/23/elastisitas-fisika-pengertian-rumus-hukum-hooke-
dan-contoh-soal.html
https://www.google.co.id/search?q=gambar+shock+breaker&safe=strict&tbm=isch&sourc
e=iu&ictx=1&fir=4csuYZSq_uGk4M%253A%252CJVgYNT4GxPDGmM%252C_&usg=AFrqEzf
M36oZ5xgILz2MbCc3yA9dze60AA&sa=X&ved=2ahUKEwi21_DsipDdAhUSfisKHaP-
DAcQ9QEwAXoECAAQBg#imgrc=4csuYZSq_uGk4M:
https://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Konsep-Rumus-Besaran-Aplikasi-Hukum-
Hooke-Adalah.html
http://kampustekniksipil.blogspot.com/2012/07/berkenalan-dengan-tegangan-
regangan.html
http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/32-elastisitas-gaya-pegas
http://fisikazone.com/pengertian-elastisitas/
https://fisikamarsud.wordpress.com/2012/08/08/114/
https://blog.ruangguru.com/rangkaian-listrik-seri-dan-paralel-pada-pegas-dan-resistor
https://www.wardayacollege.com/fisika/elastisitas/pegas-hukum-hooke/rangkaian-pegas/
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/01/soal-hukum-hooke-dan-
pembahasannya.html
http://www.pelajaran.co.id/2016/23/elastisitas-fisika-pengertian-rumus-hukum-hooke-
dan-contoh-soal.html
http://winhooke.blogspot.com/2016/11/elastisitas-dan-hukum-hooke_45.html
https://gurumuda.net/contoh-soal-susunan-seri-paralel-pegas.htm
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/01/soal-hukum-hooke-dan-
pembahasannya.html
https://www.youtube.com/watch?v=jmqD27wMezY
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hooke
https://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Konsep-Rumus-Besaran-Aplikasi-Hukum-
Hooke-Adalah.html
37
38