Anda di halaman 1dari 2

Bengkulu, 2 Oktober 2012014

Kepada Yth.:
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bengkulu
Jl. RE. Martadinata, Kandang Mas, Kp. Melayu, Kota Bengkulu, Banten 38216

Perihal: GUGATAN PENERBITAN SURAT PERINTAH NOMOR : 800/SP/3.BKL TENTANG PERINTAH


PEMINDAHAN TEMPAT BERJUALAN.

Dengan Hormat,

Budiman , Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan/ Jabatan Pedagang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
dan selaku Penggugat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada tanggal 29 September 2014 (terlampir) , dengan ini
memberi kuasa khusus kepada:
1. Nelson Simamora, S.H., M.Hum.
2. Achirul Situmorang, S.H., M.H.
Kewarganegaraan Indonesia, para Advokat dari Law Firm Simamora & Partners, Kav. 61 - 62, Gedung Summitmas
2, Jl. Jend. Sudirman, RT.5/RW.3, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12190 berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 29 September 2014 atas nama Nelson Simamora, S.H., M.Hum. ,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap:
H. Rudy Hasan, S.E., Indonesia, PNS, Walikota,Walikota Bengkulu, di Bentiring Permai, Kec. Muara Bangka
Hulu, Kota Bengkulu, Bengkulu 38119, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.

DASAR/ALASAN GUGATAN

1. Adapun yang dimaksud yang dimaksudkan sebagai objek sengketa dalam perkara ini adalah SURAT
PERINTAH NOMOR : 800/SP/3.BKL tentang perintah pemindahan tempat berjualan oleh H. Rudy Hasan,
S.E., selaku Walikota Bengkulu pada tanggal 22 September 2014 ditujukan kepada Budiman (Pedagang)
Pasar Panorama.
2. Bahwa obyek sengketa tersebut diketahui oleh Penggugat pada 22 September 2014 , dan sejak tanggal tersebut
kepentingan Penggugat merasa dirugikan, maka pengajuan gugatan ini masih dalam tenggang waktu menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bahwa SURAT PERINTAH NOMOR : 800/SP/3.BKL tentang perintah pemindahan tempat berjualan H.
Rudy Hasan, S.E., selaku Walikota Bengkulu pada tanggal 22 September 2014 ditujukan kepada Budiman
(Pedagang) Pasar Panorama. Dikeluarkan berkenaan mengenai perintah kepada penggugat (Budiman) untuk
memindahkan tempat berjualan dari kios yang berada diluar Pasar Panorama ke bagian dalam pasar dengan
cara membeli kiosyang sudah disediakan oleh Dinas Pasar Bengkulu, lalu apabila surat perintah tersebut tidak
dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) kios yang berada di luar pasar tersebut akan dihancurkan paksa
tanpa pemberitahuan dan pembayaran ganti kerugian. Akan tetapi penggugat tetap berpegang teguh kepada
pendiriannya karena sebelum SURAT PERINTAH NOMOR : 800/SP/3.BKL tentang perintah pemindahan
tempat berjualan dikeluarkan penggugat terlebih dahulu telah menandatangani surat izi usaha perdagangan
yang dikeluarkan oleh Walikota Bengkulu dengan Surat Keputusan Nomor 500/SIUP/P/3.BKL pada tanggal
22 September 2013 yang dimana SK tersebut diberikan untuk waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak SK
tersebut diterbitkan.
4. Bahwa Perbuatan Tergugat yang telah mengeluarkan objek sengketa tersebut telah merugikan Penggugat,
maka gugatan ini diajuan berdasarkan Pasal 53 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara menyatakan:
a. Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan
agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyataan batal atau tidak sah, dengan atau
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.
b. Alasan yang dapat digunakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah:
(1) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Peraturan Perundang-
Undangan
a) UU Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 27 Tahun 2007 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
b) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
c) Perpres Nomor 122 Tahun 2012 Tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
d) Perda DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030
e) Kepgub Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 138 Tahun 2000 Tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Reklamasi Pantai Utara Jakarta
(2) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertetangan dengan asas-asas umum pemerintahan
yang baik. (Penjelasan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara)
a) Asas Kecermatan
Bahwa terhadap tanah yang diterbitkan KTUN Obyek sengketa, melewati beberapa proses
reklamasi yang seharusnya dilakukan, oleh pihak Tergugat;
b) Asas Kepastian Hukum
Bahwa KTUN Obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat, bertentangan dengan asas
kepastian hukum dalam hal pemberian hak guna bangunan yang dilakukan oleh Tenggugat;
c) Asas Kehati-hatian
Bahwa KTUN Obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak memperhatikan asas
kehati-hatian, karena Tergugat telah dengan sengaja mengabaikan proses hukum yang masih
berlangsung atas obyek sengketa

5. TUNTUTAN (Petitum)
a. Mengabulkan gugatan penggugat;
b. Menyatakan tindakan tergugat mengeluarkan KTUN yang disengketakan melanggar UU Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil atau melanggar asas- asas umum pemerintahan yang baik asas kehati-
hatian:
c. Membatalkan atau menyatakan tidak sah KTUN yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional
(BPN) yaitu Sertifikat dengan nomor 23-08-2017.-1687/HGB/BPN-09.05/2017 tentang Pemberian
Hak Guna Banguna kepada PT Kapuk Naga Indah tertanggal 24 Agustus 2017 atas nama Kepada
Badan Pertanahan Nasional Jakarta Utara, Kasten Situmorang;
d. Mewajibkan tergugat untuk mencabut KTUN yang disengketakan dan menerbitkan KTUN baru;
e. Mewajibkan tergugat yang tidak bersedia melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum yang tetap dikenakan uang paksa dan/ atau sanksi administratif, serta dicantumkan
pada media masa cetak setempat.
f. Menghukum tergugat untuk membayar biaya-biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

Atau apabila Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et
bono). PENUTUP : tuntutan mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Penggugat,

Nelson Simamora, S.H., M.Hum.

Anda mungkin juga menyukai