Sri Rochayati
5
FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Tanah = f (c, p, o, r, t)
Organisme Iklim
Tanah
Waktu
Bahan penyusun tanah
air bahan
20% organik
udara
5%
25%
mineral
50%
Bahan mineral
● Batu (> 2mm)
● Pasir (0,02-2 mm)
● Debu (0,002-0,02 mm)
● Liat ( <0,002 mm)
Jenis tanah
1.Kesuburan tanah
Perubahan sifat tanah:
• Kimia
• Fisika
Perlu adanya • Biologi
Inflitrasi, Perkolasi,
Fisik Permeabilitas, Aerasi,
Drainase,
Terkait dengan udara dan air Konsistensi Plastisitas,
Erodibilitas
Biologi Dekomposisi,
Mineralisasi, Transformasi
Terkait dengan kehidupam Fiksasi N, Pelarut P
Istilah untuk Dasar Interpretasi
Potensial: C-organik, Tekstur, Total Unsur Hara
Aktual: pH, KTK, Unsur-unsur N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, B, Mo, Cl dalam betuk
Tersedia
Kapasitas: Kemampuan tanah menyimpan dan menyediakan kebutuhan
pertumbuhan tanaman (hara, air, udara) untuk periode tertentu
Intensitas: Kemampuan tanah menyediakan langsung kebutuhan untuk
pertumbuhan tanaman secara terus menerus (unit waktu)
Retensi: Pengikatan oleh fase padat tanah (hara, air)
Fiksasi: Berkurangnya ketersediaan unsur hara akibat mekanisme retensi
tertentu
Imobilisasi: Ketidak tersediaan hara karena diambil oleh mikroorganisme
Leaching: Kehilangan hara melalui pencucian
Release: Pelepasan unsur hara dari ikatan tertentu menjadi tersedia bagi
tanaman
Prinsip Analisis Tanah
Paizin/Poktan Sayur Madani 1 31 36 33 6.8 5.7 0.51 445 27 375 17.23 3.14 0.51 0.26 21.14 23.47 90 0.29 0.10 6.57 83 114 35 49 td 0.03 td
Mohlasan/Poktan Sayur Madani 2 26 47 27 6.2 5.3 0.45 237 14 128 7.18 1.00 0.23 0.22 8.63 19.57 44 0.19 0.05 6.51 90 95 33 47 td 0.01 td
Misdi/Poktan Sayur Madani 3 25 52 23 5.1 4.4 0.69 410 52 136 10.85 1.09 1.07 0.32 13.33 20.06 66 0.25 0.15 8.09 90 105 39 62 td 0.07 td
Hison/Poktan Sayur Madani 4 31 36 33 6.2 5.3 0.43 305 28 342 11.39 2.04 0.52 0.25 14.20 19.75 72 0.23 0.10 8.09 97 112 38 59 td 0.09 td
Komari/Poktan Sayur Madani 5 23 56 21 7.0 5.7 0.47 382 12 186 17.35 2.63 0.16 0.21 20.35 23.86 85 0.26 0.06 8.56 87 120 40 63 td 0.06 td
Sayuti/Poktan Sayur Madani 6 26 55 19 6.6 5.5 0.45 283 13 274 9.83 1.21 0.18 0.21 11.43 22.60 51 0.23 0.07 7.04 94 110 37 55 td td td
Robani/Poktan Sayur Madani 7 29 40 31 6.3 5.4 0.43 135 15 138 9.20 1.78 0.26 0.23 11.47 23.91 48 0.14 0.06 8.06 76 98 39 50 td td td
Nurcholis/Poktan Sayur Madani 8 31 45 24 5.7 4.8 0.49 350 18 105 7.47 1.02 0.31 0.27 9.07 20.34 45 0.22 0.09 5.97 98 114 38 51 td 0.03 td
Suhudi/Poktan Sayur Madani 9 28 57 15 6.0 5.3 0.53 260 12 78 8.86 1.24 0.17 0.43 10.70 21.50 50 0.21 0.10 6.05 90 113 35 49 td 0.02 td
Nurchoiri/Poktan Sayur Madani 10 29 56 15 6.5 5.6 0.43 235 7 65 9.18 1.06 0.07 0.20 10.51 18.81 56 0.19 0.06 6.06 76 101 40 55 td 0.05 td
Suwarso/Minang Bangkit Merbabu 11 37 45 18 6.0 5.1 0.54 247 7 79 4.73 0.74 0.06 0.21 5.74 15.53 37 0.19 0.06 6.18 78 101 37 45 td 0.02 td
Widianto/Minang Bangkit Merbabu 12 34 48 18 6.3 5.5 0.51 378 11 268 10.58 1.70 0.15 0.23 12.66 20.87 61 0.26 0.07 5.39 95 108 35 45 td td td
Wahyudi/Minang Bangkit Merbabu 13 35 48 17 6.2 5.4 0.31 237 7 48 5.79 0.68 0.08 0.22 6.77 18.33 37 0.18 0.06 5.83 80 97 38 48 td 0.26 td
Dulhadi/Minang Bangkit Merbabu 14 34 50 16 6.5 5.6 0.29 294 5 82 9.27 0.71 0.04 0.22 10.24 19.90 51 0.17 0.05 5.76 77 97 42 49 td 0.03 td
Eko Santoso/Minang Bangkit Merbabu 15 41 47 12 6.5 5.5 0.33 361 11 141 10.22 1.67 0.12 0.37 12.38 18.10 68 0.23 0.07 5.08 84 126 40 47 td 0.02 td
Paidi/Minang Bangkit Merbabu 16 36 46 18 6.6 5.7 0.41 326 32 114 15.39 3.69 0.61 0.31 20.00 27.03 74 0.23 0.13 7.53 85 142 46 58 td td td
Suroso/Poktan Jaya Abadi 17 28 48 24 6.6 5.7 0.36 323 20 154 11.73 3.48 0.36 0.25 15.82 23.88 66 0.25 0.09 7.67 103 124 41 63 td 0.02 td
Paidi/Poktan Jaya Abadi 18 30 46 24 6.3 5.5 0.29 295 18 86 8.52 1.41 0.32 0.29 10.54 20.41 52 0.04 0.13 11.61 41 84 38 50 td 0.02 td
Pawit Teguh/Poktan Jaya Abadi 19 35 53 12 6.3 5.4 0.34 166 6 35 5.44 0.81 0.05 0.22 6.52 17.53 37 0.12 0.08 8.91 61 81 29 47 td 0.06 td
Kriteria penilaian hasil analisis tanah
Nilai
Parameter tanah * Sangat
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi
tinggi
<1 1-2 2-3 3-5 >5
C (%) <0,1 0,1-0,2 0,21-0,5 0,51-0,75 >0,75
N (%) <5 5-10 11-15 16-25 >25
C/N <15 15-20 21-40 41-60 >60
P2O5 HCl 25% (mg/100g) <4 5-7 8-10 11-15 >15
P2O5 Bray (ppm P) <5 5-10 11-15 16-20 >20
P2O5 Olsen (ppm P) <10 10-20 21-40 41-60 >60
K2O HCl 25% (mg/100g) <5 5-16 17-24 25-40 >40
KTK/CEC (me/100 g tanah)
Susunan kation <2 2-5 6-10 11-20 >20
Ca (me/100 g tanah) <0,3 0,4-1 1,1-2,0 2,1-8,0 >8
Mg (me/100 g tanah) <0,1 0,1-0,3 0,4-0,5 0,6-1,0 >1
K (me/100 g tanah) <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8-1,0 >1
Na (me/100 g tanah) <20 20-40 41-60 61-80 >80
Kejenuhan Basa (%) <5 5-10 10-20 20-40 >40
Kejenuhan Alumunium (%) <5 5-10 11-20 20-40 >40
Cadangan mineral (%) <1 1-2 2-3 3-4 >4
Salinitas/DHL (dS/m) <2 2-3 5-10 10-15 >15
Persentase natrium dapat tukar/ESP (%)
Aktual
• pH → Kapur, belerang
• C-organik → pupuk kandang ; N → Urea, NPK
• C/N → mikroorganisme
• P → SP-36, NPK, P-alam
• K → KCl, NPK
• Na → Pencucian
• Ca dan Mg → kapur, dolomit, kieserit
• KTK → bahan organik
Contoh Perhitungan Berdasarkan Bobot Tanah
Misal: Hasil analisis N-total = 0,16%
Hasil analisis tanah: N-total 0,16% (Rendah)
Standar 0,20% (Sedang)
Perlu ditingkatkan : 0,20% - 0,16% = 0,04%
Berapa kg pupuk Urea dibutuhkan?
Kadar N-total Tanah yang ditingkatkan = 0,04/100 x 2 x 1000 ton = 0,8 ton
(berat tanah kedalaman 20 cm, BD=1)
Bobot tanah seputar akar yang efektif: 10% =0,08 ton = 80 kg
15% = 1,12 ton = 120 kg
Kadar N pupuk Urea = 45%
Jadi kebutuhan pupuk Urea = 100/45 x 80 kg/ha = 300 kg/ha
Tanah Gambut
Defisiensi unsur N, P, K, Ca, Mg karena memang ketersediaannya sangat rendah
Defisiensi unsur Cu, Zn, karena diikat dan dikelat oleh bahan organik
Defisiensi mikroorganisme karena diversifikasi rendah
Tanah Sawah
Defisiensi unsur C karena intensifikasi dan umumnya jerami dibakar atau diangkut
keluar lahan
Defisiensi N, P, K karena intensifikasi
Defisiensi unsur Zn karena ketersediaannya rendah dan tidak ditambahkan
Lanjutan………
Tanah Tegal (Tanah Kering)
Defisiensi unsur N, K, Ca, Mg karena nitrat dan basa-basa tercuci
Defisiensi unsur C karena teroksidasi dan pengolahan tanah
intensif
Tanah Berpasir
Defisiensi air karena kandungan liat dan bahan organik rendah
Defisiensi unsur N, K, Ca, Mg karena nitrat dan basa-basa tercuci
Defisiensi unsur Zn, B karena tercuci
Defisiensi unsur C karena teroksidasi dan pengolahan tanah
intensif
Tanah Berliat
Keebihan air karena drainasi buruk
Defisiensi unsur N, K difiksasi oleh liat
INTERPRETASI HASIL ANALISIS TANAMAN
Analisis Jaringan Tanaman
Cakupan analisis
Arti sempit penentuan konsentrasi unsur hara/ fraksi unsur hara yang
dapat diekstraksi dalam contoh tanaman;
Arti luas → mencakup analisis komponen2 organik yang merupakan
bagian kualitas tanaman
Jenis analisis tanaman
Analisis uji jaringan cepat (Semikuantitatif) mengukur unsur hara
dalam cairan sel dari jaringan tanaman segar untuk menduga taraf unsur
hara tanaman, biasanya disajikan dalam bentuk rendah, sedang, tinggi
Analisis kimia total yang dilakukan di laboratorium dengan teknik-
teknik analisis yang lebih teliti (Kuantitatif) mengukur unsur-unsur
yang telah diinkorporasikan ke dalam jaringan tanaman dan unsur-unsur
yang masih berada dalam larutan tanaman, dipandang sebagai ukuran
akhir dari ketersediaan unsur hara
Semua analisis dapat digunakan pada beberapa fase pertumbuhan tanaman
(bagian tanaman/keseluruhan).
Tujuan Umum Analisis Tanaman
Mendiagnosa atau memperkuat diagnosis gejala kekurangan
unsur hara;
Mengidentifikasi masalah yang terselubung;
Mengetahui kekurangan hara sedini mungkin sehingga
mempercepat perbaikan tanah yang menunjukkan
kekahatan unsur hara;
Menentukan apakah unsur hara yang diberikan diserap
tanaman;
Mengetahui interaksi atau antagonisme diantara unsur hara
yang diberikan;
Membantu memahami fungsi hara dalam tanaman;
Membantu dalam mengidentifikasi masalah.
Kegunaan Analisis Tanaman
Untuk membantu menentukan kemampuan tanah dalam
mensuplai unsur hara
Untuk membantu mengidentifikasikan gejala defisiensi dan
menentukan saat-saat kekurangan unsur hara sebelum
muncul gejala defisiensi
Untuk membantu menentukan efek perlakuan kesuburan
terhadap suplai unsur hara dalam tanaman
Untuk mengkaji hubungan antara status unsur hara tanaman
dan penampilan tanaman
Untuk mensurvei daerah yang luas
Tingkat Kritis Unsur Hara
Catatan: Semua persyaratan kecuali kadar air, dihitung atas dasar bahan kering
Kesimpulan:
Pupuk yang diuji Tidak Memenuhi Standar
Mutu SNI 02-1760-2005
Contoh Hasil Analisis Pupuk Anorganik
Klaim custumor: Pupuk Majemuk NPKCaMg
Parameter Satuan Persyaratan Teknis Minimal Hasil Analisis
KepMentan RI No. Sampel
209/Kpts/SR.320/3/2018
Total Nitrogen % Minimal 6 15
Total fosfor sebagai P2O5 % Minimal 6 12
Total kalium sebagai K2O % Minimal 6 10
Total N+P2O5+K2O % Minimal 30 37
Kalsium sebagai CaO % Minimal 15 20
Magnesium sebagai MgO % Minimal 9 14
Kadar air % Maksimal 1,0 1,0
Logam Berat:
As ppm Maks 100 ppm 20
Hg ppm Maks 10 ppm 1
Cd ppm Maks 100 ppm 10
Pb ppm Maks 500 ppm 50
Catatan: Semua persyaratan kecuali kadar air, dihitung atas dasar bahan kering
Contoh Hasil Analisis Pupuk Organik Padat
Parameter Satuan Standar Mutu Hasil Analisis
Permentan No. Sampel
70/Permentan/SR.140/10/2011
pH (H2O) - 4-9 6,3
Kadar Air % 8 - 20 16,45
Bahan ikutan % maks 2 0,00
C-organik % min 15 15,55
N-total % 0,95
C/N - 15 - 25 16
P2O5-total % 1,56
K2O-total % 1,65
Hara makro total:
(N+ P2O5+K2O) % min 4 4,16
Fe-total ppm maks 9000 7011
Mn-total ppm maks 5000 454
Zn-total ppm maks 5000 44
Pb-total ppm maks 50 6
Cd-total ppm maks 2 0,4
As-total ppm maks 10 0,2
Hg-total ppm maks 1 td
La-total* ppm 0 0,0
Ce-total* ppm 0 0,0
Escherichia coli MPN/ml maks 102 < 30
Salmonella sp MPN/ml maks 102 < 30