Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Sebagai agama yang universal islam tidak hanya menitikberatkan pada


persoalan ukhrawi saja saja seperti ibadah, aqidah dan tauhid. Pada kenyataannya,
islam juga sangat memerhatikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) dalam
kehidupan umat manusia. Itulah sebabnya dalam al-quran tidak hanya mengatur
tentang ubudiyah saja tetapi juga banyak memuat ayat-ayat yang berkenaan dengan
iptek dan seni. Hal itu karena disamping ditentukan oleh nilai-nilai peribadatannya
kepada allah, martabat manusia juga ditentukan oleh kemampuannya
mengembangkan iptek dan seni, untuk kemanfaatan hidupnya. Hal itu karena
disamping ditentukan oleh nilai-nilai peribadatannya kepada allah, martabat manusia
juga ditentukan oleh kemampuannya mengembangkan iptek dan seni, untuk
kemanfaatan hidupnya. Dengan iptek alam dan isinya yang telah dianugrahkan allah
kepada manusia dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
kepentingan manusia. Sedangkan dengan seni manusia bias menjaga keasrian alam,
agar selalu tetap dalama fitrahnya sebagai alam dan mencegah ketidak seimbangan
yang mungkin terjadi sebagai akibat dari kemajuan iptek. Untuk itulah islam tidak
memisahkan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan masalah
peribadatan lainnya

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………3

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………..4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………4

1.3 Tujuan Penulisan Masalah……………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………5

2.1 A.Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi Dan Seni Dalam Islam……5

2.2 B. Iman , Ilmu Dan Amal Sebagai Kesatuan…………………………7

2.3 C. Keutamaan Orang Beriman Dan Berilmu…………………………10

2.4 D. Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Alam Lingkungan……………14

3. BAB III PENUTUP …………………………………………………………17

Kesimpulan…………………………………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan


ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam, bersikap
inklusif, rasional dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam hubungan
kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional.

Di zaman modern pada saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam
kemajuan suatu bangsa, serta ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap taraf ekonomi,
sosial, dan intelktual seseorang. Dari tahun ketahun IPTEK sudah berkembang
dengan pesat. Bahkan untuk oknum-oknum tertentu IPTEK merupakan suatu
kebutuhan primer.

Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
kehidupan umat manusia. Martabat manusia disamping ditentukan oleh
peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-Qur’an sendiri Allah
menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar-benar takut kepada allah.

Dialog antara Allah dengan malaikat ketika Allah mau menciptakan manusia
dan malaikat mengatakan bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan menumpahkan
darah, Allah membutikan keunggulan manusia daripada malaikat dengan kemampuan
manusia menguasai ilmu melalui kemampuan menyebutkan nama-nama. IPTEK dan
seni dalam praktek mampu mengangkat harkat dan martabat manusia karena melalui
IPTEK dan seni manusia mampu melakukan eksplorasi kekayaan alam yang
disediakan oleh Allah. Karena itu dalam pengembangan ilmu IPTEK dan seni, nilai-
nilai Islam tidak boleh diabaikan agar hasil yang diperoleh memberikan kemanfaatan
sesuai dengan fitrah hidup manusia.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep IPTEKS seni dalam islam ?

2. Bagaimana korelasi antara iman , ilmu dan amal di dalam kehidupan ?

3. Bagaimana menjelaskan keutamaan orang beriman ?

4. Bagaimana komitmen islam dalam ilmu pengetahuan

1.3 TUJUAN PENULISAN MASALAH

Tujuan dari makalah ini adalah agar mampu :

1. Mengetahui dan menjelaskan tentang konsep IPTEK dalam islam.

2. Mengetahui apa saja yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dalam islam.

3. Menjelaskan korelasi antara iman, ilmu dan amal di dalam kehidupan.

4. Menjelaskan keutamaan orang yang berilmu.

5. Mengetahui komitmen islam terhadap lmu pengetahuan.

6. Mengetahui modernisasi pendidikan dalam islam.

7. Mengetahui komitmen islam terhadap ilmu pengetahuan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM

2.1 A.Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni dalam Islam

Pengetahuan dapat di artikan sebagai hasil tahu manusia terhadap sesuatu objek yang
dihadapi, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Maka ,
pengetahuan adalah segala fenomena alam yang dapat dicapai oleh indra manusia .
Konsekwensi logis dari pengetahuan akan melahirkan berbagai pengalaman manusia ,
akan tetapi pengalaman manusia ini terkadang kebenarannya tidak mutlak dan perlu
diuji lagi.

Kata sains disadur dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengetahuan ,


sedangkan dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat
berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
melalui tanggapan panca indera dan instuisi, sedangkan ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang telah diinterpretasi , diorganisasi dan disistematisasi sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif , sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
secara alamiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan , karena segala yang
terbentuk dari akar katanya mempunyai cirri kejelasan (M. Daud Ali, 1998:69)

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang


budaya , teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi
karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak
perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan


kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa
ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang
berakibat kehancuran alam semesta. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk
kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan atau digunakan untuk
kehancuran manusia itu sendiri. Oleh sebab itu kebenaran ipteks sangat relatif.
Sumber ipteks dalam islam adalah wahyu allah. Ipteks yang islami selalu
mengutamakan kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia.
Untuk itu ipteks dalam pandangan islam tidak bebas nilai. Integrasi ipteks dengan
agama merupakan suatu keniscayaan untuk menghindari terjadinya proses

5
sekularisasi yaitu pemisah antaradoktrin-doktrin agama dengan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (Hamda Mansoer,2004:93)

Tujuh factor yang menjadi pendorong bagi kemajuan IPTEK di dunia islam pada
abad yang lalu, antara lain:

1. kesatuan agama dan budaya agama islam

2. arabisasi dan peranan bahasa arab

3. akademi, sekolah, observasi, dan perpustakaa

4. kebijakan Negara tentang pengembangan IPTEK

5. Perlindungan Negara sangat jelas terhadap para ilmuan dan para insinyur

6. Penelitian, eksperimen dan penemuan baru

7. Perdagangan internasional

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan
yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu
keabadian. Seni yang lepas dari ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah
mempunyai
hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni daya tarik yang selalu bertambah bagi
orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

Menurut Ernst Diez dalam Muhammad abdul jabbar (1998:2) cirri ciri seni
islam atau seni islamisadalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada
allah.

Syarat-syarat ilmu.

Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga unsure
pokok sebagai berikut:

1. Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi yang
jelas. Obyek studi sebuah ilmu ada dua yaitu obyek material dan obyek formal.

2. Epistimologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki metode kerja yag
jelas. Ada tiga metode kerja suatu bidang studi yaitu metode deduksi, induksi dan
edukasi.

3. Aksiologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau
kemanfaatannya. Bidang studi tersebut dapat menunjukkan nilai-nilai
teoritis,hukum—hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep, dan
kesimpulan-kesimpulan logis, sistematis dan koheren.

6
2.2 B. Iman , ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan

Islam merupakan ajaran agama yang landasan pengembangannya adalah iman.


Iman adalah kepercayaan terhadap wujud zat yang maha mutlak yang menjadi tujuan
hidup manusia. Iman merupakan fundamen dalam sistem ajaran islam. Iman
merupakan potensi dasar yang harus di kembangkan dan pengembangannya adalah
dalam bentuk amal. Iman tanpa amal sama saja potensi yang tak dikembangkan.

Di dalam pengetahuan teknologi , dan seni terdapat hubungan yang harmonis


dan dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul islam, yang
terkandung tiga unsure pokok yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Dengan kata lain
ilmu , dan amal sholeh.

Ada tiga inti ajaran islam yaitu iman , islam , dan ikhsan. Ketiga inti ajaran itu
terintegrasi didalam sebuah sistem ajaran yang disebut dinul islam

[786] Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala Ucapan yang
menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang
baik. kalimat tauhid seperti laa ilaa ha illallaah.

Islam melihat bahwa IPTEKS dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan.
Sains tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan
segala prilaku manusia termasuk didalam sains dan teknologi . islam melihat sains
sebagai suatu perkara yang amat penting karena dengan sains dan teknologi manusia
dapat :

1. Mengenal tuhannya

2. Menegakkan hakikat kebenaran

3. Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir

4. Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya

5. Membantu manusia dalam melaksanakan syariat

6. Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan
tersebut tidak di bangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya
pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketakwaan , tidak akan bernilai
ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam
lingkungannya. Apabila IPTEKS tidak dikembangkan di atas dasar iman , maka yang
akan timbul adalah kerusakan dan kehancuran bagi kehidupan umat manusia.

7
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi
seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya,

Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang
yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman
kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.

Hubungan antara Iman, Ilmu dan Amal

Sumber pokok ilmu pengetahuan menurut Islam adalah wahyu dan akal yang
keduanya tidak boleh dipertentangkan karena manusia diberi kebebasan dengan
mengembangkan akalnya dengan catatan dalam pengembangan tersebut tetap, terikat
dengan wahyu dan tidak akan bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga ilmu
pengetahuan dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu ilmu yang bersifat abadi yang
tingkat kebenarannya bersifat mutlak dan ilmu yang bersifat perolehan yang tingkat
kebenarannya bersifat nisbi. Menuntut ilmu pengetahuan mendalami ilmu agama
bertujuan untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan agama islam agar dapat
disebarluaskan dan dipahami oleh masyarakat.Tiga macam kewajiban ilmu
pengetahuan bagi orang mukmin:

Ø Menuntut ilmu, walaupun sampai ke negeri cina.

Ø Mengamalkannya.

Ø Mengajarkan kepada orang lain tanpa pilih-pilih.

Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan yanbg ditekankan adalah dalam bidang


agama,karena agama merupakan sistem hidup yang mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia.Allah juga memberikan tuntunan agar motifasi dan niat belajar
serta menuntut ilmu itu hanya semata-mata karena Allah SWT.Seperti di QS Al-
Alaq:1-5. Alasan mencari ilmu yang motifasinya harus wajib karena Allah SWT :

Ø Karena ilmu yang dicari itu bermanfaat baik di dunia maupun di akherat.

Ø Ada kesungguhan bagi yang menuntutnya karena dorongannya hanya satu yaitu
perintah Allah SWT.

Ø Tidak akan kecewa berat apabila tujuannya tidak tercapai karena semuanya telah
diatur oleh Allah yang maha bijaksana.

Menurut HR.Al-Baihaqi,”Betapa wajib dan pentingnya hubungan sinerki antara iman,


ilmu,dan amal perbuatan, sehingga mencari ilmu dalam kondisi apapun dalam orang
mukmin merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa diabaikan serta dalam
mengamalkannya yang dilandasi iman karena Allah SWT.

8
Ø IMAN

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada
Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna
apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam
hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin
yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Ø ILMU

Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu,
mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya
ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan
pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan
pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai
ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa


penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai
ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu
alam yang telah ada lebih dahulu

Ø AMAL

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah
perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan
pahala yang berlipat di akhirat.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam
Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya
terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup
semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu
sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka

9
memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya pengembangan
sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktis manusia.

2.3 C. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan
tersebut tidak di bangun diatas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya
pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai
ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan dan alam
lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya sendiri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna.


Kesempurnaannya karena dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama
adalah akal. Akal berfungsi untuk berfikir hasil pemikirannya adalah ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

Ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada allah
Swt, akan memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia
termasuk bagi lingkungannya. Allah

Disamping itu Rasullulah SAW banyak memberikan perumpamaan tentang


keutamaan orang yang berilmu dengan sabdanya : “carilah ilmu walaupun di negeri
china, mencari ilmu itu wajib bagi kaum muslim laki-laki dan perempuan sejak dari
ayunan sampai ke liang lahat”.

Berikut ini adalah beberapa hadist yang dapat dijadikan sebagai dalil orang
yang beriman dan berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang istimewa.

Hadits-Hadits yang Menjelaskan Pentingnya Ilmu

Hadits-hadits yang menjelaskan pentingnya ilmu sangat banyak, dan tidak mungkin
disebutkan semuanya dalam makalah ini. Para ulama ahli hadits pada umumnya
menuliskan bab tersendiri yang menjelaskan pentingnya ilmu. Mereka bahkan
menulis sebuah kitab yang khusus menjelaskan betapa pentingnya ilmu bagi seluruh
sendi kehidupan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Sabda Rasulullah SAW:

ِ َ‫ْو َرثَةُْاْلَنبِي‬
‫اءْ(رواهْأبوْداودْوالترمذيْوابنْماجهْوابنْحبان‬ َ ‫اَلْعُلَ َما ُء‬

10
Artinya: “Orang-orang yang berilmu adalah ahli waris para nabi” (HR. Abu
Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Tentu sudah diketahui, bahwa tidak ada kedudukan di atas kenabian dan tidak ada
kemuliaan di atas kemulian mewarisi kedudukan kenabian tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ْواْلَر‬
ْ‫ض ْ(رواه ْأبو ْداود ْوالترمذي ْوابن‬ َ ‫ت‬ َّ ‫يَستَغ ِف ُر ْ ِلل َعا ِل ِم ْ َما ْفِي ْال‬
ِ ‫س َم َوا‬
‫ماجهْوابنْحبان‬

Artinya: “Segala apa yang ada di langit dan bumi memintakan ampun untuk orang
yang berilmu”. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Kedudukan apa yang melebihi kedudukan seseorang yang selalu dimintakan ampun
oleh para malaikat langit dan bumi?.

Rasulullah SAW bersabda:

ْ‫ي ْ َعنهُْأَغنَى‬ َ ‫اس ْال ُمؤ ِم ُن ْالعَا ِل ُم ْالَّذِي ْإِ ِن ْاحتِي َج ْإِلَي ِه ْنَفَ َع‬
َ ِ‫ْوإِ ِن ْاستُغن‬ َ ‫ْأ َف‬
ِ َّ‫ض ُل ْالن‬
‫سهُْ(رواهْالبيهقي‬
َ ‫نَف‬

Artinya: “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang berilmu. Jika ia


dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia dapat
memberi manfaat pada dirinya sendiri”.(HR. Al-Baihaqi)

Hadits ini menjelaskan bagaimana keutamaan ilmu bagi seseorang, dimana ia


akan memberikan manfaat dan dibutuhkan oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan
jika seorang yang berilmu terangsingkan dari kehidupan sekitarnya, ilmu yang ia

11
miliki akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri, dan menjadi penghibur
dalam kesendiriannya.

Tentang pentingnya ilmu Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫َمنْيُ ِردِْهللاُْ ِب ِهْخَي ًراْيُفَ ِْقههُْ ِفيْال ِد‬


‫ينْ(رواهْالبخاريْومسلم‬

Artinya: “Barang siapa dikehendaki bagi oleh Allah, maka Allah memberi
kepahaman untuknya tentang ilmu”, (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini adalah hadits yang urgen, dimana seolah-olah Allah


menggantungkan kebaikan seseorang terhadap kepahamannya terhadap agama, dalam
arti kwalitas dan kwantitas ilmunya dalam masalah agama. Dari sini dapat diketahui
bahwa ilmu adalah penting, karena ia menjadi penentu baik dan buruk seseorang.
Dengan ilmu ia akan membedakan salah dan benar, baik dan buruk dan halal dan
haram.

Dari Sahal bin Sa’ad RA, ia menceritakan sabda Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi
Thalib:

ِ ‫احدًا ْخَي ٌر ْلَ َك‬


ْ‫ْمن ْ ُحم ِر ْالنَّ َع ِم ْ(رواه‬ َ ,ْ ‫ْر ُج ًًل‬
ِ ‫ْو‬ َ ‫فَ َواَهللِ َْْلَن ْيَهد‬
َ ‫ِي ْهللاُ ْ ِب َك‬
‫البخاريْومسلم‬

Artinya: “Demi Allah! Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang karenamu,
maka itu lebih baik dari pada himar-himar ternak” (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫صْذَ ِل َك‬
ْ‫ْمن‬ ُ ُ‫َْل ْيَنْق‬,ُْ
َ ‫ورْ َمن ْتَبِعَه‬ ِ ‫ْمث ُل ْأ ُ ُج‬
ِ ‫ُْمن ْاْلَج ِر‬
ِ ‫َمن ْدَ َعاْإلَىْ ُهدًىْ َكانَ ْلَه‬
ْ‫ْمثلُْآث َ ِامْ َمنْت َ ِب َعه ََُْل‬
ِ ‫ْاْلث ِم‬
ِ ‫ْمن‬ ِ ‫ض ًَللَةٍْ َكانَ ْ َعلَي ِه‬
َ ْ‫ْو َمنْدَ َعاْإلَى‬,ْ‫ا‬
َ ً ‫ور ِهمْشَيئ‬ ِ ‫أ ُ ُج‬
ِ َ ‫ْمنْآث‬
‫ام ِهمْ(رواهْمسلم‬ ُ ُ‫ َينق‬.
ِ ‫صْذَ ِل َك‬

12
Artinya: “Barang siapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti
pahala-pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari phala-
pahala itu. Barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti
dosa-dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa
itu” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫ْأَو‬,ْ‫ْأَوْ ِعل ٌمْيُنتَفَ ُعْبِ ِه‬,ٌْ‫اريَة‬


ٌْ ‫ْولَد‬ ِ ‫صدَقَةٌْ َج‬ ٍ ‫ْمنْث َ ًَل‬
َ ْ:ْ‫ث‬ َّ ‫ع َملُه‬
ِ ‫ُْإَل‬ َ ‫اتْاب ُنْآدَ َمْان َق‬
َ ْ‫ط َع‬ َ ‫إذَامْ َم‬
‫عوْلَهُْ(رواهْمسل‬
ُ ‫صا ِل ٌحْ َيد‬
َ

Artinya: “Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari
tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang
mendoakannya” (HR. Muslim)

Hadits-hadits tersebut menjelaskan keutamaan-keutamaan dan pentingnya ilmu bagi


manusia. Dan masih banyak hadits-hadits lain.[6]

Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan


mensistematisasikan usaha untuk mengorganisasikan yang berasal dari pengalaman
dan pengamatan dalam kehidupan sehai-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu
pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.

Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara objektif, tujuannya untuk
menggambarkan dan member makna terhadap dunia faktual. Analisis ilmu itu
objektif dan menyampingkan unsure pribadi , pemikiran logika diutamakan , netral
dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian, karena dimulai
dengan fakta. Ilmu merupakan lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten
mengenai hal-hal yang dipelajarinya dalam ruang dan waktu yang jauh dan dapat
diamati panca indera manusia.

Dari sejumlah pengertian yang ada , sering ditemukan kerancuan antar


pengertian pengetahuan dan ilmu. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan.
Dari asal katanya bahwa pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris yaitu
knowledge , sedangkan ilmu diambil dari kata science dan peralihan dari kata arab
ilm.

Menjelaskan keutamaan-keutamaan orang yang berilmu , Al-Gazali


mengatakan“barang siapa berilmu , membimbing manusia dan memanfaatkan

13
ilmunya bagi orang lain, bagaikan matahari, selain menerangi dirinya uga menerangi
orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi yang harum dan menyebarkan
keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya.

Dan menurut al-Gazali mengatakan juga “seluruh manusia akan binasa,


kecuali orang yang berilmu. Orang-orang berilmu pun akan celaka jika tidak
mengamalkan ilmunya. Dan orang yang mengamalkan ilmunya pun akan binasa
kecuali orang-orang yang ikhlas”

2.4 D. Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkungan

Kemajuan IPTEK tidak dipungkiri telah mengantar manusia kepada kemudahan,


efektivitas dan efisiensi hidup. Dengan IPTEK manusia telah mampu meraih apa
yang dulu dianggap sebagai suatu yang mustahil.

Namun disisi lain kemajuan IPTEK juga telah membawa akses yang negative dan
destruktif yang merugikan dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan
lingkungannya. Untuk itu ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk menjaga
kelestarian alam dari kelompok-kelompok perusak (ya’juj dan ma’juj). Ilmuan harus
mempunyai tanggung jawab karena diberi amanah Allah untuk berbuat baik terhadap
lingkungan.

Ada dua fungsi manusia didunia yaitu sebagai ‘abdun (hamba Allah) dan
sebagai khalifah Allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalah
mengaktualisasikan ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan
keadilan allah. Adapun tugas utamanya sebagai khalifah Allah di muka bumi adalah
memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan
tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali
sumber daya alam, serta memanfaatkannya dengan sebesar-beesar kemanfaatan untuk
kehidupan umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif lingkungan ,
karena alam diciptakan untuk kehidupan manusia sendiri.

Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang memadai. Hanya orang yang memiliki ilmu
pengetahuan yang cukup (para ilmuwan atau para cendekiawan) yang sanggup
menggali dan memberdayakan sumber-sumber daya alam ini. Para ilmuwan harus
sadar bahwa potensi sumber daya alam akan habis terkuras untuk pemenuhan
kebutuhan hidup manusia apabila tidak dijaga keseimbangannya. Tanpa menguasai
IPTEKS , fungsi hidup manusia sebagai khalifah akan menjadi kurang dan kehidupan
yang lebih baik tidak akan terwujud dan kehidupan manusia akan tetap terbelakang.
Allah menciptakan alam karena allah menciptakan manusia. Seandainya allah tidak

14
menciptakan manusia, maka tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu maka
manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam agar terjaga
kelestariannya dan keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.

Tanggung Jawab Ilmuwan meliputi :

a) Memelihara Lingkungan Manusia diberi akal pikiran dan nafsu, dimana


tidak diherikan pada makhluk lainnya. Dengan bekal akal pikiran itulah Allah
memberikan mandat sebagai khalifah di bumi agar mengurusi (mempergunakan dan
memeliharanya) alam mini sebaik baiknya sebagai mana temaktub dalam AlQuran
Kewenangan manusia untuk mempergunakan alam bukanlah hak mutlaknya tapi
merupakan hak yang telah direkomendasikan oleh Allah SWT. Dan suatu saat akan
diminta pertanggungjawaban oleh pemilik sejatinya. Oleh karenanya manusia
berkewajiban memelihara keseimbangan dan keselarasan alam agar tidak rusak
seperti pertama kali Allah meminjamkan pada manusia. Sebagaimana termaktub
dalam QS. Al-Qhashash (28) ayat 77 : "Dan carilah pada apa yang Allah karuniakan
kepada kamu negeri akhirat. tetapi janganlah engkau melupakan nasibmu di dunia ini.
Berbuatlah kebaikan sebagai mana Allah telah berbuat kebaikan kepada kamu: dan
janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". 3 Para Ilmuwan mempunyai tugas
penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Selain sebagai upaya pencapaian misi lingkungan yaitu mencegah atau


memperbaiki kerusakan lingkungan, dilihat dari segi ibadah, tentunya orang-orang
yang berilmu juga punya nilai lebih. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Kerusakan alam seperti
banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, alih fungsi hutan, pencemaran lingkungan,
polusi, dsb sebagai bentuk kiamat kecil, tentunya bisa diminimalisir dengan
memanfaatkan dan menerapkan IPTEK. Karena adanya orang-orang yang berilmu
setidaknya bisa “menunda” kiamat. Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim: “ Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah
diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan …” (Shahih Bukhari No. 78 dan
Shahih Muslim No. 4.824). Dihadapkan dengan masalah moral dan ekses ilmu dan
teknologi yang bersifat merusak, para ilmuwan dapat dipilahkan ke dalam 2 golongan
pendapat, yaitu (1) golongan yang berpendapat bahwa ilmu harus bersifat netral
terhadap nilai-nilai baik itu secara ontologis maupun aksiologis. Dalam hal ini
ilmuwan hanya menemukan pengetahuan dan terserah kepada orang lain untuk
mempergunakannya, apakah akan digunakan untuk tujuan yang baik ataukah untuk
tujuan yang buruk, (2) golongan yang berpendapat bahwa netralisasi ilmu hanya
terbatas pada metafisikia keilmuwan, sedangkan dalam penggunaannya harus
dilandaskan nilai-nilai moral. Seorang ilmuwan akan dihadapkan pada kepentingan-

15
kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat akan membawa persoalan etika
keilmuwan serta masalah. Menurut Suriasumantri, (1984) dalam Adib (2010: 231)
fungsi ilmuwan tidak berhenti pada penelaah dan keilmuwan secara individual namun
juga ikut bertanggung jawab agar produk keilmuwannya sampai dan dapat
dimanfaatkan masyarakat. Implikasi penting dari tanggung jawab sosial seorang
ilmuwan, adalah bahwa setiap pencarian dan penemuan kebenaran secara ilmiah
harus dengan landasan etis yang kukuh yang diharapkan menjadi landasan tegaknya
tanggung jawab moral para ilmuwan. Hal ini mendorong lahirnya etika profesi dan
aturan hukum yang dapat dikatakan sebagai pedoman dari perwujudan tanggung
jawab para ilmuwan. Misalnya kode etik profesi kedokteran, kode etik peneliti, dan
sebagainya.

b) Membuktikan Isi /ayat-ayat Alquran Selain itu, ilmuwan juga dituntut


untuk bisa menjawab dan membuktikan suatu ilmu yang dasarnya berasal dari Firman
Allah (Alquran) dan Sabda Nabi Muhammad (SAW). Sehingga apa yang sudah
tertulis dalam kitab tersebut memang benar, menjadi pedoman bagi umat manusia dan
tidak ada keragu-raguan di dalamnya. Dalam rangka mengenal dan memahami Allah
alam semesta digunakan sebagai media untuk memngerti dan memahami rahasia
Allah. Dzat yang mutlak. Tentu bersama-sama dengan mengkaji dan memahami ayat-
ayat yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Perpaduan anatara ayat kauniyah (alam
semesta) dan ayat Al-qur'an akan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Jadi dalam pandangan Islam alam
semesta mempunyai dua fungsi: pertama. untuk memenuhi kebutuhan manusia agar
bisa beribadah kepada Allah. Kedua. sebagai media untuk memahami kekuasaan.
kebesaran dan keluasan dzat Allah.

c) Menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dan selaras


dengan alam sekitar.

Menurut Prof Sayyed llossen Nasr. dengan pandangan barat bahwa manusia
sebagai pengusaha tunggal (tanpa kehadiran Tuhan) telah menjadikan manusia
sewenang-wenang dalam memperlakukan alam sebagai seorang pelacur yang terus
dieksploitir tanpa memberikan imbalan yang layak. Keserakahan dan kerakusan Barat
telah menghancurkan keseimbangan dan keselarasan alam. Hal di atas sangat berbeda
dengan pandangan Islam tentang alam. Bagi Prof . Fazrur Rahman membicarakan
alam dalam konsep Islam tidak bisa dipisahkan dari pembahasan tentang Tuhan dan
manusia. Membahas salah satunya pasti akan menyeret tema laimya dalam
pembicaraannya. Dalam Islam Tuhan (baca: Allah SWT) adalah pemilik tunggal alam
semesta, dimana manusia termasuk didalamnya. Namun begitu manusia mempunyai
kedudukan yang sangat unik dan khas dibandingkan makhluk-makhluk Allah lainnya.

16
d) Memakmurkan alam, mengolah SDA dengan IPTEK untuk kesejahteraan.

Dalam mengelola alam, sudah seharusnya kita tidak hanya meminta dari alam
saja. Namun sebaliknya kita juga harus memberi kepada alam. Misalnya
meregenerasi tanah dengan memanfaatkan IPTEK misalnya dengan dibajak
menggunakan traktror, mengelola potensi SDA yang ada dengan menggandeng
masyarakat sekitar sehingga tercipta kesejahteraan.

e) Menerapkan ilmunya dalam mengeksploitasi alam dan lingkungan dengan


teknologi terkini, ramah lingkungan, tanpa merusak alam dan dengan bijak.

Bagi seorang muslim menyelamatkan lingkungan hidup adalah merupakan


perintah agamanya, tidak hanya sekedar mencari legitimasi agama atas isu-isu
lingkunan hidup yang semakin keras dendangnya. Karena dengan lingkungan yang
sehatlah seorang dapat melangsungkan ibadah dan m enjadikan alam sebagai media
pengenal. QS Al Ahzab ayat 72 dan 73 : Sesungguhnya kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung –gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh. 73 Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
dan orang –orang muslimin laki-laki dan perempuan, dan sehingga Allah menerima
tobat orang-orang mukmin lakilaki dan perempuan dan adalah Allah maha Pengasih
lagi Maha Penyayang Selain itu, tanggung jawab ilmuwan yang lain adalah :

a) Melaksanakan program konservasi lingkungan, penanaman pohon


(reboisasi), pelestarian tanaman langka, pembibitan pohon, dsb. b) Menjaga
keseimbangan ekosistem dengan tidak mengurangi/mengilangkan fungsi dari setiap
unsur ekosistem. c) Peranan ilmuwan dalam pengambilan kebijakan : - Ilmuwan dan
staf ahli, yang bekerja di LIPI, kementrian, badan, lembaga pemerintah, dinas terkait
yang bergerak di lingkungan hidup, ESDM, Perizinan, mempengaruhi pengambil
kebijakan agar aturan, prosedur dan kebijakan yang diterapkan pro dengan
lingkungan. Misal :

- pendirian pabrik memperhatikan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)


supaya tidak menimbulkan polusi.

- Melaporkan hasil penelitian tentang riset tematik lingkungan kepada


Pemerintah untuk dijadikan bahan, referensi dan pedoman penyusunan rencana
strategis, rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, dsb termasuk perencanaan
tata ruang dan tata wilayah.

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai


alat untuk berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan
menciptakan teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat menciptakan
peradaban di muka bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia
melalui tangkapan pancaindra intuisi dan firasat. Jadi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Seni dalam islam sangat mempengaruhi bagi kemajuan agama islam.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.
Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada
syari’at Islam.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mansoer,Hamdan,dkk.2004.ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam


islam.Jakarta:Departemen agama RI.

Aminuddin,dkk.2005.islam pengetahuan dan teknologi .Bandung:PT Ghalia


Indonesia.

Imtihana,Aida,dkk.2009.pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi


umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.

Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Bakhtiar,Amsal.2010.filsafat ilmu.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

19

Anda mungkin juga menyukai