MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dr. A.Z Fanani, M. Ag
Disusun Oleh:
Ainun Umrotul Hajjah A. (D73218036)
Assis Faizul Anany (D73218038)
Chusnul Khuluq (D73218039)
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, dengan rahmat dan hidayahnya
saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang bertema “Hak dan Kewajiban
Kode Etik Profesi” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Bahasa Indonesia yang diampu oleh bapak Dr. A.Z Fanani, M.Ag dengan baik.
InsyaaAllah.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
PENUTUP .............................................................................................................................. 12
A. Simpulan ..................................................................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini yang semakin lama semakin canggih dengan
teknologi dan kreatifitas tanpa batas, dengan berbagai dampak positif yang
dapat digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia kedepannya. Dan
tidak terlepas juga dengan dampak negative yang semakin lama juga semakin
dirasakan semua kalangan masyarakat zaman sekarang. Dengan adanya akses
internet maupun media sosial yang semakin mudah untuk diakses melalui
perangkat telpon genggam yang senantiasa menemani di setiap kegiatan, yang
mulai memunculkan banyak permasalahan yang disebabkan dari berbagi faktor.
Mulai dari permasalahan yang ada solusinya sampai masalah yang masih belum
terselesaikan bahkan tidak kunjung menemukan solusi terbaiknya. Masalah
yang seharusnya tidak menjadi konsumsi public, sekarang public dengan
mudahnya mengakses berita-berita yang sedang hangat diperbincangkan.
Apapun yang menyebabkan masalah tersebut, apapun faktor yang
menyebabkannya tidak lepas dari adanya hak dan kewajiban yang seharusnya
sama-sama dilalukan dan didapatkan oleh kedua belah pihak. Dalam hal
pekerjaan pun akan berlaku hak dan kewajiban yang selaras dengan pekerjaan
nya masing-masing.
Kode etik profesi ini perlu diperhatikan, karena sumpah yang sudah
diambil harus diperteguhkan. Tidak ada toleransi yang akan diberikan kepada
pekerja yang melanggar kode etik profesi. Sehingga, ketika ada pelanggaran
yang terjadi maka setiap pekerja tersebut akan mendapatkan ganjaran berupa
hal yang sudah dimuat dalam peraturan perundang-undangan republic
Indonesia. Sebenarnya tidak ada suatu pekerjaan yang mempunyai kekebalan
1
2
khusus mengenai hukum. Akan tetapi, akhir-akhir ini seolah saja ada beberapa
pihak yang terlihat seperti memiliki kekuatan khusu sehingga kebal terhadap
hukum atau bebas dari hukuman yang seharusnya ditetapkan pengadilan.
Melihat penting adanya pembelajaran mengenai hak dan kewajiban
kode etik dalam setiap profesi tersebut. Kami dari pemakalah akan menyajikan
informasi-informasi yang dapat membantu para pembaca agar lebih memahami
hak dan kewajiban tersebut, seperti hal nya hakikat hak dan kewajiban, jenis-
jenis hak dan kewajiban, memetakkan hak dan kewajiban, menganalisis
hubungan antara mereka, dll.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana hakekat hak dan jenis-jenisnya?
2. Bagaimana memetakan hak yang absolut?
3. Bagaimana menganalisis hubungan hak dan kewajiban?
4. Apa yang dimaksud teori hak dan individualisme?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui hakekat hak dan jenis-jenisnya.
2. Dapat mengetahui pemetaan hak yang absolut.
3. Dapat menganalisis hubungan hak dan kewajiban.
4. Dapat memahami teori hak dan individualisme.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
ialah hak atas kehidupan, hak mengemukakan pendapat.hak dia untuk hidup
dan hak dia untuk sehat dan aman dari ancaman apapun atau saat seseorang
ingin mengatakan pendapatnya tentang sesuatu tanpa dihalangi oleh orang
lain. Hak negative ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Aktif, hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti orang kehendaki.
Contohnya ialah ketika kita mempunyai hak untuk pergi ke mana
saja yang kita suka atau mengatakan apa yang kita inginkan. Hak-
hak aktif ini bisa disebut dengan hak kebebasan.
b. Pasif, hak untuk tidak diperlakukan orang lain dengan cara tertentu.
Contohnya ialah ketika kita mempunyai hak orang lain tidak
mencampuri urasan pribadi kita, bahwa rahasia kita tidak dibongkar,
bahwa nama baik kita tidak dicemarkan. Hak-hak pasif ini bisa
disebut dengan hak keamanaan.
3. Hak Khusus dan Hak Umum
Hak Khusus ialah hak yang hanya dimiliki oleh orang-orang
tertentu saja dikarenakan kondisi atau hubungan tertentu. Sebagai contoh
ialah ketika si A meminjam uang kepada si B maka hanya si B yang punya
hak menuntut uangnya kembali dari si A, bukan orang lain. Relasi atau
kondisi tersebutlah yang mebuat hanya si B yang punya hak dalam
menuntut uangnya kembali.
Hak Umum ialah hak yang berlaku secara masal atau dengan kata
lain dimiliki semua orang tanpa harus membeda-bedakan dalam hal apapun.
Sebagai contoh seperti halnya hak asasi manusia.
4. Hak Individual dan Hak Sosial
Hak Individual ialah hak yang dimiliki masing-masing individu
dalam hidup dengan mengikuti hati nurani masing-masing untuk
kepentingan masing-masing pula. Contohnya hak dalam memeluk agama
dan hak untuk berpendapat dalam kehidupan yang mereka jalani.
6
Hak tidak selalu bersifat absolut karena sesuatu hak akan kalah oleh alasan
atau keadaan tertentu lain yang dapat menggugurkan posisi hak tersebut.1
1
wikipedia
2
Course hero “hak mutlak hak absolut 2 hak nisbi hak relative”
https://www.coursehero.com/file/p1ph9du/Hak-mutlak-Hak-Absolut-2-Hak-Nisbi-Hak-Relatif-Hak-
mutlak-Hak-mutlak-hak/, diakses pada 25 September 2019, pukul 21.05 WIB.
3
Wibowo T.sunardy, https://jurnalhukum.com. Diakses pada 23 september 2019, pukul 18.00 WIB.
4
Direktori UU RI “kumpulan undang-undang dan peraturan di Indonesia”
https://uu.direktorimu.com/kuhper/buku-kesatu/bab-14-kekuasaan-orang-tua/
8
d. Hak perwalian
e. Hak pengampunan
5
Imam Suraji, Etika Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Jakarta: Pustaka Al-husna baru, 2006),
172.
9
6
Indria,
https://www.academia.edu/23085106/HUBUNGAN_HAK_DAN_KEWAJIBAN?aouto=download,
dikases pada 21 september 2019, pukul 17.00 WIB.
7
Putri Rivani Gunawan, “Landasan Dasar Teori dan Etika” (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Bandung, 2017), 8.
10
Teori hak atau yang lebih dikenal dengan prinsip-prinsip HAM mulai banyak
mendapat dukungan masyarakat dunia termasuk dari PBB. Dalam Piagam PBB
disebutkan ketentuan umum tentang hak dan kemerdekaan setiap orang.
Setiap orang adalah indi vidu yang memiliki pandangan tentang Hasrat
(passion), dimana seluruh tindakan manusia seperti perkara-perkara yang ingin
dilakukan adalah baik dan perkara yang kita benci merupakan hal yang jahat.
Sehingga tidak ada perkara dengan sendirinya baik ataupun jahat, tetapi hal
tersebut menjadi baik maupun jahat apabila individu dapat menerima atau
menolaknnya. Menurut Hobbes bahwa dalam keadaan alami, sebelum terdapat
pemerintahan, setiap manusia ingin mempertahankan kebebasannya sendiri
yang dinamakan individualism. Individualisme disini berarti teori etika yang
berasaskan sosial yang mengandalkan kemerdekaan, kebenaran serta kebebasan
setiap individu.8 Berdasarkan kodratnya, manusia muncul dan menciptakan
kontrak sosial untuk membentuk sebuah kelompok. Sehingga tanpa aturan
moral, kita akan menjadi korban dari kepentingan orang lain.
8
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat: Dan Kaitannya Dengan Kondisi Sosio-Politik Dari Zaman
Kuno Hingga Sekarang, terj. Sigit Jatmiko, dkk, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 724.
11
9
Mardzelah Makhsin, “Individualisme dan Egoisme” (Sains Pemkiran dan Etika, Ebook offline), 203.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
12
13
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak
kosa kata maupun tata Bahasa yang perlu diperbaiki, maka dari itu saya
mengharap kepada dosen pengampu atau kepada pembaca untuk mengevaluasi
atau mengkritik makalah ini agar dapat menjadi pembelajaran untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Course hero. “hak mutlak hak absolut 2 hak nisbi hak relative”
https://www.coursehero.com/file/p1ph9du/Hak-mutlak-Hak-Absolut-2-Hak-
Nisbi-Hak-Relatif-Hak-mutlak-Hak-mutlak-hak/. diakses pada 25 September
2019. pukul 21.05 WIB.
Gunawan, Putri Rivani. 2017. “Landasan Dasar Teori dan Etika”. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Islam Bandung.
Indria.https://www.academia.edu/23085106/HUBUNGAN_HAK_DAN_KEWAJIB
AN?aouto=download. dikases pada 21 september 2019. pukul 17.00 WIB.
Russell, Bertrand. 2002. Sejarah Filsafat Barat: Dan Kaitannya Dengan Kondisi
Sosio-Politik Dari Zaman Kuno Hingga Sekarang, terj. Sigit Jatmiko, dkk.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suraji, Imam. 2006. Etika dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist. Jakarta: Pustaka
Al-husna baru.
14