Tata Tertib Bengkel TKR
Tata Tertib Bengkel TKR
http://tkrsmknwidang.blogspot.com/2012/03/tata-tertib-bengkel-tkr.html?m=1
Pasal 1
PRAKTEK TEKNIK KENDARAAN RINGAN
1. Praktek berlangsung setiap satu minggu sekali sesuai dengan jadwal pemelajaran dimana tiap-tiap kelompok kerja
terdiri atas siswa dalam satu kelas
2. Jumlah hari praktek ditentukan berdasarkan jumlah waktu efektif praktek selama 1 semester dengan jumlah
kelompok kerja
3. Dalam tiap semester siswa wajib mengikuti program tersebut secara penuh dan diatur oleh sekolah bersama
Program Keahlian
Pasal 2
WAKTU PELAKSANAAN PRAKTEK
1. Praktek berlangsung pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu
2. Praktek bengkel pagi :
a. Praktek bengkel pagi dimulai pukul 07.00 TEPAT dan diakhiri pukul 12.40, kecuali hari jumat pada pukul 10.30 WIB
b. Istirahat pagi dilaksanakan pada pukul 10.00 s/d 10.15 kecuali hari jumat tidak ada istirahat
c. Selama jam istirahat, peserta diijinkan untuk melaksanakan praktek dengan ijin instruktur dan atau toolman
d. Pembersihan bengkel (cleaning) :
- Cleaning dilakukan 15 menit sebelum praktek berakhir untuk hari senin s/d sabtu dan dilaksanakan oleh semua siswa
yang terlibat praktek
- Siswa DILARANG meninggalkan bengkel sebelum bengkel dalam keadaan bersih,aman dan alat tertata rapi
sebagaimana mestinya
e. Setiap akhir praktek boleh dilakukan overlaping/jam tambahan dengan persetujuan instruktur dan toolman
3. Praktek sore hari :
a. Praktek sore hari dimulai pukul 13.30 tepat dan diakhiri pukul 17.00 WIB
b. Istirahat dilakukan pada pukul 15.30 s/d 15.45 untuk hari senin s/d sabtu
c. Selama jam istirahat, siswa diijinkan untuk melanjutkan praktek dengan persetujuan/ijin instruktur atau toolman
d. Pembersihan bengkel (cleaning) :
- Cleaning dilakukan 15 menit sebelum praktek berakhir untuk hari senin s/d sabtu dan dilaksanakan oleh semua siswa
yang terlibat praktek
- Siswa DILARANG meninggalkan bengkel sebelum bengkel dalam keadaan bersih, aman dan alat tertata rapi
sebagaimana mestinya
e. Teori berlangsung di dalam bengkel dan atau diluar bengkel yang waktunya diatur sendiri oleh guru mata
diklat/instruktur
f. Jam-jam diluar ketentuan tersebut dapat dipergunakan untuk melunasi jam minus, melaksanakan kompensasi dan
atau menabung jam plus untuk dikemudian hari diambil dengan persetujuan/perintah instruktur
Pasal 3
SISTEM PRAKTEK TEKNIK KENDARAAN RINGAN
1. Tahap I (kelas I) : Di sesuaikan dengan dasar kompetensi kejuruan & kompetensi kejuruan kelas X
2. Tahap II (kelas 2 ) : Di sesuaikan dengan dasar kompetensi kejuruan & kompetensi kejuruan kelas XI
3. Tahap III (kelas 3) : Di sesuaikan dengan dasar kompetensi kejuruan & kompetensi kejuruan kelas XII dan pesiapan
Ujian Kompetensi Nasional (ujian praktek) dan Ujian Nasional Kejuruan (teori kejuruan)
4. Syarat-syarat untuk menempuh masing-masing tingkat adalah harus bebas tanggungan/tugas/remidi dari tingkat
sebelumnya dan diatur dalam instruksi kerja masing-masing Program Keahlian
Pasal 4
PAKAIAN PRAKTEK
UMUM
1. Setiap siswa yang datang ke bengkel dalam rangka urusan praktek maupun yang lain HARUS berpakaian sopan
dan rapi (berbaju seragam sekolah dan bersepatu)
2. Siswa DILARANG berambut panjang dan atau berkuku panjang. Panjang rambut maksimal diatas kerah dan tidak
menutupi mata dan tidak diwarna
TEORI
1. Selama mengikuti teori, siswa WAJIB berpakaian sopan dan rapi (seragam pada hari tersebut lengkap dengan
atribut dan bersepatu )
2. Selama mengikuti teori, siswa DILARANG memakai topi dan atribut yang bukan merupakan identitas sekolah
PRAKTEK BENGKEL
1.Setiap siswa HARUS berpakaian seragam praktek yang warna dan modelnya sudah ditentukan, bersepatu tertutup
dan atau pakaian yang dipersyaratkan dalam Instruksi Kerja
2.Siswa HARUS menanggalkan segala atribut yang dapat membahayakan keselamatan selama praktek seperti
gelang/kalung dan sejenisnya
Pasal 5
PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian adalah cara menilai tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah dipelajari sebelum beralih
pada kompetensi yang lebih tinggi
2. Semua siswa WAJIB mengikuti ujian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
3. Ujian dilaksanakan melalui 2 tahap :
a. Tahap I : merupakan ujian akhir kompetensi yang dilaksanakan pada tiap akhir kompetensi/akhir pembelajaran
yang mekanismenya ditentukan oleh guru mata diklat bersama kurikulum untuk menentukan kanaikan kelas/kenaikan
tingkat
b. Tahap II : merupakan Ujian Akhir Nasional yang disebut juga Uji Kompetensi Produktif yang dilaksanakan secara
Nasional bersama dengan pihak sekolah dan Dunia Usaha / Dunia Industri
c. Tahap III : Ujian Nasional Teori Kejuruan merupakan ujian akhir teori bersama mata diklat/mata pelajaran UNAS
yang lain untuk menentukan kelulusan.
d. Ujian Tahap I digunakan untuk menentukan kenaikan kelas dengan Kreteria Ketuntasan Minimal KKM = 7,5 dan
Tahap II/III digunakan untuk menentukan kelulusan
Pasal 6
KEHADIRAN
1. Pencatatan kehadiran siswa dilakukan setelah siswa memakai pakaian kerja dan atau menggunakan tanda tangan
2. Pencatatan kehadiran dilaksanakan oleh instruktur praktek atau yang mewakili
3. Keterlambatan hadir dikenai sangsi yang besarnya disesuaikan dengan tingkat keterlambatan
Pasal 7
PRINSIP DAN JENIS SANGSI TERHADAP PELANGGARAN
1. Setiap siswa yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan praktek akan dikenai sangsi sesuai
dengan jenis dan bobot pelanggaran.
2. Jenis sangsi :
a. WAJIB LAPOR
b. Denda alat/kerja lembur
c. JAM MINUS yaitu jam ketidakhadiran siswa dalam mengikuti praktek sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan
bukan kompensasi/hukuman/denda atas kerusakan/kehilangan alat atau mesin
d. KOMPENSASI yaitu waktu wajib praktek yang ditambahkan sebagai sangsi dan harus dibayar dengan wajib kerja
praktek dengan satuan terkecil 0,5 jam. Jika selama waktu libur digunakan untuk wajib praktek dan ternyata tidak cukup
untuk mengganti jam yang ditinggalkan maka sisa kompensasi harus dibayar dengan penggantian alat atau pekerjaan
lain yang mendidik.
e. Peringatan lisan
f. Peringatan tertulis
g. Pencabutan hak untuk mengikuti praktek (dikeluarkan/dikembalikan ke sekolah)
h. Daftar tentang jumlah jam minus dan kompensasi dapat dilihat pada papan pengumuman setiap 2 minggu.
Pasal 8
PELANGGARAN TATA TERTIB DAN SANGSINYA
4. PELANGGARAN PERATURAN PAKAIAN PRAKTEK,RAMBUT ,KUKU & HAND PHONE, dan ATRIBUT ILEGAL
a. Siswa yang tidak memakai seragam sebagaimana yang ditetapkan bengkel maka siswa yang bersangkutan
DILARANG mengikuti praktek
b. Ketidaktaatan terhadap potongan rambut, kuku dan atribut ilegal lain akan dilakukan penertiban pada saat itu dan
yang bersangkutan dikenakan jam minus sebesar waktu penertiban
c. Siswa yang memakai atribut/aksesoris yang bukan atribut sekolah maka dilakukan penertiban dan atau penyitaan
kemudian yang bersangkutan diberi peringatan
d. Siswa DILARANG menggunakan/bermain HP pada saat kegiatan praktek/KBM berlangsung tanpa seijin
instruktur/toolman
e. Siswa yang bermain HP pada saat jam praktek berlangsung maka dilakukan peringatan dan apabila diperlukan
dilakukan PENERTIBAN/PENYITAAN sementara sampai batas waktu yang tidak di tentukan hingga siswa yang
bersangkutan benar-benar tertib atau perubahan yang lebih baik.
5. BERKELAHI, BERBUAT ASUSILA dan sejenisnya
a. Siswa yang terlibat PERKELAHIAN dengan alasan apapun dan diketahui staff instruktur maka yang bersangkutan
dikenai sangsi pencabutan hak mengikuti praktek/pelatihan (dikeluarkan)
b. Siswa yang terbukti menyebarkan/memutar GAMBAR/VIDEO PORNO dilingkungan sekolah dengan alasan apapun
maka yang bersangkutan diberikan peringatan dan atau pemanggilan orang tua, dan bila diperlukan dikeluarkan dari
sekolah
c. Terkait dengan pasal 8 point 5b maka HP yang bersangkutan ditahan sekurang-kurangnya 2 BULAN sampai batas
waktu yang tidak ditentukan
d. Siswa yang terbukti melakukan perbuatan ASUSILA & SEJENISNYA maka yang bersangkutan diberikan peringatan
dan bila diperlukan dicabut haknya untuk mengikuti pelajaran/praktek atau dikembalikan ke orangtuanya
6. MEMPUNYAI JAM MINUS DAN ATAU KOMPENSASI PADA AKHIR TAHUN AJARAN
a. Tidak mempunyai jam minus pada akhir tahun ajaran adalah salah satu syarat untuk kelulusan mata diklat
produktif
b. Dalam liburan maka siswa yang bersangkutan diwajibkan melakukan kerja lembur guna membayar jam minus dan
atau kompensasi sampai lunas
c. Bila kerja lembur tidak cukup untuk membayar jam minus maka siswa yang bersangkutan dikenakan sangsi berupa
peminjaman alat atau pekerjaan lain yang bersifat mendidik
7. MEMPUNYAI JAM MINUS MAKSIMAL
a. Jam minus maksimal yang masih berlaku bagi siswa untuk mengikuti praktek adalah 15 jam atau setara dengan 3
hari untuk kelas 1 dan 2 serta 18 jam setara dengan 3 hari untuk kelas 3
b. Jika jumlah jam minus maksimum tersebut terlampaui maka yang bersangkutan diberikan peringatan tertulis serta
diwajibkan untuk kerja lembur guna melunasi/mengurangi jam minus tersebut
Pasal 9
PELAKSANAAN SANGSI JAM MINUS
1. JAM MINUS DAN ATAU KOMPENSASI
a. Pelaksanaan sangsi jam minus dan atau kompensasi diatur sesuai dengan keadaan bengkel/ruang dan
kesepakatan dengan instruktur mata diklat
b. Sebelum melakukan kerja lembur guna membayar jam minus atau kompensasi maka siswa mendaftarkan diri
kepada instruktur untuk memperoleh ijin
c. Siswa yang memiliki jam minus dan atau kompensasi sewaktu-waktu dapat diwajibkan oleh instruktur untuk
melaksanakan kerja lembur guna membayar jam minus atau kompensasi
2. DENDA PENGGATIAN ALAT
a. Sangsi yang berupa kompensasi kerusakan/kehilangan alat harus dilunasi yang besarnya sesuai dengan
keputusan bersama antara kelompok kerja dan instruktur dalam F_KOMPEN_ALAT
b. Bagi siswa/kelompok kerja yang tidak melaksanakan sangsi kompensasi maka yang bersangkutan diberikan
peringatan tertulis sampai dilaksanakan kompensasi penggantian alat
c. Ketidaktaatan akan point a dan b akan dikenakan peringatan yang kedua dan jika dirasakan perlu maka yang
bersangkutan di non aktifkan dari kegiatan belajar mengajar produktif maupun yang lain.
d. Sangsi penggantian alat pada kelompok kerja/praktek dimaksudkan untuk mendidik agar ada rasa
tanggungjawab bersama dalam bekerja serta disiplin alat/mesin
Pasal 10
PENEGAK ATURAN
1. Aturan diterapkan dan ditegakkan secara kolektif serta dikoordinasikan oleh semua komponen Program Keahlian
2. Komponen Program Keahlian yang dimaksud adalah : Kepala Program, Kepala Bengkel, Wali Kelas,
Instruktur/guru,Toolman dan komponen lain yang mendukung
Demikian Instruksi Kerja ini di buat untuk di pahami dan di taati bersama semua siswa Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan dan apabila ada ketidaksesuaian maka akan direvisi sebagaimana mestinya.
DI SAHKAN DI SIAPKAN
Kaprog TKR Toolman TKR
tkrsmknwidang di 08.44
Mengenai Saya
tkrsmknwidang
Beranda