Pemodelan ke Depan
Pemodelan ke depan (forward modeling) menyatakan proses
perhitungan "data" yang secara teoritis akan teramati di permukaan bumi
jika diketahui harga parameter model bawah-permukaan tertentu
(Gambar 1.2a). Perhitungan data teoritis tersebut menggunakan
persamaan matematik yang diturunkan dari konsep fisika yang mendasari
fenomena yang ditinjau. Dalam pemodelan data geofisika, dicari suatu
model yang menghasilkan respons yang cocok atau fit dengan data
pengamatan atau data lapangan. Dengan demikian, model tersebut dapat
dianggap mewakili kondisi bawah-permukaan di tempat pengukuran data.
(a)
(b)
Gambar 1.2
(a) Proses pemodelan ke depan (forward modeling) untuk menghitung
respons (data teoritik atau data perhitungan) dari suatu model
tertentu.
(b) Teknik pemodelan dengan cara mencoba-coba dan
memodifikasi parameter model hingga diperoleh kecocokan
antara data perhitungan dan data lapangan.
• Representasi
Dalam representasi dirumuskan hubungan antara parameter hasil
observasi (observed parameter) atau data dari suatu sistem dengan
parameter yang mengkarakterisasi sistem tersebut (model parameter).
Hasilnya berupa formulasi matematis yang diturunkan dari teori fisika
yang mendasari fenomena atau sistem tersebut. Model matematis
sebagai representasi sistem memungkinkan prediksi data atau respons
sistem jika parameter model diketahui. Berdasarkan pembahasan
sebelumnya maka aspek representasi mencakup pemodelan ke depan
atau forward modeling. Di samping itu, representasi dapat pula
diartikan sebagai penyederhanaan kondisi bawah-permukaan yang
direpresentasikan oleh model.
• Estimasi
Dalam aspek estimasi diperkirakan parameter model yang dapat
mengkarakterisasi fenomena atau sistem yang ditinjau. Perkiraan
dapat didasarkan pada informasi awal yang relevan, misalnya dari data
pendukung (geologi, geofisika). Dalam aspek estimasi diperkirakan
pula modifikasi parameter model untuk mencapai kesesuaian antara
respons model dengan data lapangan.
• Validasi
Validasi dilakukan untuk menguji apakah parameter model yang
dipilih dapat “menjelaskan” data hasil observasi. Apabila data hasil
prediksi (berdasarkan representasi fisika dan parameter model yang
diperkirakan) belum sesuai dengan data yang diukur di lapangan maka
parameter model harus dimodifikasi. Proses validasi dan modifikasi
parameter model dapat diulang hingga diperoleh kesesuaian antara
data teoritis dengan data lapangan.